Menerimanya.

Demi untuk membuktikan kalau dirinya baik- baik saja, dan tidak Abnormal, seperti kata sebagian kawan- kawannya yang sering memergoki Ayu bicara sendiri. Ayu memberanikan diri untuk menjalin hubungan lagi dengan manusia yang namanya lelaki. Walau sudah dua kali kecewa, ia tetap semangat menerima lamaran seorang Ustadz

temannya sama- sama mengajar disalah satu SMP Islam Terpadu. Ia jurusan pendidikan Bahasa Ingris, sedang lelaki itu mengajar jurusan PAI dan bahasa Arab.

Masa pengenalan selama tiga bulan, berlanjut keprosesi lamaran. Ustadz Reski melamar Ayu dengan menyematkan Cincin mas dua mas, seperangkat Isi kamar dan lengkap dengan janji mengisi, semua adat dan lembaga kampung ini.

Walau Ayu tak begitu tertarik dengan pria yang bernama Reski ini, tapi ia berusaha untuk menerima pria itu. Toh soal cinta, nanti akan hadir setelah menikah. Kalau sudah menikah, semua akan diberi jalan oleh Tuhan. Begitu menurut Ayu.

Sebulan sudah Ayu bertunangan dengan Riski. Tinggal dua Minggu lagi mereka akan kepelaminan. Tapi Entah mengapa akhir- akhir ini, Riski jarang berkunjung ketempat Ayu. Ayu mencoba positif Thinking saja, apalagi Riski seorang yang Alim, tak mungkin rasanya pria itu akan berkhianat padanya. Toh Andai lelaki itu itu mungkir, Ayu takkan sakit hati juga. Karna Ayu belum terikat hatinya dengan pria itu, jadi ia cuek saja.

Seminggu sebelum pernikahan, Calon Ibu mertua

datang menemui Ayah dan ibu Ayu dengan membawa tetua kampung. Ayu mengintip dari kamarnya, apa yang mereka bicarakan.

" Maafkan kami pak...buk.., dengan sangat menyesal kami mohon ibu dan bapak ikhlas kalau ternyata kita tidak bisa melanjutkan pernikahan anak- anak kita.

" Ada apa ibu? kenapa bisa begitu? "tanya bapaknya Ayu berusaha untuk tenang, walau hati

kecilnya bergemuruh.

" Sebenarnya kami malu mengatakannya pak...buk...Putraku tertangkap dengan perempuan lain, ia sudah dinikahkan secara paksa seminggu yang lalu. " kata Yona ibu Riski.

Bim...jantung Ayu rasanya mau copot. " Gagal lagi hubunganku dengan manusia. " kata Batinnya. Walau ia tak suka sekali dengan Riski, tapi kepalanya berdenyut cukup kencang mendapatkan berita mengejutkan itu. Bagaimanapun juga, ia pasti akan menghadapi berbagai pertanyaan kawan- kawannya yang nantinya tahu ia gagal lagi.

" Ya Allah...Begini benar ya nasip Ayu. " katanya merebahkan tubuh lesunya dipembaringan. Ia tak menangis kali ini, tapi tubuhnya terasa bagai tak bertulang. Ia menatap langit- langit kamarnya dengan tatapan kosong.

Sedetik kemudian Sahman muncul dihadapannya.

Ia menyerahkan sebuah kotak cantik yang berukiran uniq.

" Sekarang terimalah lamaranku sayang...Ini harta kupersembahkan padamu, pakailah dan gunakanlah untuk menutupi mulut mereka, kalau ada yang berani menghinamu.

Kalau semua ini kurang, aku akan memberikan lebih banyak lagi. Aku akan memberikan apapun yang Ayu inginkan, asal Ayu mau sama Sahman.

" Kenapa meminta yang konyol padaku Bang? Bagaimana pula bisa aku menerimaku, sedang dunia kita berbeda. Aku anak manusia yang tercipta dari tanah, sedangkan dirimu bangsa Siluman yang tercipta dari api. Bagaimana pula kita bisa bersatu, sedang asal kita saja berbeda? " tanya Ayu.

" Bisa lah sayang...walau beda, tapi Ayu juga tidak sama dengan manusia umumnya. Ayu bisa melihat

Abang Sahman, bisa bicara, bisa merasa, sedang manusia biasa tak bisa melakukan itu. " kata Sahman.

" Entahlah...Aku jadi tambah pusing. Ayu bobok dulu ah..Mabok aku, kapok juga! " katanya memejamkan mata. Saat sang ibu tiba dikamar

menangis, mengadukan pembatalan pernikahannya, Ayu sudah tak sadarkan diri, Ia sudah benar- benar berada dialam mimpi.

Aini tersentak sembari mengusap airmatanya, ditatapnya kotak indah yang ada disisi pembaringan Ayu.

" Pak...Sini lah..." Teriaknya memanggil sang suami.

Pras ter gopoh- gopoh menuju kamar, mendengar teriakan istrinya.

" Ada apa bu? Apa Ayu pingsan lagi karna mendengar pernyataan tadi? " tanyanya.

Mata Pras terbelalak melihat isi kotak yang baru dibuka istrinya. Didalamnya ada Emas padu yang berbentuk bulat, ada pula yang petak dan ada pula yang sudah jadi perhiasan berupa kalung,cincin dan gelang yang sangat indah.

" Dimana Ayu mendapatkan harta ini Bu? " tanyanya setelah bisa menggerakkan mulutnya yang semula melongo.

" Entahlah pak...Sepertinya ini pusaka kerajaan. Ibu juga bingung, kirain anak kita patah hati mendengar keputusan tadi, eh nyatanya ia malah tidur lelap disini, mau dibangunin kasihan juga, mana Lelap sekali kayaknya tidurnya.

" Udah biarin saja, besok pagi baru kita ajak bicara. " kata Pras seraya membawa istrinya keluar dari bilik putri semata wayangnya.

Ayu seorang guru Bahasa Ingris, kalau ada yang memergoki ia bicara dengan Sahman, yang dalam pandangan orang biasa ia bicara sendiri, ia lalu membuat alasan, sedang praktek bahasa. Ada sebagian yang percaya, dan sebagian yang lain menganggap Ayu sudah sinting. Ayu sendiri tak peduli dengan ocehan orang. Toh sekarang ia sudah tak naik motor lagi pergi sekolah.

Dengan persetujuan Sahman, ia menguangkan Emas yang diberikan Sahman, dan membelikan mobil Toyota untuk jalannya pulang pergi sekolah.

Banyak yang Heran juga dengan peningkatan finansial Ayu, tapi sebagian orang tak heran, mengingat Ayu adalah putri tunggal.

Harta peninggalan neneknya berupa kebun sawit dan kebun kelapa, cukup luas. Orang yang berhati bersih, berfikirnya kesitu, Sedang yang berhati kotor, tak bisa memandang orang dengan pandangan yang jernih. Mau dijelaskan bagaimanapun, yang berkarat, susah akan diperbaiki.

Ayu cuek untuk urusan orang kepo saat ini, tapi ia tetaplah perempuan lembut dan murah hati, setiap bertemu dengan orang susah, Ia akan membantunya dengan senang hati. Ia takkan segan- segan membagikan sebagian Rizkinya pada

yang membutuhkan.

" Apa Abang mau berjanji kalau harta ini aman dan tidak ada tumbal? " tanyanya pada Sahman.

" Kalau sampai harta yang kau berikan ini meminta tumbal, aku takkan mau terima. Aku pasti akan membalasmu, kalau sampai ada yang korban dengan pemberianmu padaku ini. " kata Ayu lagi saat Sahman belum menjawab.

" Aku takkan mengorbankan siapapun yang kau sayangi sayang...Tapi apabila ada yang menyakitimu dan berniat untuk melukaimu, pasti akan kuhisap habis darahnya. " Kata Sahman kemudian.

Lalu Ayu teringat pada Eldi yang meninggal mendadak setelah hampir memperkosa Ayu.

" Apa itu pekerjaanmu? " tanyanya.

" Apa yang akan dilakukan oleh seorang pria kalau menyaksikan pria lain ingin menodai orang yang ia sayangi. Manusia biasa pun pasti melakukan hal yang sama sayang...Apalagi diriku dari Bangsa Api" katanya.

" Setelah ini, Awas kalau Abang bertindak sebelum dapat persetujuan dari Ayu. Kalaupun ada yang mau menyakiti Ayu, cukup selamatkan Ayu saja, tak perlu kau membunuh orang lagi. " kata Ayu.

" Kalau orangnya pantas mati, pasti Abang akan halalkan darahnya. " kata Sahman.

" Maksudmu?

" Kalau hatinya lebih kotor dari hati Iblis, untuk apa dibiarkan tetap hidup. Lebih baik dikirimkan kedunia yang pantas! " kata Sahman.

" Pokoknya aku tak mau kau sembarang membunuh bangsaku! " kau harus izin dariku sebelum bertindak! Titik. " Ancam Ayu.

" Baiklah sayang..." kata Sahman, lalu dengan lembut, ia mengecup kening perempuan tersayangnya itu. Ayupun menerima kelembutan kasih Penguasa dunia Siluman Gunung B itu.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!