Rindu Untuk Siapa?

Pagi hari, dikantor Propinsi S. Diruangannya. Sahman Maulana MA, sedang sibuk membolak - balik beberapa profosal pengajuan pengembangan wilayah wisata dari berbagai daerah diprofinsinya. Begitu berhadapan dengan profosal dari daerah asal ayahnya, hati Maulana berdebar. Wajah Ayu Sukma tersenyum disitu.

" Sit...Gila Ah..Rindu apa pada gadis ini, baru beberapa waktu berpisah, bayangannya sudah berpindah kemana -mana, seperti hantu saja." Gerutu Maulana.

Ketika bibirnya menggerutu, senyuman terus menghias bibirnya. Sejak beberapa

hari ini memang begitu, ia tak pernah berhenti ingin tersenyum, pada siapa yang ia jumpa, bahkan pada angin saja ia ingin tersenyum.

" Ada yang mencuri hatimu pak! " Terdengar suara Fian Asistennya,membuyarkan lamunannya tentang gadis kota kecamatan yang baru seminggu yang lalu ia kenal itu.

" Memang aku terlihat aneh ya? " tanyanya pada Fian setelah menarik nafas panjang.

" Lumayan cerah sejak balik dari kampung. " Jawab Fian jujur.

" Ngak seperti orang aneh kan? " tanya Maulana lagi.

" Ngak juga...hanya seperti seorang yang sedang jatuh cinta. Memendam rindu atau semacamnya lah. " tebak Alfian.

" Aduh.. aku malu juga sama mu Fian. Ekspresiku ketebak gitu. " Ucap Sahman Maulana masih enggan melepas senyumnya.

" Tak apa pak.. Aku bukan lelaki penggosip. Jadi bapak tenang saja. " Gumam Alfian lirih, hampir berupa bisikan.

Maulana menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Lalu menatap Alfian.

Antarkan ini keruang Ketua, untuk diAcc. " Ucapnya mengalihkan perbincangan, sembari menyodorkan sebuah profosal.

Alfian menerimanya, kemudian pamit.

Sampai dirumah Besarnya, dikawasan A T. Jalan M. Sahman tak sabar untuk kembali kekamarnya, melempar diri dikasur empuk, sembari tengadah, membayangkan seraut wajah cantik dan manis yang tak mau lekang dari ingatannya.

" Aku demam rindu...Ini sangat menyedihkan, aku belum pernah merasakan ini. Gadis itu ditempeli hantu tampan. Sedang aku ditempeli bayangan gadis itu yang terus mengikutiku bagai hantu. Rindu ini menggelisahkan. Ingin sering- sering mengganggunya dengan telefon, terasa malu juga. Aku terjebak cinta segitiga. Yang parahnya saingan bukan manusia, malah orang besar dari dunia berbeda. Apakah hubungan mereka ada penumbalan? Mungkinkah aku akan jadi korban kalau mengincar Ayu? " tanya Batin Sahman Maulana.

" Tumbal? Ah...aku tak takut. Mati hanya sekali, biarkan kujalani cinta dan kerinduan ini. Mencoba berusaha menggapainya, tak peduli ia siapa." Gumam Maulana bertekat. Ia lalu duduk dari tempat tidur, menggeser tubuh menuju pinggirnya, lalu berdiri dan berjalan kekamar mandi.

Setelah menunaikan Magrib dan mengakhiri dengan doa yang panjang, yang kita tak tahu apa isinya. Sahman mulai menyentuh layar telfon genggamnya, menghubungi sebuah nomor yang ia save dengan kata My Angel.

" Melirik kode nama panggilan yang ia simpan, hatinya kembali bergemuruh.

" Kok bisa ya, aku menyimpan dengan nama begini? " ia kembali terkejut dengan aksi tak sengaja dan tak terkendali yang sudah ia buat akhir- akhir ini.

Menunggu telfon tersambung dengan perasaan yang berkecamuk.

" Hallo Assalamualaikum Bang...Apa kabar? terdengar suara riang dari seberang, menyibak kabut rindu yang menutupi kalbu seorang Maulana.

Dengan suara baritonnya ia lalu menjawab salam Ayu. Abang baik...Adik bagaimana? " tanyanya tak sabar.

" Rindu ! " Satu kata singkat bergumam dari seberang.

" Rindu untuk siapa? Aku atau dia? " k

Tanya Maulana tanpa sadar berbalut cemburu.

" Maksudnya?" Ayu mengernyitkan dahinya curiga.

" Eh...ngak...Abang kangen Ayu sampai ngaur. " Ucap Sahman, tak mau Ayu menjadi sungkan padanya, kalau ia terlalu kentara mengungkapkan pengetahuannya tentang rahasia Ayu.

" Bang...Ngomong apa barusan..." rengek dari sebrang.

" Ngak...Abang terfikir saja ada yang mendekati Ayu kayak Abang waktu itu. " Maulana mencoba berdalih.

" Ngak ada kok...Cuma bang Maulana yang berani menunjukkan tampang playboy klas kakap didepan Ayu.

" He...He...Masih berani ngatain Abang flay Boy ya! Awas ntar Abang larikan baru

tahu rasa! " Maulana berpura mengancam Ayu.

" Tak masalah...yang penting udah dihalalkan dulu. " tantang Ayu.

" Baiklah...Abang tidak main- main ya! tampaknya Flayboy kaleng- kaleng sudah kepincut nih sama Sukma Ayu. " Ujar Maulana.

" Siapa yang mau percaya sama play boy walau cuma kaleng- kaleng.! " Ayu tak mau kalah.

" Terserah...Yang penting ntar kalau sudah didepan mata jangan menolak ya. Kalau sampai Cinta ditolak pak KUA bertindak,! He...He..." Sahman Maulana terkekeh riang.

" Kalau ditolak, gimana pak KUA mau bertindak? Aneh nih pak KADIS. " protes Ayu.

" Memang aneh sejak ketemu Ayu. Ngak percaya? tanya tetangga! He...He...

" Emang disitu suasana masih akrab sama tetangga kayak disini?

" Masih lah...paling ngak tetangga kerja. Rakan, CS , asisten atau semacamnya. Yang ini serius dik...Ada sampe yang berani bertanya, siapa yang mencuri hati Abang. " Curhat Maulana jujur.

" Masa sih...Diiyakan aja kali ya...Biar ngak ngegombal lagi nih orang. "

" Hey...Awas ya Yu! nyatain Abang tukang

gombal terus. Bakal digombalin nih perempuan sampai ubanan dan menua bersama diranjang halal! " Seru Maulana.

" Kutunggu perjakamu! " tantang Ayu. Kemudian terkikik geli.

" Oke!..Siapa takut? Pokoknya jangan pernah menolak!

" Iya! Yang penting jangan cuma PHP.

Ayu jera di PHP in. " Kali ini nadanya serius. Dada Maulana kembali berdesir.

Tiga bulan sejak perpisahan mereka dirumah nenek Maulana.

Suatu Minggu, ketika Ayu sedang asyik menyiram bunga. Ia dikejutkan oleh sebuah Mobil Toyota berhenti didepan rumah. Seraut wajah tampan dengan tinggi proporsional keluar dari dalam mobil.

Sejenak tubuh Ayu kaku, tatkala matanya beradu pandang dengan pemilik mata hitam dengan bulu- bulu panjang itu. Tanpa sadar, Ayu mendegup silivanya.

" Kok mematung saja? apa tak boleh bertamu?" terdengar suara yang membuyarkan lamunan Ayu.

" Eh...Maaf...Kukira Pangeran dari negri apa, merasa dalam mimpi, rupanya Abang benar ada ya? " tanya Ayu konyol.

" Bukankah Playboy kaleng- kaleng bisa juga buat kejutan? " Sahman balik bertanya sembari menyentuh dagu Ayu.

Ayu mengangguk. Mengatur nafas, setelah dadanya terasa lapang. Ia kembali berucap" Ayo kita kedalam, biar Ayu kenalkan pada Ayah dan ibu.

" Itu baru Oke!" Katanya sembari mengikuti langkah Ayu.

Setelah ngobrol ringan, saling berkenalan, lalu mereka sarapan pagi bersama. Selama sarapan, tak ada lagi suara, hanya mata- bertemu mata yang berkata.

" Aku bermaksud serius dengan anak paman. " Ucap Sahman mantap, ketika mereka sudah duduk bersama disofa ruang keluarga.

" Kami pasti senang nak...Tapi Bapak harus jujur dengan nak Sahman, Ayu punya suatu masalah semacam penyakit

sulit dapat jodoh. Sudah tiga kali Ayu kami gagal kepelaminan, padahal waktu hanya menunggu hari. " Ucap Pras tak mau menutupi kekurangan putrinya.

" Tidak masalah paman...Sahman akan berusaha mengobati Ayu. Mudah- mudahan kami berjodoh, tak ada lagi masalah serupa yang berlalu. Kalau soal

Keseriusan paman tak usah bimbang, Aku bukan pria yang suka mengobral Cinta. Ini adalah pertama kali, Sahman bicara serius tentang seorang gadis. " ujar Sahman apa adanya.

Tapi Ayu belum akan percaya begitu saja.

Ia hanya diam mendengarkan sembari mengetuk- ngetukkan buku- buku jarinya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

AKU PERCAYA 3X AYU GAGAL NIKAH,ITU SEMUA ULAH RAJA SAHMAN,KARENA DIA TAU KALO SEMUA YG BAKAL NIKAHIN AYU SEMUANYA GAK TULUS,MENDING AYU SAKIT HATI SEBELUM SAH,DARI HARUS TERLUKA SETELAH MENIKAH..TAPI BEDA KAYAK NYA DENGAN SAHMAN MAULANA..

2025-02-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!