Mantan

Istirahat....

"Oh lo anak baru, kok gue nggak tahu?" Tanya Andrea atau biasa dipanggil Aya itu. Tadi belum sempat Keyla memberitahukan namanya, bel masuk sudah berbunyi dan membuat Andrea lekas menyelesaikan piketnya yang belum juga selesai.

Keyla mengangguk, ia kemudian memasukkan buku ke dalam tasnya, "Gue mau ke kantin dulu" Ucapnya sembari bangkit berdiri, hendak meninggalkan Andrea dan sahabatnya Olivia.

"Bareng aja Key, yuk Aya" Ajak Olivia pada Andrea. Ia sudah bangkit dari bangkunya.

Andrea mengangguk, "Iya, bareng aja" Andrea ikut berdiri dan menyusul Keyla.

. . .

"Wah dah balik dari liburan lo berdua?" Saat sedang menikmati pesananan mereka dengan diselingi obrolan ringan, suara bariton lelaki mengalihkan perhatian mereka.

Andrea yang tengah menikmati setangkai permen lolipop menoleh pada Akiel yang berucap hingga mengganggu acara istirahatnya, "Berisik lo" Ketus si primadona SMANSA Taruna itu.

"Tumben lo beli itu" Si ketua OSIS Rama menegur permen lolipop yang dinikmati Andrea.

Andrea mengeluarkan permen itu dari dalam mulutnya, "Punya Keyla" Katanya dengan senyum bangga.

"Hah? Berarti..." Rama menatap pada Keyla yang hanya menyengir padanya. Saat melihat permen lolipop di tangan Keyla semasa mereka mengobrol, membuat jiwa lapar mata Andrea bergelonjak jadi gadis itu memintanya pada Keyla dan diberikan.

Andrea yang merasa heran terlihat menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Emang kenapa?" Menatap pada Rama Keyla bergantian.

"Persennya dari Rama" Tutur Keenan yang melihat Andrea kebingungan.

"Rama ngasih buat Keyla, hati-hati Ya itu ada peletnya" Akiel berkata sehari tertawa renyah.

Andrea menatap syok pada Rama, "Beneran?" Tanyanya memastikan.

"Dih percaya aha lo" Rama terlihat kesal, ia lalu melangkah pergi dengan perasaan sebal dari situ dan disusul oleh yang lain.

"Percaya sih gue kalau Rama pake pelet buat dapetin cewek" Gumam Andrea yang didengar oleh Keyla dan Olivia.

"Maksud lo?" Tanya Keyla tak paham.

"Mukanya jelek gitu, ya kali ada cewek yang mau" Sahut Andrea dengan santai setelah ia menistakan Ketua OSIS itu melalui mulutnya.

Olivia dan Keyla saling melempar tatap, lalu mereka tertawa kecil dengan camdaan Andrea.

. . .

"Abian"

Langkah kaki lelaki itu terhenti, mendengar suara yang tak asing di telinganya. Ia menghembuskan nafasnya pelan lalu berbalik badan, menatap datar perempuan yang melangkah menghampirinya. Abian masih memasang wajah dingin, tak ada sedikit pun perasaan di matanya tersebut.

"Untuk kamu, kesukaanmu kan?" Perempuan itu menyodorkan sebungkus cokelat ke pada Abian.

Abian menghembuskan nafasnya pelan lalu menatap perempuan itu dengan tatapan tajam dan dingin, "Jangan pernah tunjukkin muka lo di hadapan gue" Katanya lalu pergi dari situ dengan acuh tak acuh.

"Aku masih sayang sama kamu" Langkah kaki Abian kembali terhenti. Ia memejamkan matanya sejenak, mengusir pikiran yang terlintas, "...maaf" Lanjut perempuan itu lagi.

Abian tak menggubris satu kalimat pun dari penuturannya, ia kembali melanjutkan langkah kakinya yang sempat di cegat perempuan yang pernah menjalin kasih dengannya dulu. Ya perempuan itu adalah mantannya.

. . .

"Karin, dari Akiel nih" Andrea melempar sebungkus wafer dengan krim stroberi pada Karin yang tengah bercengkrama dengan Nayra.

Karin refleks menangkap cemilan yang mengarah padanya, ia memperhatikan makanan tersebut, "Mau gak?" Menawari Nayra yang juga menatap cokelat yang ia pegang.

Nayra mengambilnya tanpa beban membuka bungkusan tersebut, "Masih marah lo?"

Karin menatap pada Nayra, "Marah kenapa?" Ucapnya dengan gaya cuek.

"Lo pahamlah maksud gue" Sahut Nayra lagi.

Karin menggelengkan kepalanya, " Gak paham dan gak mau paham" Balasnya lagi.

Nayra tersenyum samar pada Karin, lalu menepuk kepala sahabatnya itu, "Its okay, lo berhak marah" Tuturnya ramah.

. . .

"Hai Bian" Keyla berhasil mengejutkan Abian yang baru keluar dari UKS, derai tawa terdengar menjengkelkan di telinga Abian.

Abian menatap tak suka pada Keyla, ia berniat pergi dari hadapan perempuan aneh tersebut, "Untuk Bian" Lagi dan lagi sekotak susu diberikan perempuan itu. Apa Keyla pikir Abian adalah anak kecil?

Tiga sahabat Abuan yang juga baru keluar dari UKS, menatap heran pada dua manusia itu, "Ada hubungan apa lo berdua?" Tanya Keenan penuh selidik.

"Kan gue calon pacarnya Abian" Ucap Keyla dengan riang, yang malah membuat Abian menatap sinis perempuan itu.

Calon pacar?

Merasa ada yang salah dengan ucapan perempuan pendek di hadapannya.

"Gila" Setelah mengatakan hal itu, Abian melangkah pergi meninggalkan Keyla yang memudarkan senyumnya.

Keenan, Akiel, dan Rama menatap kepergian Abian lalu menatap pada Keyla yang bermimik wajah sendu, "Kami je kelas dulu" Pamit Akiel lalu melangkah pergi dan disusul oleh Keenan.

Sebuah usapan lembut membuat Keyla mengangkat kepalanya, Rama tersenyum manis, "Abian emang gitu" Ucapnya sebelum pergi.

Keyla menghembuskan nafasnya pelan, lagi dan lagi ia diabaikan oleh lelaki yang berstatus sebagai suaminya itu. Jujur ini sama sekali bukan dirinya yang terus mengejar lelaki.

Roof top...

Seorang perempuan dengan rambut yang digerai nampak fokus pada ponselnya, ia Keyla. Perempuan dengan tinggi badan yang membuatnya tak terlihat sehari anak SMA, perempuan dengan kecantikan yang cukup untuk diakui, perempuan yang sudah menuai istri muda bagi seorang Abian.

Suara langkah kaki terdengar di telinga perempuan dengan rambut panjang itu, "Ngapain ke sini?" Suara tegas lelaki itu membuat Keyla memutar badan untuk menemukan siapa yang melempar pertanyaan terhadap dirinya.

Senyum Keyla terbit dengan tipis, menyambut kedatangan lelaki yang tak ia duga tersebut, "Cari udara segar"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!