Mendekati Hari Kelahiran

Selamat Membaca

🌹🌹🌹🌹🌹

Hari - hari terus berlalu, mengiringi setiap langkah waktu untuk terus menggapai setiap titik peraduan waktu itu sendiri. Bertambahnya hari demi menuju satuan minggu telah mengubah satuan minggu itu menjadi bulan.

Tanpa terasa kini usia kehamilan Sintia sudah memasuki usia sembilan bulan. Kebahagiaan yang dinanti - nanti oleh keluarga Georgino itupun akhirnya akan segera terkabul.

Keluarga Georgino itu benar - benar sangat menyayangi dan begitu memanjakan menantu kesayangan mereka Sintia. Semua perlakuan istimewa memang tidak pernah habis untuk diberikan pada wanita yang tengah hamil besar itu.

Begitu juga dengan Al, meski dirinya masih belum membuka hati sepenuhnya untuk Sintia, namun Al tetap belajar untuk bisa menerima Sintia sebagai istrinya.

Keinginan untuk melakukan tes DNA pun sepertinya sudah tak berlaku lagi. Hal itu disebabkan karena semenjak beberapa bulan yang lalu ada suatu kejadian yang membuat dirinya merasakan getaran hebat di dada.

Ya, untuk pertama kalinya Al merasakan sesuatu yang menakjubkan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Untuk pertama kalinya Al merasakan adanya suatu gerakan dan tendangan - tendangan kecil dari perut Sintia, kala istrinya itu meletakkan telapak tangannya di perut sang istri.

Al langsung tertegun, kala merasakan sesuatu yang luar biasa itu. Rasa bahagia pun telah merasuki relung hatinya, dan membuatnya tak henti - henti mengagumi sesuatu yang begitu mendebarkan hatinya.

Dan semenjak itu pula Al sudah meyakini, jika gadis yang sudah ia nodai pada malam itu memanglah benar Sintia dan bukan Adinda. Dan Al sudah berjanji pada dirinya sendiri akan selalu menjaga Sintia dan juga anaknya.

Seperti kondisi sekarang ini, nampaknya semua keluarga Georgino sudah berkumpul di kediaman pribadi Alexander. Mereka semua begitu menikmati kebersamaan itu.

Dan nampak disana sang mama mertua Devina seolah tak henti - hentinya memberikan perhatian pada menantu kesayangannya itu.

" Sintia, sebentar lagi kamu akan melahirkan nak, jadi mama harap kamu jangan terlalu banyak melakukan aktivitas - aktivitas yang membuat tubuh kamu menjadi lelah. Kalaupun kamu mau melakukan aktivitas ikuti saja kegiatan senam ibu hamil agar proses persalinan kamu menjadi lancar nak ". Seru Devina mengingatkan.

" Iya ma, Sintia akan mengikuti nasehat mama ". Sahut Sintia.

Mendengar mamanya yang mengatakan Sintia akan melahirkan secara normal, membuat Al merasa tak terima. Al tidak ingin jika Sintia melahirkan secara normal karena itu pasti akan sangat menyakitkan.

" Tidak, Sintia tidak akan melahirkan normal ma, Sintia akan melahirkan dengan dilakukan operasi cesar ". Sahut Al membantah.

" Oh, kamu ingin istri kamu di operasi, ya sudah tidak apa - apa, itu lebih bagus malah, dengan begitu Sintia tidak harus kesakitan ". Sahut Devina.

" Sintia, kamu sendiri bagaimana sayang apa kamu mau kalau proses persalinan nanti dilakukan dengan cesar? ". Tanya Devina.

" Kalau Sintia tidak masalah ma, kalau itu memang yang terbaik untuk Sintia dan juga si baby, Sintia mau - mau saja ma ". Sahut Sintia.

Bu Nadia yang sedari tadi hanya diam menyaksikan obrolan mereka, merasa sangat terharu dan bersyukur. Bagaimana tidak, putri semata wayangnya dianugerahi sebuah keluarga yang tiada henti - hentinya menyayanginya.

Namun sejurus dengan rasa haru dan syukurnya, bu Nadia teringat akan keponakan yang sangat disayanginya Adinda.

Rasa haru dan syukurnya kini tiba - tiba saja berubah menjadi kesedihan. Bu Nadia memikirkan nasib Adinda. Jika Sintia begitu banyak mendapatkan banyak perhatian dan segala kebutuhannya telah terpenuhi, lalu bagaimana dengan keponakannya. Apakah Adinda bernasib sama seperti Sintia?,. Sungguh bu Nadia sangat mengkhawatirkan Adinda.

" Adinda, kamu ada dimana nak?, apa kalian baik - baik saja? ". Batin bu Nadia menangis.

*****

Suasana pagi menjelang siang, rupanya tak menyurutkan semangat seorang wanita yang tengah hamil besar itu untuk terus mengais pundi - pundi rupiah.

Meski tak jarang rasa letih itu mendera tubuhnya, namun tetap tak membuat semangat gadis yang selalu mengenakan hijab itu menjadi terputus.

Menyadari akan kebutuhan hidupnya yang tidaklah sedikit, di tambah lagi dengan biaya untuk bersalin, membuat gadis berhijab itu harus terus bekerja agar rejeki yang di dapatkannya bisa mencukupi atau setidaknya menjadi cukup.

Terlihat sangat miris memang. Bagaimana tidak, dalam kondisinya yang tengah hamil besar yang dimana dalam keadaannya yang seperti ini dirinya harus lebih banyak beristirahat tetapi malah terus bekerja. Namun harus bagaimana lagi, tidak ada jalan lain, dirinya harus tetap bekerja agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya.

Ya, seperti itulah yang harus dilakukan oleh Adinda. Dalam kondisinya yang tengah hamil besar, bahkan sudah hampir mendekati hari kelahiran, dirinya pun masih harus tetap bekerja. Kurangnya biaya untuk saat persalinan itulah yang paling menjadi alasan utamanya. Tentu saja kondisi Adinda ini sangat berbanding terbalik dengan Sintia.

Jika Adinda harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup dan juga biaya persalinannya, maka Sintia sudah mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya tanpa harus bekerja.

" Kuenya masih ada sisa, aku harus menjualnya kemana lagi ya? ". Seru Adinda.

Adinda masih terus berpikir, bagaimana agar kue - kuenya itu bisa habis terjual.

" Oh iya, aku jual ke kampung sebelah saja, siapa tahu ada yang beli ". Seru Adinda lagi. Dan gadis itupun kembali mengendarai sepeda listriknya.

Kendaraan roda dua itu terus melaju menuju tempat yang ditujunya, hingga sampailah kini Adinda di kampung itu.

" Assalamu'alaikum, kue - kue, ibu - ibu ada yang mau beli kue, kuenya enak loh bu ". Seru Adinda ketika dirinya melihat ibu - ibu yang sedang berkumpul.

Ibu - ibu itupun mendekat.

" Wah, sepertinya kue kamu enak, saya mau beli lima ". Ucap salah satu dari ibu - ibu itu.

" Oh, baik ibu, akan saya bungkus ". Sahut Adinda.

Begitupun dengan yang lain. Mereka membeli kue - kue tradisional buatan Adinda hingga ludes tak tersisa.

" Maaf nak, ibu mau tanya, kamu anak mana, kok ibu belum pernah melihat kamu ya? ". Tanya ibu itu.

" Saya anak dari kampung sebelah ibu, dan memang ini pertama kalinya saya jualan kue sampai kesini ". Sahut Adinda.

" Oohh..... ". Sahut mereka.

" Nak, kamu sedang hamil besar seperti ini kenapa kamu bekerja, memangnya suami kamu kemana? ". Tanya ibu itu.

Deg..... tubuh Adinda terasa membeku. Pertanyaan yang sangat tidak ia harapkan kini kembalikan mencuat.

" Iya, suami kamu kemana nak, seharusnya dalam kondisi kamu yang seperti ini kamu harus banyak beristirahat ". Sahut ibu yang lainnya.

" A, anu bu, suami saya sedang bekerja keluar kota ". Sahut Adinda berbohong.

" Hati - hati loh nak, banyak loh orang yang bekerja di luar kota bahkan yang kerja di negara orang pada selingkuh ". Ujar ibu itu.

" Iya betul nak, bahkan ada loh warga di kampung sini yang bekerja di luar negeri sana, tapi malah menikah lagi, dan meninggalkan istrinya disini ". Sahut ibu yang lain yang ikut menimpali.

" Ibu kasih saran ya sama kamu nak, lebih baik kamu suruh suami kamu untuk kembali kesini, agar tidak terjadi hal - hal yang tak diinginkan ". Seru ibu itu mengingatkan.

Mendengarkan apa yang dikatakan oleh ibu - ibu itu, membuat Adinda hanya bisa tersenyum kecut. Yang dikatakan oleh mereka tidaklah benar, karena sejatinya Adinda masih belum memiliki suami.

Adinda sangat merasa bersalah pada mereka karena dirinya sudah berbohong. Dalam hatinya Adinda merasa sangat prihatin pada dirinya sendiri, ia merasa seperti orang yang hidupnya tidak normal. Kapan dirinya bisa hidup seperti orang lain tanpa harus berbohong.

*****

Di lain tempat, terlihat dua orang pria dengan usia yang hampir sama tengah di fokuskan pada suatu kontrak kerja sama yang dinilai dapat menguntungkan kedua perusahaan yang terkenal itu.

Terlihat jika Al begitu sangat teliti dalam memeriksa kontrak kerja sama yang dibawa oleh asistennya.

" Ini adalah berkas kontrak kerja sama yang akan kita lakukan dengan perusahaan Aditama Group tuan ". Seru Andrew.

" Iya, aku paham ". Sahut Al.

" Dari dugaan sementara, jika perusahaan kita melakukan kerja sama dengan perusahaan Aditama Group, perusahaan kita akan mendapatkan keuntungan ratusan miliar bahkan hingga triliunan tuan ".

" Dan perusahaan ini, adalah perusahaan berlian yang sangat terkenal dan banyak diminati oleh para CEO untuk melakukan kontrak kerja sama ". Seru Andrew panjang lebar menjelaskan.

Namun siapa sangka, yang menjadi pusat perhatian Al dari berkas kerja samanya bukanlah kepopuleran perusahaannya, tetapi nama dari CEO perusahaan itu.

" Hermawan Aditama Kanzu, Adinda Zilvanya Kanzu, kenapa nama belakangnya mirip dengan nama Adinda?,". Batin Al.

Bersambung.....

Jangan lupa like, komen, dan beri hadiah ya 🙏❤❤❤

🌹🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

pamannya adinda

2023-12-04

1

Kar Genjreng

Kar Genjreng

ah itu kan pamannya Adinda kan yang ngasih Kakung..teman Ayah Adi...Aldi Namanya

2022-12-05

0

Maureen Togiana Napitupulu

Maureen Togiana Napitupulu

pasti ketauan ya dari Paman Herdi ttg kalung itu dberikan ke keponakannya si Adinda, lanjut thor

2022-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 Ternodai
2 Pengakuan Palsu Sintia
3 Keputusan Al
4 Rasa Yang Aneh
5 Meminta Restu
6 Hari Pernikahan
7 Mual - mual
8 Pingsan Di Tengah Resepsi
9 Adinda Hamil
10 Ingin Memastikan
11 Ingin Kembali Ke Desa
12 Mengantar Pulang
13 Bertemu Ayah
14 Dibalik Kalung
15 Kepergian Adinda
16 Pertemuan Tak Terduga
17 Mencoba Menerima
18 Mendekati Hari Kelahiran
19 Sintia Melahirkan
20 Hilangnya Si Bayi
21 Kebenaran Akan Kalung
22 Kemarahan Tuan Herdi
23 Mencari Adinda
24 Surat Perceraian
25 Menemukan Adinda
26 Kelahiran Si Kembar
27 Permohonan Maaf Al
28 Pulang Ke Rumah
29 Rencana Pernikahan
30 Cerita Dari ART
31 Bertemu Paman Herdi
32 Ikatan Suci
33 Sah
34 Trauma
35 Kamu Akan Mencintaiku
36 Pengakuan Adinda
37 Melanjutkan
38 Berusaha Lebih Sabar
39 Rencana Bulan Madu
40 Menuju Inggris
41 Keinginan Suami
42 Aku Mencintaimu
43 Perubahan Vita
44 Merindukan Anak - anak
45 Aku Akan Kembali
46 Bertemu Aganta Dan Damian
47 Memaafkan
48 Ketidaksengajaan Andrew
49 Tentang Tunangan Al
50 Adinda Mencintaimu Mas
51 Tak Rela
52 Tentang Hari Ini
53 Andrew Melamar Vita
54 Bertemu Bi Nadia
55 Niat Jahat?
56 Kejahilan Si Kembar
57 Kemarahan Al
58 Diasingkan
59 Kembali Ke Rumah 2
60 Rencana Punya Debay
61 Kabar Pernikahan
62 Tidak Akan Meninggalkan
63 Menanam Keraguan
64 Akad Nikah Andrew & Vita
65 Secara Perlahan
66 Malam Pertama Andrew Dan Vita
67 Ingin Main Ke Rumah Ayah
68 Panggilan Tak Bersuara
69 Dibuat Pusing
70 Tidak Sabar
71 Masih Penasaran
72 Meminta Rekaman CCTV
73 Mau Baju Princess
74 Kenapa Mas Meninggalkanku?
75 Hanya Kamu Wanitaku
76 Ikut Bahagia
77 Bukti Rekaman CCTV
78 Mall
79 Merasakan Kontraksi
80 Andri Putra Choi
81 Mian Inin Adik Bayi Myh
82 Membuat Adik Bayi
83 Ingin Tahu Walik
84 Hamil Adik Bayi
85 Bereskan Semuanya
86 Tidak Seperti Biasanya
87 Boleh Bertemu
88 Perhatian
89 Mobil Sport Mainan Remote Control
90 Mainan Membawa Petaka
91 Bermurah Hati
92 Permintaan Kenzie
93 Obrolan Tiga Bocil
94 Wanita Murahan Pembawa Anak Haram
95 Istri Dan Anak - anakku
96 Rencana Resepsi Pernikahan
97 Al Dan Tuan David
98 Kedatangan Diandra
99 Rendi Dan Diandra
100 Mian Dak Lewel
101 Pelan - pelan Ya Mas
102 Cinderamata
103 Tuan Muda Tampan
104 Sepenggal Kisah
105 Sepenggal Kisah 2
106 Baju Pengantin
107 Berenang Bersama
108 Akhirnya Bertemu Denganmu
109 Kenyataannya
110 Cintaku Hanya Untuk Adinda
111 Makan Kue Bersama
112 Baju Baby Girl
113 Melindungi Diandra
114 Adik Bayina Dak Delak - delak
115 Foto Bersama
116 Mian Yan Palin Tampan
117 Ungkapan Perasaan Rendi
118 Jadi Ini Istri Al
119 Berusaha Melupakan
120 Kiss Mark
121 Mencoba Gaun Pengantin
122 Persiapan Malam Resepsi Pernikahan
123 Teunapa Dak Ulan Taun
124 Bertemu Kakek Nenek
125 Adinda Mengerti Mas
126 Malam Resepsi Pernikahan
127 Kabar Mengejutkan
128 Mengalami Kendala
129 Kenyataan Yang Terungkap
130 Batas Toleransi Sang Paman
131 Permintaan Devina
132 Hukuman Dari Mama
133 Peringatan Keras Dari Herdi
134 Ingin Menebus Kesalahan
135 Makan Puding Bersama
136 Pemutusan Kontrak Kerja
137 Tempat Tidur Baby Girl
138 Bangun Mas Perutku Sakiiit
139 Alexa Gerald Georgino
140 Baby Alexa
141 Alexa ( Alexander )
142 Tak Menyukai Sintia
143 Mandikan Adik Alexa
144 Mian Duda Minum ACI?
145 Menambah Anak Lagi
146 Alexa Demam
147 Nona Muda Kecil Masuk Angin
148 Ma Ma Ma
149 Empat Tahun
150 Nyonya Adinda Mengandung ( Finish )
151 Kembar Lagi ( Bonus )
152 Ulang Tahun Alexa ( Bonus )
153 Takut Dioperasi ( Bonus )
154 Ingin Makan Bakso ( Bonus )
155 Gerobak Bakso ( Bonus )
156 Terlalu Doyan ( Bonus )
157 Karena Kamu ( Benar - benar Finish )
158 Pengumuman Novel Baru
159 Malam Kehancuran (21+)
160 Pengumuman ( Menjadi Pembantu Ayah Dari Anakku
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Ternodai
2
Pengakuan Palsu Sintia
3
Keputusan Al
4
Rasa Yang Aneh
5
Meminta Restu
6
Hari Pernikahan
7
Mual - mual
8
Pingsan Di Tengah Resepsi
9
Adinda Hamil
10
Ingin Memastikan
11
Ingin Kembali Ke Desa
12
Mengantar Pulang
13
Bertemu Ayah
14
Dibalik Kalung
15
Kepergian Adinda
16
Pertemuan Tak Terduga
17
Mencoba Menerima
18
Mendekati Hari Kelahiran
19
Sintia Melahirkan
20
Hilangnya Si Bayi
21
Kebenaran Akan Kalung
22
Kemarahan Tuan Herdi
23
Mencari Adinda
24
Surat Perceraian
25
Menemukan Adinda
26
Kelahiran Si Kembar
27
Permohonan Maaf Al
28
Pulang Ke Rumah
29
Rencana Pernikahan
30
Cerita Dari ART
31
Bertemu Paman Herdi
32
Ikatan Suci
33
Sah
34
Trauma
35
Kamu Akan Mencintaiku
36
Pengakuan Adinda
37
Melanjutkan
38
Berusaha Lebih Sabar
39
Rencana Bulan Madu
40
Menuju Inggris
41
Keinginan Suami
42
Aku Mencintaimu
43
Perubahan Vita
44
Merindukan Anak - anak
45
Aku Akan Kembali
46
Bertemu Aganta Dan Damian
47
Memaafkan
48
Ketidaksengajaan Andrew
49
Tentang Tunangan Al
50
Adinda Mencintaimu Mas
51
Tak Rela
52
Tentang Hari Ini
53
Andrew Melamar Vita
54
Bertemu Bi Nadia
55
Niat Jahat?
56
Kejahilan Si Kembar
57
Kemarahan Al
58
Diasingkan
59
Kembali Ke Rumah 2
60
Rencana Punya Debay
61
Kabar Pernikahan
62
Tidak Akan Meninggalkan
63
Menanam Keraguan
64
Akad Nikah Andrew & Vita
65
Secara Perlahan
66
Malam Pertama Andrew Dan Vita
67
Ingin Main Ke Rumah Ayah
68
Panggilan Tak Bersuara
69
Dibuat Pusing
70
Tidak Sabar
71
Masih Penasaran
72
Meminta Rekaman CCTV
73
Mau Baju Princess
74
Kenapa Mas Meninggalkanku?
75
Hanya Kamu Wanitaku
76
Ikut Bahagia
77
Bukti Rekaman CCTV
78
Mall
79
Merasakan Kontraksi
80
Andri Putra Choi
81
Mian Inin Adik Bayi Myh
82
Membuat Adik Bayi
83
Ingin Tahu Walik
84
Hamil Adik Bayi
85
Bereskan Semuanya
86
Tidak Seperti Biasanya
87
Boleh Bertemu
88
Perhatian
89
Mobil Sport Mainan Remote Control
90
Mainan Membawa Petaka
91
Bermurah Hati
92
Permintaan Kenzie
93
Obrolan Tiga Bocil
94
Wanita Murahan Pembawa Anak Haram
95
Istri Dan Anak - anakku
96
Rencana Resepsi Pernikahan
97
Al Dan Tuan David
98
Kedatangan Diandra
99
Rendi Dan Diandra
100
Mian Dak Lewel
101
Pelan - pelan Ya Mas
102
Cinderamata
103
Tuan Muda Tampan
104
Sepenggal Kisah
105
Sepenggal Kisah 2
106
Baju Pengantin
107
Berenang Bersama
108
Akhirnya Bertemu Denganmu
109
Kenyataannya
110
Cintaku Hanya Untuk Adinda
111
Makan Kue Bersama
112
Baju Baby Girl
113
Melindungi Diandra
114
Adik Bayina Dak Delak - delak
115
Foto Bersama
116
Mian Yan Palin Tampan
117
Ungkapan Perasaan Rendi
118
Jadi Ini Istri Al
119
Berusaha Melupakan
120
Kiss Mark
121
Mencoba Gaun Pengantin
122
Persiapan Malam Resepsi Pernikahan
123
Teunapa Dak Ulan Taun
124
Bertemu Kakek Nenek
125
Adinda Mengerti Mas
126
Malam Resepsi Pernikahan
127
Kabar Mengejutkan
128
Mengalami Kendala
129
Kenyataan Yang Terungkap
130
Batas Toleransi Sang Paman
131
Permintaan Devina
132
Hukuman Dari Mama
133
Peringatan Keras Dari Herdi
134
Ingin Menebus Kesalahan
135
Makan Puding Bersama
136
Pemutusan Kontrak Kerja
137
Tempat Tidur Baby Girl
138
Bangun Mas Perutku Sakiiit
139
Alexa Gerald Georgino
140
Baby Alexa
141
Alexa ( Alexander )
142
Tak Menyukai Sintia
143
Mandikan Adik Alexa
144
Mian Duda Minum ACI?
145
Menambah Anak Lagi
146
Alexa Demam
147
Nona Muda Kecil Masuk Angin
148
Ma Ma Ma
149
Empat Tahun
150
Nyonya Adinda Mengandung ( Finish )
151
Kembar Lagi ( Bonus )
152
Ulang Tahun Alexa ( Bonus )
153
Takut Dioperasi ( Bonus )
154
Ingin Makan Bakso ( Bonus )
155
Gerobak Bakso ( Bonus )
156
Terlalu Doyan ( Bonus )
157
Karena Kamu ( Benar - benar Finish )
158
Pengumuman Novel Baru
159
Malam Kehancuran (21+)
160
Pengumuman ( Menjadi Pembantu Ayah Dari Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!