🌴🌴🌴
"Ambilkan nasi untuk calon suamimu, Melani." ulang Chika, memperjelaskan kalimatnya
Melani melotot menatap Chika yang berada disampingnya, kemudian beralih menatap Raffa yang hanya diam dengan wajah datarnya. seolah ia juga mengharapkan bila Melani turut mengambilkan nasi dengan senang hati.
Kapan lagi ia dilayani? selama ini hanya dirinya yang melayani orang.
"Lakukan saja perintah istriku!" Andrew bersuara kali ini
Melani hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar, memutar bola matanya merasa jengah dan mulai melakukan apa yang diperintahkan si tuan rumah.
"Ini!" ia mengulurkan piring kepada Raffa. Raffa melihat isi diatas piring itu, hanya nasi tak ada lauk
"Lauknya?"
"Ambil sendiri!" Melani menaruh piring itu tepat di depan Raffa
"Aish! setengah-setengah." cibir Raffa
"Aku nggak tau lauk yang mana kesukaanmu." ucap Melani, memang benar juga, mending pilihan lauk biar si pemilik perut yang mengambilnya
Raffa hanya diam saja, tidak menyahutinya lagi. sedangkan sepasang suami istri itu hanya terkekeh melihat tontonan yang seru ini
"Kalian jangan terus bertengkar dan saling membenci, cinta dan benci itu sangat tipis lho."
"Kalian bisa saling merindu kalau sudah berjauhan." sambung Chika, seolah ia peramal cinta yang tahu tentang cinta
"Cih!" Melani merasa geli mendengarnya
Aku nggak tau, terkadang aku ingin mengajaknya ribut, kadang aku baik dengannya dan kadang aku juga ingin tertawa dengan manusia es ini. aaaih! apa-apaan ini. batin Melani bermonolog
"Hei, jangan melamun! lanjuti makannya." Chika menyenggol lengan sahabatnya tatkala Melani tampak melamun
"Eh, iya. hmm, mertua kamu mana?" tanya Melani
"Berkumpul sama teman sosialitanya, walaupun tinggal di luar negeri tapi Mami juga punya teman disini lho." seru Chika, Melani mengangguk paham. mana mungkin orang kaya tidak punya sekelompok teman, pikirnya.
Setelah selesai makan siang bersama, sepasang suami istri itu malah bersantai di sofa ruang keluarga. Chika yang begitu manja dengan suaminya pun selalu saja membuat sepasang Jones itu merasa tersingkirkan, sekaligus--jiwa jomblo lagi-lagi meronta.
Melani dan Raffa hanya memandang mereka sembari menghela nafas panjang, menyedekapkan kedua tangan di dada dan kaki turut menyilang.
"Aku kesini cuma untuk menonton kemesraan mereka saja." keluh Melani
"Mungkin sepertinya kita harus pergi dari sini."
"Ya, benar! kita ke taman aja yuk." ajak Melani
"Hmmm," Raffa menatap jam dipergelangan tangannya. "Mungkin aku harus ke Kantor." ucapnya pada Melani, alih-alih menolak secara halus
Astaga--aku nyesal mengajaknya ke Taman, jatuh deh harga diri. batin Melani
"Ya, kamu benar. aku juga harus balik ke Toko." Melani beranjak bangkit, dan disusul pula oleh Raffa
Keduanya berpamitan kepada sang empu rumah yang sedang menonton film romantis barat sembari saling mendekap satu sama lain. sudah seperti perangko saja kedekatan mereka itu
"Tuan, Nona, kita pamit ya ... saya harus ke Kantor." pamit Raffa
"Pergilah!" usir Andrew, mengibas tangannya ke udara
Raffa mengangguk dan meninggalkan sepasang suami istri tersebut. Raffa dan Melani berjalan beriringan menuju pintu utama, terik matahari kembali mereka rasakan saat itu juga.
Melani mengambil kunci motornya di dalam tas selempang miliknya, dengan cepat ia menaiki motor dan mencolokkan kunci ke dalam lubangnya. namun, apa yang ia lakukan terhenti tatkala mendapat teguran dari Raffa.
"Mel."
"Ya?" wanita itu menoleh ke arah Raffa yang sepertinya memerhatikan bagian bawah motornya
"Ban motormu kayak kempes ya?" Raffa mendekat untuk memastikan. Melani bergegas turun, dan benar saja bahwa kedua ban motornya kempes begitu saja.
"What! apa yang terjadi!" ia meninggikan suaranya
"Mana ku tau." Raffa mengendikkan bahunya
"Ini--pasti udah direncanakan!" berang Melani, nafasnya memburu dan wajahnya memerah. ia yakin ini pasti ulah pasutri konyol itu.
Melani pun bergegas kembali ke pintu utama, mempercepat langkahnya ingin menghampiri sepasang suami isteri yang benar-benar sudah keterlaluan mengerjainya. dengan keberanian yang tinggi, Melani langsung mencengkeram kerah baju suami Chika, ia tidak mungkin menghajar wanita itu walaupun juga turut kesal, apalagi mengingat Chika yang tengah hamil tua.
"Apa-apaan ini!" Andrew bangkit berdiri
Bugh!!
Melani mengerahkan seluruh tenaganya untuk menonjok rahang pria gagah itu. melihat Melani kesetanan, membuat Chika membantu suaminya yang tersungkur di atas sofa
"Melani! apa-apaan kamu!" erang Chika, ini pertama kalinya ia marah pada sahabatnya
"Usah pura pura nggak tau, kalian! kalian sengaja mengempeskan kedua ban motor aku, kan! kenapa kalian sampai segitu kalinya ingin menjodohkanku dengannya, hah!"
"Kami nggak melakukan hal konyol itu, Melani! bisa saja ban motor mu menginjak sesuatu tapi kau tak sadar."
"Aku nggak mau kemari lagi!" gertak Melani, ia kembali pergi meninggalkan mereka dengan aura panas yang membuncah tengah membara. ia begitu kesal dengan ambisi sepasang suami istri itu, rela merugikan orang lain demi kepuasan tersendiri
Hingga dirinya dihalangi oleh Raffa yang baru saja masuk ke dalam rumah itu.
"Mel, mereka nggak salah. aku tau sesuatu," Raffa menarik tangan Melani, menyeret gadis ini menuju ke sesuatu tempat, entah apa itu.
"Ih, lepas!" ia memberontak, namun Raffa tetap menarik tubuh gadis ini. Melani terpaksa mengikutinya yang entah kemana. mencoba membuang nafas yang membuatnya terasa sesak sedari tadi.
"Lihat itu."
🌴🌴🌴
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Fenty Dhani
apa??
2023-03-17
0
Muh. Yahya Adiputra
apa yach yg disuruh lihat sama raffa???
jangan2 Melani salah paham lagi.
😪😪😪
2021-10-20
0
Wiwit Handayani
😂😂biasanya si Andrew yg nonjok org x ni dia yg d tonjok ..hebat Lo Mel berani nonjok tuan Andrew suami sahabatmu..👏👏👏🤗
2021-10-18
0