Bab 15

Nathan masih dalam pemikirannya sendiri. Ucapan Lia masih terngiang ngiang.

Apakah yang di maksud Lia adalah benar Anyer.

Pagi ini juga Anyer berganti dengan Lia menjaga Wijaya. Dengan berat hati, ia harus segera ke kantor menyelesaikan tugasnya.

"Mbak Li, nanti kalau ada apa apa dengan Tuan, segera telepon aku!" titah Nathan sebelum pergi

"Baik Mas. Hati hati," ucap Lia.

. . .

Bia yang merasakan silaunya cahaya yang masuk dari celah jendelanya segera membuka mata. Menatap jam dinding, mata melotot. Ternyata sudah pukul tujuh pagi. Benar benar sudah telat Bia pun segera menuju ke kamar mandi.

Bik Juminten terlihat menyiapkan susu dan roti untuk sarapan Bia terkejut ketika Bia sudah berdiri di belakangnya.

"Ya Allah Ya Rabbi."

Bia sedikit tersenyum. "Apa sih Bik, gitu aja kaget," seru Bia.

"Tumben Bibi yang siapin? Mbak Lia?" Sambung Bia lagi.

"Lia sudah pergi ke rumah sakit Non. Non Bia tenang aja, papa pasti segera sembuh. Non Bia jangan khawatir ya." Bik Juminten menenangkan Bia.

"Iya, Bik. Makasih ya." Meski berat, Bia tetap harus optimis jika papanya akan segera membuka mata untuknya.

Sebelum ke kantor, Bia menyempatkan ke rumah sakit terlebih dahulu. Memastikan bahwa ayahnya baik baik saja.

Dengan langkah buru buru, Bia mencari kamar dimana ayahnya di rawat. Dari ke jauhan terlihat mbak Lia duduk bersandar di dinding sambil melipat kedua tangannya du depan dada

Wajah lelahnya juga sangat jelas terlihat.

Wanita tiga puluh tahun yang telah mengabdi pada keluarga Wijaya sejak usianya lima belas tahun itu kini telah menjadi tangan kanan Wijaya.

"Mbak Lia," seru Bia sambil memeluk wanita tersebut.

Begitu juga dengan Bia yang mempercayakan semuanya pada Lia.

Lia bisa menjadi teman untuk Bia. Lia juga bisa menjadi pengganti sosok ibu dalam hidup Bia.

Hanya terpaut dua tahun usia Lia dan Bia. Bahkan Wijaya juga telah menganggap Lia seperti anaknya sendiri. Bahkan Wijaya lebih terbuka kepada Lia ketimbang kepada Bia.

"Gimana keadaan papa, Mbak?" tanya Bia

Lia membelai rambut Bia. "Jangan khawatir, Tuan pasti baik baik saja," dusta Lia.

"Mending sekarang Non Bia ke kantor. Biar Tuan saya yang menjaga." lanjut Lia lagi.

"Tapi Mbak, aku gak bisa tenang membiarkan papa terbaring di sini sementara aku .... "

Lia segera menutup mulut Bia dengan telunjuknya. "Nona Bia tidak percaya kepada saya?" tanya Bia.

Bia pun menuruti ucapan Lia. Namun, sebelum ia pergi ke kantor, ia ingin melihat ayahnya.

Melalui kaca, Bia bisa melihat ayahnya terbaring lemah dengan berbagai alat bantu.

"Pah cepat sadar." lirih Bia. Air mata tak terbendung lagi. Bia terisak kembali. Namun, detik kemudian ia menghapus jejaknya.

"Aku harus kuat. Harus tunjukin ke papa kalau kuat. Gak boleh nangis."

Lia yang berdiri di belakang Bia pun tersenyum.

Meski lemah, Bia selalu mencoba untuk menutupinya.

"Mbak Lia, nitip Papa. Nanti kalau ada sesuatu cepat hubungi aku." Pamit Bia. Lia hanya mengangguk

Sepanjang perjalanan Bia hanya terdiam melamun hingga tanpa sadar telah sampai di kantor.

"Nona, sudah sampai," ujar Pak Dadang.

Bia terkejut, perasaan baru saja ia naik tapi kenapa ini sudah sampai. "Cepet sekali," gumam Bia.

Langkah Bia menuju ruangannya mendapat sorotan dari para karyawannya. Mereka semua menunduk dan memberi ucapan selamat pagi kepada Bia.

Meskipun ia terlambat tak akan ada yang memprotes atau memberinya peringatan.

"Pagi Bu Dir," sapa Nathan yang sudah sampai kantor terlebih dahulu.

"Kamu kenapa sudah berada disini?" tanya Bia terkejut.

"Saya memberimu ijin jika ingin istirahat. Saya tahu kamu lelah satu malaman menunggu papa," ucap Bia.

Nathan menggeleng. "Tidak perlu Bu. Saya tidak apa apa," tolak Nathan.

Bohong jika Nathan tidak lelah. Tapi ia harus bekerja proposional.

Mendampingi Bia adalah tugas utamanya. Menjaga Wijaya juga adalah tanggung jawabnya.

( Nathan yang sabar ya ) Pesan Author

Terpopuler

Comments

Erlina Sri

Erlina Sri

kok saya jadi bingung ya Thor umurnya bia ... di awal bia masuk perusahaan sejak umur 20 thn trus dari awal masuk perusahaan selama 4 tahun perusahaan nya jadi berkembang karna bia trus otomatis umur bia 24 thn dong Thor ... trus sekarang umur bia sama Lia beda 2 thn sedangkan umur lia 30 kalo beda 2 thn skrang umur bia 28 thn... trus yg benar yg mna Thor umur bia itu 28 apa 24... coba deh saya baca ulang lagi... apa saya salah baca apa gimna gitu... ceritanya menarik sih, cuman itu masalah umurnya gitu loh

2022-03-20

1

🍃 Mama Muda

🍃 Mama Muda

lanjut thor

2021-11-19

2

Rochis Khikma

Rochis Khikma

lanjut thor💪🏻

2021-10-27

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bb 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 BaB 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bujukan Lisa
37 Tergoda
38 Kartu As
39 Angka mesum?
40 Gengsi
41 Salah siapa?
42 Es Krim
43 Sebutan Baru
44 Sebuah Pulau
45 Istri?
46 Pasar Malam
47 Berakhir
48 Berita pagi
49 Yang tertunda
50 Hal tak terduga
51 Frustasi
52 Terjebak
53 Kekhawatiran Bia
54 pertengkaran
55 Nganu
56 Keluar Kota
57 Tatapan Nathan
58 Pengakuan Nathan
59 Anyer yang terlupakan
60 Tingkat Kepercayaan Nathan
61 Basah
62 First Kiss
63 Gaya Baru
64 Wanita Lain
65 Double Date
66 Sebuah Kebenaran
67 Permintaan Nathan
68 Isi Hati Nathan
69 Teka Teki Bia
70 Hadiah Dari Bia
71 Pura Pura Sakit
72 Masak Apa?
73 Terulang Lagi
74 Lampu Hijau
75 Pengalaman Pertama
76 Tragedi Bianglala
77 Bertemu Dengan Lisa
78 Pertemuan Anyer
79 Amarah Bia
80 Berakhir ( END )
81 Masih Menggantung
82 Ajakan Nathan
83 Melamar
84 Ujian
85 Ngambek
86 Hari Bahagia
87 S-2 Pembobolan Gerbang
88 S-2 Lagi dan Lagi
89 S-2 Teror
90 S-2 Ketakutan
91 S-2 Di Culik
92 S-2 Kabar kebenaran
93 S- 2 Pengakuan
94 S-2 Titik Terang
95 S-2 Mendapat Servis
96 S-2 Di goyang
97 S- 2 Tragedi Martabak
98 S-2 Poli Kandungan
99 S- 2 Kebahagiaan
100 PENGUMUMAN
101 PENGUMUMAN LAGI
102 Jerat Hasrat Sang CEO
103 Separuh Hati Untuk Nafisya
104 Menikahi Ketua Osis
105 Hasrat Tuan Majikan
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bb 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
BaB 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bujukan Lisa
37
Tergoda
38
Kartu As
39
Angka mesum?
40
Gengsi
41
Salah siapa?
42
Es Krim
43
Sebutan Baru
44
Sebuah Pulau
45
Istri?
46
Pasar Malam
47
Berakhir
48
Berita pagi
49
Yang tertunda
50
Hal tak terduga
51
Frustasi
52
Terjebak
53
Kekhawatiran Bia
54
pertengkaran
55
Nganu
56
Keluar Kota
57
Tatapan Nathan
58
Pengakuan Nathan
59
Anyer yang terlupakan
60
Tingkat Kepercayaan Nathan
61
Basah
62
First Kiss
63
Gaya Baru
64
Wanita Lain
65
Double Date
66
Sebuah Kebenaran
67
Permintaan Nathan
68
Isi Hati Nathan
69
Teka Teki Bia
70
Hadiah Dari Bia
71
Pura Pura Sakit
72
Masak Apa?
73
Terulang Lagi
74
Lampu Hijau
75
Pengalaman Pertama
76
Tragedi Bianglala
77
Bertemu Dengan Lisa
78
Pertemuan Anyer
79
Amarah Bia
80
Berakhir ( END )
81
Masih Menggantung
82
Ajakan Nathan
83
Melamar
84
Ujian
85
Ngambek
86
Hari Bahagia
87
S-2 Pembobolan Gerbang
88
S-2 Lagi dan Lagi
89
S-2 Teror
90
S-2 Ketakutan
91
S-2 Di Culik
92
S-2 Kabar kebenaran
93
S- 2 Pengakuan
94
S-2 Titik Terang
95
S-2 Mendapat Servis
96
S-2 Di goyang
97
S- 2 Tragedi Martabak
98
S-2 Poli Kandungan
99
S- 2 Kebahagiaan
100
PENGUMUMAN
101
PENGUMUMAN LAGI
102
Jerat Hasrat Sang CEO
103
Separuh Hati Untuk Nafisya
104
Menikahi Ketua Osis
105
Hasrat Tuan Majikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!