Hari Pernikahan

Selamat Membaca

🌹🌹🌹🌹🌹

Di sebuah perusahaan yang cukup besar sedang terjadi kericuhan yang sangat genting. Hal ini disebabkan karena tiba - tiba saja para investor yang telah menanam saham di perusahan itu mendadak menarik saham - saham mereka.

Tentu saja hal itu membuat perusahaan yang bergerak di bidang industri itu mengalami goncangan yang sangat besar dan berakibat bisa mengalami kebangkrutan. Ya perusahaan itu adalah FV. Group. yang merupakan perusahaan yang cukup terkenal milik Viko Hermawan.

" Kenapa ini bisa terjadi hah?, kenapa semua investor tiba - tiba menarik sahamnya Diki? ". Tanya Viko yang sudah marah tingkat Dewa pada asisten nya.

" Saya juga tidak tahu tuan. Mendadak mereka semua menarik sahamnya. Saya sudah mencoba mengajak mereka membicarakan hal ini, tetapi mereka semua menolak tanpa ada yang memberi tahu alasannya tuan ". Sahut Diki.

" Sial, sial, kalau seperti ini perusahaan ku bisa bangkrut, bregs*k ".

Pyar....., pyar....., brak.....

Murka Viko mengamuk, dan membuat semua karyawan yang ada di ruangan meeting itu termasuk Siska sang sekretaris ketakutan melihat kegilaan tuannya.

" Tu, tuan, hanya ada satu cara agar perusahaan kita tidak mengalami kebangkrutan. Kita harus meminta bantuan G. Group..... ".

*****

Dua hari sudah berlalu. Setelah mendapatkan restu dari bu Nadia, kini akad pernikahan yang akan dilangsungkan di kediaman Al, tinggal menghitung hari lagi.

Kebahagiaan begitu menyelimuti keluarga Georgino. Sudah sejak lama Enriko dan juga Devina ingin putra semata wayangnya itu menikah. Namun hal itu tak pernah digubris nya.

Tapi sekarang sepasang suami istri itu tak perlu lagi bersusah payah, karena sebentar lagi putranya itu yang merupakan penerus dari keluarga Georgino akan segera melangsungkan pernikahan.

Meski tidak dipungkiri jika pernikahan ini diawali dengan sebuah kecelakaan yang tak diinginkan, tetapi hal itu tidak menjadi masalah yang berlarut. Mungkin ini adalah jalan dari Tuhan untuk mempertemukan Al dengan jodohnya.

" Pa, mama benar - benar tidak sabar lagi melihat putra kita akan menikah pa ". Seru Devina yang sudah tidak sabar untuk yang ke sekian kalinya.

" Iya ma, papa juga. Kenapa mama begitu tidak sabar sekali, mulai dari kemarin papa mendengar kalimat ini terus ". Sahut Enriko dengan tersenyum heran melihat antusiasme istrinya.

" Aduh, papa ini seperti tidak tahu saja. Tentu mama sangat tidak sabar melihat Al menikah, karena mama ingin segera memiliki cucu pa ". Seru Devina.

" Ingin memiliki cucu?, kenapa harus mengharapkan cucu?, lebih baik kita buat lagi saja ma, papa bersedia kok ma kalau mama ingin punya anak lagi ". Sahut Enriko dengan tersenyum jahil.

Plak.....

" Ih papa, kalau bicara suka yang aneh - aneh deh, ingat pa sama umur ". Sahut Devina dengan sedikit menampar punggung tangan suaminya.

" Apa?, memangnya kenapa dengan umur?, seperti mama tidak tahu saja bagaimana kemampuan papa. Bukankah papa selalu membuat mama kewalahan di atas ranjang hemm ". Seru Enriko pada istrinya dengan menaik turunkan alisnya.

" Ih, papa ini apa sih, sudah tua pa, ingat sama umur. Masak iya anak sudah berusia dua puluh sembilang tahun kita mau punya anak lagi, apa kata orang, malu pa sama anak kita ". Sahut Devina yang merasa tak suka.

" Kenapa harus malu, kan bagus ma kalau kita punya anak lagi, Al akan ada temannya ". Sahut Enriko.

" Papa ini semakin bertambah umur semakin gesrek ya. Pa sebentar lagi anak kita mau menikah, kalau kita punya anak lagi yang ada kita malah saingan sama anak kita pa ". Sahut Devina yang sudah mulai kesal.

" Kan bagus ma. Biar semua orang tahu kalau papa ini masih pria perkasa ". Sahut Enriko yang benar - benar sudah tidak malu dengan dirinya sendiri.

Devina memutar bola matanya malas. " Terserah papa lah ". Sahut Devina malas melihat tingkah suaminya.

*****

Waktu kini sudah memasuki pukul delapan pagi. Seperti biasa semua pelayan masih sibuk dengan aktivitasnya masing - masing. Namun hal itu tidak lagi berlaku bagi Sintia.

Semenjak dirinya telah dilamar oleh Al pada sang ibu. Al sudah melarangnya untuk bekerja sebagai pelayan lagi. Dan hal itupun juga diperuntukkan bagi bu Nadia.

Namun bu Nadia memilih menolak. Dirinya tetap bersikukuh untuk tetap bekerja di rumah mewah itu.

" Bu Nadia kenapa ibu masih bekerja?, tuan Al kan sudah melarang ibu untuk berhenti melakukan pekerjaan ini, jadi biar saya saja bu yang bekerja ". Seru bi Tarsih.

" Aduh, terima kasih bu Tarsih, tidak apa - apa saya masih mau bekerja di rumah ini. Lagipula saya berada di rumah ini untuk bekerja bu, ayo kita lanjutkan pekerjaan kita lagi ". Sahut bu Nadia.

Bu Tarsih hanya bisa menghela nafasnya panjang. Bu Tarsih merasa tak enak hati harus membiarkan calon mertua dari majikannya harus bekerja. Namun juga merasa bangga pada bu Nadia, meski dirinya adalah calon mertua tuan Al, bu Nadia tetap rendah hati dan masih mau bekerja. Dan merekapun kembali fokus pada pekerjaannya.

Di lain sisi Adinda tengah berada di dekat kolam ikan. Ia sedang sibuk memberi makan ikan - ikan milik tuan Al nya. Ikan - ikan itu nampak begitu lahap menyantap makanan yang di lempar Adinda ke kolam renang nya.

Dirasa sudah cukup memberi makan ikan - ikan itu, Adinda memutuskan untuk kembali ke dalam dan melakukan pekerjaan lain. Namun disaat tubuhnya berbalik dan hendak masuk, tiba - tiba saja terhenti, karena keberadaan Sintia yang sudah berdiri tegak menghadang dirinya.

" Hah..... astagfirullah ". Adinda terkejut.

" Aku perhatikan sepertinya kamu baik - baik saja ". Seru Sintia.

" Maksud kakak ". Tanya Adinda yang merasa bingung.

" Hemm..... kamu memang benar - benar bod* h ya Adinda. Kamu sudah tahu bukan kabar tentang ku dan tuan Al yang akan segera menikah. Aku hanya mau mengingatkan lagi, dan ini adalah peringatan terakhir. Jangan pernah kamu mengatakan pada siapapun kalau kamulah wanita di malam itu, kalau kamu sampai mengatakan pada Al, tamatlah riwayat ayahmu ". Ancam Sintia lagi dan kali ini penuh dengan penekanan.

Sedih, takut itulah yang Adinda rasakan.....

" Kak, kenapa kakak sebegitu teganya berbuat sampai sejauh ini, kakak begitu tega pada Adinda dan mempertaruhkan ayah Adinda, ayah Adinda adalah paman kakak juga ". Seru Adinda.

" Paman?, bodo amat, sayangnya aku tidak pernah menganggap dia paman ". Ucapnya sinis.

Hati Adinda terasa mencelos mendengar perkataan saudara sepupunya. Padahal ayahnya sangat menyayangi Sintia.

" Sekarang aku merasa heran sama kamu Adinda. Sepertinya kamu belakangan ini terlihat baik, pasti kamu merencanakan sesuatu kan? ". Tanya Sintia yang merasa curiga.

" Maaf ya kak, sekarang Adinda sudah tidak punya alasan lagi untuk larut dalam kesedihan. Ada banyak hal yang harus Adinda lakukan untuk hidup Adinda dan juga ayah ". Sahutnya santai namun penuh penekanan.

" Wah..... sekarang kamu sudah tidak takut lagi sama aku ya? ". Sahut Sintia.

" Kak Sintia dengarkan ini, Adinda sudah tidak perduli lagi dengan apa yang kakak lakukan. Terserah kakak jika ingin melanjutkan sandiwara ini. Jika dengan menikah dengan tuan Al, bisa membuat kakak bahagia maka lakukanlah ". Seru Adinda.

" Hanya satu yang Adinda minta kak, tolong kakak jangan ganggu ayah Adinda! ". Serunya lagi.

Dan Adinda pun berlalu dari tempat itu dengan meninggalkan Sintia. Sebenarnya di dalam lubuk hatinya Adinda tetap merasa hancur, sedih, takut, dan trauma.

Kejadian buruk yang dialaminya masih begitu membekas di hatinya. Bahkan mungkin akan tetap membekas seumur hidupnya. Ditambah lagi ancaman dari kakak sepupunya benar - benar membuat dirinya tidak tahu harus bersikap bagaimana lagi.

Mungkin dengan cara tetap mengikuti sandiwara inilah satu - satunya jalan agar semuanya tetap baik- baik saja.

*****

Hari yang di nanti pun telah tiba. Orang - orang yang sudah menyambut hari ini sudah nampak tak sabar.

Ya, hari ini adalah hari dimana Alexander atau yang biasa dikenal dengan sebutan Al akan menikah dengan Sintia putri dari bu Nadia.

" Saya terima nikah dan kawinnya Sintia Cantika Maharani binti Anas Rahman dengan mas kawin tersebut dibayar tunai ". Ucap Al lantang dengan satu tarikan nafas.

" Bagaimana para saksi sah? ".

" Sah..... sah..... sah..... ".

" Alhamdulillah...... ".

Setelah beberapa menit.....

" Selamat ya Al akhirnya kamu menikah Juga ". Seru Rian yang merupakan teman Al.

" Iya, selamat ya Al, akhirnya kamu beneran menikah. Aku kira selama ini kamu tidak normal, tapi ternyata tidak, malah sekarang kamu memiliki istri yang cantik ". Sahut Rendi ikut menimpali.

Plak..... Al menjitak kepala Rendi.

" Aww..... ". Ringis Rendi.

" Apa kamu bilang, aku tidak normal? ". Sungut Al.

" Hihihihi..... sorry bro bukan maksudku bicara seperti itu, habisnya selama ini kamu selalu mengabaikan wanita dalam hidupmu, ya jadi aku tidak menyangka saja kalau kamu beneran menikah ". Sahut Rendi dengan cengengesan.

Sedangkan Rian hanya tertawa melihat tingkah dua sahabat nya itu.

Di sudut ruangan lain, Adinda sedang memperhatikan tuan nya Al dan juga kakak sepupunya yang saat ini terlihat bahagia.

Tidak bisa dipungkiri jika saat ini hatinya memang merasa sedih. Namun Adinda juga sadar, dirinya tidak boleh seperti ini. Dan demi keselamatan ayahnya dia harus menjaga rahasia ini.

" Tuan, jika tuan tahu, akulah sebenarnya wanita yang sudah tuan nodai, apakah tuan akan menikahiku? ". Batin Adinda.

*****

Tanpa terasa waktu kini sudah memasuki sore hari. Semua orang yang tadi sempat hadir dalam acara akad pernikahan, kini sudah kembali ke kediaman nya masing - masing.

" Tuan, apakah minggu ini tuan akan mengambil cuti? ". Tanya Andrew.

" Tidak sepertinya besok aku akan mulai masuk ke kantor lagi ". Sahut Al.

" Apa?, mau masuk ke kantor?, Al kamu ini baru menikah nak, masak besok sudah mau bekerja ". Seru Devina setelah mendengar obrolan putranya dengan sang asisten.

". Ma, besok Al sudah harus mulai kembali bekerja ma, sudah satu minggu ini Al tidak ke kantor ". Seru Al.

" Ya tidak apa - apa lah sayang, kan ada asisten kamu yang selalu bisa diandalkan, biarkan nak Andrew yang mengurus pekerjaan kamu di kantor untuk sementara waktu, ya kan Andrew? ".

" Iya nyonya ". Sahut Andrew.

" Ma, tapi ma..... ".

" Tidak ada tapi - tapian, pokonya selama satu minggu ini kamu harus menghabiskan waktu kamu hanya dengan istri kamu titik ". Seru Devina tanpa bantahan.

" Sudah lah Al, turuti saja permintaan mama mu, dia sudah tidak sabar ingin memiliki cucu ". Sahut Enriko yang ikut menimpali istrinya.

Al hanya bisa pasrah, ternyata mamanya masih sama saja begitu tidak sabar ingin memiliki cucu.

*****

Hari kini sudah malam. Semua orang di rumah Al sudah kembali ke tempat peristirahatan nya.

Al dan juga Sintia, kini sudah berada di kamar mereka. Mengingat malam ini adalah malam pertama mereka, tentu saja Sintia tidak ingin tampil buruk di depan suaminya.

Ia ingin berpenampilan semenarik mungkin agar Al tergoda dan masuk dalam perangkapnya.

Dengan memakai lingerie berbahan tipis, Sintia sudah siap di ranjang itu sedari tadi. Tidak lama kemudian Al keluar dari ruang ganti pakaian. Dirinya baru saja mengganti pakaiannya dengan baju tidur.

Al terus melangkah. Sekilas dirinya menatap ke arah Sintia, namun setelah itu ia langsung menuju kasur dan membaringkan tubuhnya di sana.

Tidak ada sapaan maupun ucapan selamat tidur dari Al. Sintia merasa kesal karena dirinya sudah diabaikan oleh Al. Padahal dirinya sudah berpakaian s*ksi, namun Al sama sekali tidak menghiraukan nya.

" Sial, beraninya dia mengacuhkanku, awas saja kamu Al, mungkin malam ini aku gagal, tapi tidak dengan malam berikutnya. Akan aku pastikan kamu bertekuk lutut di depanku dan selalu menginginkan ku, lihat saja ". Batin Sintia licik.

Hingga dua jam lamanya sepasang suami istri baru itu sudah terlelap dalam mimpinya.

" Tuan hiks.....saya mohon tuan hiks.....jangan lakukan ini hiks.....saya mohon tuan ".

" Tuan hiks..... tolong jangan lakukan ini tuan hiks hiks..... kasihanilah saya tuan hiks hiks..... ".

Al langsung membuka matanya, ia terkejut bukan main tubuhnya sudah terjaga dari posisinya. Al mengusap wajahnya dengan kasar.

" Hah..... hah..... hah..... ". Deru nafas Al.

" Itu, itu apa tadi, apakah itu mimpi?, tapi kenapa seperti nyata, aku menodai seorang gadis ". Seru Al dengan deru nafasnya yang tidak beraturan.

Dipandang nya Sintia yang sedang tidur terlelap.

" Bukankah gadis yang aku nodai adalah Sintia, tapi kenapa di mimpi itu seperti bukan Sintia. Astaga ya Tuhan, bahkan di mimpi itupun terlihat sangat gelap. Kenapa aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah gadis itu. Apakah aku sudah salah menikahi orang?, tapi bagaimana bisa, bukankah kalung itu adalah kalung Sintia, dan tidak ada yang mengaku lagi selain Sintia bukan?.....".

Bersambung.....

Buat teman - teman jangan lupa memberi like, komentar dan pilih ikon favorit ya 🙏❤💕

🌹🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

Goblok banget Al. kenapa nga bikini medical check out. Sama sintia

2024-07-25

0

Normila Aspul Anwar

Normila Aspul Anwar

cari tau lagi Al,,jgn jadi bodoh

2024-07-08

1

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

dasar bodoh kamu al

2023-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 Ternodai
2 Pengakuan Palsu Sintia
3 Keputusan Al
4 Rasa Yang Aneh
5 Meminta Restu
6 Hari Pernikahan
7 Mual - mual
8 Pingsan Di Tengah Resepsi
9 Adinda Hamil
10 Ingin Memastikan
11 Ingin Kembali Ke Desa
12 Mengantar Pulang
13 Bertemu Ayah
14 Dibalik Kalung
15 Kepergian Adinda
16 Pertemuan Tak Terduga
17 Mencoba Menerima
18 Mendekati Hari Kelahiran
19 Sintia Melahirkan
20 Hilangnya Si Bayi
21 Kebenaran Akan Kalung
22 Kemarahan Tuan Herdi
23 Mencari Adinda
24 Surat Perceraian
25 Menemukan Adinda
26 Kelahiran Si Kembar
27 Permohonan Maaf Al
28 Pulang Ke Rumah
29 Rencana Pernikahan
30 Cerita Dari ART
31 Bertemu Paman Herdi
32 Ikatan Suci
33 Sah
34 Trauma
35 Kamu Akan Mencintaiku
36 Pengakuan Adinda
37 Melanjutkan
38 Berusaha Lebih Sabar
39 Rencana Bulan Madu
40 Menuju Inggris
41 Keinginan Suami
42 Aku Mencintaimu
43 Perubahan Vita
44 Merindukan Anak - anak
45 Aku Akan Kembali
46 Bertemu Aganta Dan Damian
47 Memaafkan
48 Ketidaksengajaan Andrew
49 Tentang Tunangan Al
50 Adinda Mencintaimu Mas
51 Tak Rela
52 Tentang Hari Ini
53 Andrew Melamar Vita
54 Bertemu Bi Nadia
55 Niat Jahat?
56 Kejahilan Si Kembar
57 Kemarahan Al
58 Diasingkan
59 Kembali Ke Rumah 2
60 Rencana Punya Debay
61 Kabar Pernikahan
62 Tidak Akan Meninggalkan
63 Menanam Keraguan
64 Akad Nikah Andrew & Vita
65 Secara Perlahan
66 Malam Pertama Andrew Dan Vita
67 Ingin Main Ke Rumah Ayah
68 Panggilan Tak Bersuara
69 Dibuat Pusing
70 Tidak Sabar
71 Masih Penasaran
72 Meminta Rekaman CCTV
73 Mau Baju Princess
74 Kenapa Mas Meninggalkanku?
75 Hanya Kamu Wanitaku
76 Ikut Bahagia
77 Bukti Rekaman CCTV
78 Mall
79 Merasakan Kontraksi
80 Andri Putra Choi
81 Mian Inin Adik Bayi Myh
82 Membuat Adik Bayi
83 Ingin Tahu Walik
84 Hamil Adik Bayi
85 Bereskan Semuanya
86 Tidak Seperti Biasanya
87 Boleh Bertemu
88 Perhatian
89 Mobil Sport Mainan Remote Control
90 Mainan Membawa Petaka
91 Bermurah Hati
92 Permintaan Kenzie
93 Obrolan Tiga Bocil
94 Wanita Murahan Pembawa Anak Haram
95 Istri Dan Anak - anakku
96 Rencana Resepsi Pernikahan
97 Al Dan Tuan David
98 Kedatangan Diandra
99 Rendi Dan Diandra
100 Mian Dak Lewel
101 Pelan - pelan Ya Mas
102 Cinderamata
103 Tuan Muda Tampan
104 Sepenggal Kisah
105 Sepenggal Kisah 2
106 Baju Pengantin
107 Berenang Bersama
108 Akhirnya Bertemu Denganmu
109 Kenyataannya
110 Cintaku Hanya Untuk Adinda
111 Makan Kue Bersama
112 Baju Baby Girl
113 Melindungi Diandra
114 Adik Bayina Dak Delak - delak
115 Foto Bersama
116 Mian Yan Palin Tampan
117 Ungkapan Perasaan Rendi
118 Jadi Ini Istri Al
119 Berusaha Melupakan
120 Kiss Mark
121 Mencoba Gaun Pengantin
122 Persiapan Malam Resepsi Pernikahan
123 Teunapa Dak Ulan Taun
124 Bertemu Kakek Nenek
125 Adinda Mengerti Mas
126 Malam Resepsi Pernikahan
127 Kabar Mengejutkan
128 Mengalami Kendala
129 Kenyataan Yang Terungkap
130 Batas Toleransi Sang Paman
131 Permintaan Devina
132 Hukuman Dari Mama
133 Peringatan Keras Dari Herdi
134 Ingin Menebus Kesalahan
135 Makan Puding Bersama
136 Pemutusan Kontrak Kerja
137 Tempat Tidur Baby Girl
138 Bangun Mas Perutku Sakiiit
139 Alexa Gerald Georgino
140 Baby Alexa
141 Alexa ( Alexander )
142 Tak Menyukai Sintia
143 Mandikan Adik Alexa
144 Mian Duda Minum ACI?
145 Menambah Anak Lagi
146 Alexa Demam
147 Nona Muda Kecil Masuk Angin
148 Ma Ma Ma
149 Empat Tahun
150 Nyonya Adinda Mengandung ( Finish )
151 Kembar Lagi ( Bonus )
152 Ulang Tahun Alexa ( Bonus )
153 Takut Dioperasi ( Bonus )
154 Ingin Makan Bakso ( Bonus )
155 Gerobak Bakso ( Bonus )
156 Terlalu Doyan ( Bonus )
157 Karena Kamu ( Benar - benar Finish )
158 Pengumuman Novel Baru
159 Malam Kehancuran (21+)
160 Pengumuman ( Menjadi Pembantu Ayah Dari Anakku
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Ternodai
2
Pengakuan Palsu Sintia
3
Keputusan Al
4
Rasa Yang Aneh
5
Meminta Restu
6
Hari Pernikahan
7
Mual - mual
8
Pingsan Di Tengah Resepsi
9
Adinda Hamil
10
Ingin Memastikan
11
Ingin Kembali Ke Desa
12
Mengantar Pulang
13
Bertemu Ayah
14
Dibalik Kalung
15
Kepergian Adinda
16
Pertemuan Tak Terduga
17
Mencoba Menerima
18
Mendekati Hari Kelahiran
19
Sintia Melahirkan
20
Hilangnya Si Bayi
21
Kebenaran Akan Kalung
22
Kemarahan Tuan Herdi
23
Mencari Adinda
24
Surat Perceraian
25
Menemukan Adinda
26
Kelahiran Si Kembar
27
Permohonan Maaf Al
28
Pulang Ke Rumah
29
Rencana Pernikahan
30
Cerita Dari ART
31
Bertemu Paman Herdi
32
Ikatan Suci
33
Sah
34
Trauma
35
Kamu Akan Mencintaiku
36
Pengakuan Adinda
37
Melanjutkan
38
Berusaha Lebih Sabar
39
Rencana Bulan Madu
40
Menuju Inggris
41
Keinginan Suami
42
Aku Mencintaimu
43
Perubahan Vita
44
Merindukan Anak - anak
45
Aku Akan Kembali
46
Bertemu Aganta Dan Damian
47
Memaafkan
48
Ketidaksengajaan Andrew
49
Tentang Tunangan Al
50
Adinda Mencintaimu Mas
51
Tak Rela
52
Tentang Hari Ini
53
Andrew Melamar Vita
54
Bertemu Bi Nadia
55
Niat Jahat?
56
Kejahilan Si Kembar
57
Kemarahan Al
58
Diasingkan
59
Kembali Ke Rumah 2
60
Rencana Punya Debay
61
Kabar Pernikahan
62
Tidak Akan Meninggalkan
63
Menanam Keraguan
64
Akad Nikah Andrew & Vita
65
Secara Perlahan
66
Malam Pertama Andrew Dan Vita
67
Ingin Main Ke Rumah Ayah
68
Panggilan Tak Bersuara
69
Dibuat Pusing
70
Tidak Sabar
71
Masih Penasaran
72
Meminta Rekaman CCTV
73
Mau Baju Princess
74
Kenapa Mas Meninggalkanku?
75
Hanya Kamu Wanitaku
76
Ikut Bahagia
77
Bukti Rekaman CCTV
78
Mall
79
Merasakan Kontraksi
80
Andri Putra Choi
81
Mian Inin Adik Bayi Myh
82
Membuat Adik Bayi
83
Ingin Tahu Walik
84
Hamil Adik Bayi
85
Bereskan Semuanya
86
Tidak Seperti Biasanya
87
Boleh Bertemu
88
Perhatian
89
Mobil Sport Mainan Remote Control
90
Mainan Membawa Petaka
91
Bermurah Hati
92
Permintaan Kenzie
93
Obrolan Tiga Bocil
94
Wanita Murahan Pembawa Anak Haram
95
Istri Dan Anak - anakku
96
Rencana Resepsi Pernikahan
97
Al Dan Tuan David
98
Kedatangan Diandra
99
Rendi Dan Diandra
100
Mian Dak Lewel
101
Pelan - pelan Ya Mas
102
Cinderamata
103
Tuan Muda Tampan
104
Sepenggal Kisah
105
Sepenggal Kisah 2
106
Baju Pengantin
107
Berenang Bersama
108
Akhirnya Bertemu Denganmu
109
Kenyataannya
110
Cintaku Hanya Untuk Adinda
111
Makan Kue Bersama
112
Baju Baby Girl
113
Melindungi Diandra
114
Adik Bayina Dak Delak - delak
115
Foto Bersama
116
Mian Yan Palin Tampan
117
Ungkapan Perasaan Rendi
118
Jadi Ini Istri Al
119
Berusaha Melupakan
120
Kiss Mark
121
Mencoba Gaun Pengantin
122
Persiapan Malam Resepsi Pernikahan
123
Teunapa Dak Ulan Taun
124
Bertemu Kakek Nenek
125
Adinda Mengerti Mas
126
Malam Resepsi Pernikahan
127
Kabar Mengejutkan
128
Mengalami Kendala
129
Kenyataan Yang Terungkap
130
Batas Toleransi Sang Paman
131
Permintaan Devina
132
Hukuman Dari Mama
133
Peringatan Keras Dari Herdi
134
Ingin Menebus Kesalahan
135
Makan Puding Bersama
136
Pemutusan Kontrak Kerja
137
Tempat Tidur Baby Girl
138
Bangun Mas Perutku Sakiiit
139
Alexa Gerald Georgino
140
Baby Alexa
141
Alexa ( Alexander )
142
Tak Menyukai Sintia
143
Mandikan Adik Alexa
144
Mian Duda Minum ACI?
145
Menambah Anak Lagi
146
Alexa Demam
147
Nona Muda Kecil Masuk Angin
148
Ma Ma Ma
149
Empat Tahun
150
Nyonya Adinda Mengandung ( Finish )
151
Kembar Lagi ( Bonus )
152
Ulang Tahun Alexa ( Bonus )
153
Takut Dioperasi ( Bonus )
154
Ingin Makan Bakso ( Bonus )
155
Gerobak Bakso ( Bonus )
156
Terlalu Doyan ( Bonus )
157
Karena Kamu ( Benar - benar Finish )
158
Pengumuman Novel Baru
159
Malam Kehancuran (21+)
160
Pengumuman ( Menjadi Pembantu Ayah Dari Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!