Teman Senasib

Mendengar balasan dari Hou Yu seketika membuat pria tersebut menyadari ia membuat kesalahan dengan bertanya seperti itu. Suasana yang semula agak canggung kini berubah menjadi benar-benar canggung dibuatnya.

'Ahhh sial, kenapa kamu mengatakan hal seperti itu mulutku!!!'

Batin pria tersebut yang mengutuki mulutnya sendiri, setelah ia mengatakan hal cukup menyakitkan untuk seorang bocah yang baru-baru ini ditinggal mati oleh orang tuanya.

Karena tidak menyukai situasi yang canggung seperti saat ini, pria tersebut menuangkan bir yang ia beli sebelumnya kegelas berukuran besar dan memberikan nya kepada Hou Yu, tanpa perduli jika ia masih anak-anak.

"Jangan murung seperti itu bocah kecil, minumlah sebagai tanda permintaan maaf dariku!" Ucap pria tersebut sebelum ia menenggak minuman.

Hou Yu yang melihat segelas besar bir dihadapan nya merasa aneh dengan pria dihadapan nya. 'Apa pria ini tidak waras memberikan bir kepada anak dibawah umur? Ya aku tidak masalah jika diberikan bir mengingat usiaku yang sebenarnya sudah dua puluh tahun lebih, lagipula bir didunia ini pasti tidak akan membuatku mabuk...' Batin Hou Yu lalu mulai menenggak minuman dihadapan nya.

Melihat Hou Yu yang ikut minum dengan nya membuat pria tersebut merasa lega sekaligus senang. Ia merasa kini memiliki teman minum dan tidak akan bosan untuk minum seorang diri lagi setelah keberadaan bocah yang ditemuinya.

Acara minumpun berlanjut antara seorang pria dewasa dengan pria dewasa juga meskipun memiliki tubuh seorang anak kecil saat ini. Beberapa tuangan bir akan selalu memenuhi gelas yang sudah habis diantara keduanya. Lama kelamaan entah siapa yang memulai, keduanya sudah memulai lomba untuk menentukan siapa yang akan bertahan sampai akhir.

"Tidak buruk juga, kamu bisa bertahan sejauh ini bocah hahaha!!!" Ucap pria tersebut diselingi tertawa cukup keras dan memuji Hou Yu yang masih dapat bertahan setelah lima belas gelas berukuran besar.

"Kamu juga tidak terlalu buruk paman!!!" Balas Hou Yu sambil melakukan cheers dengan pria dihadapan nya. Bisa dilihat jika pipi Hou Yu sudah mulai memerah begitupun dengan teman minumnya yang akan segera mabuk.

"Hey! Jangan panggil paman, aku masih muda! Panggil aku Bos Shen Liu mulai sekarang bocah kecil!!!" Ucap Shen Liu sembari tertawa lantang dan beberapakali diselingi cegukan. Ia sudah tidak ingat terakhir kali dia tertawa selepas ini.

"Hahaha baik Bos!!!" Balas Hou Yu sambil tertawa persis seperti Shen Liu.

Akhirnya kedua pria dengan usia yang terpaut cukup jauh itupun menghabiskan malam mereka ditemani minuman bir. Mereka berdua juga sesekali bercanda dan saling mengejek satu sama lain, meskipun begitu bisa terlihat jika kedua pria tersebut tampak bahagia karena memiliki teman ngobrol yang senasib.

Pada akhirnya mereka berdua tertidur dimeja makan setelah mabuk berat. Tidak ada diantara mereka yang menang dalam perlombaan ini, tapi meski begitu tidak ada raut wajah kesal melainkan senyuman tipis diwajah mereka.

*****

Pagi harinya Hou Yu terbangun dan merasakan jika kepalanya terasa sedikit pusing. Begitu ia dapat membuka matanya, Hou Yu melihat jika Shen Liu tidak terlihat disana dan hanya ada dirinya sendiri didalam rumah.

Takkk!!! Takkk!!! Takkk!!!

Sampai suara cukup yang terdengar cukup nyaring terdengar dari luar rumah. Hou Yu yang masih setengah sadar saat mendengar suara tersebut langsung berjalan keluar rumah, ia menemukan jika Shen Liu sedang memotong kayu bakar dengan sebuah kapak dihalaman rumah.

Melihat Shen Liu yang memotong kayu bakar seorang diri, Hou Yu berniat membantunya sebab merasa tidak enak sudah menumpang tinggal dan tidak melakukan apapun. "Bos! Biarkan aku membantumu!" Ucap Hou Yu sembari menggulung lengan bajunya dan berjalan menghampiri Shen Liu.

Shen Liu yang mendengar suara Hou Yu segera menghentikan aktivitas memotong kayu bakar dan menoleh kearah bocah tersebut. Sesaat Shen Liu melihat bentuk fisik Hou Yu yang terlihat lemah dan berfikir jika anak tersebut tidak mampu.

"Heh? Kamu mau membantuku bocah? Dengan tubuh seperti itu aku yakin kamu tidak mampu mengangkat kampak ini!" Balas Shen Liu dengan raut wajah meremehkan, namun ia cukup menghargai keinginan Hou Yu yang ingin membantu dirinya.

Merasa tertantang, Hou Yu segera berjalan melewati Shen Liu dengan bangga dan mencoba mengangkat kampak yang lain.

Benar saja, ketika Hou Yu mencoba mengangkat kampak tersebut ia tidak mampu walaupun sudah mencobanya dengan sungguh-sungguh.

'Sial! Kenapa berat sekali dan apa-apaan kampak ini tidak bergerak sedikitpun!!!' Umpat Hou Yu kepada kampak tak bersalah yang coba ia angkat. Perasaan Hou Yu semakin menjadi-jadi saat melihat wajah mengejek dari Shen Liu.

Bruukkk!!!

Akhirnya untuk kesekian kalinya Hou Yu harus tumbang dibawah kekuasaan sebuah kampak biasa. Hou Yu yang ambruk ditanah langsung mengatur nafasnya dan tidak menyangka akan dibuat tumbang oleh sebuah kampak.

'Ini bisa membuatku menjadi gila... Kenapa tubuhku sangat lemah sialan! Aku sepertinya harus melatih fisiku mulai sekarang...' Batin Hou Yu yang merasa frustasi ketika melihat Shen Liu mulai menertawakan dirinya.

Shen Liu segera membantu Hou Yu berdiri dan melihat jika anak laki-laki tersebut tidak seperti anak pada umumnya. Seharusnya untuk anak seusia Hou Yu bisa mengangkat kampak seperti ini dengan sedikit usaha.

"Hahaha sudahlah, dari pada kamu hanya berusaha mengangkat kampak ini seharian. Lebih baik kamu menemani gadis kecil itu, bocah!" Ucap Shen Lu dengan senyuman tipis sambil menunjuk kearah seorang gadis yang tengah melihat mereka secara sembunyi-sembunyi dari balik pohon.

Hou Yu segera menengok kearah yang ditunjuk kan oleh Shen Liu dan mendapati Xia Yueyin disana. 'Kenapa gadis itu bisa ada disini?' Batin Hou Yu yang merasa bingung mengapa Xia Yueyin berada disana dan entah sejak kapan.

Akhirnya Hou Yu memutuskan menyerah untuk membantu Shen Liu dengan kayu bakarnya lalu menghampiri Xia Yueyin yang sudah menguntit dirinya cukup lama. Begitu ia sampai, Hou Yu melihat jika Xia Yueyin yang gugup dan tertawa tidak jelas seperti orang baru kepergok melakukan sesuatu.

"Sejak kapan kamu ada disana gadis kecil?" Tanya Hou Yu sambil melihat kearah Xia Yueyin yang terlihat gugup dengan tawa seakan dipaksakan.

"Ahahaha... Begini Hou Yu, sebenarnya aku hanya kebetulan lewat saja dan tidak sengaja melihatmu ada disini bersama dengan pria aneh itu!" Balas Xia Yueyin yang mencoba berdalih agar tidak dicurigai oleh Hou Yu.

Tanpa sadar Xia Yueyin membuat sedikit kesalahan dengan ucapan nya. Jawaban yang Xia Yueyin nyatanya tidak membuat Hou Yu percaya begitu saja. Sebagai mantan seorang Jaksa yang sudah banyak mengintrogasi terdakwa kejahatan, jelas Hou Yu dapat mengetahui kebohongan dari ucapan Xia Yueyin.

Terpopuler

Comments

Aileen Frost

Aileen Frost

up thir

2022-01-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!