Masa Lalu

Logan memandang wajah Shazia dengan sangat tenang.. Sebelumnya ia sudah tahu kalau hal itu pasti akan ditanyakan oleh Shazia terhadapnya. Bisa di bilang memang Logan orang yang paling bertanggung jawab atas penangkapan penyusup tadi malam.

“Kenapa kau diam saja?”

“Maaf, Nona. Di mana Tuan David? Kenapa Anda sendirian?” tanya Logan mengalihkan pertanyaan Shazia.

“Suamiku pergi bersama dengan pengawalnya,” jawab Shazia apa adanya.

“Pengawal? Siapa Nona?”

Shazia melipat kedua tanganna di depan dada. “Kau belum menjawab pertanyaanku! Logan!” tegas Shazia lagi. Sorot mata wanita itu mulai kesal. Ia tidak memiliki banyak waktu karena harus segera menemui sahabatnya yang kini dalam bahaya.

Logan menghela napas. Ia tidak menyangka kalau istri atasannya yang tadinya ia pikir hanya wanita kampung ternyata pintar juga. “Penyusup itu telah tewas, Nona.”

“Tewas? Siapa yang memberi perintah untuk membunuhnya?” Shazia semakin serius.

“Kami terpaksa menembaknya ketika ia berusaha mencelakai orang kita, Nona. Bahkan satu pengawal kita tewas karena terkena tusukan pria itu.”

“Lalu, di mana dia dikuburkan?” tanya Shazia lagi penuh selidik.

Logan menggunakan kesempatannya menarik napas untuk berpikir. Ia harus bisa menjawab pertanyaan Shazia dengan tenang agar tidak kelihatan kalau sedang berbohong. “Kami membuangnya di lautan.”

Shazia menutup mulutnya dengan kedua tangan. Kedua matanya melebar. Ia bertingkah sangat histeris seolah kabar seperti itu baru pertama kali ia dengar. “Kalian menjadikannya makanan ikan?”

Logan tersenyum kecil. Ia melangkah mendekati Shazia. “Berhentilah untuk mencari tahu tentang hal yang tidak harus Anda ketahui, Nona. Nyawa Anda Cuma satu. Jadi, lakukan tugas Anda sebagai istri Tuan David, sisanya jangan ikut campur,” bisik Logan penuh ancaman.

Shazia mengepal kuat tangannya. Ingin sekali ia melayangkan pukulan di wajah Logas. Shazia tidak suka di ancam apa lagi oleh orang yang tidak dikenal seperti Logan.

“Baiklah,” jawab Shazia pelan.

Logan melangkah mundur. “Anda bisa menikmati fasilitas yang ada di rumah ini sepuasnya. Jika Anda ingin tetap tersenyum, maka menurutlah dengan peraturan yang ada.” Logan memutar tubuhnya dan pergi meninggalkan Shazia yang masih berdiri di sana. Shazia semakin yakin kalau di rumah ini di huni oleh orang-orang yang memiliki kepentingan tersendiri.

“Siapa dia? Berani sekali dia mengancamku. Awas saja. Aku akan memberinya pelajaran nanti,” umpat Shazia di dalam hati. “Aku harus menemui Nora. Aku harap dia baik-baik saja.”

Di sisi lain, Albert mendorong kursi roda David menuju ke sebuah hutan. Dedaunan kering berterbangan terkena terpaan angin hingga sebagian ada yang berada di atas pangkuan David. Pria itu melirik dedaunan di pangkuannya dengan tatapan yang tenang.

“Bos, sampai kapan Anda seperti ini? Anda tidak cacat. Kita tahu apa yang harus kita lakukan. Tapi, kenapa Anda tidak mau bergerak sama sekali. Bahkan kepada saya. Anda tidak percaya pada saya?”

Albert berjalan ke depan David. Ia menatap wajah pria itu dengan tatapan sedih. “Bos, Anda pria yang kuat. Anda tidak harus menjadi lemah karena hal yang tidak Anda lakukan.”

David masih tetap diam membisu tanpa mau melakukan apapun. Pria itu bernapas dengan tenang seperti biasanya. Albert menghela napas kasar dengan wajah putus asa. Ia tidak suka David bertingkah seperti orang bodoh seperti itu. Ia ingin David kembali bangkit seperti dulu.

“Sekarang sudah jelas-jelas di sekeliling Anda telah ada orang-orang jahat. Sampai kapan Anda membiarkan orang-orang jahat itu berada di dekat Anda? Bahkan hal yang sangat tidak masuk akal. Anda menyingkirkan saya dari hidup Anda. Kenapa Bos? Biarkan saja tetap di sisi Anda. menjaga Anda seperti dulu.”

Albert melangkah ke sebuah batu besar yang ada di belakangnya. Ia duduk dan menatap David dalam-dalam. Hanya Albert yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi terhadap hidup David. 

Beberapa tahun yang lalu.

Albert membawa beberapa berkas yang dibutuhkan David. Senyum indah terukir di bibirnya. Ia mendorong pintu besar berwarna cokelat dengan hati-hati. Setibanya di dalam, ia memandang David yang kini duduk di kursi roda.

“Bos, ini data yang Anda minta.”

“Letakkan di sana.” David mencoret-coret kertas di atas meja. Ia seperti memberi sebuah petunjuk  kepada Albert untuk melakukan sebuah penyelidikan.

“Kertas apa itu bos? Bagaimana dengan kaki Anda?”

“Aku sudah bisa berjalan sejak beberapa hari yang lalu,” jawab David santai.

Albert terlihat bahagia. “Apa anda tidak sedang bercanda, Bos? Lalu kenapa Anda masih ada di kursi roda itu?”

“Kursinya sangat nyaman. Aku sudah terbiasa ada di sini.”

Albert duduk di kursi yang ada di depan Albert. “Bos, apa hanya saya yang tahu soal ini?”

“Ya.”

Bruakkk

Suara pintu terbuka secara tiba-tiba. Seorang pria mengenakan jaket hitam masuk bersama dengan beberapa pria berbadan tegab di belakangnya. Albert beranjak dari kursinya. Ia terlihat tidak suka terhadap tamu atasannya yang baru saja tiba.

“Selamat siang adikku tersayang. Bagaimana kabarmu hari ini?” Pria itu berjalan mendekati David dan duduk di atas meja. Ia menghidupkan rokok dan bertingkah layaknya seorang bos.

“Bagaimana dengan kedua kaki ini? Apa masih sulit untuk berjalan? Aku dengar dari dokter pribadi yang merawatmu, kalau terapinya berjalan lancar. Apa itu berarti kau sudah bisa  berjalan sebentar lagi?”

“Aku masih kesulitan menggerakkan kakiku, Kak,” jawab David pelan.

Pria itu mengangguk.  Ia menepuk pundak David setengah menekan. “Kabar yang baik. Aku juga tidak suka kau berjalan,” bisik pria itu sebelum tertawa. Ia terlihat sangat puas meledek adik kandungnya yang kini ada di kursi roda.

Albert menggeram. Ia memandang Logan yang kini berdiri di dekatnya. Mungkin jika tidak menghargai David, mungkin Albert sudah menghajar semua orang yang sudah menghina David saat itu.

Setelah puas tertawa, pria itu memandang Albert. Ia sepertinya tahu kalau Albert tidak suka dengan kalimat yang ia ucapkan. “Hei kau. Kenapa kau bisa di sini. Oh ya, aku turut berduka cita atas kematian kedua orang tuamu. Aku akan mengirim beberapa papan bunga yang bagus untuk menghiasi pekarangan rumahmu yang sempit itu.”

Albert kali ini tidak bisa bersabar. Ia melangkah maju untuk memberi pelajaran kepada pria yang baru saja menghinanya. Bersamaan dengan itu Logan menghalangi langkahnya. Tanpa pikir panjang Albert mengeluarkan senjata api. Bersamaan dengan itu, Logan dan yang lainnya juga menodongkan senjata api milik mereka.

David menggebrak meja dengan wajah memerah karena marah. “Hentikan!” Ia memandang kakak kandungnya dengan sendu. “Apa lagi sekarang? Aku sudah menuruti semua permintaanmu. Termasuk berdiam diri di rumah ini. Menyembunyikan identitasku agar di mata semua orang hanya ada satu David. Yaitu, kau!” teriak David kesal.

“Ckckckck. Adik … kau marah? Kau mulai bosan dengan peranmu di balik layar?”

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

Ahaai... Yg di cari shazas kembaran David, musuh sebenar'a ya

2022-02-16

0

Kustri

Kustri

Oh no... David kembar dan kembaran'a bersekongkol ama logan ya..
👍👍👍

2022-02-16

0

Retno Dwi

Retno Dwi

wow... kembar kah

2022-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan Pertama
3 Makan Malam
4 Tamu Tengah Malam
5 Tidak Ketahuan
6 Mandi Bersama
7 Pengawal David
8 Masa Lalu
9 Kenangan Buruk
10 Satu Kalimat
11 Musuh yang Sama
12 Ancaman Logan
13 Penyerangan
14 Luka Kecil
15 Kecurigaan Shazia
16 Tuduhan Logan
17 Penjelasan Shazia
18 Rasa Pedas dan Asin
19 Rapat Aneh
20 Ketahuan
21 Pembelaan David
22 Mabuk
23 Pikiran Aneh
24 Amarah Logan
25 Tebakan Shazia
26 Amarah Shazia
27 The Felix
28 Salah Sangka
29 Balasan untuk Eva
30 Dokter Gadungan
31 Pesta Tengah Malam
32 Pertemuan tak Direncanakan
33 Tidak Mudah
34 Pertolongan David
35 Aku Suamimu
36 Bujukan Eva
37 Kekuatan Devid
38 Kecurigaan Shazia
39 Tidak Rela
40 Amarah Shazia
41 Kekalahan Devid
42 Kecurigaan Leah
43 Balasan untuk Devid
44 Bimbang
45 Permintaan David
46 Penasaran
47 Makan Malam
48 Akhir Rencana
49 Malam Pertama
50 Bahagia David
51 Rencana Logan
52 Kejutan Pagi
53 Keinginan David
54 Bulan Madu Part. 1
55 Bulan Madu Part. 2
56 Rahasia Eva
57 Ketahuan
58 Maaf Shazia
59 Menjemput Devid
60 Kisah Eva
61 Serangan Logan
62 Kemesraan di Ponsel
63 Pertemuan Eva dan Devid
64 Kerinduan
65 Penculikan
66 Penyesalan David
67 Permintaan Eva
68 Kembali
69 Kasih Sayang David
70 Balasan Shazia
71 Tidak Menyangka
72 Akhir Masalah
73 Permintaan Angel
74 Pilihan Devid
75 Tak diundang
76 Pertolongan Shazia
77 Kami Keluarga!
78 Pengakuan Devid
79 Novel Baru
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan Pertama
3
Makan Malam
4
Tamu Tengah Malam
5
Tidak Ketahuan
6
Mandi Bersama
7
Pengawal David
8
Masa Lalu
9
Kenangan Buruk
10
Satu Kalimat
11
Musuh yang Sama
12
Ancaman Logan
13
Penyerangan
14
Luka Kecil
15
Kecurigaan Shazia
16
Tuduhan Logan
17
Penjelasan Shazia
18
Rasa Pedas dan Asin
19
Rapat Aneh
20
Ketahuan
21
Pembelaan David
22
Mabuk
23
Pikiran Aneh
24
Amarah Logan
25
Tebakan Shazia
26
Amarah Shazia
27
The Felix
28
Salah Sangka
29
Balasan untuk Eva
30
Dokter Gadungan
31
Pesta Tengah Malam
32
Pertemuan tak Direncanakan
33
Tidak Mudah
34
Pertolongan David
35
Aku Suamimu
36
Bujukan Eva
37
Kekuatan Devid
38
Kecurigaan Shazia
39
Tidak Rela
40
Amarah Shazia
41
Kekalahan Devid
42
Kecurigaan Leah
43
Balasan untuk Devid
44
Bimbang
45
Permintaan David
46
Penasaran
47
Makan Malam
48
Akhir Rencana
49
Malam Pertama
50
Bahagia David
51
Rencana Logan
52
Kejutan Pagi
53
Keinginan David
54
Bulan Madu Part. 1
55
Bulan Madu Part. 2
56
Rahasia Eva
57
Ketahuan
58
Maaf Shazia
59
Menjemput Devid
60
Kisah Eva
61
Serangan Logan
62
Kemesraan di Ponsel
63
Pertemuan Eva dan Devid
64
Kerinduan
65
Penculikan
66
Penyesalan David
67
Permintaan Eva
68
Kembali
69
Kasih Sayang David
70
Balasan Shazia
71
Tidak Menyangka
72
Akhir Masalah
73
Permintaan Angel
74
Pilihan Devid
75
Tak diundang
76
Pertolongan Shazia
77
Kami Keluarga!
78
Pengakuan Devid
79
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!