Satu Kalimat

“Aku sudah terbiasa ada di kursi roda ini. Berbicara juga, untuk apa?”

Albert yang sedang menutup wajahnya dengan tangan kaget ketika mendengar suara David. Ia sampai meneteskan air mata karena sudah sangat rindu dengan suara atasannya itu. “Bos, Anda berbicara?”

David duduk dengan posisi tegab. “Kau pasti tahu hingga detik ini Logan mengawasi kita. Aku yakin kalau aku bisa mengalahkan Logan. Tapi, aku tidak yakin bisa mengalahkan orang yang kini memimpin Logan. Dunia mereka tidak sama dengan kita.”

“Tapi, Bos. Kita bisa membayar orang untuk mengalahkan Logan dan semua orang di belakangnya.”

“Tidak semudah itu. Kerjakan apa yang aku perintahkan. Temui aku kembali jika kau sudah menyelesaikannya.”

“Anda mengusir saya lagi, Bos?”

“Ya. Karena jika kau ada di sisiku, Logan akan semakin ketat mengawasiku.”

“Bos, bagaimana dengan wanita itu?”

“Maksudmu Shazia?”

“Aku yakin dia orang yang sengaja di kirimkan Logan untuk menyelidiki Anda.”

David tersenyum. “Soal wanita itu, aku bisa mengatasinya. Jangan pernah khawatirkan keadaanku. Aku akan baik-baik saja. Wanita itu juga tidak akan berani mencelakaiku.”

***

Shazia turun dari taksi dan berlari masuk ke sebuah rumah yang ada di sudut kota. Itu adalah rumah Nora. Shazia sengaja tidak mau di antar supir karena ia takut semua orang tahu ke mana ia pergi. Dengan langkah yang terburu-buru, Shazia masuk ke dalam rumah yang tidak terkunci itu.

“Nora!” Shazia kaget ketika melihat rumah Nora berantakan. Rumah itu sangat sempit hingga tidak sulit bagi Shazia untuk memeriksanya. Shazia berlari ke kamar, namun ia tidak menemui Nora di sana. 

“Ke mana Nora?” Shazia berdiri di depan pintu kamar dan melihat bercak darah dari lantai dapur. Tubuhnya langsung gemetar melihat darah di lantai. Bukan karena Shazia takut darah. Tapi, terjadi sesuatu terhadap sahabat terbaiknya. Ia melangkah perlahan hingga berhasil masuk ke dapur. Di sana ia melihat Nora yang sedang berbaring dengan tubuh bersimbah darah.

“NORA!” teriak Shazia histeris. Ia berlari untuk memeriksa keadaan Nora. Air mata langsung menetes deras ketika tubuh Nora berhasil ada di pelukannya. “Nora, bangun Nora!”

Shazia menepuk pelan pipi Nora. Hingga tiba-tiba saja Nora membuka mata dan tersenyum. “Maafkan shazia. Aku tidak bisa bersamamu lagi.”

“Apa yang kau katakan? Aku akan membawamu ke rumah sakit.”

Nora menggeleng. Tapi, Shazia segera mengangkat tubuh Nora dan membawanya meninggalkan rumah. Kebetulan taksi yang ia tumpangi  masih menunggu di sana. Shazia masuk ke dalam taksi dan meminta taksi itu mengantarkannya ke rumah sakit terdekat.

“Tidak ada waktu lagi. Aku sudah tidak tahan, Shazia,” lirih Nora ketika ada di atas pangkuan Shazia.

“Siapa yang sudah melakukan semua ini? Katakan padaku.”

Nora menggeleng pelan. “Wanita lemah seperti kita tidak akan bisa berbuat apa-apa terhadapnya.”

“Siapa dia? Katakan namanya padaku. Aku akan membalas apa yang sudah ia perbuat terhadapmu, Nora.”

“Shazia. Dia pria berkuasa. Dia memiliki segalanya. Aku yang bodoh. Aku jatuh cinta padanya hingga mengandung anaknya. Maafkan aku Shazia. Tapi sepertinya pertemuan kita hanya sampai di sini.”

“Nora, jangan katakan hal menakutkan seperti itu. Kau pasti selamat.” Nora memejamkan kedua matanya. Tubuhnya melemah dan tidak lagi bergerak. Hal itu membuat Shazia mematung dan pucat.

“NORA! NORA BANGUN NORA!” teriak Shazia. Ia memeluk tubuh Nora dan menangis sejadi-jadinya.

Selama hidupnya Shazia hanya memiliki Nora. Walaupun Nora tidak pernah tahu kalau Shazia adalah seorang ketua mafia. Persahabatan mereka berjalan sudah sangat lama. Mereka berdua saling memahami dan saling menyayangi layaknya adik kakak kandung. 

“Siapapun dia! Aku akan membalas rasa sakit hatimu Nora. Maafkan aku karena tidak ada di saat kau butuh. Maafkan aku Nora,” gumam Shazia di dalam hati.

***

Rembulan bersinar dengan terang menyinari langit yang telah gelap. David duduk di depan jendela sambil memandang bintang di langit. Ia sedang menunggu Shazia. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam tapi Shazia tidak juga pulang. 

Logan masuk ke dalam kamar untuk menemu David. Ia juga ingin memberi perintah kepada David agar segera tidur karena sudah sangat malam.

“Nona Shazia belum pulang, Tuan. Saya sudah mengirim orang untuk mencarinya tapi tidak ada yang berhasil menemuinya.”

David hanya diam sambil memandang bintang. Ia tidak memberikan respon apapun atas kalimat yang diucapkan Logan. Logan menghela napas. Ia tidak mau menyerah membujuk David untuk tidur.

“Tuan, tidurlah. Anda harus menjaga kesehatan Anda. Nona Shazia pasti akan kembali.”

Tiba-tiba pintu terbuka. Shazia muncul dengan penampilan yang acak-acakan. Kedua matanya memerah dan bengkak karena habis menangis. Logan memandang Shazia dengan alis saling bertaut. Padahal tadi saat pergi dari rumah Shazia terlihat baik-baik saja. Sedangkan David bisa bernapas lega ketika ia mendengar jejak kaki Shazia yang begitu khas.

“Nona, Anda ke mana saja? Kenapa Anda pulang selarut ini?” tanya Logan penasaran. Shazia hanya diam membisu. Ia melangkah ke arah David. Shazia merasa kini sendirian hidup di dunia ini. Satu-satunya orang yang sangat ia sayangi telah pergi untuk selama-lamanya. Padahal Shazia memiliki kemampuan untuk melindungi Nora. Tapi, di saat Nora dalam kesulitan justru Shazia sedang sibuk dengan urusan pribadinya.

Shazia berjalan mendekati David. Tiba-tiba saja ia duduk di atas pangkaun David dan kembali meneteskan air mata. Kedua tangannya ia kalungkan di leher David. Tangis Shazia lagi-lagi pecah. Namun, kali ini ia menangis tanpa suara. Hanya ada air mata yang mengalir deras di balik kedua matanya yang terpejam.

“Dia pergi. Dia tidak akan kembali,” lirih Shazia sebelum kembali membisu dan menangis pilu.

“Nona, apa yang terjadi?” tanya Logan lagi. Tapi tiba-tiba saja David menggerakkan jemarinya sebagai tanda perintah agar Logan pergi meninggalkan kamarnya. Tanpa mau protes Logan pergi meninggalkan kamar.

David menatap wajah Shazia dengan rasa kasihan. Ingin sekali ia mengangkat kedua tangannya dan memeluk Shazia. Tapi, ia juga takut jika hal itu hanya sebuah trik yang sedang di mainkan Shazia.

“Apa yang terjadi dengannya? Tadi pagi ia terlihat sangat ceria. Tangisnya kenapa begitu memilukan. Kenapa hatiku juga terasa sakit ketika melihat dia menangis. Ingin sekali aku membunuh orang yang sudah membuatnya menangis,” gumam David di dalam hati.

Terpopuler

Comments

Lyn

Lyn

penasaran org yg berkuasa itusiapa ,a pa org yg sama jga yg ada dibelakang Logan.

2022-05-24

0

Kustri

Kustri

Logan mengadu domba shazia n David,, krn hnya Logan yg tau penyerangan di rmh shazia yg dilakukan devid,, begitukah🤔🤔🤔

2022-02-16

0

Tina

Tina

bisu yg merugikan Thor. 😁😁😁

2021-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan Pertama
3 Makan Malam
4 Tamu Tengah Malam
5 Tidak Ketahuan
6 Mandi Bersama
7 Pengawal David
8 Masa Lalu
9 Kenangan Buruk
10 Satu Kalimat
11 Musuh yang Sama
12 Ancaman Logan
13 Penyerangan
14 Luka Kecil
15 Kecurigaan Shazia
16 Tuduhan Logan
17 Penjelasan Shazia
18 Rasa Pedas dan Asin
19 Rapat Aneh
20 Ketahuan
21 Pembelaan David
22 Mabuk
23 Pikiran Aneh
24 Amarah Logan
25 Tebakan Shazia
26 Amarah Shazia
27 The Felix
28 Salah Sangka
29 Balasan untuk Eva
30 Dokter Gadungan
31 Pesta Tengah Malam
32 Pertemuan tak Direncanakan
33 Tidak Mudah
34 Pertolongan David
35 Aku Suamimu
36 Bujukan Eva
37 Kekuatan Devid
38 Kecurigaan Shazia
39 Tidak Rela
40 Amarah Shazia
41 Kekalahan Devid
42 Kecurigaan Leah
43 Balasan untuk Devid
44 Bimbang
45 Permintaan David
46 Penasaran
47 Makan Malam
48 Akhir Rencana
49 Malam Pertama
50 Bahagia David
51 Rencana Logan
52 Kejutan Pagi
53 Keinginan David
54 Bulan Madu Part. 1
55 Bulan Madu Part. 2
56 Rahasia Eva
57 Ketahuan
58 Maaf Shazia
59 Menjemput Devid
60 Kisah Eva
61 Serangan Logan
62 Kemesraan di Ponsel
63 Pertemuan Eva dan Devid
64 Kerinduan
65 Penculikan
66 Penyesalan David
67 Permintaan Eva
68 Kembali
69 Kasih Sayang David
70 Balasan Shazia
71 Tidak Menyangka
72 Akhir Masalah
73 Permintaan Angel
74 Pilihan Devid
75 Tak diundang
76 Pertolongan Shazia
77 Kami Keluarga!
78 Pengakuan Devid
79 Novel Baru
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan Pertama
3
Makan Malam
4
Tamu Tengah Malam
5
Tidak Ketahuan
6
Mandi Bersama
7
Pengawal David
8
Masa Lalu
9
Kenangan Buruk
10
Satu Kalimat
11
Musuh yang Sama
12
Ancaman Logan
13
Penyerangan
14
Luka Kecil
15
Kecurigaan Shazia
16
Tuduhan Logan
17
Penjelasan Shazia
18
Rasa Pedas dan Asin
19
Rapat Aneh
20
Ketahuan
21
Pembelaan David
22
Mabuk
23
Pikiran Aneh
24
Amarah Logan
25
Tebakan Shazia
26
Amarah Shazia
27
The Felix
28
Salah Sangka
29
Balasan untuk Eva
30
Dokter Gadungan
31
Pesta Tengah Malam
32
Pertemuan tak Direncanakan
33
Tidak Mudah
34
Pertolongan David
35
Aku Suamimu
36
Bujukan Eva
37
Kekuatan Devid
38
Kecurigaan Shazia
39
Tidak Rela
40
Amarah Shazia
41
Kekalahan Devid
42
Kecurigaan Leah
43
Balasan untuk Devid
44
Bimbang
45
Permintaan David
46
Penasaran
47
Makan Malam
48
Akhir Rencana
49
Malam Pertama
50
Bahagia David
51
Rencana Logan
52
Kejutan Pagi
53
Keinginan David
54
Bulan Madu Part. 1
55
Bulan Madu Part. 2
56
Rahasia Eva
57
Ketahuan
58
Maaf Shazia
59
Menjemput Devid
60
Kisah Eva
61
Serangan Logan
62
Kemesraan di Ponsel
63
Pertemuan Eva dan Devid
64
Kerinduan
65
Penculikan
66
Penyesalan David
67
Permintaan Eva
68
Kembali
69
Kasih Sayang David
70
Balasan Shazia
71
Tidak Menyangka
72
Akhir Masalah
73
Permintaan Angel
74
Pilihan Devid
75
Tak diundang
76
Pertolongan Shazia
77
Kami Keluarga!
78
Pengakuan Devid
79
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!