Chapter 4

"Gak boleh masuk kesini! loe pindah aja di kamar mandi deket kantin, dan inget, jangan sampai loe buka mulut soal gue ada di sini. Kalau ada yang sampai tahu, loe habis!" Ancaman yang keluar dari mulut Tika bak racun yang mematikan membuat beberapa murid perempuan yang ingin masuk ke kamar mandi belakang perpustakaan terpaksa menuruti perkataan nya karena ketakutan.

Tika adalah sahabat Gaby, mereka tidak berada di kelas yang sama, Gaby di XII IPA 1 dan Tika XII IPA 2 tapi karena bertetangga jadi mereka dekat.

Kejadian pagi ini membuat hati Gaby terluka. Kemarin Dave dan Gaby masih baik-baik saja. Tapi pagi ini semua nya berubah saat Tika memberikan kabar kalau Dave berangkat sekolah bersama Lily dan juga ada rumor Lily dan Dave baru saja jadian. Di buktikan dengan perhatian Dave yang begitu besar kepada gadis itu.

Apa lagi percakapan antara Lily dan Dave soal kandasnya hubungan mereka saat Lily dan Dave makan di kantin tadi. Lily juga tidak mengetahui jika Dave memutuskan Gaby secara sepihak. Tika ternyata menyuruh seorang murid mengekor langkah Lily dan Dave. Tidak heran jika Tika mengetahui semua gerak gerik gadis itu.

Kemudian, setelah mendapat info dari mata-mata nya , Tika memberikan informasi tersebut kepada Gaby, membuat Gaby jadi gelap mata karena cemburu. Murid yang cantik dan pandai sekejap menjadi mengerikan karena cinta.bKesalahpahaman yang sangat mendalam dan merugikan Lily.

Kali ini Tika mendapat tugas dari Gaby mengunci gadis itu di dalam kamar mandi. Gaby melakukan hal ini karena kebenciannya terhadap Lily.

Suara Lily m sudah mulai serak, meskipun berteriak dan mengedor-gedor pintu sekeras apapun tapi tidak ada yang mendengar. Keanehan yang nyata, harusnya banyak orang yang lalu lalang di sekitar kamar mandi ini karena letaknya dekat dengan perpustakaan dan di situ sedang ada banyak murid. Lily merasa ada konspirasi jahat di balik kejadian yang aku alami ini. Dan pasti nya melibatkan banyak murid yang berkuasa dan memiliki hak khusus.

Kepala gadis itu mulai berat, Lily memegang kepala dengan kedua tangannya. Hampir tidak tertahan lagi dan akhirnya gadis itu terjatuh. Mendengar ada suara dari dalam kamar mandi, Tika yang sedari tadi menunggu di depan pintu langsung mengambil kunci yang ada di saku bajunya kemudian membuka pintu tersebut. Melihat g

Lily yang terjatuh dan pingsan, Tika merasa puas. Kemudian mengambil gambar Lily dengan kamera di ponselnya dan mengirimkan pesan singkat lewat WhatsApp.

"Gab, gue udah berhasil ngerjain si cewek ganjen dan gue kirim fotonya." tulis Tika di chatting pribadinya bersama Gaby.

"Bagus, loe emang sahabat gue." balas Gaby.

Tika sengaja merekayasa kejadian yang terjadi di kamar mandi belakang perpustakaan. Dia berteriak sangat keras hingga para murid yang berada di sekitar perpustakaan penasaran kemudian menghampiri sumber suara termasuk diantara para murid itu adalah Dave. Setelah semua murid berkumpul, Tika mengatakan saat dia masuk ke dalam kamar mandi sudah ada murid yang jatuh pingsan dan dia terkejut hingga spontan berteriak. Tika menyuruh beberapa murid laki-laki untuk membawa gadis itu ke UKS. Tapi semua itu di halangi oleh Dave yang mengetahui kalau adiknya yang ada di dalam kamar mandi itu.

Dengan wajah yang penuh amarah Dave bilang, "Kalian jangan ada yang berani sentuh Lily, paham?" Dave mengendong adiknya dan membawa ke UKS.

Tika kesal dengan apa yang di lakukan Dave.

"Hampir aja gue berhasil buat malu si cewek ganjen. Sial!!! Dave telah mengacaukannya." gumam Tika.

Kemudian Ia menyuruh murid-murid yang berdiri di sekitarnya untuk bubar karena tidak ada yang perlu di tonton lagi.

* * *

Dave membaringkan tubuh adiknya di atas ranjang yang ada di dalam UKS dengan sangat

hati-hati. Baju Lily sedikit basah karena tubuhnya terjatuh di dalam kamar mandi tadi. Dave menutupi separuh tubuhnya dengan selimut. Dia duduk di kursi yang berada dekat dengan ranjang sambil memegang tangan sang adik.

Lily tiba-tiba mengigau, "Ayah,Ibu, aku masih ingin hidup. Aku masih belum berbakti pada kalian." Mendengar Lily mengigau , Dave langsung menenangkannya. Tangan kiri Dave memegang tangan adiknya dan tangan kanannya mengusap rambutnya pelan. Dia mengatakan kalau akan tetap hidup karena ada Dave yang menjaganya.

Di alam bawah sadar, Lily duduk bersama Dave di bawah pohon yang rindang dan mereka bercengkrama akrab sekali. Tapi tiba-tiba datang seorang wanita yang menarik tangan Dave dan membawanya pergi jauh dari Lily. Semakin lama semakin jauh dan menghilang.

Lily tiba-tiba berteriak, "Kak Dave!!! jangan pergi, jangan tinggalin Lily sendiri!!" Dengan kondisi yang seperti ini gadis itu menangis sejadinya. Membuat Dave harus benar-benar memeluk tubuh Lily untuk membuatknya tenang.

Dave bilang, "Gue gak bakal ninggalin loe dik." Mendengar suara Dave membuat Lily terkejut dan menyadari sesuatu.

'Ini salah, gue harus mengalihkan perhatian kak Dave.' batin Lily.

"Kak Dave, aku haus." Kata yang muncul pertama kali di otak gadis itu dan tanpa pikir panjang langsung diucapkannya. Perlahan Dave mulai melepaskan pelukannya.

'Yes, Aku berhasil. Dia melepaskan pelukannya.' batin Lily.

"Ly? Loe ngelamunin apa?" tanya Dave.

"Gak papa kak." jawab Lily.

"Dik, gue tahu kalau loe masih gak anggep gue Kakak loe. Tapi please jangan buat gue ngerasa gagal jadi pelindung loe. Kalau loe ada masalah sama orang, atau apapun itu cerita sama gue." ucap Dave.

"Gue gak pa pa kak," ucap Lily kembali meyakinkannya.

"Loe kok jadi salah tingkah sih. Loe pasti suka sama gue ya?" canda Dave.

"Mana ada? gak, gak sama sekali." jawab Lily.

"Yang bener? jangan-jangan emang bener loe suka sama gue, bilang aja gak papa." goda Dave.

"Itu kak, aku mau keluar bentar, beli minum." ucap Lily sembari beranjak dari ranjang.

"Diem di situ, biar gue yang beli." jawab Dave.

Dave tidak membiarkan Lily pergi, dia menyuruhnya untuk duduk diam dan tunggu dia kembali.

Beberapa menit kemudian ...

Dave membuka pintu ruang UKS, dia mendapati sang adik telah duduk menyender di ranjang, kemudian Dave mendekat ke arah ranjang itu dan menyerahkan satu botol air mineral padanya.

"Minum gih, gue juga beliin loe roti." ucap Dave.

"Makasih kak." jawab Lily.

"Oke, besok lagi kalau di perhatiin kakaknya mau ya? loe itu lagi gak enak badan. Gak usah pura-pura kuat." pinta Dave.

"Gue gak sakit, gue baik-baik aja kak." jawab Lily.

"Kan, ngeyel lagi. Udah, kamu minum dulu." ucap Dave sambil membantu membuka botol yang berisi air mineral itu.

Terpopuler

Comments

Ayf 🌼

Ayf 🌼

kalau mengekor kenapa gak denger juga kalau Dave manggil Lily "adik"?

2022-12-13

1

neng anisa

neng anisa

masih mantau

2022-09-07

1

auliasiamatir

auliasiamatir

lucu.. aja sama perhatian dave

2022-02-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!