🌴🌴🌴
"Pergi!" gertak Raffa kepada wanita disisi kirinya, perempuan itu terkejut, ternyata ia salah sasaran. sesuai permintaan Raffa, ia beranjak pergi sembari berdecak kesal.
"Anda kenapa, Bos?" ternyata anak buahnya cukup terusik atas gertakan yang terdengar barusan
"Seperti biasa, ada saja jal*ng yang mendekatiku." adunya
"Pppfffft! tentu saja, Tuan, itulah pekerjaan mereka disini."
"Dia bukan pekerja," sanggah Raffa
"Lagi pun, coba sekali saja, Tuan. enak lho, apalagi sama yang udah berpengalaman ... kita bakal dipuasin sepuas-puasnya." usul salah satu anak buahnya
"Cih! aku bukan kalian! cukup disini cuma minum dan lihat goyangan mereka." ia menunjuk ratusan orang tengah bergoyang sesuai irama musik Dj yang dilantunkan
"Hmmm, hati-hati anda melihat bokong besar itu, Tuan. anda akan terang**ng dan runtuhlah iman yang anda jaga." ledeknya
"Diamlah! itu tidak akan terjadi!" geramnya, menatap tajam pada dua anak buah yang senantiasa menemaninya itu
Mereka pun terdiam, menaruh gelas di meja, lalu beranjak berdiri
"Mau joget, Tuan?"
"Tidak. pergilah," usirnya, mereka mengangguk dan mulai mencari mangsa untuk menemaninya bergoyang bersama ratusan orang lainnya.
Raffa masih berfikir, kenapa ada bayangan Melani dipikirannya. perempuan barbar itu seolah berada dekat dengannya.
"Ah, mungkin karna akhir-akhir ini aku selalu bersamanya." gumam Raffa, menganggap itu adalah hal yang wajar dan tidak perlu dipermasalahkan. ia tidak ingin berlarut-larut dalam pikiran yang memusingkan. tujuannya kini adalah bersenang-senang dan tenang dari segala masalah.
**
Keesokan harinya, Melani mendapatkan laporan dari pegawainya, Ratih, bahwa ada salah satu pelanggannya yang memesan cake dalam porsi yang banyak. kini ia telah tiba di Toko, langsung menghampiri Ratih yang sedang membuat cake.
"Ratih."
"Eh, Kak, Ibu, udah datang?" perempuan itu menyalimi tangan Mama Sarah yang juga ikut hadir, beliau ingin membantu pegawainya dalam bekerja.
"Iya, apa kata orang itu?" tanya Melani
"Besok di rumah orang tuanya ada acara arisan, jadi dia mau pesan cupcake dan kue pai masing-masing seratus buah." ujarnya
"Ohya?" Melani tampak semringah
"Ho'oh." sahut Ratih yang tidak kalah senangnya
"Harus belanja banyak nih, kamu lanjut dulu ya ... aku mau buat daftar belanjaan."
"Siap, Kak."
"Kamu urus dulu pesanan orang itu, biar ini semua kita yang kerjain." ucap Mama Sarah dengan menggunakan bahasa isyarat
"Oke, Ma. sekarang Melani mau buat daftar bahan apa saja untuk belanja." ujar Melani, Ratih hanya memerhatikan tanpa tahu apa yang mereka katakan.
Mama mengangguk seraya mengulum senyum, dalam hati ia begitu bahagia karena mendapat orderan banyak hari ini.
Melani bergegas mengambil alat tulis, mendudukkan tubuhnya di atas kursi sembari berpikir bahan apa saja yang ia butuhkan.
"Permisi." seseorang mengetuk kaca etalase, Melani mendongak untuk melihat siapa yang datang.
"Eh, iya, Tuan."
"Brownies redvelvet sama desert." ucapnya
Melani mengangguk dan segera mengambil apa yang ditunjuknya.
"Ini, Nona, terima kasih." pria itu memberikan beberapa lembar uang berwarna merah kepadanya
"Eh, ini kebanyakan!" teriak Melani, namun pria misterius itu tidak mempedulikannya, berlalu pergi bersama mobil yang ia bawa
Melani mengernyit heran, menatap lima lembar uang merah dengan tatapan bingung.
"Ini benaran uang, kan?" perempuan itu menerawangnya ke udara untuk memeriksa apakah ini asli atau tipu daya sihir
"Lah--betul. mimpi apaan aku tadi malam ya?" gumamnya
"Pagi ini dapat pesanan, sekarang dapat rejeki nomplok."
Plak!
"Aw!! sakit tau!" ia memarahi telapak tangannya sendiri, alih-alih untuk memastikan apakah ia bermimpi atau tidak
"Berarti aku nggak bermimpi." gumamnya
"Ada apaan, Kak? kok ngomong sendiri?" Ratih menghampirinya karena mndengar sang boss menggerutu tidak jelas
"Enggak, aneh aja, tadi ada orang misterius belanja sedikit, tapi kasih uang 500 ribu." adunya
"Wah! malaikat mana yang jatuh ke muka bumi, ya? baik banget sih."
"Nggak tau, mungkin dia nggak sadar kali ngasih uang sebanyak itu. aku simpan aja deh, siapa tau dia balik lagi."
"Iya, Kak. kalau gitu aku lanjut lagi." Ratih menunjuk ke Dapur dan berpamitan kepada perempuan cantik ini.
**
Tok tok
"Masuk!"
Seorang pria bergegas masuk ke sebuah ruangan untuk bertemu dengan Tuannya, menatap pria tampan itu tengah sibuk dengan pekerjaan.
"Ini, Tuan, pesanannya ..."
"Terima kasih, uangnya udah diberi lebih, kan?" tanyanya
"Sudah, Tuan."
"Pergilah!" usirnya. pria itu pun pergi meninggalkan ruangan tersebut
"Hmmm, lumayan sih, enak banget. sepertinya besok--bagus juga kalau aku ngerjain dia." pria tampan itu tersenyum seringai
"Ah, otak apa ini! tiba-tiba rindu sama omelannya. huh, tidak masalah, setidaknya ini hiburan ku daripada mikirin jal*ng sialan!" geramnya
🌴🌴🌴
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Fenty Dhani
mulai jadi penggemar berat nih🤭
2023-03-18
0
R-Nie z
eh.... ketagihan Diah....😆😆😆
2021-11-09
0
Fatmawati Wati
kmrn dimnt 200 rb ngomel, skrg ketagihan ngeluarin uang byk 😂
2021-11-09
0