Like ❤️ Koment, Please 🙏🙏🙏🤧🤧
-
Gelisah terus menghantui pikiran Nathan. Bagaimana tidak, beberapa jam yang lalu Aster di jemput oleh seorang pria dan mereka pergi bersama. Dan ini sudah lebih dari tiga jam sejak kepergian mereka, dan Aster belum juga kembali.
Berkali-kali Nathan melihat jam yang melingkari pergelangan tangannya. Hampir jam 8 malam. Lalu pandangannya beralih ke luar jendela, dan belum ada tanda-tanda mobil hendak memasuki halaman rumah.
Nathan meninggalkan kamarnya. Dia hendak mencari Aster. Selain karena ini sudah malam, Nathan juga mencemaskan keselamatannya dengan banyaknya angka kriminal yang terjadi akhir-akhir ini. Dan Nathan tak ingin bila Aster menjadi salah satu korbannya.
"Nathan, kau mau ke mana?" Tegur Nenek Xiao ketika berpapasan dengan Nathan di ruang keluarga.
"Mencari, Aster. Ini sudah malam dan dia belum pulang. Aku mencemaskannya."
Nenek Xiao mengangguk. Ia setuju dengan Nathan. Sama seperti Nathan, Nenek Xiao juga mencemaskan keadaan dan keselamatan cicit kesayangannya tersebut.
Ponsel milik Nathan tiba-tiba saja berdering, dan nama Aster menghiasi layar ponselnya yang menyala terang. Nathan menggeser tanda hijau pada ponselnya dan menerima panggilan itu.
"ASTER, APA SAJA YANG KAU LAKUKAN? KENAPA KAU MEMATIKAN-"
"Paman, nanti saja marah-marahnya. Cepatlah kemari, aku dalam masalah besar. Mobil kami di hadang oleh beberapa preman dan aku kewalahan menghadapi mereka yang jumlahnya sangat banyak."
Kedua mata Nathan lantas membelalak. "Apa? Di mana kau sekarang?"
"Hongdae, aku sedang bersembunyi di atas pohon dan tidak bisa kemana-mana, mereka terus menyisir tempatku bersembunyi."
"Tetap di sana, aku akan ke sana sekarang juga!!"
-
"GADIS SIALAN!! KELUAR KAU!!"
Aster menutup rapat-rapat mulutnya. Gadis itu memanjat semakin tinggi supaya keberadaannya tidak di ketahui oleh para preman yang sedang mencarinya.
Mereka murka karena Aster berhasil membunuh 5 dari 20 rekannya dan membuat yang lain babak belur. Sedangkan teman laki-laki Aster sudah pergi entah kemana.
"Sialan, sembunyi di mana gadis tengik itu!!"
"Boss, kita harus mencarinya sampai dapat. Dia sudah membunuh 5 anak buah mu dan membuat yang lain babak belur!!"
"Makanya, terus cari dan temukan gadis sialan itu. Seret dia kehadapan ku, aku akan menghabisinya dengan tanganku sendiri!!"
"Baik, Boss!!'
"Boss, kami berhasil menemukan teman prianya. Dia bersembunyi di dalam toilet wanita."
Tubuh itu tersungkur di kaki pria yang di panggil Boss oleh anak buahnya. Wajahnya babak belur dan giginya hilang lama. Tak hanya itu, dari hidungnya mengeluarkan darah.
Pemuda itu menangis dan memohon supaya nyawanya di ampuni. Dia mengaku masih perjaka dan belum merasakan yang namanya malam pertama. Dia juga mengatakan jika tidak ikut-ikutan saat Aster membunuh beberapa anak buah pria tersebut.
"Teman wanita mu sudah membunuh 5 anak buah ku dan membuat yang lain babak belur. Sebagai gantinya aku akan menghabisi mu, dia temanmu dan kau harus ikut bertanggung jawab!!"
"Huaaahahaha... Tolong ampuni saya Boss. Saya tidak ikut-ikutan, dia sendiri yang menghabisi anak buah mu dan mengajar mereka sampai babak belur. Kalau kau dendam padanya, jangan libatkan saya. Saya sungguh tidak tau apa-apa. Saya tidak bersalah, ini salah gadis bar-bar itu!!"
Mendengar penuturan pemuda itu membuat Aster menggeram marah. Bagaimana bisa dia melimpahkan semua kesalahan pada dirinya? Dia juga terlibat, dan satu dari lima mayat itu dia yang menghabisinya.
Aster bersumpah, dia akan membalas pemuda itu dan memberikan pelajaran padanya. Tapi itu nanti, setelah dia bisa lepas dan kabur dari mereka semua.
Gadis itu harus berterimakasih pada pohon tempatnya bersembunyi saat ini. Pohon itu memiliki daun yang sangat lebat sehingga tak akan mudah bagi mereka untuk menemukannya. Di tambah lagi suasana yang gelap karena hari semakin larut.
"Iiiihhiiihiii..."
Gluk...
Aster menelan saliva mendengar suara tawa menyeramkan seorang wanita masuk dan berkaur di dalam telinganya. Suara itu membuat bulu kuduknya seketika berdiri.
Dengan kaku. Aster memutar lehernya ke arah kanannya dan mendapati sosok mirip mbak Kunti duduk sambil ungkang-ungkang kaki.
Kedua mata Aster membelalak dan nyaris saja dia berteriak jika saja tak ada tangan dingin dan pucat membungkam mulutnya. Sosok mirip mbak Kunti itu menggeleng sambil meletakkan jari telunjuknya di depan bibir.
Aster bingung harus bagaimana sekarang? Takut atau malah berterimakasih pada sosok bergaun putih kedodoran dengan wajah pucat, dan rambut panjang yang berantakan itu.
Meskipun wajahnya tidak terlihat mengerikan karena tidak ada luka dan sejenisnya, tapi tetap saja menyeramkan. Tiba-tiba sosok itu menunjuk pada sebuah mobil yang sedang melaju mendekat.
Aster mengikuti arah tunjuk mbak Kunti itu. Itu adalah mobil Nathan dan kini dia bisa bernapas lega. Aster menoleh saat merasakan tepukan pada bahunya, dingin.
"Aku pergi dulu. Aku sudah puas jalan-jalan dan piknik di Koreanya. Sudah bertemu banyak Oppa tampan, sudah saatnya kembali ke Indonesia."
"Oya... Perkenalkan namaku Suketi, Kunti paling cantik, montok dan bahenol. Kita foto dulu dan katakan Cheeseee.... Nah cantik, mirip anggota girlband."
"Nanti akan ku pamerkan di sosial media milikku. Pasti hantu-hantu yang lain akan iri. Sampai jumpa lagi. Iiiihiiihhhiii..." Dan sosok itu pun menghilang.
Melihat sikap mbak Kunti itu membuat Aster cengo seketika. Dan seumur-umur baru kali ini ia bertemu dengan hantu super narsis seperti itu. Dari pada di sebut menyeramkan, mbak Kunti itu lebih pantas di sebut konyol dan menggelikan.
"ASTER!! KAU DI MANA?!"
Aster kembali dari lamunan panjangnya. Gadis itu menengok ke bawah. Dan matanya membelalak melihat preman-preman itu sudah terkapar di tanah sambil merintih kesakitan.
Karena terlalu lama melamun. Sampai-sampai Aster tidak menyadari jalannya perkelahian antara Nathan dan preman-preman itu.
"ASTER, KAU DI MANA,? KELUARLAH!!"
"PAMAN, AKU DI SINI!!" sahut Aster dengan suara sedikit meninggi.
Sontak saja Nathan mengangkat wajahnya. Ia bisa melihat dengan jelas Aster yang sedang duduk di tangkal pohon. "Paman, aku akan melompat sekarang. Tangkap aku, okey."
Setelah turun dan posisinya dari tanah tidak terlalu jauh. Aster melompat yang langsung di tangkap oleh Nathan. "Paman, apa kau yang menghabisi mereka semua? Dan bagaimana bisa kau menumbangkan mereka dalam waktu yang sangat singkat?"
"Itu tidak penting. Sebaiknya kita pulang sekarang. Nenek Buyut-mu sangat mencemaskan mu. Dan Paman perlu membuat perhitungan denganmu!!"
Aster mencerutkan bibirnya. Dia berani bersumpah jika Nathan pasti akan mengomelinya habis-habisan setibanya mereka di rumah.
Dan Aster harus menyiapkan mental untuk menghadapi kemarahan Ayah angkatnya yang sangat mengerikan. Dan dari para harus menghadapi kemarahan Nathan, Aster lebih memilih ikut acara uji nyali.
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Puput
Disini kunti ya di kasih dialog sama Othor 🤣
2024-05-21
0
Dewi Zahra
penasaran sama Kunti
2023-09-14
0
elf
jadi ingat alm. Olga,,, suketi adl nama favorite Olga syahputra..
2023-05-29
0