🌴🌴🌴
Melani telah tiba di kediaman sahabatnya yang selalu saja membuatnya jatuh cinta disetiap kali kakinya menginjak tempat itu.
Ia mengulum senyum menatap rumah dan pekarangan sekitar, begitu indah dan memanjakan matanya. begitu beruntung Chika memiliki suami seperti Andrew.
Gadis itu bergegas turun dari motornya, menaiki beberapa anak tangga dan mengayunkan kaki menuju pintu utama.
Ting tong! ting tong!
Ia menekan tombol bel yang terdapat di samping pintu kediaman itu. yang bermanfaat untuk memberi tanda kepada sang pemilik bila ada tamu yang bertandang ke kediaman.
Hingga, pintu utama tersebut dibuka dari dalam. membuat Melani terkesima melihat cerahnya wajah milik mantan bossnya itu.
"Melani?" Andrew sedikit kaget melihat gadis itu
"Eh, Tuan, masih di rumah? belum pergi?" seloroh Melani
"Ini mau bersiap-siap. masuklah, Chika menunggu." titahnya, gadis itu mengangguk dan melenggang masuk ke dalam kediaman ini.
Ia begitu menikmati pemandangan dari interior kediaman megah ini, matanya selalu saja tidak pernah berkedip memandangnya.
Tibalah ia di ruang keluarga, menatap Chika dan mertua sedang fokus menatap layar kaca yang menayangkan film horor action itu
Melani menyapa mereka berdua dengan sopannya.
"Selamat malam, Nyonya, Chika." sapa wanita itu, ia menyalimi tangan mertua sahabatnya
"Hai, Melani, bagaimana kabar kamu?" tanya Mami, mengalihkan perhatiannya pada gadis tersebut
"Sangat baik, Nyonya."
"Hhh ... syukurlah,"
"Mami, aku pinjam Melan sebentar ya ..." Chika pamit, diangguki oleh wanita parubaya itu
Chika beranjak berdiri, ia kemudian mengajak Melani ke sesuatu tempat, entah kemana itu. lengannya digenggam, menariknya ke sisi lain. Melani menatap bingung akan sahabatnya.
"Ada apa sih??" tanya Melani
"Sudah ah, ayo masuk." ajak Chika, setiba mereka di suatu ruangan. Melani menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia mengekori wanita itu hingga ia terkesima melihat dress yang dibentangkan diatas ranjang.
"Sekarang ganti baju kamu dengan yang ini!" titah Chika, menyodorkan gaun berwarna dusty, terkesan manis dan sangat cocok bila dikenakan oleh Melani.
Melani menatap gaun itu, lalu beralih menatap Chika yang tersenyum.
"Maksudnya apa ini?" tanya Melani
"Kita akan pergi memenuhi undangan kolega Andrew, pria itu terus memaksaku untuk ikut. makanya aku mengajakmu, pasti disana aku akan sendiri karna suamiku itu akan sibuk dengan rekan bisnisnya." jelas Chika dengan wajah yang memelas
Melani mengangguk paham, membulatkan mulutnya seperti huruf O
"Oke, baiklah." Ia menyetujui
"Jangan lupa dandan yang cantik, oke?"
Chika melenggang pergi meninggalkan gadis itu, membiarkan dirinya sendiri mengurus diri dan berdandan secantik mungkin agar penampilannya terlihat cantik paripurna.
Disisi lain, Assisten Raffa baru saja tiba di kediaman Tuannya, ia turun dari mobil dengan gagahnya. mengenakan kemeja putih yang dibaluti oleh jas berwarna hitam, sepasang sepatu pantovel melekat di kedua kakinya. terlihat sangat cool dan mempesona bagi mata yang memandangnya.
Ting tong!
Bel kembali berbunyi untuk kedua kalinya. tidak perlu menunggu waktu yang lama bagi Raffa, pintu utama tersebut telah dibuka oleh Bibi yang langsung menyapanya dengan hormat
"Silakan masuk, Tuan."
"Terima kasih, Bi." sahut Raffa
Dan bertepatan dengan itu pula sang Boss datang menghampirinya dengan setelan yang sama. kedua pria ini terlihat tampan, tapi sedikit berbeda dengan Andrew. pria itu bahkan lupa untuk menata rambutnya hingga sedikit lebih rapi.
"Malam, Tuan, apa anda udah siap?" tanyanya
"Sudah, tinggal menunggu istriku saja." jawab Andrew
"Tapi--rambutmu nggak di pomade, Tuan?" tanyanya, menyugar rambutnya yang rapi ke belakang, seolah sedang menunjukkan bahwa dirinya lebih tampan dari pria bule itu
"Oh, astaga! aku bahkan hampir lupa. sepertinya tidak perlu di pomade, sisir saja dengan jariku juga sudah rapi dan licin. wangi pula," ujarnya dengan senyum cengir
"Cih! itu hanya sementara, Tuan. tapi ya terserahmu sajalah." Raffa mengendikkan bahunya, acuh. Ia pun mendudukkan tubuhnya di sofa.
"Panggilah istrimu, Tuan!"
"Perempuan memang sangat lama berdandan, membosankan." gumamnya
Andrew mengernyitkan dahinya, "Apa katamu?" tanya Andrew
"Eh, tidak. saya harap Tuan menyuruh Nona lekas bergegas." ujarnya
"Kau ini!" Andrew berdecak, ia kembali ke kamar untuk memanggil sang istri
**
"Chika, kenapa bajumu nggak ganti?" tanya Melani menatap heran
"Tiba-tiba tubuhku nggak enak, kamu temani suamiku saja, ya?" Chika memasang wajah memelas
"What!" Melani terbelalak
"Its oke, tenang saja. dia tidak memakanmu." Chika menenangkannya, menuntun Melani melangkah ke ruang tamu. dimana dua orang pria itu sedang menunggu
Hingga, tatapan Melani terkunci menatap pria menyebalkan itu. ternyata dia juga ikut? lalu--apakah dirinya akan merana seorang diri tanpa ada yang menemani?
"Tidak-tidak!" gumam Melani
"Aku nggak jadi ikut ya ... biar mereka saja." rengek Melani
"Is, kok gitu sih? kamu udah berdandan cantik lho." Chika cemberut
"Melani, ayo kita pergi, tidak ada waktu lagi!" titah Andrew
"Kau yakin, Chik?"
"Iya. kapan lagi makan enak ditempat orang kaya? kau kan wanita pemberani."
"Huft!" ia menghembuskan nafas dengan kasar
Mereka pun masuk ke dalam mobil, Melani mendudukkan tubuhnya di depan, tepat disamping kemudi yang disetir oleh Raffa. sedangkan Andrew, pria itu masuk ke dalam mobil setelah mengecup kening sang istri.
"Jalan!" titah Andrew
🌴🌴🌴
...Ayo like koment vote dan hadiah poinnya yaa 😊...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Fenty Dhani
kena prank tuh🤭
2023-03-09
0
Yonathan Purba
u
2023-03-03
0
Gina Savitri
Tuan macan sama nyonya singa ngerjain melani 😂😂😂
2022-01-08
0