Ayu terkenang peristiwa beberapa bulan yang lalu.
Berita menghebohkan dihari persandingan.
Di kampung S, saat sang anak Daro sudah duduk dipelaminan menunggu kedatangan marapulai, sejam, dua jam sampai tiga jam membuat keluarga pengantin wanita tak sabar lagi menunggu, mengingat tak ada tanda- tanda bakal kedatangan pengantin lelaki.
Saat telfon tersambung, begitu Wahdan ayah anak Daro ingin bertanya mengapa rombongan belum juga tiba, terdengar Isak tangis dan raungan dari keramaian disambungan telfon, yang membuat jantung Wahdan berdegup kencang. Sebelum mulutnya dapat dibuka untuk bicara.
" Eldi sudah tiada, ia ditemukan terbujur kaku dikamarnya, kami semua tak percaya, hingga kami pastikan dulu dengan membawanya kerumah sakit. Setelah diperiksa, dokter menyatakan ia sudah berpulang Ke yang Maha Kuasa." kata seseorang yang mungkin mengangkat telfon Wahdan. Bibir Wahdan memucat, tubuhnya hanya sejenak sambil susah digerakkan. Ditatapnya putrinya yang sedang duduk di pelaminan.
" Marawa berganti dengan kain hitam! Entah dosa siapa yang meski ditebus, hingga kita harus mendapat cobaan seberat ini. " kata Wahdan setelah berhasil dengan susah payah membuka mulutnya.
" Maksudnya apa yah? tanya sang putri turun dari pelaminan.
" Suamiku mu sudah meninggal. Tambahkan hatimu nak..." kata seorang ibu yang mengerti ucapan Wahdan Sedang Wahdan sendiri sudah tak sanggup bicara lagi, tubuhnya berkeringat menahan sakit.
Beberapa detik setelah mendengar kabar buruk itu.
Kepala sista mendadak pusing berdenyut- denyut, pandangannya kabur. Keringat dingin menetes dari pori- pori kulitnya. Kemudian ia tak sadarkan diri.
Pesta yang semula bergembira ria, berganti dengan tangisan dan teriakan histeris. Musik berhenti. Hiruk pikuk Isak disana- sini.
Mendengar berita tragis mantannya, Ayu tetap merasa sedih dan turut berduka. Walau pria itu pernah menghianati bahkan hampir menghancurkannya, tapi hati bersih Ayu tak menginginkan hal seburuk itu meski menimpa
lelaki itu. Tapi apa boleh buat, semua sudah terjadi, hanya airmata yang bisa ia sumbangkan sebagai tanda iapun tak rela. Ya pria itu memang memilih yang lain karna Ayu tak punya harta dan keluarga ternama seperti yang Sista punya.
" Ingat kau tak boleh membunuh manusia lagi, kalau masih ingin berteman denganku. " Ancam Ayu sekali lagi.
" Sebenarnya aku tak melakukan apapun sayang...
Ia sendiri yang membunuh diri dengan terlalu banyak mengkonsumsi obat terlarang. Aku hanya menyelamatkanmu darinya, kemudian mengancamnya. Setelah itu, ia sendiri yang menganiaya dirinya nya. " kata Sahman menenangkan Ayu.
" Kau pasti menakutkannya, untuk berikutnya, jangan ada korban lagi. Aku tak mau menyakiti orang hanya demi mendapatkan kejayaan. " kata Ayu jujur dari hatinya yang terdalam.
" Itulah yang membuat Sahman makin cinta pada Ayu Sukma. Andai mereka satu bangsa, pasti Sahman takkan bisa bertahan selama ini, untuk tidak menikahi Gadis Macan( Manis Cantik) itu.
Ayu sekarang punya harta, tak ada lagi yang bisa memandangnya sebelah mata. Ia juga tampak bahagia.
" Walau berkali patah hati, wanita itu nampaknya punya sejuta hati cadangan yang bisa membuat
hidupnya ceria lagi. Aku heran dengan gadis itu,
sejak ditinggal merried sama AA Reski, bukannya kecewa, hidupnya malah makin kaya, jaya dan bahagia. " kata Si El yang sejak dulu sudah benci dan iri dengan Ayu. Setiap terdengar Ayu sedih ia akan senang, giliran Ayu senang, ia pasti susah.
" Sudahlah perang batinmu dengan gadis itu El, dia takkan bisa kau saingi. Walaupun hidupnya sering disakiti lelaki, tapi ia punya segalanya, Ia Cantik, baik, Sarjana, putri semata wayang yang kaya. Siapa dirimu berhak membencinya, sedang ia tak pernah buat masalah denganmu. Kau hanya menuruti sifat irihati dan dengki serta hasutan iblis yang bercokol dihatimu." Kata Rahma menasehati Elmi sahabatnya
" Manusia memang begitu, hati mereka sendiri yang kotor, malah menyalahkan setan yang mencokoli hatinya. " Protes Sahman tatkala memergoki dua sahabat itu sedang membicarakan
kekasihnya.
" Awas kau manusia, kalau sampai berani menyakiti kekasihku, karna kekotoran hatimu itu! " Ancam Sahman yang tentu saja tak dapat didengar
oleh dua wanita yang masih belum tertidur karna asyik bergunjing itu.
Melihat sosok Sahman yang sedang menampakkan wajah seramnya karna marah, Anjing yang kebetulan lewat didepan rumah Rahma melolong bak serigala hutan,Tiba- tiba bulu
kuduk Rahma merinding, nyalinya ciut. Ia segera mengambil selimut, dan berdiap untuk tidur.
" Sudah Ayo kita tidur, jangan menggibah lagi. Apa kau tak dengar lolongan anjing itu? Jangankan yang punya badan yang mendengar. Setan saja tak setuju, mendengar kau membenci Ayu separah itu.
" Kata Rahma sembarangan, ia tak tahu kalau ternyata apa yang dia katakan ada benarnya. Sedang Elmi, yang hatinya berkarat karna kebencian tak peka sedikitpun dengan suasana yang mencekam itu.
Setelah dinasehati berkali- kali oleh Rahma untuk segera tidur, namun El tak peduli juga. Ia malah makin sibuk menyusun rencana buruk untuk mencelakai Ayu Sukma.
" Besok lihat kejutan apa lagi yang akan terjadi dikampung ini. " kata batin Elmi menyeringai licik.
Ayu berjalan santai menuju mo-bilnya sepulang sekolah. Dengan mengucap Bismillah, ia mulai menstarter mobil Toyota black miliknya. Begitu ia mau Jalan, kalinya dalam rasa ada yang mencekal.
Ia lalu mematikan mesin mobil kembali saat sadar Sahman yang sudah mengganggunya.
" Aku mau cepat pulang, lapar dan dan haus, eh malah ia menghalangi perjalananku. " katanya bersesungut.
" Jangan marah dulu cantik! Ni mobil ngak ada Remnya, makanya ngak usah dibawa. Gadis licik itu
merusak rem mobil barumu sayang..." kata Sahman lembut.
" Siapa pula yang kau tuduh sembarangan. Perasaan Ayu tak pernah punya masalah dengan orang, apalagi seorang gadis Seperti yang kau tuduhkan. Ayu segera menelfonnya sahabatnya Udin, pemilik bengkel mobil terkenal dengan kampung ini.
Mukanya kusut menatap Sahman.
" Kalau tuduhanmu mengada-ngada, Ayu akan sangat marah nih. Kau mengacaukan keingin makanku. " kata Ayu bersesungut.
" Kalau begitu duduklah disini, biar sekejap kubawakan makanan kesukaanmu. " kata Sahman pada kekasih yang sedang tak mau menatapnya itu.
" Jangan! Nanti aksimu malah bikin orang heboh lagi. Biar kutahan dulu lapar, sampai mobil ini diperiksa. " kata Ayu. Ia tak ingin ada yang teriak ketakutan lagi, melihat mempan melayang.
Sekitar Lima belas menit, bang Udin datang, ia segera memeriksa mobil Ayu.
Rem mobil ini sengaja dirusak dik. Adik naik motor Abang dulu. Biar Abang urus mobilnya. " kata Udin menyerahkan kunci motornya.
" Baik bang... Ayu memang ngak tahan capek sama
lapar nih. " kata Ayu.
" Silahkan..., hati- Hati dijalan! " kata Kata Udin.
" Ayu larikan dulu Honda barunya ya! " kata Ayu sebelum tancap gas. Udin hanya menggeleng, saat dalam hitungan detik saja, gadis cantik itu sudah menghilang dari pandangan.
" Dari mana Ayu tahu, rem mobilnya ada yang merusak ya? Apa ada Camera pengintai yang terhubung dengan HP Ayu ya, hingga ia tahu ada yang merusak mobilnya. " tanya hati bersih Udin sedunia itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah yg ini emang pantas Sahman kasih pelajaran Tapi jangan bunuh..
2025-02-27
0
Qaisaa Nazarudin
NAMPAN melayang maksudnya..?
2025-02-27
0