🌴🌴🌴
Seorang wanita yang sedang melayani para pengunjung, dengan memberikan sebotol minuman kepada mereka yang memintanya. membuka tutup wine dengan sebuah alat, kemudian menyodorkannya kepada seorang pria parubaya namun terlihat masih kelihatan bugar.
"Terima kasih, Cantik." wanita itu hanya tersenyum manis kepadanya
Tiba-tiba saja ia merasakan sesuatu bergetar disalah satu pahanya, ia bergegas merogoh benda tersebut untuk memeriksa siapakah yang mengganggunya kala sore itu.
"Pesan? siapa ini?" ia mengernyit heran
"Bisa temui saya di Kafe xxx? ada hal penting yang ingin dibicarakan. jangan tanya siapa saya, saya tunggu jam tujuh malam nanti"
Kemudian ia membalas pesan tersebut dengan,
"Maaf, saya bekerja." dan mengirimnya saat itu juga.
"Hanya sebentar, bukannya kafe xxx ada di sebelah Bar tempat kamu bekerja, bukan?"
"Bagaimana anda tahu?"
"Tentu saja saya tau, saya tunggu jam tujuh!"
"Siapa kira-kira ya? bodo ah!" gumamnya, kemudian mengabaikannya dan kembali bekerja sebagai Bartender.
**
"Jam berapa acaranya, Tih?" tanya Melani yang sedang menyusun kue pai kedalam kemasan plastik mika, sepertinya sudah selesai, hanya mengemas sebagai penutup akhirnya
"Jam dua siang, Kak."
Melani mengangguk paham, "Syukurlah. setidaknya besok tinggal memberikan whipcream untuk cupcake nya." ujar Melani seraya mengulum senyum
"Iya, Kak. alhamdulillah sore ini udah selesai delapan puluh persen." seru Ratih
"Ah, akhirnya selesai juga, kamu lanjutkan saja meng-staplernya, aku akan memindahkan cake ke dalam freezer." ucap Melani seraya menatap jam di pergelangan tangannya, sudah saatnya untuk tutup toko
Badan terasa pegal dan kaku, ingin sekali rasanya berendam di dalam air hangat yang memiliki busa sabun nan mewangi. namun sayang sekali, Melani bukanlah orang kaya yang memilki bathup di kamar mandinya. menyiram air ke tubuhnya dengan gayung pun sudah merasa syukur, ia hanya bisa menghela nafas mengingat impian itu
"Sungguh konyol." wanita itu menggeleng-gelengkan kepala sembari mematikan mesin motornya. ia telah tiba di kediaman sederhana saat hari sudah mulai gelap.
Melani merogoh kunci duplikat untuk membuka pintu utama, ia tahu kalau Mama Sarah sedikit ada masalah gangguan pada pendengaran. ingin mengetuk, belum tentu Mama dapat mendengarnya hingga Melani memiliki inisiatif untuk membuat kunci duplikat.
Dilihatnya ke dapur, ternyata Mama sedang memasak untuk makan malam mereka. Melani mengulas senyum, ia begitu bahagia hanya memiliki Mama. dan--ia tidak butuh seorang ayah. Melani benar-benar bangga dengan wanita ini, wanita tangguh dan kuat, begitu sanggup membesarkannya seorang diri. Superhero yang dikirim Tuhan untuk menjadi Ibu sekaligus seorang Ayah untuknya.
"Mama." Melani memeluknya dari belakang, sontak saja perempuan parubaya itu sedikit terkejut. ia menepuk dadanya sembari menggelengkan kepala
"Kamu mengagetkan Mama saja." ucapnya dengan bahasa isyarat
"Maaf, aku merindukan Mama."
"Rindu? kita sudah bersama hampir seharian ini. kamu gombal!" goda Mama, lalu mentoel hidung mancung putrinya
"Hehehe, Mama masak apa? wangi."
"Ikan nila goreng, kesukaan kamu. pakai sambal belacan juga, biar makin joss!" Mama mengacungkan jari jempol
"Mama bisa aja, terima kasih." Melani kembali memeluknya
"Sudah sana! pergi mandi, lalu sholat."
Melani mengangguk seraya tersenyum, tak lupa mengecup pipi chubby yang menggemaskan milik Mama Sarah. perempuan itu hanya menggelengkan kepala menatap kelakuan putrinya yang manja namun mandiri, ia begitu bangga atas pemberian Tuhan untuknya.
**
Suasana hari telah gelap, menunjukkan waktu telah pukul tujuh malam. perempuan yang bekerja sebagai Bartender di Bar tersebut pun bergegas melangkah menuju ruang boss untuk meminta izin ingin keluar sebentar.
Ia mengijinkannya, hanya saja--ada syarat tertentu yang harus dipenuhi wanita itu. perempuan itu pun terpaksa memenuhinya, lagi pula ia penasaran dengan sosok misterius yang mengajaknya untuk berjumpa.
Dengan langkah kaki jenjang yang sedikit berisi, bokong yang montok dilapisi rok span sepaha, begitu mengundang beberapa pasang mata untuk menatap kemolekannya. Sungguh, wanita itu benar-benar berhasil membangunkan kejant*nan mereka.
Perempuan ini pun berjalan menuju Kafe sembari memeriksa pesan masuk di ponselnya.
"Saya pakai kemeja maroon kotak-kotak."
Perempuan itu mengangguk paham, mengedarkan pandangan mencari sosok berkemeja maroon tersebut.
"Itu dia!" gumamnya, kembali melangkah menuju meja yang ditempati orang misterius tersebut
Hingga--setiba di samping pria tersebut, ia terbelalak kaget melihat sosok yang tak asing baginya. pria itu hanya tersenyum seringai melihat wajah cantik itu, kemudian beralih pada penampilannya yang mampu menaikkan hasrat lelaki.
Namun tidak untuk pria tersebut.
"Hai." sapanya
🌴🌴🌴
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Fenty Dhani
siapa??
2023-03-18
0
Wati_esha
Raffa ... ngapain lagi? Audy masa lalumu
2021-10-30
0
Q.M.19
Hai juga😂😂😂
2021-10-24
0