Luka Kecil

Shazia tidak mempedulikan perkataan pria di dekatnya. Ia justru lebih mengkhawatirkan David. Dengan sekuat tenaga Shazia membimbing David agar duduk. Tidak tergeletak seperti posisinya saat ini. Di samping itu, Shazia juga memeriksa tubuh David untuk memastikan kalau pria itu baik-baik saja. Tidak terluka karena ulahnya.

“Maafkan aku,” lirih Shazia dengan wajah menyesal. Ia membersihkan dedaunan kering yang ada di rambut David.

“Berdiri!” Seorang pria meyeret paksa pelayan wanita itu dan menodongkan senjata di kepalanya.

“Nona, tolong saya,” teriak pelayan wanita itu ketakutan.

Shazia memandang pelayan itu dengan begitu serius. “Aku hampir lupa satu hal. Sebenarnya siapa namamu?” tanya Shazia kepada pelayan wanita tersebut.

“Nama?” Pelayan itu terlihat kaget ketika Shazia bertanya hal sepele seperti itu di saat situasi begitu genting.

“Ya. Aku tidak bisa memanggilmu jika tidak tahu namamu,” ujar Shazia lagi. David yang ada di dekat Shazia hanya diam dengan tenang menikmati apa yang akan terjadi berikutnya.

“Eva. Nama saya Eva, Nona.” 

Shazia berdiri dan memandang wajah pria yang memegang Eva dengan santai. “Lepaskan Eva. Biarkan dia pergi. Bukankan orang yang kalian incar ada di sini? Dia tidak bisa berbuat apa-apa selain diam dan pasrah. Menambah korban hanya akan mempersulit hidup kalian saja.”

Pria berbadan tegap itu memberi kode kepada bawahannya untuk melepaskan Eva. Tubuh Eva di dorong agar menjauh dari sana.

“Eva, pergilah.”

“Tapi, Nona.”

“Pergilah. Ingat perkataanku tadi.”

Eva tidak tahu harus percaya atau tidak terhadap Shazia. Tapi, dia sendiri juga tidak bisa berbuat apa-apa selain menyelamatkan nyawanya. Eva berlari pergi untuk bersembunyi di suatu tempat agar tidak ada yang bisa menemuinya.

Shazia diam sambil memikirkan trik yang harus ia gunakan kali ini. “Sebenarnya memang seperti ini rencana Logan. Dia meminta pria-pria itu melecehkanku agar David bergerak untuk menolongku. Tapi, aku tidak mau menurutinya. namun, jika aku melawan mereka itu sama saja aku memberi tahu David kalau aku wanita yang tangguh! Kalau saja tadi David menuruti perkataanku, mungkin semua tidak akan jadi seperti ini.” Shazia benar-benar bingung dengan keputusan yang harus ia ambil kali ini.

Seorang pria menarik lengan Shazia dengan kasar. Ia tertawa kencang dan membawa Shazia berada di tengah-tengah pria yang kini memandang ***** terhadap tubuh Shazia. “Sekarang wanita itu sudah pergi. Bagaimana kalau kita mulai untuk bersenang-senang Nona manis.” Seorang pria dengan lancang memegang dagu Shazia. Shazia berusaha menghindar. Ia sudah geram ingin melawan. Tapi, Shazia tidak mau memperlihatkan kemampuannya secepat itu.

“Wanita secantik dirimu tidak pantas menikah dengan pria cacat seperti ini.” Seorang pria berjalan mendekati David. Kali ini Shazia semakin waspada. Ia melihat sebuah belati yang disembunyikan pria itu di belakang. Ia tahu kalau benda tajam itu akan digunakan untuk melukai David.

Tiba-tiab saja Shazia merebut paksa pistol salah satu pria yang ada di dekatnya. Dengan wajah sok ketakutan dan tubuh gemetar Shazia menodongkan senjata itu kepada pria yang mendekati David.

“Menyingkirlah. Jangan celakai suamiku!” teriak Shazia sambil pura-pura gemetar memegang senjata api tersebut.

David memandang Shazia dengan sorot mata yang tajam. Sebenarnya saat ini mereka sama-sama menyakinkan diri mereka masing-masing agar tidak ceroboh. Baik David mapupun Shazia sama-sama tidak mau penyamaran mereka terbongkar.

“Oke oke. Buang senjata api itu. Itu berbahaya Nona manis. Aku tidak akan melukai suamimu ini. Tapi, sebelumnya. Layani aku lebih dulu.”

Shazia menangis. Ia harus menangis agar aktingnya terlihat sempurna. Senjata api itu dengan sengaja ia lempar di dekat David. Shazia tahu kalau David bisa menggerakkan jemarinya. Hal itu sangat bermanfaat untuk membantunya jika nanti keadaan benar-benar genting.

Seorang pria menjambak rambut Shazia dan menyeretnya ke semak-semak yang tidak jauh dari sana. David memandang pistol di dekatnya dengan geram. Ia terus  saja memandang Shazia yang kini di seret paksa dengan wajah tidak terima.

“Tolong! Tolong aku!” teriak Shazia keras-keras layaknya wanita ketakutan.

DUARRR DUARRR.

Tiba-tiba saja orang-orang yang menyeret Shazia tertembak dan tergeletak di tanah. Begitu juga sisanya. Sebuah peluru dari penembak jitu telah berhasil menghabisi semua orang yang ada di sana tanpa jejak. Shazia menghela napas dengan wajah lega.

“Seharusnya aku menghukum kalian! Kenapa kalian datang terlambat!” umpat Shazia di dalam hati.

Beberapa waktu yang lalu. Shazia sempat menghubungi The Felix agar datang untuk menolongnya. Namun, ia meminta kepada pasukannya untuk bekerja secara diam-diam. Ponsel yang ada di tangan Eva sebenarnya sengaja di berikan Shazia agar nantinya Shazia bisa menemukan keberadaan Eva. 

Setelah melihat orang-orang di sana tewas, Shazia segera berlari ke arah David. Dengan air mata yang deras dan mata memerah, Shazia memeluk David dan memasang wajah sepolos mungkin.

“Apa kau baik-baik saja? Aku sangat takut,” lirih Shazia.

“Siapa mereka? Apa mereka pengawal rahasia milik Albert?” gumam David di dalam hati.

Saat Shazia memandang wajah David, tiba-tiba seorang pria berdiri dan mengangkat belati ke udara. Ia  ingin menusukkan benda tajam itu ke arah Shazia. Secara spontan David melindungi Shazia dengan tangannya. Tangan kirinya menarik pinggang Shazia agar merapat dengan tubuhnya. Sedangkan tangan kanannya menghalangi tubuh Shazia dari tusukan belati tersebut. Hingga akhirnya belati itu menusuk tangan David. Pasukan The Felix kembali bertindak. Mereka mengincar kepala pria itu hingga akhirnya pria itu dipastikan tewas dan tidak akan mungkin bangkit lagi.

Shazia melebarkan kedua matanya ketika melihat David mengangkat tangannnya. Bahkan untuk sejenak Shazia lupa dengan luka tusukan di tangan David. “Kau … kau bisa mengangkat tinggi tanganmu?”

David hanya diam memandang Shazia. “Sial! Kenapa harus ketahuan!”

Shazia memegang tangan David agar pria itu kembali menggerakkannya. Tapi, percuma. David tidak lagi mau menggerakkan tangannya. “Apa benar tadi kau bergerak? Atau semua itu hanya halusinasiku saja?”

“Tuan, apa Anda baik-baik saja?”

Tiba-tiba saja Albert muncul di sana. Dengan wajah khawatir, pria itu mendekati posisi David dan Shazia berada. 

“Nona, kenapa tangan Tuan David bisa terluka?” tanya Albert kepada Shazia. “Kenapa Anda membawa Tuan David ke hutan? Anda ingin mencelakai Tuan David?”

Shazia menjauh. Ia berdiri dan memandang tangan David yang terluka. “Maafkan aku. Aku tidak tahu harus lari ke mana lagi. Mereka muncul dengan senjata api.”

Albert dan pasukannya kaget ketika melihat musuh mereka tewas karena luka tembak. “Siapa yang menembak mereka?”

Shazia menunjuk ke langit. “Mungkin takdir belum mengizinkan kami berdua celaka,” jawab Shazia dengan tawa terpaksa di bibirnya.

Albert memandang wajah David. Ia tidak bisa banyak tanya karena kini mereka tidak sedang berdua. Dengan cepat Albert mengangkat tubuh David untuk kembali ke rumah. Shazia memperhatikan pasukan miliknya. Tapi, mereka sudah tidak ada di sana. “Kerja bagus. Walaupun di awal sedikit mengecewakan,” gumam Shazia di dalam hati.

Terpopuler

Comments

StAr 1086

StAr 1086

ok next

2022-09-08

0

Khansa Fairuz

Khansa Fairuz

haduuhhh.... hampirrr... aja ya👏👏👏

2022-03-25

0

Retno Dwi

Retno Dwi

mantap

2022-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan Pertama
3 Makan Malam
4 Tamu Tengah Malam
5 Tidak Ketahuan
6 Mandi Bersama
7 Pengawal David
8 Masa Lalu
9 Kenangan Buruk
10 Satu Kalimat
11 Musuh yang Sama
12 Ancaman Logan
13 Penyerangan
14 Luka Kecil
15 Kecurigaan Shazia
16 Tuduhan Logan
17 Penjelasan Shazia
18 Rasa Pedas dan Asin
19 Rapat Aneh
20 Ketahuan
21 Pembelaan David
22 Mabuk
23 Pikiran Aneh
24 Amarah Logan
25 Tebakan Shazia
26 Amarah Shazia
27 The Felix
28 Salah Sangka
29 Balasan untuk Eva
30 Dokter Gadungan
31 Pesta Tengah Malam
32 Pertemuan tak Direncanakan
33 Tidak Mudah
34 Pertolongan David
35 Aku Suamimu
36 Bujukan Eva
37 Kekuatan Devid
38 Kecurigaan Shazia
39 Tidak Rela
40 Amarah Shazia
41 Kekalahan Devid
42 Kecurigaan Leah
43 Balasan untuk Devid
44 Bimbang
45 Permintaan David
46 Penasaran
47 Makan Malam
48 Akhir Rencana
49 Malam Pertama
50 Bahagia David
51 Rencana Logan
52 Kejutan Pagi
53 Keinginan David
54 Bulan Madu Part. 1
55 Bulan Madu Part. 2
56 Rahasia Eva
57 Ketahuan
58 Maaf Shazia
59 Menjemput Devid
60 Kisah Eva
61 Serangan Logan
62 Kemesraan di Ponsel
63 Pertemuan Eva dan Devid
64 Kerinduan
65 Penculikan
66 Penyesalan David
67 Permintaan Eva
68 Kembali
69 Kasih Sayang David
70 Balasan Shazia
71 Tidak Menyangka
72 Akhir Masalah
73 Permintaan Angel
74 Pilihan Devid
75 Tak diundang
76 Pertolongan Shazia
77 Kami Keluarga!
78 Pengakuan Devid
79 Novel Baru
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan Pertama
3
Makan Malam
4
Tamu Tengah Malam
5
Tidak Ketahuan
6
Mandi Bersama
7
Pengawal David
8
Masa Lalu
9
Kenangan Buruk
10
Satu Kalimat
11
Musuh yang Sama
12
Ancaman Logan
13
Penyerangan
14
Luka Kecil
15
Kecurigaan Shazia
16
Tuduhan Logan
17
Penjelasan Shazia
18
Rasa Pedas dan Asin
19
Rapat Aneh
20
Ketahuan
21
Pembelaan David
22
Mabuk
23
Pikiran Aneh
24
Amarah Logan
25
Tebakan Shazia
26
Amarah Shazia
27
The Felix
28
Salah Sangka
29
Balasan untuk Eva
30
Dokter Gadungan
31
Pesta Tengah Malam
32
Pertemuan tak Direncanakan
33
Tidak Mudah
34
Pertolongan David
35
Aku Suamimu
36
Bujukan Eva
37
Kekuatan Devid
38
Kecurigaan Shazia
39
Tidak Rela
40
Amarah Shazia
41
Kekalahan Devid
42
Kecurigaan Leah
43
Balasan untuk Devid
44
Bimbang
45
Permintaan David
46
Penasaran
47
Makan Malam
48
Akhir Rencana
49
Malam Pertama
50
Bahagia David
51
Rencana Logan
52
Kejutan Pagi
53
Keinginan David
54
Bulan Madu Part. 1
55
Bulan Madu Part. 2
56
Rahasia Eva
57
Ketahuan
58
Maaf Shazia
59
Menjemput Devid
60
Kisah Eva
61
Serangan Logan
62
Kemesraan di Ponsel
63
Pertemuan Eva dan Devid
64
Kerinduan
65
Penculikan
66
Penyesalan David
67
Permintaan Eva
68
Kembali
69
Kasih Sayang David
70
Balasan Shazia
71
Tidak Menyangka
72
Akhir Masalah
73
Permintaan Angel
74
Pilihan Devid
75
Tak diundang
76
Pertolongan Shazia
77
Kami Keluarga!
78
Pengakuan Devid
79
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!