Setelah beberapa menit di dalam UKS, Lily merasa jika dirinya sudah merasa lebih baik, dia meminta Dave untuk segera pergi meninggalkannya, gadis itu sudah tidak perlu di jaga lagi.
"Aku akan mengantarmu ke kelas." ucap Dave.
"Tidak perlu." jawab Lily.
"Diam, dan ikuti apapun yang gue bilang." ucap Dave.
Pada akhirnya Lily harus pasrah dan mengikuti semua yang Dave inginkan. Mereka keluar dari ruang UKS itu dan tidak sengaja berpapasan dengan Daniel.
Daniel adalah teman Dave dari kelas yang berbeda. Dia ada di kelas yang sama dengan Tika, yaitu XII IPA 2.
Sebagai seorang ketua OSIS, pembawaannya sangat berwibawa dan penuh tanggung jawab.
Parasnya juga sangat tampan. Siapapun yang melihatnya akan terpesona. Dia menjadi salah satu murid terpopuler di sekolahku.
Bicara soal Daniel , berarti bicara tentang masa lalu Lily dengan Dave. Orang yang menolong Lily saat itu adalah Daniel,Dave,Tama dan Alvin.
Daniel sampai sekarang masih mengenali wajah Lily dan tetap menyapa saat mereka bertemu. Tapi tidak dengan Dave.
"Hay Lily." sapa Daniel.
"Hay juga kak." jawab Lily singkat.
"Loe sekarang pacaran sama Dave ya?" Pertanyaan l Daniel menyiratkan kalau dia lelaki yang gemar bergosip.
"Mana ada, gue sama dia itu ..." Sebelum sempat Lily menjawab, tiba-tiba muncul Dave yang berdiri di antara dirinya dan Daniel.
"Jaga jarak donk, deket amat." ucap Dave yang risih melihat adiknya berada dekat dengan Daniel.
"Kalau loe suka sama adik gue. Loe harus dapat restu dari kakaknya lah, masa belum izin gue udah nylonong aja, gak sopan." ucap Dave.
Melihat adegan dua orang aneh itu, Lily tidak ingin ikut campur. Lebih baik mundur teratur dan ...
KABUR !!!
Daniel yang menyadari kepergian sang gadis, langsung berbalik badan dan segera meninggalkan Dave sendirian. Dave merasa menjadi pemenang.
"Nah gitu baru bener. Gak usah di usir. Udah pergi sendiri." ucap Dave bangga.
Dave kemudian membalikkan badannya bermaksud ingin mengajak Lily pergi. Ternyata sang adik tidak ada di belakang nya. Dia terlihat sangat kesal. Lily memandang sang kakak dari kejauhan, Ia tersenyum melihat Dave mati gaya.
* * *
Kegiatan belajar mengajar telah berakhir. Saat nya para murid kembali ke rumah masing-masing. Sepulang sekolah, Lily biasanya sudah standby di lapangan sepak bola untuk melihat Dave latihan. Tapi kali ini beda, orangnya sudah ada di depannya dan selalu bersamanya setiap hari. Rasanya tidak perlu untuk melakukannya lagi.
"Loe ikut gue latihan ya? temenin guelah. Mau ya? biar loe gak boring, nanti gue kenalin sama temen-temen gue biar pergaulan loe luas dan mata loe makin jernih lihat cowok-cowok tampan. Contohnya gue ini." ucap Dave penuh percaya diri.
Lily mengiyakan permintaan Dave. Mereka berdua berjalan bersama menuju lapangan sepak bola. Dave ingin ganti pakaian di basecamp timnya, dia meminta sang adik untuk duduk di pinggir lapangan. Teman-teman satu tim Dave sudah siap di tengah lapangan untuk melakukan pemanasan. Lily sudah terbiasa melihat mereka latihan. Tapi tidak dari jarak sedekat ini.
'Sungguh pemandangan yang luar biasa. Betul kata kak Dave , teman-teman tampannya memang menjernihkan mataku.' batin Lily
Saat sedang asyik melihat pemandangan indah di depannya, Dave datang dan mengagetkannya.
"Woy, lihat apa?" tanya Dave.
"Gak lihat apa-apa." Jawab Lily.
"Yang bener? ngeliatin sampai gak kedip gitu, apa nya yang gak lihat apa-apa," ucap Dave sambil mengacak rambut adiknyal pelan.
"Dave!! cepet sini, pacaran aja loe!" pekik teman Dave yang sudah menunggunya untuk melakukan pemanasan.
"Oh ya. Bentar bro, gue ke sana." jawab Dave sambil berlari menghampiri teman-temannya.
Ketika sedang asyik melihat Dave berlatih, pandangan mata Lily lteralihkan dengan kedatangan Daniel dan Gaby. Dia merasa mereka berdua sudah menjadi teman yang akrab. Padahal pada kenyataannya Daniel dan Gaby sudah melakukan kesepakatan yang akan membuat Lily berfikir ulang untuk mencintai Dave, sebagai kakak maupun sebagai orang yang menyembunyikan perasaan cintanya.
Gaby masih berdiri di pinggir lapangan. Dia berdiri lumayan jauh dari posisi sang gadis saat ini. Daniel meninggalkan Gaby sendirian dan pergi menemuiku.
"Hy Ly, sendirian aja." sapa Daniel.
"Iya kak, loe juga sendiri ,eh sama Gaby ya." gurau Lily.
"Gaklah, kebetulan aja ketemu. Sebenarnya gue kesini mau ketemu sama loe. Oh iya, loe mau nunggu Dave sampai selesai? Dave kalau latihan lama lho, ikut pulang sama gue aja." ajak Daniel.
Lily menggelengkan kepala.
'K**ak Daniel belum mengetahui kalau aku rela menunggu kak Dave sampai malam dan pulang naik ojol. Itu yang aku lakukan setiap hari hanya untuk bisa melihat kak Dave.' batin Lily.
Merasa ajakannya di tolak, Daniel masih belum menyerah.
"Dave itu kakak loe, selamanya akan seperti itu." ucap Daniel.
Mendengar perkataan Daniel, Lily beranjak dari tempat duduknya, kemudian berdiri menatap mata Daniel.
"Maksud loe apa kak? mau jadi apapun kak Dave buat gue, hati gue gak akan pernah berubah."
ucap Lily dengan nada bicara yang meninggi.
Daniel terkejut melihat reaksi sang gadis yang di luar dugaannya, dia mencoba tetap tenang dan kembali meneruskan perkataannya.
"Gue suka sama loe. Please pertimbangkan perasaan gue juga." jawab Daniel.
Sambil menggenggam kedua tangan sang gadi, Daniel bilang akan menunggu sampai Lily mau
menerima cintanya. Melihat kebersamaan antara sang adik dan Daniel membuat Dave tidak fokus latihan.
Tiba-tiba ...
BUGGG ...
Bola yang di arahkan kepada Dave sukses mendarat tepat di wajah tampannya. Dave mengerang kesakitan. Lily melepaskan kedua tangannya dari genggaman Daniel kemudian berlari menghampiri Dave, karena melihat Gaby sudah terlebih dahulu sampai di tengah lapangan, langkahnya terhenti. Salah satu teman Dave juga sudah memberikan kompres untuk meredakan rasa sakit di wajahnya.
Entah hantu daripada yang membuat Lily begitu marah melihat kebersamaan antara Dave dan Gaby. Seketika itu juga, Lily meminta Daniel untuk mengantarnya pulang, Daniel mengangguk. Mereka berdua berjalan bersama keluar dari lapangan.
Setelah sampai parkiran, Daniel melihat Lily meneteskan air mata. Daniel memeluk sang gadis.
Dia berkata, "ketika suatu hubungan telah berakhir tidak menutup kemungkinan bisa terjalin kembali."
Lily malas mendengar ocehan Daniel dan memintanya untuk melepas pelukannya. Lily juga memohon kepadanya untuk berhenti membicarakan Dave dan Gaby di depannya. Saat ini yang dia inginkan hanya pulang ke rumah. Daniel bergegas menaiki motor dan Lily duduk di jok belakang nya.
"Jangan menangis, gue akan menjaga loe." ucap Daniel.
"Anter gue pulang kak, gue capek." jawab Lily.
"Baik, hapus air mata loe, baru gue antar loe pulang." jawab Daniel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
Dave vs Daniel, cemungut💪💪💪
2022-01-09
2
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
halo kk sy mmpir lg
2021-12-08
1
Via🔥💰
wuahh daniel juga ngejar
2021-10-14
1