Tidak Memiliki sopan Santun

Meskipun telah di angkat anak oleh Nathan. Tapi Aster tidak mau memanggilnya dengan sebutan Ayah. Aster lebih nyaman memanggil Nathan dengan sebutan Paman.

Usia mereka hanya terpaut 10 tahun saja. Nathan terlalu muda untuk memiliki putri sebesar dirinya.

Dan Nathan tidak pernah mempermasalahkan bagaimana Aster memanggilnya. Selama itu membuat Aster nyaman, itu bukanlah sebuah masalah untuknya.

Tokk...

Tokk...

Suara ketukan pada pintu menggema di dalam ruangan yang di dominasi warna putih dan biru laut tersebut. Tak lama suara cempreng seorang gadis menggema di dalam sana. Siapa lagi pelakunya jika bukan Aster.

"Paman, apa kau sudah bangun?"

Aster berseru kencang dari luar kamar Nathan. Legang, tidak ada sahutan. Aster mencoba memanggilnya lagi, namun tetap saja tidak ada sahutan dari dalam sana.

Dan karena tidak ada jawaban dari si pemilik kamar, ia pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar itu tanpa permisi. Dan hanya Aster satu-satunya orang yang berani memasuki kamar Nathan dengan sesuka hati.

Aster memicingkan matanya melihat kamar ayah angkatnya yang tampak legang, bahkan tempat tidurnya juga sudah kosong. "Kemana perginya, Paman Nathan?" ucap Aster kebingungan. Sampai dia mendengar suara gemercik air yang berasal dari kamar mandi.

Aster mengerutkan dahinya. Tanpa banyak berpikir gadis itu melesat menuju kamar mandi.

Dengan entengnya Aster membuka pintu didepannya lalu nyelonong masuk ke dalam. Dan apa yang Aster lakukan tentu saja mengejutkan Nathan yang sedang mandi.

"Aster, apa yang kau lakukan? Keluar!!" pinta Nathan menuntut.

Kedua mata Aster membelalak dengan eskpresi yang sulit di jelaskan ketika melihat Nathan sedang dalam keadaan bulat. "Wow, Amazing . Sosis berurat!!" ujarnya tanpa beban.

Nathan meraih handuk yang ada di samping kanannya lalu melilitkan pada pinggulnya. "Kau ini apa-apaan? Bagaimana bisa kau nyelonong masuk ke mari? Jelas-jelas kau tau jika aku sedang mandi!!!"

Aster berdecak sebal. "Kau berlebihan, Paman. Lagipula aku bukan lagi anak remaja yang di larang untuk melihat sesuatu yang luar biasa, bahkan usiaku sekarang sudah 20 tahun." Ujarnya.

Nathan menjitak kepala coklat Aster saking gregetnya. Bagaimana bisa gadis polos dan lugu yang dulu dia adopsi bisa berubah menjadi gadis liar dan sedikit mesu*. Sepertinya pergaulan lah yang sudah mempengaruhi putri angkatnya ini.

"Keluarlah, aku mau ganti baju!!"

"Memangnya apa lagi yang mau kau sembunyikan dariku? Bahkan aku sudah melihat semuanya!!"Aster menyeringai.

Nathan mengusap kasar wajahnya. Berbicara dengan Aster memang membutuhkan kesabaran ekstra. "Keluar sekarang atau kau tidak akan mendapatkan mobil baru?!" ancam Nathan bersungguh-sungguh.

Aster mendengus berat. Sambil menghentakkan kakinya kesal. Gadis itu melenggang keluar meninggalkan kamar Nathan. Sedangkan Nathan hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah putri angkatnya.

.

.

.

Sekembalinya dari kamar Nathan. Aster berpapasan dengan Amanda di tangga. Tatapan tak bersahabat jelas sekali Aster tunjukkan pada wanita itu.

"Aster, kapan kau kembali?" tanya Amanda menghentikan langkah Aster. Alih-alih menjawab. Aster malah melewatinya begitu saja. "Dasar gadis tidak memiliki sopan santun!"

Tap...

Aster menghentikan langkahnya setelah mendengar cibiran Amanda. Gadis itu berbalik dan menghampiri Amanda yang berjalan menuju kamar Nathan.

"Akkhhh...."Amanda berteriak karena tarikan pada rambutnya. Saking kerasnya tarikan itu sampai-sampai membuat kepalanya mendongak kebelakang. "Yakk!! Gadis bar-bar, apa yang kau lakukan? Lepaskan, Sakit!!!" jerit Amanda histeris.

"Kau pikir siapa kau, sampai-sampai menyebutku tidak memiliki sopan-santun. Paman Nathan, selalu mengajariku sopan-santun."

"Dan yang menjadi pertanyaannya. Apakah orang sepertimu berhak mendapatkan sopan santun dariku?!"

"KAU!!" Amanda mengangkat tangannya dan hendak menampar Aster, sampai akhirnya....

"AMANDA IM!!!" sebuah suara menghentikan gerakan tangannya. Amanda membelalakkan matanya. Sedangkan Aster langsung mengurai seringai penuh kemenangan.

Aster berpura-pura menangis dan berhambur ke dalam pelukan Nathan. "Huaa ... Paman, Bibi Amanda sangat jahat padaku. Dia hendak menamparku, bahkan dia juga menyebutku tak memiliki sopan santun. Hanya karena aku tidak mendengar saat dia bertanya." Ujarnya.

"Bohong!! Itu tidak benar. Jelas-jelas dia mendengar jelas aku memanggilnya. Nathan, kau harus lebih mempercayaiku."

Nathan menyentak tangan Amanda dan menatapnya tajam. "Jangan coba-coba mengusik putriku, apalagi menyakitinya!! Atau kau akan menanggung akibatnya." Nathan membawa Aster pergi dari sana dan melewati Amanda begitu saja.

Di tengah langkahnya, Aster menoleh pada Amanda sambil menjulurkan lidah padanya. Amanda menggeram sambil mengepalkan tangannya. Dia tidak akan tinggal diam. Amanda pasti akan membalas Aster.

-

Hiruk pikuk suasana perkantoran sudah mulai terasa. Jam masih menunjukkan pukul tujuh kurang lima menit, tetapi sudah banyak karyawan yang datang. Padahal jam kerja baru dimulai pukul setengah delapan.

Bilik-bilik ruangan sudah lengkap dengan satu orang karyawan yang nantinya akan berkutat di dalam bilik untuk beberapa jam kedepan.

Tampak seseorang yang memegang posisi tertinggi di kantor ini sudah datang. Tidak hanya sendiri, ada sosok jelita yang tampak berjalan di sampingnya. Dan siapa lagi sosok itu jika bukan Aster.

Mata berlensa coklat miliknya memindai ruangan-ruangan dan orang-orang di sekitarnya dengan sangat teliti. Tak memedulikan seluruh karyawan yang berdiri tegang dan memasang senyum aneh menakutkan.

Langkah Nathan seketika berhenti. Membuat semua orang di dalam ruangan devisi pemasaran tiba-tiba melupakan bagaimana caranya bernafas.

Keringat dingin keluar dari telapak tangan, jantung berdetak tak karuan. Nathan Xiao perlahan mundur, membuat jantung para staf semakin berdetak tak karuan. Tanpa peduli kondisi sang pemilik yang sudah memasang muka kaku sulit tersenyum seperti patung.

Langkah kaki yang membuat tegang seluruh ruangan itu berhenti di depan salah satu staf karyawan perempuannya. Membuat karyawan itu mendadak serasa seperti sedang uji nyali.

Mereka mempersiapkan mental untuk kemungkinan terburuk yang akan memvonisnya. Dengan cepat mata mereka memindai daerah di sekitarnya mencoba menemukan hal yang salah, tidak ada.

"Mulai besok kenakan pakaian yang lebih sopan jika kau masih ingin bekerja di sini!!"

"Ba-Baik, Presdir."

Sontak seluruh karyawan memandang ke arah wanita itu dengan pandangan horor. Melihat tatapan rekan-rekan kerjanya membuat wanita yang di tegur itu langsung merutuki kebodohannya.

Nathan melanjutkan langkahnya dan masuk ke dalam ruangan kerjanya di ikuti Aster yang berjalan di sampingnya. Aster tiba-tiba terkekeh membuat Nathan menyernyit heran.

"Apanya yang lucu?" tanya Nathan penasaran.

Aster menggeleng. "Tidak ada. Aku hanya merasa geli saja dengan ekspresi semua karyawan mu. Mereka begitu menggemaskan." Ujar Aster menuturkan.

"Dasar kau ini." Nathan mengacak rambut panjang Aster dan melewatinya begitu saja.

Nathan duduk di kursi kebesarannya sedangkan Aster pergi ke ruang pribadi yang terletak di balik rak buku di belakang meja kerja ayah angkatnya.

Dan alasan Aster ikut Nathan ke kantor karena dia tidak memiliki kegiatan yang bisa dia lakukan. Dan dia baru masuk kuliah Minggu depan. Jadi lebih baik dia ikut Nathan dan bermalas-malasan di kantornya.

Aster berdiri di depan jendela yang terbuat dari kaca. Gadis itu tengah asyik menikmati pemandangan kota Seoul yang super sibuk dari ketinggian.

Mulutnya terbuka membentuk huruf O, tanda bahwa ia sangat kagum dengan apa yang tengah ia lihat saat ini.

Sesekali bunyi 'wah' terdengar dari kedua belah bibir tipisnya yang ranum. Meskipun ini bukan pertama kalinya, tapi dia tak pernah bisa berhenti mengagumi keindahan kota kelahiaran mendiang Ibunya.

Cklekk...

Suara decit pintu memecah keheningan dalam ruangan bercat baby blue itu. Sontak saja Aster menoleh dan mendapati Nathan berjalan menghampirinya. Gadis itu berdecak kagum melihat bagaimana tampan dan menawannya ayah angkatnya tersebut.

Kemeja putih yang di balut Vest hitam, lengan kemejanya yang di gulung sampai siku dan dua kancing teratasnya yang di biarkan terbuka. Dan entah sejak kapan Aster sudah jatuh hati pada pria berdarah China tersebut.

"Wow ... Lihatlah dirimu, Paman. Kenapa kau semakin menggoda saja hari ke hari. Dan melihatmu yang setampan ini, jadi jangan salahkan aku jika aku sampai jatuh hati padamu." Ujar Aster sambil mengalungkan kedua tangannya pada leher Nathan.

Nathan menjitak gemas kepala Aster. "Jangan bicara sembarangan lagi. Tidak pantas jika sampai di dengar orang!!"

"Aku tidak peduli. Terserah saja orang mau bilang apa, itu bukan urusanku."

Nathan mendengus berat. Semakin hari sikap dan perilaku Aster benar-benar membuat Nathan frustasi. Bukan hanya usianya saja yang semakin dewasa, tapi sikapnya juga semakin menjadi-jadi dari hari ke hari.

Dan anehnya Nathan tidak pernah bisa marah apalagi melemparkan kalimat-kalimat yang tak pantas pada putri angkatnya tersebut. Nathan terlalu menyayangi Aster.

-

Bersambung.-

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

lanjut lagi

2023-09-13

0

Aufa Aqli,.😍

Aufa Aqli,.😍

suka dgn karya2 author Karna toko cewek di novel author gc meyeh2 ...

2022-09-23

0

Wahyuni Sobari

Wahyuni Sobari

lanjut

2022-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 Kehilangan
2 Sepuluh Tahun Kemudian
3 Kepulangan Aster
4 Tidak Memiliki sopan Santun
5 Mr.Workaholic
6 Kolong Meja
7 Ayo Kita Menikah!!
8 Rubah Licik
9 Cinta Sepihak
10 Merasa Bersalah
11 Mimpi Serasa Nyata
12 Hari Pertama Kuliah
13 Bunga Untuk Aster
14 Hantu Narsis
15 Terjun Bebas
16 Kembalinya Musuh Lama
17 Perkelahian
18 Sekuntum Bunga
19 Keras Kepala
20 Permainan Aster
21 Ratu Drama
22 Rubah Kecil Yang Licik
23 Iblis Berwujud Malaikat
24 Pengumuman "Mohon Doanya"
25 Kembalinya Riyana Jung
26 Teror Di Kota
27 Pertemuan Aster-Riyana
28 Kebenaran Yang Tersembunyi
29 Aster Bar-Bar
30 Penyusup Di Kamar Aster
31 Pelayan Baru
32 Surat Pernikahan
33 Bercocok Tanam
34 Aku Siapa, Aku Dimana?
35 Leon Dilema
36 Tidak Mudah Ditindas
37 Selalu Mempercayaimu
38 Penghianat
39 Ayo Bercocok Tanam
40 Rahasia Yang Terungkap
41 Firasat Buruk
42 Penyelamatan Aster
43 Pergulatan
44 Sulit Didekati
45 Setan Didapur
46 Kesialan Leon dan Theo
47 Pertemuan Dengan Suketi
48 Semua Demi Kebaikanmu
49 Tragedi Di Kampus
50 Kuda-Kudaan
51 Bosan
52 Rio Ngompol
53 Gara-Gara Tamu Bulanan
54 Aster Ditusuk
55 Mimpi Yang Begitu Nyata.
56 Perkelahian Sengit
57 Pantai
58 Kunang-Kunang
59 Pertemuan Kakek Dan Cucu
60 Sidney
61 Dasar Setan Bobrok
62 Saling Menghangatkan
63 Suketi Muncul Di Sidney
64 Semakin M*sum
65 Salah Paham
66 Saling Menghormati
67 Kuliah Kembali
68 Kecelakaan.
69 Koma
70 Khawatir
71 Ceroboh
72 Suketi Ingin Dicium
73 Amit-Amit Tujuh Turunan
74 Visual
75 Mual
76 Rasanya Sangat Nikmat
77 Semakin Tidak Beres
78 Hantu Yang Selalu Tersakiti
79 Pesan Yang Mengejutkan
80 Dua Garis Merah
81 Ngidam
82 Si Utun
83 Diculik
84 Tenggelam
85 Kebahagiaan Yang Singkat
86 Lebih Terluka
87 Karma Untuk Maya
88 Suketi Punya Dua Suami
89 Ingin Bercocok Tanam
90 Janda Beranak 3
91 Kesal
92 Hantu Dugem
93 Hukuman
94 Merindukan Si Utun
95 Teror
96 Sosis Berurat
97 Permainan Di Kantor
98 Benar-Benar Gila
99 Suketi Sial Lagi
100 Tidak Sabaran
101 Hukuman Sora
102 Semakin Tampan
103 Suketi Diperebutkan
104 Kesialan Cris Dan Leon
105 Mimpi
106 Dihukum
107 Lebih Berharga
108 Kau Harus Bertahanlah
109 Kelinci Percobaan
110 "Sayang, Aku Kembali"
111 Dimakan Lubang Buaya
112 Menjanda Tiga Bulan
113 Penculik Bodoh
114 Lebih Mengerikan
115 Besar Dan Panjang
116 Nyaris Kebakaran
117 Satu-Satunya Cinta
118 Bajak Laut Tertampan
119 Rencana Kepulangan Elinda
120 Dia Hanya Masa Lalu
121 Pengakuan Nathan
122 Kesialan Elinda
123 Rio Ngompol
124 Suami-Istri Psycho
125 Bukan Zaman Victoria
126 Tidak Memiliki Rasa Malu
127 Psikopat Tampan
128 Sangat Keterlaluan!!
129 Tidak Bisa Berjalan
130 Visual Part 2
131 Kepulangan Nenek Gaul
132 Dia Adalah Kekuatanku
133 Marta Kena Mental
134 Kado Kecil Untuk Nathan
135 Sengit Dan Tak Seimbang
136 Kami Kembali
137 Pertemuan Mengharukan
138 Piano
139 Kembali Bercocok Tanam
140 Tidak Suka
141 Pulang Kampung
142 Villa
143 Bercocok Tanam Lagi
144 Suketi Sudah Menjanda
145 Kamar Mandi
146 Adu Tembak
147 Berbagi Cinta Dan Saling Menghangatkan
148 Mohon Maaf, Dan Minta Doanya
149 Takut Dimarahi
150 Tamu Tak Diundang
151 Laurent Ketakutan
152 Laurent Diremehkan.
153 Semakin Dewasa
154 Keributan Pagi Hari
155 Harta Paling Berharga
156 Seharum Tubuhmu
157 Tidak Mudah Diprofokasi
158 Wanita Yang Hebat
159 Jangan Memancingku
160 Tidak Akan Keras Kepala
161 Kau Tukang Selingkuh
162 Akhir Yang Bahagia
163 Pengumuman New Novel
164 New Novel Lagi
165 Ekstra Part (Bag 1)
166 Exstra Part (Bag 2)
167 Ekstra Part (Bag 3)
168 Ekstra Part (Bag 4)
169 Ekstra Part (Bag 5)
170 Ekstra Part (Bab 6)
171 Pengumuman Novel Baru
172 Ekstra Part (Bag 7)
173 Ekstra Part (Bag 8)
174 Kepoin Yuk
175 Ekstra Part (Bag 9)
176 Ekstra Bab (Obrolan Ibu Dan Anak)
177 Ekstra Part (Rey menghilang)
178 Ekstra Part (Bag 12)
179 Ekstra Bab (Bag 13)
180 Ekstra Bab (Bag 14)
181 Ekstra Part (Bag 15)
182 Ekstra Bab (Bag 16)
183 Ekstra Bab (Bag 17)
184 Ekstra Bab (Bag 18)
185 Ekstra Bab (Bag 19)
186 Ekstra Bab (Bag 20)
187 Ekstra Bab (Bag 21)
188 Ekstra Bab (Bag 22)
189 Ekstra Part (Bag 23)
190 Ekstra Part (Bag 24)
191 Ekstra Bab (Bag 25)
192 Ekstra Part (Bag 26)
193 Ekstra Bab (Bag 27)
194 Ekstra Bab (Bag 28)
195 Ekstra Bab (Bag 29)
196 Ekstra Bab (Bagian 30)
197 Ekstra Bab (Bag 31)
198 Ekstra Bab (Bag 32)
199 Kepoin Yuk
200 Ekstra Bab (Bag 33)
201 Ekstra Bab (Bag 34)
202 Ekstra Bab (Bag 35)
203 Bantu Ramein Ya
204 Ekstra Bab (Bag 36)
205 Ekstra Bab (Bag 37)
206 Ekstra Bab (Bag 38)
207 Ekstra Bab (Bag 39)
208 Ekstra Bab (Bag 40)
209 Ekstra Bab (Bag 41)
210 Ekstra Bab (Bag 42)
211 Ekstra Bab (Bag 43)
212 Ekstra Bab (Bag 44)
213 Ekstra Bab (Bag 45)
214 Ekstra Bab (Bag 46)
215 Ekstra Bab (Bag 47)
216 Ekstra Bab (Bag 48)
217 Ekstra Bab (Bag 49)
218 New Novel
219 Ekstra Bab (Bagian 50)
220 Ekstra Bab (Bag 51)
221 Ekstra Bab (Bag 52)
222 Ekstra Bab (Bag 53)
223 New Novel
224 Kepoin Yuk
225 Masih Anget
226 Pengumuman Giveaway
227 Pengumuman New Novel
Episodes

Updated 227 Episodes

1
Kehilangan
2
Sepuluh Tahun Kemudian
3
Kepulangan Aster
4
Tidak Memiliki sopan Santun
5
Mr.Workaholic
6
Kolong Meja
7
Ayo Kita Menikah!!
8
Rubah Licik
9
Cinta Sepihak
10
Merasa Bersalah
11
Mimpi Serasa Nyata
12
Hari Pertama Kuliah
13
Bunga Untuk Aster
14
Hantu Narsis
15
Terjun Bebas
16
Kembalinya Musuh Lama
17
Perkelahian
18
Sekuntum Bunga
19
Keras Kepala
20
Permainan Aster
21
Ratu Drama
22
Rubah Kecil Yang Licik
23
Iblis Berwujud Malaikat
24
Pengumuman "Mohon Doanya"
25
Kembalinya Riyana Jung
26
Teror Di Kota
27
Pertemuan Aster-Riyana
28
Kebenaran Yang Tersembunyi
29
Aster Bar-Bar
30
Penyusup Di Kamar Aster
31
Pelayan Baru
32
Surat Pernikahan
33
Bercocok Tanam
34
Aku Siapa, Aku Dimana?
35
Leon Dilema
36
Tidak Mudah Ditindas
37
Selalu Mempercayaimu
38
Penghianat
39
Ayo Bercocok Tanam
40
Rahasia Yang Terungkap
41
Firasat Buruk
42
Penyelamatan Aster
43
Pergulatan
44
Sulit Didekati
45
Setan Didapur
46
Kesialan Leon dan Theo
47
Pertemuan Dengan Suketi
48
Semua Demi Kebaikanmu
49
Tragedi Di Kampus
50
Kuda-Kudaan
51
Bosan
52
Rio Ngompol
53
Gara-Gara Tamu Bulanan
54
Aster Ditusuk
55
Mimpi Yang Begitu Nyata.
56
Perkelahian Sengit
57
Pantai
58
Kunang-Kunang
59
Pertemuan Kakek Dan Cucu
60
Sidney
61
Dasar Setan Bobrok
62
Saling Menghangatkan
63
Suketi Muncul Di Sidney
64
Semakin M*sum
65
Salah Paham
66
Saling Menghormati
67
Kuliah Kembali
68
Kecelakaan.
69
Koma
70
Khawatir
71
Ceroboh
72
Suketi Ingin Dicium
73
Amit-Amit Tujuh Turunan
74
Visual
75
Mual
76
Rasanya Sangat Nikmat
77
Semakin Tidak Beres
78
Hantu Yang Selalu Tersakiti
79
Pesan Yang Mengejutkan
80
Dua Garis Merah
81
Ngidam
82
Si Utun
83
Diculik
84
Tenggelam
85
Kebahagiaan Yang Singkat
86
Lebih Terluka
87
Karma Untuk Maya
88
Suketi Punya Dua Suami
89
Ingin Bercocok Tanam
90
Janda Beranak 3
91
Kesal
92
Hantu Dugem
93
Hukuman
94
Merindukan Si Utun
95
Teror
96
Sosis Berurat
97
Permainan Di Kantor
98
Benar-Benar Gila
99
Suketi Sial Lagi
100
Tidak Sabaran
101
Hukuman Sora
102
Semakin Tampan
103
Suketi Diperebutkan
104
Kesialan Cris Dan Leon
105
Mimpi
106
Dihukum
107
Lebih Berharga
108
Kau Harus Bertahanlah
109
Kelinci Percobaan
110
"Sayang, Aku Kembali"
111
Dimakan Lubang Buaya
112
Menjanda Tiga Bulan
113
Penculik Bodoh
114
Lebih Mengerikan
115
Besar Dan Panjang
116
Nyaris Kebakaran
117
Satu-Satunya Cinta
118
Bajak Laut Tertampan
119
Rencana Kepulangan Elinda
120
Dia Hanya Masa Lalu
121
Pengakuan Nathan
122
Kesialan Elinda
123
Rio Ngompol
124
Suami-Istri Psycho
125
Bukan Zaman Victoria
126
Tidak Memiliki Rasa Malu
127
Psikopat Tampan
128
Sangat Keterlaluan!!
129
Tidak Bisa Berjalan
130
Visual Part 2
131
Kepulangan Nenek Gaul
132
Dia Adalah Kekuatanku
133
Marta Kena Mental
134
Kado Kecil Untuk Nathan
135
Sengit Dan Tak Seimbang
136
Kami Kembali
137
Pertemuan Mengharukan
138
Piano
139
Kembali Bercocok Tanam
140
Tidak Suka
141
Pulang Kampung
142
Villa
143
Bercocok Tanam Lagi
144
Suketi Sudah Menjanda
145
Kamar Mandi
146
Adu Tembak
147
Berbagi Cinta Dan Saling Menghangatkan
148
Mohon Maaf, Dan Minta Doanya
149
Takut Dimarahi
150
Tamu Tak Diundang
151
Laurent Ketakutan
152
Laurent Diremehkan.
153
Semakin Dewasa
154
Keributan Pagi Hari
155
Harta Paling Berharga
156
Seharum Tubuhmu
157
Tidak Mudah Diprofokasi
158
Wanita Yang Hebat
159
Jangan Memancingku
160
Tidak Akan Keras Kepala
161
Kau Tukang Selingkuh
162
Akhir Yang Bahagia
163
Pengumuman New Novel
164
New Novel Lagi
165
Ekstra Part (Bag 1)
166
Exstra Part (Bag 2)
167
Ekstra Part (Bag 3)
168
Ekstra Part (Bag 4)
169
Ekstra Part (Bag 5)
170
Ekstra Part (Bab 6)
171
Pengumuman Novel Baru
172
Ekstra Part (Bag 7)
173
Ekstra Part (Bag 8)
174
Kepoin Yuk
175
Ekstra Part (Bag 9)
176
Ekstra Bab (Obrolan Ibu Dan Anak)
177
Ekstra Part (Rey menghilang)
178
Ekstra Part (Bag 12)
179
Ekstra Bab (Bag 13)
180
Ekstra Bab (Bag 14)
181
Ekstra Part (Bag 15)
182
Ekstra Bab (Bag 16)
183
Ekstra Bab (Bag 17)
184
Ekstra Bab (Bag 18)
185
Ekstra Bab (Bag 19)
186
Ekstra Bab (Bag 20)
187
Ekstra Bab (Bag 21)
188
Ekstra Bab (Bag 22)
189
Ekstra Part (Bag 23)
190
Ekstra Part (Bag 24)
191
Ekstra Bab (Bag 25)
192
Ekstra Part (Bag 26)
193
Ekstra Bab (Bag 27)
194
Ekstra Bab (Bag 28)
195
Ekstra Bab (Bag 29)
196
Ekstra Bab (Bagian 30)
197
Ekstra Bab (Bag 31)
198
Ekstra Bab (Bag 32)
199
Kepoin Yuk
200
Ekstra Bab (Bag 33)
201
Ekstra Bab (Bag 34)
202
Ekstra Bab (Bag 35)
203
Bantu Ramein Ya
204
Ekstra Bab (Bag 36)
205
Ekstra Bab (Bag 37)
206
Ekstra Bab (Bag 38)
207
Ekstra Bab (Bag 39)
208
Ekstra Bab (Bag 40)
209
Ekstra Bab (Bag 41)
210
Ekstra Bab (Bag 42)
211
Ekstra Bab (Bag 43)
212
Ekstra Bab (Bag 44)
213
Ekstra Bab (Bag 45)
214
Ekstra Bab (Bag 46)
215
Ekstra Bab (Bag 47)
216
Ekstra Bab (Bag 48)
217
Ekstra Bab (Bag 49)
218
New Novel
219
Ekstra Bab (Bagian 50)
220
Ekstra Bab (Bag 51)
221
Ekstra Bab (Bag 52)
222
Ekstra Bab (Bag 53)
223
New Novel
224
Kepoin Yuk
225
Masih Anget
226
Pengumuman Giveaway
227
Pengumuman New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!