🌴🌴🌴
"Lah--katanya nggak mau ikut!" cibir Melani, menoleh ke belakang menatap pria itu mendudukkan tubuhnya di bangku jok belakang
"Aku lapar, ayo kita ke Restoran." ajaknya dengan suara yang lesu
Melani memutar bola matanya, jengah, "Dasar jaim!" gumamnya
Motor matic itu kembali laju membelah jalanan Ibukota yang cukup ramai kala siang itu. jam istirahat memanglah waktunya seluruh pekerja mulai berhamburan untuk mencari tempat makan yang mampu menambahkan stamina tubuh.
Tak terkecuali Raffa, pria itu menahan rasa lapar sedari tadi hingga ia terpaksa untuk menerima tumpangan dari perempuan ini.
Walau--sedikit memikirkan harga diri.
Melani menambahkan kecepatan laju kendaraannya, hampir membuat Assisten Raffa terjengkang ke belakang karena perempuan ini.
"Hai! bisa bawa motor, nggak! kamu sengaja ya!" teriaknya tepat di telinga Melan
Melani menyeringai, ini suatu hal yang cukup menyenangkan baginya.
"Budeg!" Raffa mengetuk helm itu, membuat Melani berdesah frustasi
Tak berapa lama, perempuan itu menghentikan kendaraannya di depan Pondok Makan yang hanya menghidangkan masakan Nusantara. kali ini yang menentukan kemana mereka akan berlabuh, yaitu motor ini. tanpa mendengarkan perintah pria yang bersamanya
"Disini aja nggak apa-apa kan? motor ku yang setia ini malah membawa kita kemari." ujar Melani dengan wajah yang memelas
"Ya, tapi atas kendali kamu, dasar!" Raffa menjitak kepala gadis itu, melenggang masuk ke dalam rumah makan yang di design seperti pondok dari bambu dan menikmati hidangan diatas lesehan.
"Ish!" Melani mengusap kepalanya yang dijitak cukup kuat oleh pria menyebalkan itu. ia pun turut menyusul
"Pesan apa, Tuan, Nona?" tanya pelayan
"Ikan nila bakar!" jawab serempak sepasang insan itu. sontak saja Melani tertegun mendengarnya, mereka pun saling bertatapan sekilas
"Oh, oke ... ada lagi?"
"Sayur kangkung terasi, dan minumannya es teh." ujar Melani
"Tuan?" pelayan menoleh menatap Raffa
"Sama aja." jawabnya
"Baikah, permisi." pelayan cantik itu pun pamit meninggalkan keduanya
Bagaimana bisa sama--niru-niru! batin Melani sembari menatap sengit pria dihadapannya
Suasana masih terasa sama seperti saat di Kafe tadi, mereka hanya diam tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Raffa terlihat sedang memainkan ponselnya, sedangkan dirinya sendiri hanya diam termanggu menatap rumah makan pondok yang cukup ramai kala itu.
Sembari menunggu pesanan tiba, Melani mengetuk-ngetuk jarinya diatas meja, alih-alih untuk menghilangkan rasa suntuknya.
Apa yang dia lihat? serius sekali, batin Melani
"Ehem!" ia berdehem
"Mas Raffa, nanti ini semua kamu yang bayar 'kan?" tanya gadis ini
Raffa mendongak, menatapnya sekilas
"Tidak, kamu yang bayar." ketusnya
Sontak saja Melani terbelalak kaget, secara refleks ia memukul meja dengan cukup kuat hingga mengundang beberapa pasang mata yang menatap ke arahnya
"Eh, maaf." Melani mengatupkan kedua tangannya kepada orang di sekitar, hingga mereka kembali melanjutkan acara makan siangnya
"Apa-apaan kamu!" geram Raffa
Melani menyedekapkan kedua tangannya di dada, "Aku tidak mau bayar! kamu udah nebeng, jadi kamu yang harus bayar!" tegas Melani
"Cih!" Raffa menatap tidak suka, ia kembali pada ponselnya
"Astaga!" Melani menggeleng-gelengkan kepala
"Santuy kali hidupmu, Tuan!" Melani langsung merampas ponsel milik pria ini, membuat pria itu geram melihatnya
Namun, melihat situasi sekitar yang terlihat ramai, mmembuatnya harus bersabar ekstra dengan perempuan barbar dihadapannya
"Kemari kan!" pinta Raffa
"Nggak mau!" Melani menggelengkan kepalanya, menyimpan ponsel itu ke dalam bajunya
Sungguh membuat Raffa semakin meradang melihat ponselnya disembunyikan didalam tubuh wanita ini
"Astaga! keringat mu itu!" ia menepuk keningnya, memberengut kesal
"Hahaha, ambil saja kalau berani," Melani tersenyum seringai, ia merasa puas
"Melani cantik, ayo kemarikan." Raffa memintanya dengan perkataan yang lembut, selembut sutra
Melani hanya bersikap acuh, ia menatap ke sekitar yang tampak saling mengobrol satu sama lain sembari menikmati hidangan makan siang.
Deg!!
Melani terlonjak kaget tatkala pria ini sudah berada disampingnya. perutnya terasa sedang disentuh, dan benar saja, pria ini dengan tidak tahu malunya malah berusaha mengambil ponsel itu didalam baju perempuan ini
"Permisi!" sapa seseorang
Sontak saja Raffa menjauhkan tangannya dari tubuh Melani
🌴🌴🌴
Astaga kalian ini, nggak tau tempat 😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Fenty Dhani
awal yang menggemaskan😍😁
2023-03-09
0
erlin
awal yang indah ...he ..he..he...
2021-11-24
0
Veyzi_hour
masih nyimak.
2021-11-14
0