Kemurkaan Raffa

🌴🌴🌴

"Hai, Nona Jesslyn, selamat ya atas pertunangannya." Raffa mengulurkan tangan pada wanita cantik itu, memberi selamatan padanya.

"Hmmm, terima kasih, Assisten Raffa." ia menyambut uluran tersebut dengan senyum yang terpaksa. arah pandangannya menyapu sekitar, seolah tengah mencari seseorang. "Tuan Andrew, tidak datang?" tanyanya

"Maaf, Nona. beliau sedang berhalangan."

Perempuan itu mengangguk paham, pikirannya beralih kepada wanita bertubuh gendut pada beberapa minggu yang lalu. "Oh, iya, saya baru ingat, pasti karna istrinya sedang hamil besar."

"Tepat sekali!" seru Raffa

Kemudian tatapan Jesslyn beralih kepada wanita muda disamping lelaki ini, ia mengulum senyum menyambut uluran tangan perempuan itu.

"Kekasih Raffa?" tanyanya, ingin tahu

Dengan cepat, Melani menggelengkan kepalanya seraya menatap Raffa.

"Bukan, Nona." tukas Melani dan Raffa bersamaan

"Hmmm, kalian itu sangat serasi, tapi sayang sekali jika bukan sepasang kekasih, hehehe."

Kedua insan itu hanya nyengir kuda mendengarnya. Kemudian Raffa dan Melani beralih menyalimi tunangan Jesslyn yang telah resmi sejak beberapa menit yang lalu.

Kini sepasang insan yang menyandang gelar Jones itu telah berada di dalam mobil. Melani menghempaskan bokongnya dengan kasar sembari menghembus nafas.

Malam ini sungguh melelahkan, Chika benar-benar membohonginya hingga berakhir dengan pria menyebalkan ini. namun, entah kenapa jantungnya berdegup kencang jika mengingat kejadian memalukan tadi.

"Oh ya ampun." Melani mengusap wajahnya dengan kasar.

"Ada apa?" tanya Raffa, sesaat mesin mobil baru saja dinyalakan

"Eh, enggak ada." ia melambaikan tangan dengan kencang

Pria itu hanya membulatkan mulutnya saja, kembali fokus untuk mengeluarkan mobil dari area parkiran ini

"Jadikan kita ke Restoran?"

"Tentu saja, perutku sudah sangat lapar tau!" Melani mengelus perutnya, ia benar-benar lapar sekali

"Lets go to Restaurant!" seru Raffa, menambah kecepatan mobil hingga membelah jalanan Ibukota yang sangat padat kala malam itu.

Beberapa menit kemudian, mobil yang membawa kedua insan yang selalu dijebak ini telah tiba di sebuah Restorant Western, Raffa bergegas memarkirkan kendaraannya di parkiran yang telah disediakan oleh sang pemilik Resto.

Melani turun setelah dirasa roda kendaraan itu berhenti. ia melenggang pergi duluan meninggalkan Raffa yang terlalu lama sekali, pikirnya.

"Tunggu!" Raffa cepat-cepat mengejar Melani, hingga tanpa sengaja ia melihat seseorang yang tidak asing baru saja keluar dari Restorant tersebut.

"Audy? apakah itu Audy?" gumamnya, menyipitkan mata tatkala melihat perempuan yang ia kenal sejak beberapa tahun yang lalu.

"Ayo cepatan!" teriak Melani, ia menggerutu kesal melihat pria itu hanya diam mematung

Bukannya melangkah menuju Melani, melainkan ia melangkah ke sisi lain dengan langkahnya yang cepat.

Melani terpelongo, bagaimana bisa pria itu malah berjalan ke sisi lain. ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, tatapannya terus memerhatikan Raffa yang entah kemana.

"Woi! kemana sih!" Melani mengikutinya, hingga ia tertegun melihat pria dingin itu mencekal tangan seorang wanita.

Raffa tidak mempedulikan teriakan Melani, saat ini yang terpenting adalah menemui perempuan yang bernama Audy itu. hingga langkahnya semakin dekat dan sangat dekat saat perempuan asing itu hampir membuka pintu mobilnya.

"Aw! siapa sih!" ia merintih kesakitan akibat tangannya dicekal kuat oleh seseorang, ia menoleh dan terkejut melihat sosok itu

Hingga kejadian itu membuat pria yang bersama Audy menghentikan langkahnya yang ingin masuk ke dalam mobil.

"Hei! kau apakan kekasihku!"

"Diam!" gertak Raffa dengan raut wajah yang memerah menahan amarah

"Raffa?"

"Kau, apa maksud kau ninggalin aku tanpa penjelasan, hah!" Raffa murka, semakin mencengkeram kuat tangan itu

"Aw! Sayang," perempuan ini mengadu pada kekasihnya

"Mas Raffa, lepaskan! kau melukainya," Melani ikut melerai

Bruk!!

Raffa terhuyung ke belakang hingga tubuhnya menubruk kendaraan milik orang lain. Melani langsung menolong Raffa dengan wajahnya yang sedikit ketakutan.

"Siapa kau, Brengsek! bisa-bisanya kau menyentuh kekasihku!" pria asing itu mendekat, ingin menghajar pria yang mengganggu kekasihnya

"Aku ada urusan dengannya! jadi kau jangan ikut campur!" Raffa menunjuk wajah pria itu, lelaki ini benar-benar seperti kesetanan saja. wajah memerah dengan urat tegang yang terlihat jelas.

Melani yang melihat pertengkaran panas ini langsung mengambil posisi. ia menengahi keduanya.

"Tuan, maafkan kekasih saya, dia sedang banyak pikiran, saya mohon pergilah." pinta Melani, mengatupkan kedua tangannya

Tak hanya Melani yang sigap, wanita yang bernama Audy itu pun menarik tangan kekasihnya untuk bergegas pergi dari tempat ini

"Melani, kau jangan ikut campur!" geram Raffa, ia ingin kembali melangkah, namun Melani langsung memeluk tubuhnya

"Sudahlah, tak gunanya berkelahi." ucap Melani ingin menenangkan pria ini, tatapannya mengarah kepada dua orang itu, menggerakkan bola mata hitamnya alih-alih memberi kode untuk bergegas pergi secepatnya

"Hei, Audy! jangan pergi kau!" Raffa menjulurkan tangannya seolah ingin menggapai wanita itu, namun Melani semakin kuat untuk memeluknya

"Melani, lepas!" ia memberontak

"Diamlah! hentikan kekacauan itu!" teriak Melani, hingga pria itu beralih menatapnya dengan tajam, mencengkeram kuat bahu Melani dan mendorongnya. ia berhasil menjauhkan tubuh Melani.

Bruum!!

Mobil melesat meninggalkan pekarangan Parkir, melenggang pergi begitu saja meninggalkan orang gila yang sedang stress itu.

"Woi!" teriak Raffa, menatap lekat mobil berwarna navy itu

"Sudahlah, memang siapa perempuan itu? kenapa kau sangat marah sekali?" Melani mendongak menatap wajah memerah nan berurat seolah tengah kesetanan.

Entah setan jenis apa yang merasukinya

🌴🌴🌴

Genderuwo kali 😂😂

Aku akan usahakan up 3x sehari ya ... Insya Allah mulai besok 😉

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***