🌴🌴🌴
"Terima kasih atas jamuannya, Nyonya." ucap Melani sesaat dirinya akan pergi meninggalkan kediaman tersebut
"Sama-sama, Nak. saya suka sekali cake buatan kamu, padahal kamu masih muda tapi udah hebat." perempuan parubaya itu mengacungkan dua jempol untuk Melani
"Nyonya bisa aja, hehehe."
"Mami, jangan ajak ngobrol terus! Alex mau kembali ke kantor juga." sela putranya, Alex
Perempuan parubaya yang diketahui adalah ibu dari Alex pun memutar bola matanya, jengah. ingin sekali rasanya ia menahan Melani untuk bergabung bersama teman-teman sosialitanya
"Baiklah, nak Melani, sekali lagi terima kasih banyak ya ..."
"Sama-sama, Nyonya." Melani sedikit membungkukkan badannya
"Saya pamit dulu, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." balasnya
Melani dan Alex sudah berada diperjalanan untuk mengantarkan wanita cantik ini, sesekali pria itu menoleh ke samping untuk melihat wanita itu. Melani mengulum senyum selama diperjalanan, ia merasa senang ada orang kaya yang seakrab itu dengannya padahal baru sekali bertemu.
"Awas nanti giginya kering." peringat Alex
Melani tersentak, menoleh kepadanya. "Hah? enggak kok."
"Emang mikirin apa?"
"Orang tua kamu baik, ramah pula. padahal baru pertama kali bertemu denganku." ujarnya
"Mami emang begitu orangnya, baik banget."
"Aku pikir orang kaya itu sombong, menatap dari penampilan, kayak di film-film ikan terbang gitu ... ternyata nggak juga, Mami kamu sama kayak mertua sahabatku, baik sekali."
"Film dipercaya, dasar!" pria itu mengacak-acak rambut Melani, reflek
"Sorry." sesalnya, Melani hanya mengulum senyum
Beberapa menit kemudian, mobil yang membawanya telah tiba di depan toko kecil milik Melani, perempuan itu tak lupa untuk mengucapkan terima kasih padanya, kemudian pamit turun dan memberi pesan agar selalu hati-hati selama diperjalanan. pria itu mengangguk seraya mengulum senyum, mobil pun kembali melesat menelusuri jalan raya yang padat kala tengah hari itu.
Melani masuk ke dalam tokonya, dan alangkah terkejutnya ia mendapati sang sahabat karib telah berada didalam sana.
"Chika!!" teriak Melani, ia berlari menghampiri sahabatnya yang sedang duduk bersama Mama dan Ratih
"Ah, Melani!" Chika berusaha untuk berdiri, namun diurungkan oleh Mama Sarah supaya wanita berbadan tiga ini tetap menempelkan bokongnya di karpet berbulu itu. ia sedikit bergidik ngeri melihat ukuran perut yang jumbo dari ukuran kehamilan biasanya.
"Kamu kesini?" Melani berhambur memeluknya sekilas, senyum merekah tak pernah pudar dari wajahnya
"Iya, sesekali aku ingin kesini, pengen lihat toko kamu. kok nggak pernah bilang sih?" gerutu Chika
"Hanya toko kecil, ngapain dibilang-bilang. lagi pula nggak ada peresmian juga." ucap Melani
"Nanti kalau udah maju dan berkembang, kita buat peresmian. aku sempat beli tadi, enak banget." seru Chika
"Ambil aja, nggak usah beli. aku juga suka ngambil gitu aja, tapi kalau yang sedikit gosong. hahaha," candanya
"Hahaha, oke-oke, ntar aku ambil yang gosong juga biar gratis."
"Ppffft!" Ratih yang sedang minum pun hampir saja mencipratkan air
"Kakak ini secara halus menyuruh kak Chika untuk ambil yang gosong juga, hehe." sahut Ratih
"Is kok jadi gitu ya? padahal arahnya bukan kesana. hahah"
"Sudah-sudah, ini Mama buat khusus untuk kita santap sama-sama." sela Mama, yang baru saja membawa brownies yang ia buat dan menaruhnya diatas karpet yang tengah mereka duduki. setelahnya Mama berbicara melalui bahasa isyarat
"Kak, Ibu bilang apa?" bisik Ratih, hanya gadis itu yang tidak mengerti apa yang dikatakan orang tua bossnya
"Kue itu untuk kita makan sama-sama." ucap Melani, perempuan itu mengangguk paham dengan wajah yang sangat antusias sekali ingin menyantapnya
Mama Sarah pun mulai memotong cake yang beraroma wangi ini, baru saja dipotong sudah langsung direbut sama mereka. Mama hanya bisa menggeleng kepala sembari tersenyum.
Disaat sedang seru-serunya menikmati cake buatan Mama, tiba-tiba saja ponsel milik Melani terasa bergetar di bagian pahanya. ia segera merogoh ponsel didalam saku untuk melihat siapa yang mengganggunya
Melani mengernyit heran, ada nomor asing tanpa nama yang tertera. ia yang ingin tahu pun segera membuka pesan tersebut.
"Kamu pergi sama siapa tadi?"
Melani semakin dibuat bingung, siapakah gerangan orang yang mengetahui dirinya tengah pergi bersama orang lain saat satu jam yang lalu? ia dibuat menerka-nerka olehnya.
Tanpa banyak pikir, Melani pun membalas. "Siapa kamu?"
"Orang yang dekat denganmu."
Melani terbelalak, dilihatnya Chika dan Ratih, dua wanita itu tidak menggenggam ponsel sama sekali. begitu pula dengan Mama Sarah. lagi pun, untuk apa juga mereka mengerjainya dengan nomor asing, seperti tidak ada kerjaan saja.
"Anda salah kirim, bye!!"
Melani menggerutu kesal, wajahnya yang ceria seketika menjadi suram, dan itu diperhatikan oleh Chika.
"Kamu kenapa?"
"Nggak, hanya orang salah kirim." ucap Melani
"Tapi kok cemberut?"
Melani menghirup nafasnya dalam-dalam, "Orang mengaku yang dekat denganku."
🌴🌴🌴
Siapa ya?
Jangan lupa like, koment dan hadiah nya yaa ... sebongkah mawar pun jadi 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Fenty Dhani
ada yang terbakar nih🔥🔥🔥😂😂😂
2023-03-19
0
Gina Savitri
Mas raffa bisa aja, cemburu malah ngerjain melani yang nggak tau nmr hp dia 😁😁😁
2022-01-08
0
Noli loliii
hahahahaa Raffa mulai cemburu dan ingin tahu melulu 🤣🤣🤣
2021-11-17
0