Chapter 12

"Bisa-bisa nya adik gue mau sama Daniel, ngeselin banget!" ucap Dave sambil merebahkan tubuhnya di ranjang.

Tiba-tiba ia teringat tentang buku milik sang adik yang masih dia simpan.

"Gue pengen lihat, seberapa besar cinta lily buat si Daniel," ujar Dave.

Dave bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil buku sang adik di atas meja belajarnya.

'Cih, awalnya saja sudah langsung bahas si Daniel tengil itu,' gumam Dave yang melihat halaman awal buku Lily yang bertuliskan :

Hay guys, gue punya diary baru lho!

Gak boleh di baca kalau gak seizin gue!

Ini adalah isi dari semua perasaan gue sama kakak tampan yang nolong gue tadi. Kak (D) , makasih banget udah nolong gue. Kalau gak ada kakak, nanti tas gue bisa rusak karena mau di bakar.

Thanks...

#(L♥️D)

#1Juni2012

"Hah? mereka sudah kenal begitu lama? gue bisa gak tahu sih!" ucap Dave kesal.

Dave membuka lembar kedua. Dia melihat foto Lily dan kedua orangtuanya. Di samping foto itu ada tulisan :

Ini foto ibu sama ayah.

Mereka penyemangat nomor dua setelah kakak itu.

Ayahku meninggal saat umur ku tiga tahun.

Ayahku meninggal karena penyakit jantung.

Aku rindu ayah.

"Kasihan banget dia, dari kecil udah gak punya ayah," ucap Dave iba.

Halaman selanjutnya ---- next

Halaman selanjutnya ---- next

'Ternyata gue bisa tahu semua tentang Lily dari buku ini,' gumam Dave.

Next ...

Next ...

Next ...

"Sial! semua tentang (D) mulu, Daniel lagi Daniel lagi," umpat Dave.

"Males banget gue, tahu adik gue memuji si Daniel kurang ajar itu. Tapi gue penasaran sama hubungan mereka sebelumnya. Biarin Lily marah karena bukunya gue baca! siapa suruh pacaran sama Daniel gak izin gue," gerutu Dave.

Sampai pada halaman dimana, foto "Romelu Lukaku" terpasang di buku diary itu, Dave mulai berpikir ada hal yang aneh.

"Romelu Lukaku? sejak kapan si Daniel suka Lukaku?" ucap Dave heran, Dave kemudian membaca tulisan yang ada di samping foto itu.

Aku baru tahu kalau dia suka Romelu Lukaku.

Seorang pemain sepak bola berbakat yang berasal dari Belgia.

Apapun yang dia suka, aku juga.

Aku pasang foto "Lukaku" di sini.

"Ini bukan Daniel pastilah. Daniel itu gak suka sama Lukaku. Tapi inisial (D) itu siapa sih?" ucap Dave masih penasaran dengan orang yang di sukai Lily.

Halaman selanjutnya ...

Next

Next

Halaman berikut nya ...

Dave melihat 4 foto dalam satu halaman. Semua foto itu di ambil dari arah belakang. Orang yang ada di foto itu sedang bermain sepak bola, Betapa terkejutnya dia ketika membaca tulisan yang ada di punggung kaos bola itu.

"W. Dave ? nomor punggung 09? gue? kenapa ada foto gue di sini?" ucap Dave masih belum percaya dengan apa yang dia lihat.

Dia kembali membuka halaman selanjutnya. Ada foto Dave bersama tim sepak bolanya.

"Fix , adik gue suka sama gue. Tapi kenapa dia mau nerima si Daniel? Ada yang gak beres. Pasti dia di paksa," ujar Dave berspekulasi.

Dave merasa menang karena bisa membalas Daniel yang tengil itu.

... * * *...

Lily sedang merapikan meja makan, tiba-tiba saja dia merasa khawatir dengan Dave, Lily memutuskan untuk menemui sang kakak.

"Kak Dave , loe lagi apa? gue mau bicara," ucap gadis itu dari balik pintu kamar sang kakak.

Satu menit, dua menit, hampir setengah jam Lily menunggu Dave keluar kamar, tapi hasilnya nihil, Dave tidak merespon ucapannya.

Pukul 19.00

"Gue mending telepon ibu aja, siapa tahu udah otw," ucap Lily sambil menghubungi sang ibu lewat panggilan telepon.

"Hallo sayang," Suara sang ibu menggema di seberang sana.

"Hallo ibu, ayo cepat pulang, aku rindu!" ucap Lily manja.

"Ayah sama ibu lagi otw , nanti kami kabarin kalau udah mau nyampe. Lily, Dave dimana? ibu mau bicara?" ucap sang ibu

'Haduh, Kak Dave lagi marah lagi,' gumam gadis itu dalam hati.

"Maaf ibu, kakak lagi mandi," ujar Lily beralasan.

"Oke deh, salam dari ayah dan ibu ya nak? kalian jangan berantem ya? yang rukun," pesan sang ibu.

"Oke ibu," jawab Lily.

Setelah ibu Nawang menutup panggilan teleponnya, Lily kembali membujuk sang kakak.

"Kak, buka pintu nya! gue mau ngomong," ucap Lily sambil menggedor-gedor pintu kamar kakaknya yang sedari tadi terkunci.

"Ngapain loe gedor pintu gue kenceng amat! berisik!" jawab Dave.

"Gue mau bicara sama loe," ajak Lily.

Akhirnya kami mereka berdua duduk di sofa yang ada di ruang keluarga. Lily menatap mata Dave.

"Kenapa loe marah?" tanya Lily.

"Kenapa loe mau jadi pacarnya Daniel?" ucap Dave balas bertanya.

"Bukan urusan loe!" jawab Lily ketus.

"Marah atau gak, bukan urusan loe juga! atau jangan-jangan loe suka sama gue ya? makanya loe perduli banget sama perasaan gue?" goda Dave.

'Ini orang pinter banget merubah topik pembicaraan,' batin Lily.

"Kak Dave, ibu sama ayah sebentar lagi pulang. Kita sudah susah-susah buat kejutan ini buat mereka. Kalau mereka tahu kita marahan kayak gini, mereka akan sedih," jelas Lily.

"Kita? yang buat semua ini kan loe sama pacar baru loe itu kan?" tukas Dave.

"Terserah loe!" gerutu Lily.

"Udah nemuin buku diary loe?" tanya Dave kembali mengalihkan pembicaraan.

"Belum kak, gue ceroboh banget. Buku sepenting itu bisa ilang," ucap Lily sedih.

"Kenapa loe senyum-senyum?" tanya Lily yang melihat raut wajah tampan Dave tampak bahagia.

"Sepenting apa buku itu buat loe?" tanya Dave serius.

"Penting banget lah kak! awas ya kalau loe yang umpetin buku diary gue," ucap Lily.

Mendengar ancaman tidak terduga dari gadis itu, Dave mendekati Lily.

"Begitu penting ya? apakah di buku itu ada yang loe sembunyikan?" bisik Dave di telinga Lily.

Mendengar ucapan Dave, gadis itu terdiam, jarak sedekat itu mampu membuat jantung Lily berdegup kencang.

"Kak Dave! minggir loe!" pekik Lily.

"Gak! gue maunya deket sama loe! gue sama loe itu adik kakak, beda kalau loe sama Daniel! paham?" goda Dave.

"Kak Daniel lagi? kenapa harus bawa kak Daniel coba?" protes Lily yang bosan.

"Dia kan pacar loe, kenapa loe kayak gak mau bahas dia? loe terpaksa ya pacaran sama dia?" terka Dave.

"Mana ada? loe ngarang lah! jangan sok tahu!" jawab Lily.

"Terserah loe dik, gue bantu nyari buku loe aja daripada ngomongin Daniel mulu," pinta Dave.

"Sok bantu nyariin, padahal di simpen juga buku gue," sindir Lily.

"Loe mau di bantuin gak?" tanya Dave.

"Terserah loe aja, mau bantu syukur, kalau gak juga gak masalah," jawab Lily.

Terpopuler

Comments

Nulis terus✍️💪

Nulis terus✍️💪

semangat Thor semangaaaat 💪💪

2021-10-14

0

Diana M

Diana M

seru banget 🌹🌹🌹

2021-10-10

1

KumiKimut

KumiKimut

siap

2021-10-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!