11. Pertemuan dengan Jason 2

'' Mirip? Siapa yang mirip? '' tanya Jason sangat ingin tahu.

'' Tuan sebenarnya apa motif tuan melakukan ini kepada saya? Saya disini hanya bekerja dengan perusahaan Tuan Jason. Sama sekali pun saya tidak berniat ingin mengganggu ketenangan tuan. Jadi tolong berbaik hatilah untuk tidak mengusik keluarga saya,'' ucap Lala merendah.

'' Hahhhh,'' Jason menghela nafas panjang. Jason tidak habis pikir mengapa dirinya sesabar ini menghadapi Lala. Selain mama dan adiknya Jennie, Jason tidak pernah berperilaku sesopan ini.

'' Nona tenanglah dulu. Aku hanya ingin mendengar sebuah kepastian sekaligus menjelaskan tentang usahaku selama enam tahun ini. Pertama aku berusaha mencari nona selepas malam kita waktu itu. Namun karena ada pekerjaan mendadak jadi aku putuskan untuk menundanya selama beberapa tahun. Kemudian secara tidak sengaja kita bertemu lagi di lokasi kecelakaan ringan waktu itu. Aku mengenali kamu hanya saja waktu belum memihak aku untuk berbicara langsung dengan mu,''

'' Lalu yang kedua, di sebuah mall aku pernah bertemu dengan tiga bocah yang memiliki wajah duplikat sama persis dengan ku. Aku bertanya-tanya apakah mungkin jika aku berhalusinasi? Sayangnya tidak. Aku benar-benar bertemu dengan mereka bahkan kita terlibat percakapan singkat,'' jelas Jason dengan tatapan mata yang dalam ke arah Lala.

Lala yang ditatap intens oleh Jason, kini bingung harus menjawab apa. Ia tidak tahu kalau selama ini pria yang pernah tidur bersamanya ternyata mencoba mencari tahu keberadaan dirinya. Sedangkan Lala sendiri dengan setengah mati berusaha menghindar bahkan terbesit menyembunyikan identitas dirinya dan triplet.

'' Kamu satu-satunya wanita yang bermain denganku tanpa pengaman nona. Aku curiga apakah malam kita enam tahun yang lalu membuahkan hasil? '' tanya Jason kepada Lala yang masih diam.

Lala membeku tidak ingin menjawab pertanyaan Jason namun dirinya tidak bisa menghindar. Ia tahu suatu saat baik Jason maupun anak-anaknya pasti akan tahu identitas masing-masing. Lala tidak mungkin selamanya bisa menutupi rahasia besar itu sendiri. Ia telah kalah, selama apapun dirinya menyembunyikan rahasia pasti suatu saat akan ada masa dimana rahasia itu akan terbongkar.

'' Maafkan saya tuan,'' ucap Lala menunduk.

Lala menangis mengeluarkan air segar dari pelupuk mata indahnya. Ia harus bisa meluruskan masalah yang selama ini hanya ia pendam.

'' Maafkan aku tuan. Mereka ada tepat satu bulan usai malam itu. Baik tuan ataupun mereka berhak tahu hanya saja disini aku egois. Aku hanya memikirkan diriku sendiri. Alasan mengapa aku menghindar karena aku tidak pernah ingin berurusan dengan orang-orang kaya seperti anda, Tuan Jason. Aku takut tuan akan mengambil mereka bahkan memisahkan aku dari mereka,'' ungkap Lala membiarkan rahasia yang selama ini ia jaga melesat untuk terungkap.

'' Baiklah nona jangan berpikiran terlalu jauh. Biarkan masalah ini aku urus nanti. Yang terpenting aku sudah tahu kebenaran hasil dari malam itu. Jadi kamu benar-benar pernah mengandung anak ku,''

'' Maafkan saya tuan. Tolong jangan ambil mereka dari hidup saya,'' ucap Lala memohon agar pikiran buruknya tidak terjadi.

'' Kamu tenang saja itu tidak akan pernah terjadi,'' jawab Jason.

'' Karena aku sendiri yang akan mengambil keduanya. Hmmmmm wanita istimewa yang membuat ku tertarik,'' batin Jason dalam hati.

Lala keluar dari perusahaan Jason dengan perasaan lega. Akhirnya dugaan-dugaan buruk tentang papa kandung triplet tidaklah benar. Selama ini Lala berpikiran jika papa kandung triplet adalah orang yang arogan dan egois. Ia mengira bahwa suatu saat dirinya akan dipisahkan dengan triplet oleh Jason. Namun semua pikiran buruk itu hilang dengan sekejap usai dirinya mengenal Jason lebih dekat.

'' Aishhh...... Ternyata dugaan ku selama ini tidak benar. Rupanya dia orang yang baik. Aduh jadi malu aku selama ini. Mana tadi pakai nangis segala lagi. Astaga semoga dia tidak berpikiran aneh tentang aku, '' gumam Lala yang saat ini masih di area luar kantor perusahaan Davies.

'' Begini nih efek kebanyakan nonton sinetron halu, jadi kebawa ke dunia nyata kan. Duh pokoknya jangan sampai terulang lagi deh,'' gumam Lala sebelum dirinya masuk ke sebuah kendaraan umum roda empat yang sudah ia sewa.

'' Hei anak kampung! Lo benar Lala kan? Anak tukang kebun sekolah gue,'' ucap seseorang yang sudah lama tak bertemu dengan Lala.

'' Ngapain lo disini? Jual diri sama om-om kaya lagi seperti dulu? Atau masih nyari mangsa? Gue enggak habis pikir ternyata lo enggak berubah ya? Atau malah semakin menjadi? '' ucap seseorang itu yang tak lain adalah Jennie teman masa SMA nya dulu.

Entah Jennie bisa disebut teman atau tidak. Sejak Lala menginjakkan kaki di jenjang SMA, dirinya sudah tidak pernah merasakan lingkungan pertemanan yang sehat. Status sosial selalu menjadi syarat utama dalam kunci pertemanan semasa sekolah dulu. Seperti sekarang ini, Jennie yang bahkan sudah lama tidak bertemu dengannya tetapi masih bisa membully dirinya dengan perkataan yang tidak benar.

Inilah yang terkadang selalu menjadi trauma tersendiri bagi Lala jika harus berurusan dengan orang-orang kaya sombong. Jennie cantik dan berkarisma namun sayang hal itu tidak berhasil berhasil membuat nilai plus di mata Lala. Perlakuan Jennie selama masa sekolah berhasil menjadi sebuah hantaman rasa yang membuat Lala takut.

'' Maaf Jennie, sudah lama kita tidak bertemu. Tapi sayang aku harus pergi. Bye Jennie,'' ucap Lala menghilang di balik taksi yang tadi ia pesan.

'' Dasar wanita penggoda tidak tahu sopan santun. Ada urusan apa juga dia datang ke kantor perusahaan kakak?''

'' Bodo amat. Bukan urusan gue juga,'' ucap Jennie kemudian menghilang meninggalkan tempat ia dan Lala bertemu.

Setelah berada di dalam taksi, Lala menginterupsi sopir untuk menuju ke sekolah triplet. Lala sudah berjanji jika hari ini usai dirinya bekerja ia akan menjemput triplet.

...****************...

'' Anak-anak sampai disini pertemuan kita hari ini ya. Jangan lupa untuk mengumpulkan tugas sebelum deadline, '' ucap guru perempuan di sekolah triplet.

'' Hanya tugas menggambar anggota keluarga saja. Sebenarnya aku sudah bosan bersekolah di sekolah ini,'' ucap Oliver.

'' Iya benar. Seharusnya kita itu bersekolah di jenjang yang lebih tinggi, bukan di tadika mesra seperti kartun kepala botak itu,'' ucap Max yang sedang memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.

'' Sudahlah. Ini negara pendidikan dengan presentase tinggi kematangan usia menjadi syarat utama, jadi kita kita belum bisa kalau harus mengambil jalur akselerasi, '' ucap Matt.

'' Iya Matt. Mungkin setelah kita naik kelas nanti kita bisa bilang sama mama supaya kita bisa loncat kelas,'' ucap Max.

'' Hilih. Memang kamu sudah siap berpisah kelas sama Cantika? sahut Oliver menanggapi pernyataan Max.

'' Mana ada. Aku sama Cantika kan cuma temenan,''

'' Suka bilang bos. Hilang nanti nangis,'' ejek Oliver bercanda.

Seketika pulpen melayang ke kepala Oliver. Mereka memang selalu tidak pernah akur. Saling mengejek dan saling menyalahkan sudah menjadi kebiasaan diantara mereka. Dan seperti biasa juga Matt hanya diam menyaksikan kedua saudaranya berdebat dengan bahan perdebatan yang tidak jelas.

'' Ayo pulang! Mama pasti sudah menunggu kita di luar sekolah,'' ajak Matt menengahi.

Mereka bertiga berjalan bersamaan menuju pintu gerbang luar sekolah. Sepanjang perjalanan menuju keluar, triplet selalu menjadi sorotan oleh teman-temannya. Semenjak mereka berkelahi dengan teman mereka waktu itu, kini mereka mendapatkan pengasingan sosial oleh teman-temannya.

Walaupun masalah yang kemarin sudah kelar, namun masih saja ada yang kurang menyukai mereka. Terkait mereka yang tidak memiliki ayah dan juga mereka yang di cap nakal, sehingga membuat pergaulan itu semakin jauh dari jangkauan mereka.

Triplet tidak masalah asal Lala tidak sedih memikirkan mereka saja itu sudah cukup. Toh mereka juga bertiga sehingga kesepian itu tidak akan terjadi. Ketika mereka melintasi ruang TU sekolah, mereka mendengar percakapan, antara kepala sekolah dengan karyawan tata usaha atau TU.

'' Bagaimana ini bu? Ada masalah sama kondisi keuangan sekolah. Bahkan dana untuk beasiswa anak-anak juga berkurang tanpa ada rincian yang jelas,'' jelas karyawan.

'' Saya akan mendiskusikan ini dengan jajaran guru serta staff yang lain. Usahakan wali murid jangan sampai tahu. Takutnya nanti mereka gegabah dan malah merugikan sekolah ini. Masalah ini juga akan saya sampaikan ke pemilik yayasan sekolah,''

Triplet mendengarkan percakapan kepala sekolah dengan karyawan itu hingga selesai. Ternyata ada masalah internal dengan sekolah mereka. Mereka ingin bertanya lebih lanjut namun suara Lala mengalun menyuruh mereka untuk bergegas pulang.

Maaf kakak-kakak readers tadi part ini sempat hilang.🙏🙏

Terpopuler

Comments

miella

miella

bkn 2 tp 4 thor😁

2022-08-07

1

Dianita Indra

Dianita Indra

lanjut

2022-03-13

0

delesia

delesia

heddeehhh jenny yg sombong malah adiknya Jason.... payah dah

2022-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Malam pesta
2 2. Hasil dari malam itu
3 3. Kembali ke kota
4 4. Triplet serba bisa
5 5. Tentang Jason
6 6. Serangan ringan
7 7. DNA
8 8. Meet again
9 9. Sedikit flashback
10 10. Pertemuan dengan Jason 1
11 11. Pertemuan dengan Jason 2
12 12. Masalah di sekolah
13 13. Unjuk rasa
14 14. Dalang
15 15. Jennie dan Karen
16 16. Makan siang khusus
17 17. Pendekatan
18 18. Mendekat
19 19. Camping
20 20. Menghabiskan siang bersama
21 21. Khawatir
22 22. Berusaha menemukan
23 23. Berhasil ditemukan
24 24. Triplet menerima Jason
25 25. Bertemu dengan Marvel
26 26. Lala seorang ibu
27 27. Bagaimana triplet pintar?
28 28. Pergi bersama Marvel
29 29. Pergi bersama Marvel 2
30 30. Bertemu teman lama
31 31. Meninggalkan pesta
32 32. Menginap
33 33. Jennie kena marah
34 34. Bully akibat kebencian
35 35. Berakhirnya karier
36 36. Pergi ke SeaWorld
37 37. Dikerjai Jason
38 38. Kejadian
39 39. Kejadian 2
40 40. Bebas
41 41. Jennie lagi
42 42. Teman bersaing
43 43. Triplet kesiangan
44 44. Sahabat karib
45 45. Bincang sahabat
46 46. Usaha Karen
47 47. Pergi ke mall
48 48. Ancaman Karen
49 49. Kedai terbakar
50 50. Menjauh lah
51 51. Tunangan papanya
52 52. Poor Karen
53 53. Sekilas Karen
54 54. Rencana pindah
55 55. Sahabat selalu ada
56 56. Taktik Jason
57 57. Taktik Jason 2
58 58. Mencari pekerjaan
59 59. Bilik toilet
60 60. Kejujuran Niki
61 61. Hari pertama kerja
62 62. Rival semakin di depan
63 63. Pulang kerja
64 64. Menolong Jennie
65 65. Jennie oh Jennie
66 66. Dion
67 67. Ganteng Marvel atau Jason
68 68. Curhat kakak beradik
69 69. Ungkapan cinta
70 70. Terbangun bersama
71 71. Pindah rumah
72 72. Marvel Berpamitan
73 73. Dimana Lala?
74 74. Klarifikasi
75 75. Usaha mencari Lala
76 76. Kejadian enam tahun lalu
77 77. Niki bukanlah sahabat
78 78. Cerita Niki
79 79. Penyergapan
80 80. Menuai hasil perbuatan di masa lalu
81 81. Semoga baik-baik saja
82 82. Jason siuman
83 83. Melupakan masa lalu dan melihat masa depan
84 84. Pulang dari rumah sakit
85 85. Sonia
86 86. Perintah menikah
87 87. Akhirnya menikah
88 88. Jennie menyusul
89 89. TAMAT
90 90. PART TAMBAHAN
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Malam pesta
2
2. Hasil dari malam itu
3
3. Kembali ke kota
4
4. Triplet serba bisa
5
5. Tentang Jason
6
6. Serangan ringan
7
7. DNA
8
8. Meet again
9
9. Sedikit flashback
10
10. Pertemuan dengan Jason 1
11
11. Pertemuan dengan Jason 2
12
12. Masalah di sekolah
13
13. Unjuk rasa
14
14. Dalang
15
15. Jennie dan Karen
16
16. Makan siang khusus
17
17. Pendekatan
18
18. Mendekat
19
19. Camping
20
20. Menghabiskan siang bersama
21
21. Khawatir
22
22. Berusaha menemukan
23
23. Berhasil ditemukan
24
24. Triplet menerima Jason
25
25. Bertemu dengan Marvel
26
26. Lala seorang ibu
27
27. Bagaimana triplet pintar?
28
28. Pergi bersama Marvel
29
29. Pergi bersama Marvel 2
30
30. Bertemu teman lama
31
31. Meninggalkan pesta
32
32. Menginap
33
33. Jennie kena marah
34
34. Bully akibat kebencian
35
35. Berakhirnya karier
36
36. Pergi ke SeaWorld
37
37. Dikerjai Jason
38
38. Kejadian
39
39. Kejadian 2
40
40. Bebas
41
41. Jennie lagi
42
42. Teman bersaing
43
43. Triplet kesiangan
44
44. Sahabat karib
45
45. Bincang sahabat
46
46. Usaha Karen
47
47. Pergi ke mall
48
48. Ancaman Karen
49
49. Kedai terbakar
50
50. Menjauh lah
51
51. Tunangan papanya
52
52. Poor Karen
53
53. Sekilas Karen
54
54. Rencana pindah
55
55. Sahabat selalu ada
56
56. Taktik Jason
57
57. Taktik Jason 2
58
58. Mencari pekerjaan
59
59. Bilik toilet
60
60. Kejujuran Niki
61
61. Hari pertama kerja
62
62. Rival semakin di depan
63
63. Pulang kerja
64
64. Menolong Jennie
65
65. Jennie oh Jennie
66
66. Dion
67
67. Ganteng Marvel atau Jason
68
68. Curhat kakak beradik
69
69. Ungkapan cinta
70
70. Terbangun bersama
71
71. Pindah rumah
72
72. Marvel Berpamitan
73
73. Dimana Lala?
74
74. Klarifikasi
75
75. Usaha mencari Lala
76
76. Kejadian enam tahun lalu
77
77. Niki bukanlah sahabat
78
78. Cerita Niki
79
79. Penyergapan
80
80. Menuai hasil perbuatan di masa lalu
81
81. Semoga baik-baik saja
82
82. Jason siuman
83
83. Melupakan masa lalu dan melihat masa depan
84
84. Pulang dari rumah sakit
85
85. Sonia
86
86. Perintah menikah
87
87. Akhirnya menikah
88
88. Jennie menyusul
89
89. TAMAT
90
90. PART TAMBAHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!