'' Selamat datang, nona '' ucap Jason dengan senyum manisnya.
Lala hendak berbalik ingin keluar ruangan namun suara Jason menginterupsi dirinya untuk kembali menatap laki-laki itu.
'' Silahkan pergi jika kamu ingin kabur lagi nona! Saya tidak akan menahan anda,'' ucap Jason dengan menekan remote control yang ia pegang. Remote control itu merupakan salah satu bukti kecanggihan teknologi zaman sekarang. Dengan menggunakan remote control itu, Jason bisa menutup pintu dengan sekali tekan tanpa perlu repot-repot berjalan ke arah pintu.
'' Kamu pikir aku bodoh. Cepat buka pintu itu atau aku akan berbuat yang tidak-tidak di kantor kamu yang mewah ini,'' ucap Lala mengancam.
'' Kamu bisa mengambil remote control yang aku pegang ini,'' ucap Jason menyodorkan remote yang ia pegang.
Lala dengan ragu mendekat ke arah Jason. Ia bingung harus berbuat apa. Di dalam ruangan hanya ada ia dan Jason saja. Takut terjadi hal yang tidak diinginkan, Lala memutuskan mengambil remote yang Jason pegang. Walaupun Lala tahu itu tidak akan berakhir dengan mudah.
Jason menyeringai dalam hati. Gadis atau lebih tepatnya wanita karena Jason yang telah mengambil mahkotanya ini sangatlah cantik. Jason begitu terkesima dengan pandangan wanita itu yang sangat meneduhkan hati.
Baru kali ini ia bertemu dengan wanita yang memiliki bentuk bola mata yang indah. Apalagi bibir tipis yang tidak terlalu bervolume milik Lala berhasil memaku tatapan Jason untuk selalu menatapnya.
Tak ingin membuang kesempatan, tangan Jason secara spontan mengayun meraih pinggang Lala. Dengan sekejap Lala sudah berada dalam dekapan tangan Jason. Mereka berdua bertatapan cukup lama sebelum dengan kilat Lala memutuskan kontak mata lebih dulu.
'' Apa sebenarnya yang kamu inginkan ?'' ucap Lala melepaskan diri dari dekapan Jason.
'' Aku ingin kita berbicara sebentar,'' jawab Jason.
'' Aku masih sibuk. Aku harus segera pergi. Dan tujuan aku kesini adalah ingin menyerahkan berkas ini,'' ucap Lala sembari menyodorkan berkas yang ia bawa.
Jason masih belum menerima berkas yang Lala bawa. Ia masih terdiam menikmati keindahan makhluk ciptaan Tuhan yang sebelumnya belum pernah ia temui.
'' Aku ingin mengundurkan diri dari kontrak kerjasama, '' ucap Lala kesal karena Jason tidak merespon ucapan Lala.
'' Tidak masalah jika nona ingin membayar denda sebesar sepuluh milyar,'' ucap Jason santai tanpa melepas pandangan mata yang selalu tertuju pada Lala.
Lala menghela nafas. Mana mungkin ia memiliki uang sebanyak itu. Lala sangat kesal dengan orang yang ia hadapi sekarang ini. Rasanya Lala sangat ingin mencakar wajah songong milik Jason.
'' Duduklah dulu nona. Apa kamu tidak capek berdiri terus? Mari kita berbicara sebentar saja,'' pinta Jason.
'' Maaf tuan. Tolong biarkan aku pergi. Aku janji tidak akan mengusik kehidupan tuan,,,,'' Lala memotong ucapannya. Ia telah mengenal orang yang ia ajak bicara namun dirinya lupa nama sang pemilik.
'' Jason. Namaku Jason,'' jelas Jason menekankan bahwa dirinya bernama Jason.
'' Ah iya Tuan Jason. Maaf aku tidak tahu nama kamu,'' jawab Lala.
'' Bagaimana nona bisa lupa? Aduh sayang sekali, padahal dulu nona sangat fasih meneriakkan nama ku ketika kita menghabiskan malam indah enam tahun yang lalu,''
'' Hish. Sembarangan kalau ngomong,'' Lala mengerucutkan bibirnya karena merasa kesal dengan Jason.Lala tidak menyangka bahwa dugaan jika Jason tidak mengenal dirinya adalah salah. Ia tidak habis pikir kenapa orang aneh seperti Jason di dunia ini masih hidup. Bukankah seharusnya spesiesnya sudah punah bersamaan dengan dinosaurus.
'' Baiklah aku duduk. Jadi katakan apa mau anda tuan? Lebih baik kita selesaikan masalah ini dengan cepat. Aku lelah jika harus berurusan dengan orang kaya sok berkuasa seperti kamu,'' ucap Lala setelah duduk.
'' Aku hanya ingin mendengar penjelasan kamu. Bisakah kamu menjelaskan tentang foto ini?'' ucap Jason yang ikut duduk di depan Lala.
Sebelumnya Jason telah menawarkan minuman kepada Lala. Dan Lala mengatakan jika ia hanya ingin cepat pulang.
'' Dari mana kamu mendapatkan foto ini?'' tanya Lala terkejut. Ia memegang foto yang disodorkan oleh Jason.
Di foto itu terpampang jelas seorang anak laki-laki berusia lima tahunan. Anak laki-laki itu tampak tersenyum dengan gaya lucunya. Lala menegang, laki-laki ini tidak mungkin memiliki foto putranya.
'' Tidak perlu bertanya yang lain. Kamu hanya perlu menjawab apakah kamu mengetahui tentang foto itu?''
'' Apakah kamu yang merencanakan semua ini? Kamu menguntit keluarga ku? Tidak aku sangka seorang CEO perusahaan ternama ternyata seorang penguntit,''
'' Perkataan nona ternyata pedas juga ya. Sayangnya capsaicin yang kamu lontarkan dengan senang hati aku terima. Aku mungkin bisa menetralkan mulut pedas kamu itu dengan sedikit ciuman,'' jawab Jason selalu tenang.
'' Jangan mesum tuan. Aku bisa saja melaporkan kamu atas tuduhan pelecehan terhadap wanita,''
'' Cukup berbasa-basi nya. Sekarang coba jelaskan apa yang kamu ketahui tentang foto yang kamu pegang sekarang! '' ucap Jason tegas pertanda ia sudah tidak ingin berbasa-basi lagi.
'' Yang berada di foto ini adalah putra ku. Mengapa kamu bisa memilikinya ha?'' ucap Lala tak kalah tegas.
'' Foto anak kamu? '' tanya Jason balik.
'' Iya ini foto anak aku. Dari mana kamu bisa mendapatkan foto ini? '' ujar Lala merasa setengah kesal.
'' Tolong jangan macam-macam kamu kepada keluarga ku. Karena walaupun kamu orang kaya aku tidak pernah takut untuk melawan,''
'' Santai saja nona. Mengapa kamu tampak seperti orang marah? Aku kan bertanya pelan. Tidak perlu kamu menjawab dengan otot seperti itu,''
'' Bagaimana bisa aku tenang. Kamu memiliki foto putraku dan sekarang kamu menahan aku di ruangan ini. Kamu pasti berniat buruk? ''
'' Kalau kamu menginginkan aku membayar uang denda pembatalan kontrak, baik akan aku bayar. Asal kamu tidak menggangu putraku,''
'' Oh ya satu lagi. Tentu aku membayarnya tidak sekaligus melainkan dengan cara mencicil,''
Jason tersenyum dalam hati melihat tingkah wanita di depannya ini. Ia semakin gencar untuk menarik perhatian wanita bar-bar yang sekarang sedang ia ajak bicara.
'' Mengapa kamu terlihat seperti menyembunyikan sesuatu? ''
'' Aku tidak menyembunyikan sesuatu,'' elak Lala menutupi kekhawatirannya.
'' Kamu terlihat salah tingkah ketika aku menunjukkan foto ku semasa kecil,'' sanggah Jason.
'' Aku tidak salah tingkah. Aku hanya tidak suka kamu memotret foto anak,,,,,'' ucapan Lala terjeda ketika ia menyadari sesuatu.
'' Foto siapa? Apa maksud kamu? Jelas ini foto anak,,,,,'' Lala kembali menjeda ucapannya ketika ia melihat foto itu secara seksama.
Lala sadar foto itu memang persis foto anaknya. Namun disini Lala baru paham jika triplet tidak pernah berfoto sendiri dan juga triplet tidak pernah memiliki baju seperti baju yang dipakai anak tersebut. Lalu tadi apa yang Lala dengar? Foto ini adalah foto pemuda itu waktu kecil.
'' Itu memang foto ku semasa kecil nona? '' jelas Jason lagi.
'' Mengapa kalian sangat mirip?'' ujar Lala kali ini benar-benar terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Heryta Herman
wanita dimana mana selalu di rugikan..dan lelaki sllu mau menang sendiri...tapi jng di kira seorang wanita itu makhluk lemah...ada saatnya wanita akan jadi lebih kuat krna sesuatu yg harus di pertahankan...
2025-03-05
1
Mazree Gati
TENDANG KONTOLNYA ,,KEBIASAAN ORANG KAYA SEMAUNYA JIANCOK
2025-03-03
0
Supartini
lala kejebak
2024-05-21
0