18

"Aku anterin sampai atas ya." Tukas Azfan ketika mereka sampai di lobi apartemen, ia khawatir jika saja ada orang jahat lagi yang menguntit Khalisa. Meski Azfan tahu apartemen mewah seperti Casey Avenue pasti memiliki sistem keamanan yang ketat. Namun Azfan bisa tenang jika mengantar Khalisa sampai depan unit apartemennya.

"Makasih ya." Khalisa mengangguk, sebenarnya ia juga takut hendak naik lift dan melewati koridor sendirian. Khalisa masih trauma dengan kejadian tadi, itu adalah kejadian paling buruk yang pernah ia alami selain bertemu dengan kucing. Khalisa lega karena tanpa diminta Azfan mau mengantarnya hingga ia masuk apartemen.

"Azfan, sebenernya beberapa hari yang lalu Rindang cerita ada yang selalu gedor pintu apartemennya tiap tengah malam." Khalisa ragu-ragu hendak menceritakan hal tersebut pada Azfan, tapi karena Azfan sudah terlibat dengan masalah ini maka ia merasa harus menceritakannya.

"Kalian nggak tahu siapa orang itu?" Azfan menoleh pada Khalisa yang menggeleng menjawab pertanyaannya. "Kamu curiga kalau dia orang yang sama dengan tiga orang pria tadi?"

"Kalau menurutmu gimana?" Khalisa juga tidak bisa asal berprasangka tanpa bukti yang jelas.

"Apa mungkin seseorang menyelundup masuk dan menggedor pintu apartemen Rindang saat tengah malam?"

Khalisa tampak berpikir dan menghela napas berat, "waktu Ama memilih tempat ini pihak apartemen bilang kalau keamanan disini dijaga sangat ketat, itu makanya Ama bisa tenang asalkan aku tinggal disini."

"Jadi maksud kamu nggak mungkin ada orang yang menyelundup kesini?"

Khalisa mengangguk yakin tapi saat memikirkan 3 pria tadi, keyakinannya perlahan luntur.

Mungkin saja pelakunya adalah penghuni apartemen ini.

Khalisa dan Azfan memikirkan hal yang sama tapi mereka tidak berani mengungkapkannya. Sebab Azfan tidak tahu seperti apa penghuni apartemen disini sedangkan Khalisa tahu betul bahwa tak ada dari mereka yang mencurigakan. Khalisa merasa semua tetangganya baik hati dan tak mungkin mengganggu penghuni lain dengan menggedor pintunya saat tengah malam.

Mereka keluar dari lift sesampainya di lantai dimana unit apartemen Khalisa berada.

"Khalisa, baru pulang?" Seorang cowok bertubuh atletis menyapa Khalisa ketika mereka berpapasan di koridor apartemen.

"Eh Mas Revan, iya nih." Khalisa membalas sapaan cowok bernama Revan tersebut.

"Ini siapa?" Revan melihat Azfan yang keluar dari lift bersamaan dengan Khalisa.

"Oh ini Azfan, temen kampusku." Khalisa menoleh pada Azfan, "Azfan ini Mas Revan anak Bu Ria dan Pak Bowo yang waktu itu kita ketemu di lift, inget nggak?"

"Iya-iya, inget kok." Azfan mengulurkan tangan pada Revan untuk berkenalan.

"Mas Revan dari mana?" Tanya Khalisa karena unit apartemen Ria dan Bowo berada di bawah lantai ini.

"Aku disuruh Mama nganter sekba ke tetangga depan apartemen kamu."

"Oh." Khalisa manggut-manggut. Sekba adalah salah satu hidangan jeroan Baabi yang direbus menjadi sup dan diberi kecap. Ria memang pandai memasak dan suka membagikan makanan ke tetangga.

"Duluan ya." Revan melambaikan tangan pada Khalisa dan Azfan.

"Kayaknya malam ini aku tidur di apartemen Rindang aja." Khalisa kembali melangkah setelah Revan masuk ke dalam lift.

"Kenapa?" Azfan mengerutkan kening, ia justru ingin meminta Khalisa berhati-hati karena hanya tinggal seorang diri di apartemen ini. Namun Khalisa justru hendak tidur di apartemen Rindang, itu membuat Azfan semakin takut.

"Aku mau lihat siapa yang gedor apartemen Rindang."

"Khalisa, tapi jangan buka pintu waktu kamu sendirian, bahaya." Azfan hanya memperingatkan karena ia tidak berhak melarang Khalisa tidur dimanapun.

"Iya tenang aja." Khalisa tersenyum lebar, "makasih ya udah nganterin aku sampai sini, kamu hati-hati di jalan."

"Iya." Azfan mengangguk.

Khalisa melihat sudut bibir Azfan yang terluka, "oh iya, sampai rumah jangan lupa bersihin luka kamu."

"Kamu juga, luka mu lebih parah." Pandangan Azfan turun ke tangan Khalisa yang juga terluka.

Khalisa ikut melihat tangannya, ia lupa kalau mereka juga terluka, "iya."

Khalisa melambaikan tangannya pada Azfan sebelum masuk ke apartemennya. Ia hendak mengambil barang-barangnya lebih dulu sebelum berpindah ke apartemen Rindang dan tidur disana.

******

Khalisa menekan beberapa angka pada pintu apartemen Rindang. Mereka memang saling mengetahui sandi apartemen masing-masing karena biasanya sewaktu-waktu Rindang tidur di apartemen Khalisa atau sebaliknya.

Apartemen Rindang sedikit berantakan di beberapa bagian. Khalisa memungut bungkus makanan di lantai, ia juga melihat banyak paket barang yang belum dibuka di sudut ruang tamu.

Jam dinding menunjukkan pukul 10 malam, Khalisa ingin segera merebahkan diri tapi melihat barang berserakan ia jadi risih dan tak akan bisa tidur sebelum membereskannya.

Dengan seluruh tenaga yang tersisa, Khalisa mengembalikan barang yang berserakan ke tempat semula hingga akhirnya ia benar-benar kelelahan, matanya terasa berat minta segera dipejamkan.

Khalisa juga menata beberapa ponsel milik Rindang di atas meja kerja. Rindang sempat beberapa kali mendapat endorse merek smartphone sehingga Rindang memiliki beberapa ponsel yang tidak digunakan. Tentu saja siapa yang menggunakan ponsel lebih dari dua atau tiga.

Melihat ponsel itu tiba-tiba membuat Khalisa teringat pada Azfan. Khalisa bukannya tidak tahu kalau ponsel Azfan berpenampilan amat menyedihkan. Mungkin bagi Rindang atau Khalisa memiliki beberapa ponsel bukanlah hal yang spesial. Namun Khalisa yakin bagi Azfan, ponsel adalah benda istimewa.

"Apa boleh minta satu?" Khalisa mengambil satu ponsel yang paling dekat dengan tangannya. Khalisa yakin jika ia meminta satu pasti Rindang akan dengan senang hati memberikannya tapi yang ia pikirkan adalah apakah itu akan melukai perasaan Azfan. Bagaimana caranya memberi Azfan ponsel baru tanpa melukai perasaannya.

Khalisa beranjak melangkah mendekati sofa dan menghempaskan tubuhnya ke sofa empuk tersebut lalu terlelap dalam hitungan detik. Ia berharap nanti dirinya terbangun saat ada yang menggedor pintu apartemen tersebut.

******

Azfan menautkan tangannya di belakang kepala menggunakannya sebagai bantal, ia menatap langit-langit kamar kosnya yang berwarna putih. Azfan tak bisa segera tidur memikirkan Khalisa, ia takut jika ada yang tiba-tiba masuk ke apartemen Rindang saat Khalisa sedang tidur. Meski tentu saja itu tidak mungkin karena pintu tersebut menggunakan sistem sandi untuk membukanya. Namun Azfan tak bisa mengalihkan pikirannya dari Khalisa.

Astaghfirullah.

Azfan memejamkan mata berusaha terlelap karena tidak baik jika ia terus memikirkan Khalisa. Ia berdoa semoga Khalisa selalu berada dalam lindungan Allah.

Meski sudah mencoba memejamkan mata tapi Azfan tidak juga terlelap. Akhirnya ia turun dari tempat tidur melangkah menuju sudut kamarnya. Ia mengambil celengan gerabah berbentuk kucing. Tiba-tiba ucapan Bimo berkelebat di pikiran Azfan. Ia menimbang-nimbang apakah hendak memecah celengan tersebut untuk membeli ponsel baru atau tidak. Itu adalah uang yang selalu Azfan sisihkan setiap kali mendapat uang dari membuat kaligrafi. Jika sewaktu-waktu Azfan membutuhkan uang untuk hal mendesak maka ia akan memecah celengan itu. Apakah sekarang ponsel baru adalah kebutuhan mendesak?

Azfan menghela napas berat mengembalikan celengan tersebut ke tempat semula. Ia akan memecah celengannya setelah ponselnya benar-benar tidak bisa digunakan.

Azfan kembali naik ke tempat tidur memposisikan diri miring ke kanan dan meletakkan tangannya di bawah pipi. Azfan membaca doa sebelum tidur lalu ayat kursi dan 2 ayat terakhir surat Al Baqarah.

Terpopuler

Comments

ImmaUrut

ImmaUrut

kok aku yg takut ya klu khalisa nginap di aprtmen rindang😔

2022-08-25

1

Sopi Yah

Sopi Yah

jangan bilang Revan pelaku' nya

2021-12-01

1

✿⃝⭕🌼Ohti

✿⃝⭕🌼Ohti

Semoga saja tidak terjadi apa" terhadap Kalusa

2021-11-30

1

lihat semua
Episodes
1 Assalamualaikum teman-teman!
2 Prolog
3 1
4 2
5 3
6 4
7 5
8 6
9 7
10 8
11 9
12 10
13 11
14 12
15 13
16 14
17 15
18 16
19 17
20 18
21 19
22 20
23 21
24 22
25 23
26 24
27 25
28 26
29 27
30 28
31 29
32 30
33 31
34 32
35 33
36 34
37 35
38 36
39 37
40 38
41 39
42 40
43 41
44 42
45 43
46 44
47 45
48 46
49 47
50 48
51 49
52 50
53 51
54 52
55 53
56 54
57 55
58 56
59 57
60 58
61 59
62 60
63 61
64 62
65 63
66 64
67 65
68 66
69 67
70 68
71 69
72 70
73 71
74 72
75 73
76 74
77 75
78 76
79 77
80 78
81 79
82 80
83 81
84 82
85 83
86 84
87 85
88 86
89 87
90 88
91 89
92 90
93 91
94 92
95 93
96 94
97 95
98 96
99 97
100 98
101 99
102 100
103 101
104 102
105 103
106 104
107 105
108 106
109 107
110 108
111 109
112 110
113 111
114 112
115 113
116 114
117 115
118 116
119 117
120 118
121 119
122 120
123 121
124 122
125 123
126 124
127 125
128 126
129 127
130 128
131 129
132 130
133 131
134 132
135 133
136 134
137 135
138 136
139 137
140 138
141 139
142 140
143 141
144 142
145 143
146 144
147 145
148 146
149 147
150 148
151 149
152 150
153 151
154 152
155 153
156 154
157 155
158 156
159 157
160 158
161 159
162 160
163 161
164 162
165 163
166 164
167 165
168 166
169 167
170 168
171 169
172 170
173 171
174 172
175 173
176 174
177 175
178 176
179 177
180 Epilog
181 Terimakasih semuanya!
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Assalamualaikum teman-teman!
2
Prolog
3
1
4
2
5
3
6
4
7
5
8
6
9
7
10
8
11
9
12
10
13
11
14
12
15
13
16
14
17
15
18
16
19
17
20
18
21
19
22
20
23
21
24
22
25
23
26
24
27
25
28
26
29
27
30
28
31
29
32
30
33
31
34
32
35
33
36
34
37
35
38
36
39
37
40
38
41
39
42
40
43
41
44
42
45
43
46
44
47
45
48
46
49
47
50
48
51
49
52
50
53
51
54
52
55
53
56
54
57
55
58
56
59
57
60
58
61
59
62
60
63
61
64
62
65
63
66
64
67
65
68
66
69
67
70
68
71
69
72
70
73
71
74
72
75
73
76
74
77
75
78
76
79
77
80
78
81
79
82
80
83
81
84
82
85
83
86
84
87
85
88
86
89
87
90
88
91
89
92
90
93
91
94
92
95
93
96
94
97
95
98
96
99
97
100
98
101
99
102
100
103
101
104
102
105
103
106
104
107
105
108
106
109
107
110
108
111
109
112
110
113
111
114
112
115
113
116
114
117
115
118
116
119
117
120
118
121
119
122
120
123
121
124
122
125
123
126
124
127
125
128
126
129
127
130
128
131
129
132
130
133
131
134
132
135
133
136
134
137
135
138
136
139
137
140
138
141
139
142
140
143
141
144
142
145
143
146
144
147
145
148
146
149
147
150
148
151
149
152
150
153
151
154
152
155
153
156
154
157
155
158
156
159
157
160
158
161
159
162
160
163
161
164
162
165
163
166
164
167
165
168
166
169
167
170
168
171
169
172
170
173
171
174
172
175
173
176
174
177
175
178
176
179
177
180
Epilog
181
Terimakasih semuanya!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!