Pesta mewah di gelar di sebuah hall megah di hotel ternama. Pesta yang dihadiri banyak orang penting serta jajaran - jajaran pemilik saham ini adalah pesta milik Jason. Hari ini Jason akan melangsungkan pertunangannya dengan Karen Ramsey yang merupakan model terkenal di kota tersebut.
Mereka telah menjalin hubungan selama dua tahun. Dan hari ini mereka akan secara resmi mengadakan hari pertunangan mereka.
'' Mbak Lala stok dessert kita sepertinya kurang. Bagaimana ini mbak?'' ucap salah seorang petugas persiapan pesta.
'' Kamu tenang saja. Nanti biar aku hubungi orang kedai ku untuk menambah jumlah dessert yang sudah aku siapkan. Aku memang membuat jatah lebih dari perjanjian kemarin, takut jika terjadi hal seperti ini,'' ujar Lala.
'' Wah mbak Lala memang top. Pantas saja manager perusahaan menyuruh mbak Lala menangani konsumsi makanan di pesta ini,''
'' Kamu terlalu berlebihan,''
'' Iya benar loh mbak. Semenjak Mbak Lala yang mensuplai catering makan siang di perusahaan, karyawan kita jadi lebih hemat. Mereka udah enggak pesan makanan delivery order lagi. Secara kan masakan hasil buatan Mbak Lala sangat pas di lidah kita-kita. Bahkan jajaran petinggi perusahaan juga tak kalah suka. Apalagi bakso lumer buatan Mbak Lala duh rasanya sulit dijelaskan. Enak banget,'' puji karyawan perusahaan yang sudah dekat dengan Lala.
'' Oh ya mbak satu lagi. Dengar-dengar penyelenggara acara ini yang menginginkan Mbak Lala jadi tukang konsumsi di pesta ini,''
'' Masa sih? Ya udah lanjut lagi itu masih banyak makanan yang belum disajikan di acara. Biar aku susun dulu nanti kamu antar ke luar ya,''
Dari kemarin Lala sangat sibuk menyiapkan makanan untuk acara hari ini. Entah apakah di perusahaan Davies rejekinya mengalir banyak? Karena semenjak Lala bekerja sama dengan perusahaan tersebut, usaha Lala semakin berkembang. Sekarang saja dirinya ditugaskan menjadi kepala konsumen yang mengurusi hidangan pesta. Padahal jika diperhatikan masih banyak catering lain yang lebih profesional dari milik Lala. Apapun itu yang pasti Lala sangat bersyukur.
Sementara di ruangan yang tengah mengadakan pesta, Jason dan Karen tampak serasi bak raja dan ratu di dunia dongeng. Karen memakai gaun rancangan desainer ternama. Gaun itu berwarna putih dengan aksen manik-manik yang tampak berkilauan. Jason sendiri menggunakan tuxedo mahal yang pasti hanya dia sendiri yang memiliki modelnya. Memang hampir semua pakaian yang dimiliki Jason adalah pakaian dengan edisi terbatas atau bahkan hanya dia yang memiliki.
'' Kakak,'' panggil seorang gadis cantik dengan gaun hitam.
'' Ada apa Jen?'' jawab Jason.
'' Mama tidak bisa datang ke acara kakak. Mama masih sibuk mengurusi perusahaan papa yang di Amerika,'' ucap Jennie.
'' Tidak masalah, kemarin aku sendiri sudah meminta restu kepada mama. Dan mama sudah mengijinkan,''
'' Kamu tenang saja adik ipar. Mama kamu sangat mendukung aku dan Jason,'' sahut Karen yang berada di sebelah Jason.
Jennie mencibir Karen yang sangat bangga bisa bertunangan dengan kakaknya. Jennie tidak menyukai tunangan kakaknya itu. Mereka selalu berselisih paham karena sama-sama bersaing di dunia model.
Jennie Michelle Davies adalah adik kandung dari Jason Mraz Davies. Mereka merupakan saudara kandung dari perkawinan Alan Davies dan Sonia Fransis. Jennie telah menempuh pendidikan di Amerika dan sekarang dirinya enggan mengikuti jejak kakaknya. Ia lebih memilih berkarier sebagai model karena itu adalah hobinya.
Jason melanjutkan acara pertunangan dengan menyapa para tamu. Jason meninggalkan Karen yang asyik bercerita dengan teman sosialitanya yang lain.
'' Selamat tuan atas pertunangannya,'' ucap Fernando kepada Jason.
'' Hai Ferguso lama tidak melihat kamu,'' sapa Jennie yang baru muncul.
'' Namanya Fernando Jen,'' jelas Jason.
'' Kakak aku harus pulang duluan. Ada jadwal pemotretan hari ini,'' ucap Jennie kepada Jason kakaknya.
'' Pergilah. Terima kasih sudah mau datang,''
'' Tentu saja. I love you so much brother. Aku pergi duluan ya kak,'' pamit Jennie sembari mengecup pipi kakak laki-laki satu-satunya.
Fernando hanya menyaksikan keromantisan kakak beradik yang sudah lama ia kenal. Jason sangat menyayangi adik kandung perempuannya.
'' Mbak Lala tolong antarkan makanan ini ke ruangan nomor 9143. Aku kebelet mbak udah nggak tahan. Nunggu petugas hotel lain lama mbak, soalnya mereka udah dapat tugas masing-masing,'' pinta seorang karyawan perusahaan yang bertugas sebagai pengantar makan.
'' Seharusnya bos kamu itu memperkejakan petugas lebih. Masa iya mengadakan pesta pertunangan tapi masih menyuruh karyawan kantor,''
'' Iya mbak. Katanya yang jadi petugas harus orang terpercaya. Kata manager, pimpinan perusahaan punya banyak musuh. Dikhawatirkan nanti kalau pakai orang baru malah terjadi masalah dalam acara. Mbak tahu sendiri kan? Kalau mau masuk sini harus melewati banyak tes. Behhh.... tes nya aja ribet ngalahin orang yang mau daftar CPNS, '' jelas karyawan sudah dekat dengan Lala.
'' Ya sudah, sana buruan ke toilet. Takutnya malah cepirit di celana, kan malu ''
Karyawan itu berlalu pergi meninggalkan Lala dengan troli yang berisi makanan. Apa salahnya jika Lala membantu, toh perusahaan ini juga sudah membantunya secara tidak langsung.
Lala berjalan sembari mendorong troli dengan pandangan mata meneliti angka di setiap ruangan. Kini dirinya sudah sampai di lantai sembilan tempat ruangan itu berada. Lala hanya harus berjalan lagi dengan mengurutkan nomor bilangan agar tidak salah masuk kamar. Mengingat kamar-kamar yang berderet seperti ini mengingatkan Lala pada kejadian tempo dulu.
Ruangan dengan pintu yang bertuliskan angka 9143 membuat Lala menghentikan langkahnya. Kini dirinya telah sampai pada ruangan yang dituju. Mengayunkan tangan untuk mengetuk pintu dengan sesopan mungkin Lala berusaha terlihat profesional.
'' Ah betapa bodohnya aku. Disini kan ada bel, mengapa aku harus repot-repot mengetuk pintu yang keras ini?'' ujar Lala merasa aneh pada dirinya sendiri.
Tak lama setelah menekan bel, ada perintah dari intercoms ruangan yang menyuruhnya untuk langsung masuk ke dalam. Lala mengiyakan perintah kemudian membuka knop pintu ruangan hotel tersebut.
Hal pertama yang menjadi pusat perhatian Lala adalah interior ruangan yang mewah. Ada banyak furniture yang terbuat dari beberapa benda berkilauan semacam kristal. Entahlah Lala juga tidak terlalu paham, maklum saja dirinya hanya bisa melihat ruangan seperti ini di sinetron kesayangannya.
'' Permisi, saya ingin mengantarkan makanan ke ruangan kamar nomor 9143,'' ucap Lala sedikit menunduk takut terlihat kurang sopan.
'' Terima kasih, taruh saja disitu'' jawab seseorang yang Lala yakini pemilik hotel.
'' Baiklah kalau begitu saya permisi tuan,'' ucap Lala kepada pemilik hotel yang bergender laki-laki tersebut.
'' Tunggu nona. Bisakah anda melihat saya sebentar? Apakah itu sopan jika menunduk ketika berbicara dengan orang lain,'' ucap laki-laki tersebut.
Seketika Lala langsung mendongakkan kepala malu sekaligus merasa bersalah. Namun rasa bersalah itu sekarang berganti perasaan menegang ketika kedua iris matanya menatap sosok laki-laki yang sedang berhadapan dengannya.
'' Kamu,''
'' Kita bertemu lagi nona,''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Dianita Indra
lanjut thor
2022-03-13
0
Dilaaaa❤️
bukan kepala konsumen tapi kepala konsumsi
2022-01-14
1
Awi Ciwy
jason payah bkanya dcari mlah pcran lg .jgn lsng maafkan lala
2022-01-07
1