Anyer terlihat uring uringan setelah mengetahui siapa sosok Direktur BI grup. Moodya hancur seketika. Wanita yang akan menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan Lisa.
Rafa sama sekali tidak mengerti setan apa yang telah merasuki atasannya tersebut. Padahal sebelumnya ia sudah menjelaskan bahwa mereka akan bertemu dengan Direktur BI grup tapi, mengapa kini malah terlihat murka.
“Ada yang salah Tuan?” Rafa yang ragu akhirnya memberanikan diri untuk bertanya. Namun, Anyer mengacuhkan Rafa.
Melihat kondisi Bos yang tidak bersahabat, Rafa memilih meninggalkan ruangan Anyer tanpa ingin berpamit.
Stelah Rafa keluar, Anyer menyerakkan tumpukan berkas yang berada di mejanya.
“Aaaarrrg… Sial!” umpatnya. Ternyata gadis yang di jodohkan oleh sang Oma adalah salah satu claen yang ia tolak untuk bekerjasama.
“Jangan jangan ini semua adalah akal akan wanita itu,” gumam Anyer.
Aura kebencian terpancar jelas dari wajah Anyer. Tangannya mengepal, giginya pun mengerat.
Dilain sisi, Bia masih termenung di temani oleh Nathan. Baru saja ia ingin membuka hatinya, kini sudah pupus harapannya.
Satu goresan luka di masa lalu membuatnya trauma hingga sampai saat ini. Mencintai orang yang salah. Itu adalah sebuah kesalahan terbesar yang pernah ia lakukan.
"Bu Dir, sebaiknya kita pulang. Ada beberapa file yang harus anda tanda tangani untung meeting besok pagi." Nathan mencoba mengalihkan kekecewaan Bia.
Sang atasan hanya mengangguk. "Baiklah ayo!"
Sepanjang perjalanan Bia hanya terdiam. Membuang muka ke luar jendela. Hal itu tak luput dari lirikan Nathan.
"Maaf Bu, apa yang membuat ada galau seperti ini?" ucap Nathan.
"Jangan sok tahu kamu! Siapa yang galau?" elak Bia.
Nathan menahan tawanya. Sudah jelas terlihat bahwa sedang galau, masih saja ditutupi. Akhirnya Nathan memilih tertawa dalam hati saja.
"Nath, lupakan kejadian yang tadi! Anggap saja itu sebuah kecerobohan ku." Bia menarik nafas.
"Baik Bu Dir." Patuh Nathan.
Sesampainya di kantor Bia segera masuk ke dalam ruangannya. Merebahkan tubuh di kursi kebesarannya sambil memijit pelipisnya.
"Dasar Bia bodoh! Terpesona oleh tampang orang seperti itu. Lupakan Bia. Dia bukan manusia." Hati kecil Bia memprotes tindakan konyol yang baru saja ia lakukan. Terlalu berharap, sementara dia sama sekali belum mengenalinya.
Suara ketukan pintu membuat Bia merubah posisi duduknya menjadi lebih rilex.
Nathan masuk dengan membawa beberapa map yang harus di tanda tangani oleh Bia.
"Bu Dir ini filenya." Nathan menyodorkan beberapa map kepada Bia.
Sebelum menandatangani, Bia membaca ulang kembali apa isinya.
Sudah menjadi kebiasaan Bia mengoreksi berkas sebelum membubuhkan tanda tangannya.
Semua tindakan Bia selalu di kerjakan secara teliti dan hati hati. Jangan sampai ia salah langkah dan akan membuat kerugian untuk perusahaannya.
"Nath," panggil Bia.
Nathan mendongak. Menunggu Bia menurunkan titah untuknya. Namun, sampai beberapa menit tak ada yang Bia ucapkan kepadanya.
"Ada apa Bu Dir?" tanya Nathan heran.
Ingin sekali Bia mencurahkan isi hatinya pada Nathan. Tentang perjodohan, tentang perasaannya namun, Bia dalam keraguan.
"Ah, tidak. Kamu boleh keluar."
Nathan pun kemudian meninggalkan Bia dengan seratus pertanyaan dalam benaknya. Tidak biasanya Bia seperti itu.
Atau mungkin hanya perasaan Nathan saja yang berlebihan. Menganggap sang atasan terhipnotis oleh seorang Adipati Anyer.
Tak heran jika itu benar. Pesona Anyer memang terkenal memikat para wanita. Tapi sayangnya Anyer sudah memiliki seorang kekasih yang sudah lama terjalin namun, karena belum mengantongi restu dari sang Oma Anyer belum kunjung juga menikahi gadis pujaan hatinya meski terbilang hubungan mereka sudah terjalin selama delapan tahun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
🍃 Mama Muda
Anyer 👎🏻
2021-11-19
1