Penjelasan Shazia

Albert dan Logan sama-sama berdiri di hadapan David. Dua pria itu ia ingin menyampaikan pendapat mereka masing-masing. Walau memang pada akhirnya sudah pasti David percaya kepada Albert dibandingkan Logan. Tapi, tetap saja Logan tidak mau menyerah.

"Saya sudah menyelidiki semuanya. Tidak ada yang mencurigakan. Semua pria yang menyerang tadi pagi adalah pria bayaran. Bahkan mereka tidaka tewas. Semua hanya pura-pura, Tuan. Dan anda tahu siapa dalang semua ini?" Albert menatap Logan. "Dia. Tapi kali ini dia tidak sendirian. Nona Shazia juga ada di pihaknya."

Logan tersenyum penuh percaya diri. "Bagaimana bisa Anda menuduh saya dengan begitu mudah, Albert. Saya tidak ada di rumah saat kejadian berlangsung."

"Tentu saja kau tidak ada di rumah. Kau sedang merencanakan hal lain jika sampai rencana pertamamu berhasil!" tuduh Albert lagi.

Logan menatap tajam wajah Albert. "Tidak ada gunanya saya membela diri saya di sini. Bukankah sejak dulu memang Tuan David tidak pernah percaya kepada saya?" Logan menunduk hormat di depan David.

"Tuan, jika ada orang yang ingin Anda curigai itu adalah Albert. Jelas -jelas anda memintanya untuk menyelesaikan tugas di luar kota. Tapi, kenapa kini dia ada di rumah ini?"

"Kau. Berani sekali kau mengatakan hal itu!"

"Kenapa? Kau takut?" Logan menantang Albert dengan wajah memerah. "Kau takut jika akhirnya Tuan David tidak lagi percaya padamu?"

"Kau!" Albert melangkah maju dan ingin memukul Logan. Namun, di saat yang bersamaan Shazia muncul di kamar. Walau tidak bisa mendengar pembicaraan mereka sejak awal. Tapi kini Shazia tahu kalau Logan dan Albert ingin berkelahi.

"Apa yang kalian lakukan di kamarku?" teriak Shazia dengan kedua tangan di pinggang. Albert dan Logan tidak jadi berkelahi ketika Shazia ada di sana.

Shazia melanjutkan langkah kakinya. Ia memandang wajah David sekilas sebelum berjalan ke tempat tidur.

"Pergilah. Ini kamarku dan suamiku. Bukan arena tinju. Apa kalian mau membereskan kamar ini jika nanti berantakan. Lebih baik cari tempat yang lebih luas jika ingin berkelahi. Oh ya, kabari aku siapa yang menang."

Albert membuang kasar napasnya. Begitu juga dengan Logan. Ia merasa aneh melihat sikap Shazia yang terlihat tenang. Padahal jelas-jelas tadi Shazia terlihat begitu kesal waktu dia menuduhnya.

"Nona Shazia, Tuan David sudah tahu kalau Anda adalah dalang dari peristiwa yang terjadi hari ini. Jadi, jangan bersikap seperti tidak ada masalah," ujar Albert penuh percaya diri.

"Oh ya?" Shazia berdiri dan berjalan mendekati David. "Lalu, apa yang dikatakan oleh suamiku? Apa dia memintamu untuk mengusirku dari rumah ini? Atau dia memintamu menguruskan surat cerai? Apa yang dia lakukan? Katakan padaku."

Albert hanya diam tanpa bisa menjawab. David memang belum memberi perintah apapun. Detik ini pria itu terlihat sebagai pendengar. Ia belum mau mengatakan keputusannya kepada Albert.

"Tidak ada kan? Suamiku tidak melakukan hal apapun. Itu tandanya, dia masih ingin aku ada di sisinya." Shazia memeluk David dari belakang. "Bukankah begitu sayang?"

Albert menahan emosinya. Ia tidak bisa memukul Shazia begitu saja. Shazia seorang wanita. Walau memang kini tingkah laku Shazia sangat-sangat memancing emosi.

"Jika tidak ada lagi yang ingin kalian katakan. Pergilah! Aku dan suamiku ingin tidur siang." Shazia memandang wajah Logan dan Albert bergantian dengan tangan terlipat di depan dada.

Albert memandang wajah David. Tapi, hingga detik ini pria itu tidak memberikan petunjuk apapun. Hingga akhirnya Albert memutuskan untuk pergi dari kamar itu dan membicarakan hal ini lain waktu dengan David.

"Saya permisi dulu, Tuan." Albert melangkah pergi.

"Saya juga permisi dulu Tuan, Nona." Logan menatap tajam ke arah Shazia sebelum memutar tubuhnya dan pergi.

Saat dua pria itu pergi dan pintu kembali tertutup, Shazia menghela napas lega. Ia berjalan hingga kini ada di depan David.

"Aku tahu apa yang mereka katakan. Pasti mereka menuduhku. Mereka menyalahkan ku. Mereka mengatakan kalau aku adalah wanita jahat. Orang yang sengaja datang ke rumah ini hanya untuk mencelakaimu. Tapi, ingatlah satu hal. Jika sejak awal aku ingin mencelakaimu, aku akan pergi ketika bahaya mendekatimu. Aku tidak perlu lelah-lelah menyelamatkan nyawamu. Aku memang memiliki tujuan ada di rumah ini. Tapi, bukan untuk mencelakaimu. Tujuanku sama sekali tidak merugikanmu. Percayalah padaku. Jika nanti apa yang aku rencanakan sudah aku dapatkan. Aku akan pergi sendiri dari rumah ini. Tanpa merugikanmu sama sekali."

"Mudah sekali kau mengatakan hal itu. Sudah ada di rumah ini, maka selamanya kau akan ada di sini. Kau tidak bisa pergi tanpa izin dariku," balas David di dalam hati.

Shazia memegang tangan David. Ia menatap wajah David dengan serius. "Setelah perpisahan itu terjadi, kau harus bisa menjaga dirimu sendiri. Logan memang sudah jelas orang jahat. Tapi, kau juga tidak bisa percaya begitu saja dengan Albert."

Shazia berhenti sejenak. Ia memikirkan sesuatu sebelum melanjutkan kalimat panjangnya. "Oh ya, apa tangannya masih sakit? Maafkan aku. Dan ... terima kasih karena sudah menolongku. Aku akan membalas semua kebaikanmu hari ini." Shazia mendekati wajah David dan mengecup pipi kanan David dengan lembut.

"Tersenyumlah, kau orang kedua yang sering aku cium seperti ini," ledek Shazia sebelum berjalan ke kamar mandi. "Aku mau berendam. Kepalaku sangat sakit karena pria tadi menjambak rambutku dengan kasar!" teriak Shazia sebelum menghilang.

David mengeryitkan dahi mendengar kalimat terakhir Shazia. "Kedua? Siapa pria pertama yang sering dia cium? Apa dia sudah memiliki pacar?" gumam David di dalam hati. Seperti ada rasa tidak terima ketika Shazia mengatakan dirinya orang kedua.

Terpopuler

Comments

StAr 1086

StAr 1086

ayahnya ...

2022-09-08

0

Kustri

Kustri

Yg pertama ayah'a, jd jgn cemburu kau David☺️☺️☺️

2022-02-16

1

Retno Dwi

Retno Dwi

ehem

2022-01-26

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan Pertama
3 Makan Malam
4 Tamu Tengah Malam
5 Tidak Ketahuan
6 Mandi Bersama
7 Pengawal David
8 Masa Lalu
9 Kenangan Buruk
10 Satu Kalimat
11 Musuh yang Sama
12 Ancaman Logan
13 Penyerangan
14 Luka Kecil
15 Kecurigaan Shazia
16 Tuduhan Logan
17 Penjelasan Shazia
18 Rasa Pedas dan Asin
19 Rapat Aneh
20 Ketahuan
21 Pembelaan David
22 Mabuk
23 Pikiran Aneh
24 Amarah Logan
25 Tebakan Shazia
26 Amarah Shazia
27 The Felix
28 Salah Sangka
29 Balasan untuk Eva
30 Dokter Gadungan
31 Pesta Tengah Malam
32 Pertemuan tak Direncanakan
33 Tidak Mudah
34 Pertolongan David
35 Aku Suamimu
36 Bujukan Eva
37 Kekuatan Devid
38 Kecurigaan Shazia
39 Tidak Rela
40 Amarah Shazia
41 Kekalahan Devid
42 Kecurigaan Leah
43 Balasan untuk Devid
44 Bimbang
45 Permintaan David
46 Penasaran
47 Makan Malam
48 Akhir Rencana
49 Malam Pertama
50 Bahagia David
51 Rencana Logan
52 Kejutan Pagi
53 Keinginan David
54 Bulan Madu Part. 1
55 Bulan Madu Part. 2
56 Rahasia Eva
57 Ketahuan
58 Maaf Shazia
59 Menjemput Devid
60 Kisah Eva
61 Serangan Logan
62 Kemesraan di Ponsel
63 Pertemuan Eva dan Devid
64 Kerinduan
65 Penculikan
66 Penyesalan David
67 Permintaan Eva
68 Kembali
69 Kasih Sayang David
70 Balasan Shazia
71 Tidak Menyangka
72 Akhir Masalah
73 Permintaan Angel
74 Pilihan Devid
75 Tak diundang
76 Pertolongan Shazia
77 Kami Keluarga!
78 Pengakuan Devid
79 Novel Baru
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan Pertama
3
Makan Malam
4
Tamu Tengah Malam
5
Tidak Ketahuan
6
Mandi Bersama
7
Pengawal David
8
Masa Lalu
9
Kenangan Buruk
10
Satu Kalimat
11
Musuh yang Sama
12
Ancaman Logan
13
Penyerangan
14
Luka Kecil
15
Kecurigaan Shazia
16
Tuduhan Logan
17
Penjelasan Shazia
18
Rasa Pedas dan Asin
19
Rapat Aneh
20
Ketahuan
21
Pembelaan David
22
Mabuk
23
Pikiran Aneh
24
Amarah Logan
25
Tebakan Shazia
26
Amarah Shazia
27
The Felix
28
Salah Sangka
29
Balasan untuk Eva
30
Dokter Gadungan
31
Pesta Tengah Malam
32
Pertemuan tak Direncanakan
33
Tidak Mudah
34
Pertolongan David
35
Aku Suamimu
36
Bujukan Eva
37
Kekuatan Devid
38
Kecurigaan Shazia
39
Tidak Rela
40
Amarah Shazia
41
Kekalahan Devid
42
Kecurigaan Leah
43
Balasan untuk Devid
44
Bimbang
45
Permintaan David
46
Penasaran
47
Makan Malam
48
Akhir Rencana
49
Malam Pertama
50
Bahagia David
51
Rencana Logan
52
Kejutan Pagi
53
Keinginan David
54
Bulan Madu Part. 1
55
Bulan Madu Part. 2
56
Rahasia Eva
57
Ketahuan
58
Maaf Shazia
59
Menjemput Devid
60
Kisah Eva
61
Serangan Logan
62
Kemesraan di Ponsel
63
Pertemuan Eva dan Devid
64
Kerinduan
65
Penculikan
66
Penyesalan David
67
Permintaan Eva
68
Kembali
69
Kasih Sayang David
70
Balasan Shazia
71
Tidak Menyangka
72
Akhir Masalah
73
Permintaan Angel
74
Pilihan Devid
75
Tak diundang
76
Pertolongan Shazia
77
Kami Keluarga!
78
Pengakuan Devid
79
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!