Ketiga pria itu saling menodongkan senjata masing-masing. Nathan di todong dua senjata api oleh lawannya.
Namun rasa takut tak terlihat sedikit pun di raut wajahnya, pria itu terlihat tenang-tenang saja meskipun ia kini di kepung senjata yang siap merenggut nyawanya detik ini juga.
Nathan menarik sudut bibirnya dan menyeringai tajam. "Bukankah kalian berdua ingin menghabisi ku, lalu apa yang kalian tunggu? Bahkan orang yang ingin kalian habisi sekarang ada dihadapan kalian?" Ujar Nathan dengan seringai yang sama.
"Tetap tidak berubah!! Kau terlalu sombong, Nathan Xiao. Dan sekang terimalah kematianmu!!"
DORR...
DORR..
Rentetan suara senjata api yang saling di lepaskan memenuhi setiap penjuru ruangan. Nathan berhasil menghindari dua mata peluru yang di lepaskan kearahnya, namun peluru yang dia lepaskan berhasil mengenai salah satu dari kedua lawannya.
Peluru Nathan bersarang pada lengan kanannya. Membuat senjata di tangannya lepas begitu saja dari genggamannya.
Dan suara tembakan itu tentu saja menyita perhatian anak buah mereka berdua yang berada di luar ruangan. Sedikitnya sepuluh orang menerobos masuk ke dalam dan menyerang Nathan secara bersamaan.
Nathan yang hanya seorang diri di keroyok 10 orang. Jelas itu bukanlah sebuah perkelahian yang seimbang. Namun bukan Nathan namanya jika tidak bisa membalik keadaan.
Mereka terus melayangkan serangannya pada Nathan, yang dengan mudah bisa di tangkis olehnya. Nathan meliukkan tubuhnya ke sana, ke mari hanya untuk menghindari semua serangan-serangan itu.
Setelah cukup pemanasan yang dia lakukan. Akhirnya Nathan melayangkan serangan balasan pada lawan dan menumbangkan mereka kurang dari 10 menit.
Semua orang kini terkapar di lantai sambil merintih kesakitan, menyisahkan dua orang saja. Yang tak lain dan tak bukan Robert dan Aldo.
DORR...
Nathan menghindari serangan Aldo padanya. Aldo yang terluka mencoba melayangkan tembakkan dengan tangan kirinya. Dan tentu saja tidak berhasil.
Nathan melepaskan tembakan balasan pada pria itu, dan melukai lengan kirinya. Senjatanya terlepas detik itu juga.
DORR...
Nathan melepaskan tembakan pada senjata yang tergeletak di lantai sebelum berhasil di ambil kembali oleh sipemilik.
Pria itu mendongak dan sebuah tendangan menghantam wajahnya, membuat tubuhnya terpelanting kesamping. Rahangnya patah akibat tendangan keras Nathan.
Tak cukup sampai di situ. Nathan memberikan dua tendangan telak pada dada dan ulu hatinya. Dan kecacatan fisik yang dia alami tentu saja menguntungkan Nathan.
"Bagaimana kalau kita buat buta satu matamu yang tersisa? Pasti akan sangat menyenangkan?" Nathan menyeringai.
Melihat nyawa adik angkatnya berada dalam bahaya, tak lantas membuat pria dalam balutan jas hitamnya itu tinggal diam. Dia menghampiri Nathan sambil membawa sebuah tongkat pemukul dan...
"Nathan Xiao...!! Mati saja kau!!"
Nathan menoleh, kedua matanya membelalak. Dia tak sempat menghindar, tongkat besi itu menghantam sisi wajahnya, membuat mata Nathan langsung berkunang-kunang.
Pria itu agak sedikit sempoyongan karena kerasnya pukulan tersebut. Darah segar terlihat keluar dari beberapa titik di sisi wajah bagian kanannya, termasuk mata kanannya. Sepertinya pukulan itu juga berhasil menciderai mata kanan Nathan.
"Hahaha... hahaha.. Hahaha.. Mampus kau, Xiao Nathan. Mampus kau..." Teriak pria itu sambil tertawa lepas.
Dia benar-benar puas karena telah berhasil melukai Nathan. Yang tanpa dia sadari, dia baru saja menggalih kuburnya sendiri, karena sudah membangunkan seekor serigala yang sedang kelaparan.
Nathan menyeka darah yang tak henti-hentinya keluar dari luka-lukanya. Sadar jika kondisi mata kanannya saat ini menghalangi pandangannya. Maka Nathan membebatnya dengan sebuah saputangan.
Pria itu mengambil senjata apinya yang tergeletak di lantai. Mata kirinya menatap tajam dua pria bersaudara itu bergantian.
Sedangkan keduanya hanya bisa menelan ludah melihat sorot matanya yang begitu berbahaya.
BRAKK...
Dobrakan keras pada pintu menarik perhatian ketiganya. Beberapa orang yang masuk menodongkan senjatanya pada Nathan. Membuat suasana yang awalnya sudah tegang kian terasa mencekam.
Pria itu kembali menyeringai. Ia seperti mendapatkan angin segar melihat anak buahnya berhamburan masuk ke dalam. "Kau sedang dalam masalah besar, Nathan Xiao." Ucapnya menyeringai.
"Benarkah? Aku rasa bukan aku yang sedang dalam masalah, tapi kalianlah!!" Nathan melebarkan smriknya.
"Apa maksudmu?" Tanya pria itu meminta penjelasan.
"Ini maksudku?"
Kedua matanya membelalak melihat semua orang mengacungkan senjata padanya dan adik. Mereka terkepung sekarang."Buang senjatamu atau mereka akan meledakkan kepala kalian berdua?!"
"Sialan kau, Nathan Xiao!! Kau benar-benar brengsek!!" Teriaknya penuh emosi.
"Boss, serahkan sisanya pada kami. Sebaiknya Anda pergi ke rumah sakit sekarang. Luka Anda harus segera di obati." Ucap salah seorang anak buahnya.
Nathan tak mengatakan apapun, dia hanya mengangguk sebagai jawabannya. Kali ini Nathan tidak mengemudikan sendiri mobilnya, kepalanya terlalu pusing.
-
Rasa gelisah menyelimuti perasaan Aster. Entah kenapa ia terus saja kepikiran Nathan. Ia takut jika hal buruk sampai menimpa Ayah angkatnya tersebut.
Berkali-kali Aster mencoba menghubungi Nathan. Tapi tak ada satupun panggilannya yang diangkat olehnya. Dan puluhan pesan yang Aster kirim tak satupun yang di balas olehnya.
"Aster," panggil Nenek Xiao dan mengejutkan Aster yang sedang melamun. Gadis itu lantas menoleh dan mendapati sang nenek buyut tengah berjalan menghampirinya.
"Ada apa, Nenek buyut?" Tanya Aster penasaran.
"Pamanmu baru saja menghubungi, Nenek buyut. Dan dia mengatakan jika saat ini dia berada di rumah sakit. Pamanmu mengalami musibah dan---"
"Apa?!! Paman Nathan masuk rumah sakit?!" Pekik Aster menyela ucapan Nenek Xiao. "Apa yang terjadi pada Paman Nathan? Kenapa dia bisa masuk rumah sakit? Apakah lukanya parah? Nenek buyut, katakan sesuatu."
"Aster, tenanglah!! Pamanmu baik-baik saja, jika keadaannya parah, mana mungkin dia bisa menghubungi Nenek buyut?! Sebaiknya kita berangkat sekarang dan memastikannya sendiri," ujar Nenek Xiao mencoba menenangkan cicit kesayangannya itu.
Aster mengambil nafas panjang dan menghelanya. Gadis itu kemudian mengangguk."Baiklah."
-
"Dokter mengatakan cidera pada mata kananmu tidak berakibat fatal pada penglihatan mu. Dalam satu 1-2 Minggu keadaannya akan membaik jika kau tidak keras kepala dan mau mengikuti saran dokter."
"Hn,"
"Jangan lepaskan perbannya sampai keadaannya benar-benar pulih, karena matamu tidak boleh terkena debu, sinar lampu dan sinar matahari untuk sementara waktu."
"Hn,"
Dan pria itu hanya bisa mengelus dada. Berbicara dengan Nathan menang membutuhkan tingkat kesabaran yang super super ekstra.
"Jadi kau memanggilku kembali hanya untuk mendengarkan kata menyebalkan mu itu?! Oh, ayolah Nathan Xiao. Kapan kau akan berhenti bersikap menyebalkan seperti ini? Sepertinya hanya pada Aster kau bisa bersikap berbeda!!" Tuturnya panjang lebar.
"Kau terlalu berisik!! Jika sudah selesai bicara, sebaiknya kau keluar sekarang, aku lelah dan ingin istirahat!!"
"Untung saja kau Boss-ku, jika bukan pasti sudah ku patahkan lehermu!!"
"Hn, jadi kau mencoba mengibarkan bendera perang denganku?"
Pria itu tersentak. Ia pun buru-buru menggelengkan kepalanya. "Tidak, bukan begitu maksudku. Lagipula aku hanya bercanda, kenapa harus kau anggap serius? Baiklah, kau istirahat saja. Aku keluar dulu, oke." Nathan mendengus geli.
Dari semua orang yang bekerja padanya. Hanya Dio dan Leon yang berani berbicara seperti itu padanya. Dan selepas kepergian Leon. Di dalam ruangan itu hanya menyisahkan Nathan sendiri.
Nathan berusaha untuk menutup matanya. Hantaman pada wajahnya benar-benar memberikan efek yang luar biasa pada kepalanya, di tambah mata kanannya yang terus berkedut nyeri. Belum lagi beberapa luka terbuka pada wajah dan lengannya.
Mungkin istirahat sebentar akan mengurangi rasa pusing pada kepalanya yang tidak tertahankan lagi.
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Dewi Zahra
sabar Dion
2023-09-14
0
🌈pelangiku
kesukaan kak Luci nih.. PU dgn satu mata kayak bajak laut
2022-03-15
0
baida zu
tunggu bentar ya kn,aq bingung td kn sblm Nathan masuk Dy diperiksa kr aman jd d bolehin masuk.trs tb2 si Nathan pgg senjata,drmn Dy dptx yak?🤔
apkh Nini Kunti yg memberikanx?🤭
2022-01-20
0