Tidak ada gadis yang tak betah dalam suasana seperti ini, duduk di sebuah restoran elit nan mewah bersama seorang lelaki tampan, diatapi oleh taburan bintang-bintang di langit, dan dimanjakan dengan simfoni musik klasik yang mengalun syahdu.
Gadis itu, Aster Xiao. Sangat menyukai moment seperti ini, apalagi yang bersamanya adalah pria yang telah lama menjadi cinta pertamanya.
Wajahnya yang merah berseri itu terlihat sangat manis dengan rambut coklat keemasannya yang jatuh tergerai di atas punggungnya.
Tubuhnya yang ramping terbalut mini dress berlengan dan bermotif bunga, menampilkan kesan cantik yang elegan bagi setiap mata yang memandangnya.
"Sudah lama sekali aku tidak datang ke tempat ini. Paman, terimakasih sudah membawaku makan malam di restoran penuh dengan kenangan ini." Ucap Aster sembari tersenyum lebar.
"Aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan. Bukankah setiap Ayah selalu menginginkan yang terbaik untuk putrinya?!"
Aster berdecak sebal. "Ck, berhentilah mengatakan omong kosong itu lagi. Kita bukan Ayah dan anak, lagipula kau terlalu muda untuk menjadi Ayahku. Bahkan kau lebih pantas menjadi pendamping hidupku." Ujar Aster yang langsung di hadiahi sebuah jitakan oleh Nathan .
"Jangan ngaco!! Dan sebaiknya mulai sekarang berhenti mengatakan kalimat menggelikan itu lagi."
Aster memutar jengah matanya. "Paman, tidak asik sama sekali. Dasar menyebalkan!!" Nathan mendengus geli. Tidak ada yang berubah pada diri putri angkatnya tersebut, Aster tetap seperti yang selama ini Nathan kenal.
"Sebaiknya habiskan makan malam mu, dan setelah ini kita pulang." Aster tak memberikan jawaban apa-apa, sebagai gantinya gadis itu hanya menganggukkan kepala.
.
.
.
Nathan menghentikan mobil mewahnya di halaman luas sebuah mansion mewah yang memiliki tiga lantai. Pria itu terlihat turun dari mobilnya begitu pula dengan Aster.
Aster tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya karena pada akhirnya dia bisa kembali ke tempat di mana dia dibesarkan selama ini. Dan jika boleh jujur, Aster sangat menyesali keputusannya malam itu, keputusannya untuk berkuliah di luar negeri.
Tanpa menghiraukan Nathan, Aster berlari masuk sambil berteriak kencang, memanggil salah seorang pelayan di mansion mewah tersebut.
"Bibi, Ahn ... Aku pulang!!"
Ahn Sora yang sedang sibuk dengan pekerjaannya, sontak menoleh setelah ia mendengar suara yang begitu familiar masuk dan berkaur di dalam telinganya. Wanita itu bergegas keluar dan matanya membelalak melihat siapa yang datang.
"Nona Muda!!" serunya histeris.
Keduanya pun langsung berpelukan. "Bibi, aku sangat merindukan, Bibi." Ucap Aster sambil mengeratkan pelukannya.
Sora menyeka air matanya. "Bibi juga sangat merindukan, Nona." Jawabnya.
Nathan tak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum melihat pemandangan yang mengharukan tersebut.
Aster sangat dekat dengan Sora, Sora adalah orang yang merawatnya dari kecil. Sora menjadi ibu kedua bagi Aster setelah kepergian ibunya, Sora memperlakukan Aster seperti putrinya sendiri dan dia begitu menyayanginya. Jadi tidak salah bila mereka begitu dekat
"Tiga tahun tidak bertemu, kenapa Bibi semakin tua saja. Lihatlah kerutan di wajah, Bibi." Ujar Aster sambil menunjuk beberapa kerutan di wajah Sora. Lalu pandangan Aster bergulir pada Nathan.
"Paman, pasti kau sangat kejam pada Bibi Sora? Seharusnya Paman lebih banyak memberinya waktu cuti, dia butuh perawatan dan sebagainya. Masa Paman tidak mengerti juga!"
Nathan hanya membuat matanya jengah. Bagaimana bisa putri angkatnya itu malah menyalahkan dirinya atas beberapa keriput di wajah Sora. Lagipula wajar jika Sora memiliki banyak keriput di wajahnya, mengingat jika dia tidak muda lagi.
Sora meringis ngilu. Bagaimana bisa Aster malah menyalahkan Nathan atas beberapa keriput di wajahnya.
Tapi Sora tidak merasa heran lagi, karena itu adalah Aster, dan Nathan juga tidak mungkin memarahinya mengingat betapa sayangnya dia pada putri angkatnya tersebut.
Mendengar suara ribut-ribut di luar. Membuat sepasang ibu dan anak menjadi sangat penasaran. Keduanya keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi. Dan tatapan tidak suka begitu ketara mereka tunjukkan ketika melihat keberadaan Aster di sana.
"Kau!!" tunjuk perempuan berambut sebahu tepat di depan wajah Aster. "Kenapa kau pulang lagi ke rumah ini?" tanya perempuan itu sinis.
"Maya, apa-apaan kau ini? Kenapa kau bersikap dan berkata sekasar itu pada, Aster. Seharusnya kau lebih sopan dan bersikap baik padanya." Ujar Ella sambil mencubit lengan Maya.
Ella mendekatkan bibirnya pada telinga Maya dan berbisik penuh penekanan. "Jaga sikapmu, apa kau mau terusir dari rumah ini dan menjadi gelandangan lagi? Kau tau sendiri jika Pamanmu itu sangat menyayangi putri angkatnya,"
Maya mendecih tidak suka. Tanpa mengatakan apapun lagi, perempuan itu beranjak dan pergi begitu saja. Sedangkan Aster mendecih sinis, dia tidak merasa tersanjung apalagi terharu dengan pembelaan Ella. Karena Aster mengenal betul mereka orang seperti apa.
"Paman, aku sangat lelah. Aku masuk dulu." Ucap Aster yang kemudian di balas anggukan oleh Nathan.
Nathan menghampiri Ella dan menatapnya dengan tatapan tajam penuh intimidasi. "Suruh putrimu menjaga sikapnya jika kalian masih ingin tinggal di sini lebih lama lagi." Nathan melangkahkan kedua kakinya dan pergi begitu saja.
Rasanya Ella ingin sekali mengutuk Maya. Karena dirinya mereka berdua hampir saja terkena masalah. Dan akan panjang ceritanya bila Nathan sudah bertindak.
.
.
.
Bukan tanpa alasan Nathan masih melajang hingga usia tiga puluh tahun. Dia hanya ingin fokus dalam merawat dan menjaga Aster. Aster memang bukan anak kecil lagi, tapi dia tetap membutuhkan perhatian dan kasih sayang darinya.
Nathan tidak ingin membagi kasih sayangnya untuk orang lain. Dan lagi pula Aster akan merasa tidak nyaman jika dia sampai memiliki istri.
Itulah kenapa Nathan memilih tetap melajang di usianya yang sudah matang. Dan untuk saat ini dia hanya ingin fokus pada putri angkatnya tersebut.
Nathan baru saja selesai mandi saat pintu kamarnya tiba-tiba di buka dari luar, dan sosok Aster terlihat nyelonong masuk tanpa permisi terlebih dulu. Bahkan Aster tak merasa risih melihat Nathan yang sedang bertelanja** dada.
Aster berjalan kearah tempat tidur kemudian merebahkan tubuhnya pada kasur king size milik ayah angkatnya tersebut. "Paman, bisakah kau membelikan mobil baru untukku?"
"Memangnya ada apa dengan mobil lamamu?" Tanya Nathan tanpa menatap lawan bicaranya. Nathan mengeluarkan sehelai kemeja putih lengan terbuka dari dalam lemari lalu memakainya.
"Sudah ketinggalan jaman. Aku ingin mobil baru. Kau bisa menjual mobil lamaku. Ya, kali ini saja." Rengek Aster memohon.
"Kau bisa memilih salah satu dari mobil-mobil, Paman. Jika ada yang kau sukai, kau bisa memilikinya."
Aster menggeleng. "Tidak mau, aku maunya mobil baru. Aster tetap ngotot ingin mobil baru.
Nathan mendesah berat. Menghadapi Aster terkadang memang membutuhkan kesabaran ekstra.
Jika sudah kambuh penyakit merajuknya pasti akan seperti ini, dan jika dia sudah menginginkan sesuatu, dia tidak akan berhenti merengek sampai Aster mendapatkan apa yang dia inginkan itu. Aster memang sangat keras kepala.
"Besok saja kita bicarakan. Sebaiknya kau kembali ke kamarmu dan tidur. Ini sudah larut malam." Lagi-lagi Aster menggeleng. "Apalagi sekarang?"
"Aku ingin tidur di sini. Dan aku tidak mau mendengar penolakan!! Dulu saja saat aku masih kecil kau selalu mengijinkan aku tidur di kamar ini. Masa sekarang tidak?" Aster mencerutkan bibirnya.
"Sudah beda lagi ceritanya. Dan kau bukan lagi bocah. Kembali ke kamarmu atau kau tidak akan mendapatkan mobil baru?!"
Aster mendengus berat. "Ancamanmu terlalu mengerikan, Paman. Huft, dasar menyebalkan." Gadis itu bangkit dari berbaringnya dan pergi begitu saja.
Sedangkan Nathan hanya bisa mendengus dan menggelengkan kepala, melihat sikap dan tingkah kekanakan putri angkatnya tersebut. Aster memang unik dan selalu terlihat menggemaskan dimatanya.
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Dewi Zahra
aku suka
2023-09-13
0
keysha Azzahra
kenapa ga di ngkat adik aja sih thor malah anak😁
2023-02-15
0
istrinya Dori sakurada EXO-l
novel bagus.tp like nya dikit
2022-08-02
0