Peluk Hangat Keyla

Apartemen...

"Pokoknya gue ngambek!"

"Jangan ajak gue ngomong, awas lo" Keyla tak peduli dengan semua barang belanjaan tadi. Ia masuk ke dalam kamar, meninggalkan Abian yang menenteng tas belanja.

Abian memutar bola matanya malas melihat kelakuan Keyla yang terlalu kekanak-kanakan. Ia lalu mengarah pada dapur untuk mengantar barang belanjaan mereka.

. . .

Abian menghembuskan nafasnya saat melihat Keyla yang ada di antrian pembayaran. Matanya lalu mengarah pada troli belanjaan perempuan itu. Ia membulatkan matanya sempurna melihat banyaknya cemilan yang ia ambil. Bahkan lebih banyak dari jumlah orang yang memakannya.

Abian melangkah maju menuju Keyla yang ada di hadapan kasir siap menghitung biaya yang harus dikeluarkan atas barang yang diambil, "Sebentar Mba" Cegah Abian pada perempuan yang bekerja sebagai kasir saat ia hendak menghitung.

Abian menatap datar pada Keyla yang mendongak menatapnya, ia lalu mengambil alih troli dan menariknya pergi.

"Abian" Keyla mengejar lelaki itu.

Nampak Abian tengah mengembalikan beberapa makanan yang istrinya tadi ambil. Keyla harus mencegahnya, "Iih apaan sih Abian? Balikin gak?" Kesal Keyla di hadapan Abian yang masih menatapnya datar.

"Jangan boros" Katanya dengan dingin.

"Ck, boros apaan sih? Segitu doang dipermasalahin banget" Bersedekap dada dengan bibir yang ia manyunkan.

"Terserah" Tak peduli dengan Keyla, ia kembali melangkah dan mengembalikan cemilan dengan kalori yang cukup tinggi itu.

"Abian ihh" Menyerah bersikap kesal, gadis itu memilih untuk merengek pada sang suami. Dengan langkah kakinya yang kecil, ia menghampiri Abian dan menahan troli yang didorong lelaki itu.

Ia memasang wajah memelas di depan Abian, berharap Abian luluh. Bukannya luluh sebab gemas, lelaki itu malah memegang wajah perempuan itu dengan tangannya yang besar dan menggesernya ke samping hanya dengan memegang wajah perempuan itu.

"Iih Abian" Kesal Keyla sebab Abian memperlakukannya dengan sangat tidak elite.

Abian meliriknya lalu kembali acuh pada perempuan itu. Melanjutkan langkahnya lagi untuk menruh cemilan yang menggunung.

. . .

Abian menolehkan pandangannya saat Keyla datang saat ia tengah menyusun bumbu dapur pada lemari pendingin.

Nampak Keyla menatap sengit pada Abian tangannya meraih pada sebungkus mie instan yang ada di atas pantry.

Abian menaikkan sebelah alisnya pada sang istri, Keyla menjulurkan lidahnya pada lelaki itu dengan raut wajah yang menyebalkan untuk dilihat. Ia pergi ke arah kompor untuk memasak mie instan tersebut.

Abian menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Keyla, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

Aroma dari mie tersebut menyeruak di indera penciuman mereka. Keyla menuangkan mie kuah itu ke dalam mangkok dan mencuci terlebih panci yang ia gunakan.

Abian yang baru saja selesai menyusun sayur-sayuran ke dalam kulkas menatap pada pada Keyla yang tengah menaruh sendok dan garpu ke dalam mangkok, perempuan itu menatap pada Abian, "Wleee" Kembali menjulurkan lidahnya pada sang suami, lalu pergi dari situ menuju meja makan.

Keyla duduk dengan semangkuk mie kuah yang menggugah selera, ia meniup-niup untaian mie tersebut yang masih terdapat gumpalan asa[.

"Pake nasi" Satu sendok nasi putih mendarat di atas kuah mie milik Keyla, Abian pelakunya. Lelaki itu meletakkan piring dan juga sendok nasi tadi di atas meja makan lalu pergi meninggalkan Keyla seorang diri di meja makan.

"Iiih Abian nyebelin banget" Pekik Keyla kesal pada kelakuan sang suami.

Sedangkan itu, Abian yang melangkah menuju ruang tengah tersenyum tipis. Puas telah menjahili Keyla.

Sore hari...

Waktu menunjukkan pukul setengah lima sore, seorang perempuan dengan wajah bantalnya dan rambut yang cukup berantakan keluar dari dalam kamar tidur, melangkah agak sempoyongan.

Abian yang baru selesai memaki sepatu menatap datar pada Keyla yang sudah menghabiskan waktu tidur siang selama tiga jam.

Tatapan perempuan itu kini terarah pada Abian, "Mau kemana?" Tanya Keyla yang baru saja bangun dari tidur siangnya. Mendapati Abian yang terlihat sudah mandi dan kini telah mengenakan pakaian rapi lengkap dengan sepatu.

Abian mengambil kunci motrnya lalu bangkit dari posisi duduknya, "Ke luar" Menjawab dengan singkat, seolah ia memiliki kuota kata tiap harinya yang harus ia hemat.

"Ya ke luar mana?" Menaikkan nada suaranya sebab kesal dengan cara menjawab Abian.

"Bukan urusan lo" Ucap Abian lalu melangkah menuju pintu keluar. Keyla mengikuti langkah kaki Abian lalu berhenti aat jarak mereka berkisar dua meter.

"Mau selingkuh ya?" Sarkas Keyla.

Abian menghentikan langkah kakinya lalu menghembuskan nafasnya pelan mendengar perkataan itu, ia menoleh pada Keyla yang sedang mengucek matanya, "Emang mau?" Tanyanya dengan dingin, "Mau lo diselingkuhin?"

Keyla menggeleng dengan begitu polos.

"Makanya jangan asal ngomong" Masih dengan nada suara yang sama ia mencibir Keyla. Lelaki itu itu melangkah mendekati Keyla yang terus memandangnya dengan wajah baru bangunnya.

Tubuh Abian mendadak kaku kala tangan Keyla melingkar di badannya, bahkan perempuan itu erapatkan tubuh mereka berdua.

"Key" Berusaha melepaskan pelukan yang melilit pinggangnya tersebut, ia ia tahan sebab Keyla menggesek-gesekkan kepala di dada bidangnya.

"Ngantuk ihh" Keyla terlihat mencari posisi nyaman saat kakinya menopang tubuhnya agar tetap menginjak lantai rumah.

Abian memutar bola matanya malas, "Udah sore, mandi sana" Ucapnya dingin, semakin kaki tubuhnya untuk bergerak sebab Keyla yang semakin merapatkan pelukannya.

"Mau kemana?" Memelas pada Abian.

"Ck, lo bersikap kayak biasa aja deh" Mulai tak nyaman dengan posii ini, sebenarnya ia menyangkal jika pelukan yang Keyla berikan padanya begitu nyaman dan terasa begitu hangat.

Keyla mendongakkan kepalanya untuk menatap pada Abian yang juga menatap padanya, "Ikut boleh?" Tanyanya dengan tampak lugu nan polos.

Abian menatap dalam mata itu, tenggelam akan binar matanya yang sungguh membuat pandangannya enggan berpaling.

"Bian" Panggil keyla yang membuat kesadaran Abian kembali muncul.

"Hm?" Berpaling dari wajah si pendek.

"Mau ikut" Rengeknya.

"Abian menghembuskan nafasnya pelan, lalu melepas pelukan perempuan itu terhadap dirinya, "Gak bisa, gue mau kumpul sama yang lain" Penuturan Abian itu sama sekali tak membuat Keyla senang, malah membuat raut jengkel Keyla yang munculke permukaan.

"Nyebelin, gue bosan di rumah" Gerutunya dengan kesal. "Mau keluar sendiri aja deh" Katanya masih dengan nada yang sama.

"Awas aja sampe berani" Sahut sang suami tak suka dengan rencana Keyla.

Keyla mengerucutkan bibirnya sebal melihat Abian yang berbalik badan dan tetap pergi meninggalkannya sendiri di rumah.

Terpopuler

Comments

Yani Aan

Yani Aan

Abian mah kuti...kaku hati

2023-01-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!