17. Kekacauan

♥♥♥

Jam menujukkan pukul dua belas siang, Semua para karyawan tergesa-gesa menuju kantin atau tempat makan terdekat. Dan Luna lebih memilih makan didalam bersama Rani dan Lukas karena pekerjaan belum bisa mereka tinggalkan dalam situasi urgent.

Tapi sebelumnya mereka sudah memesankan terlebih dahulu makanannya dan siap mereka nikmati.

Hingga ada seorang menghampiri keduanya itu.

"Mau makan sekarang?". tawarnya seorang pria dengan perawakan kecil dan berambut sedikit pirang cerah, Lukas adalah seorang K-poper yang lumayan aktif bila ada event atau pun konser penyanyi, apalagi dengan group Idol Twice dia akan bolos kerja dan nonton konser mereka.

"Baiklah, kita makan sekarang saja". balas Rani dan sementara Luna masih fokus dengan pekerjaannya.

"Luna makan dulu, tinggalin dulu tugasnya". ucap Rani menghampiri meja Luna mengajaknya untuk makan.

Ia pun segera merapihkan meja dan dokumen lainnya dan bergegas menghampiri Rani maupun Lukas yang sudah berada dimeja berbentuk oval dengan ukuran sedang, tempat khusus meeting untuk bagian keuangan.

"Aku pesanin, ayam penyet nggak apa-apa kan?". kata Lukas sembari memberikan kotak makan yang dipesannya.

"Nggak apa-apa yang penting bisa makan". balas Luna dan membuka kotak makannya dengan isi nasi, ayam goreng, sambel dan lalapan.

Setelah beberapa menit selesai dengan makan siang, Reza menghampiri ruang dan memberikan lima Cup Coffee Ukuran Large dengan sebuah logo wanita dengan aksen warna hijau.

"Saya mendengar kalau kalian tidak istirahat dan makan didalam, saya hanya mau memberikan Coffee agar kalian lebih segar dan tidak terlalu lelah". kata Reza menyodorkan Coffee pada tangan Luna.

"Terima kasih Pak". balasnya Luna dengan sikap sopan dan profesionalnya. Meski mereka adalah sepasang Kekasih tapi dikantor mereka atasan dan bawahan.

"Tumben sekali Pak Reza kemari?". Bisik Lukas pada Rani dengan raut muka penasaran. Rani tidak balas hanya mengangkat kedua bahunya sebagai respon.

"Baiklah kalian jangan terlalu lelah bekerja". sahut Reza dan bergegas keluar dari ruangan.

"Sekali lagi kami ucapkan terima kasih". kata Rani dan Luna maupun Lukas tersenyum.

"Dia sangat perhatian denganmu Luna". kata Rani pelan sehingga Lukas tidak akan mendengarkan ucapannya.

Luna hanya tersenyum sumbringah dan melihat Reza sudah meninggalkan Ruanganya.

Reza keluar dari ruangan dan saat melanjutkan langkahnya, dia merasakan seperti ada seorang yang mengikuti atau pun memerhatikannya dari suatu tempat.

Tapi Reza tidak memperdulikannya dan lanjut untuk kembali keruangan. karena sebentar lagi jam makan sudah akan habis, saat ini kantornya sedang sepinya karyawan belum masuk dari jam istirahat.

•••

"Benarkah? Baik saya kesana sekarang", ucap Luna menjawab dengan seseorang diujung telpon. Selesai menerima telpon Luna merasa aneh, karena suara Karin yang dia tahu sangat lembut. Apakah mungkin disedang sakit perkiraan Luna.

"Kenpa?", tanya Rani.

"Tadi telpon dari resepsionis, katanya ada yang cariin aku dibawah". balas Luna tanpa curiga apa-apa.

"Siapa?", Rani merasa heran. "Kalau orang asing yang tidak kamu kenal, nggak usah kamu temuin". Ucap Rani merasa khawatir.

"Takutnya penting". sahut Luna.

"Hati-hati".

Dia tersenyum, "Iya Mbak".

Luna keluar ruangan menuju lift yang tepat didepan ruanganya, sebelum itu seseorang menghampirinya.

"Eh Luna buru-buru banget mau kemana kamu?", tanya Agni menatap tidak suka terlihat diwajahnya.

"Mau kelobby bawah, Mbak Agni". balas Luna sopan.

Kedua wanita itu masih menatap tajam kearah Luna.

"Luna kamu hebat, bisa godain Boss Reza sampai kamu tiap hari diajak berangkat sama-sama pergi ke kantor". cetus Yuni tajam dengan tingkah sok lemah lembut dan santai.

"Maksud Mbak?".

"Kamu jangan pura-pura semua orang kantor disini sudah tahu kelakuan kamu". ujar Agni cepat.

Luna berbindik alis mendengarkan ucapan Agni dan Yuni yang ternyata gosip tentang dirinya seorang pengoda sudah tersebar kesemua karyawan dikantor.

Pantas saja akhir-akhir ini Luna pun merasakan ada yang aneh berupa tatapan jengkel terhadap dirinya.

"Maaf saya sedang ditunggu". Pamit Luna pada keduanya tidak berniat membalas perkataan mereka masuk menuju lift.

"Dasar wanita penggoda".  Sahut Agni sedikit teriak sehingga saat lift akan tertutup Luna bisa mendegar ucapan wanita itu, yang menyebut seorang pengoda.

Sabar Luna sabar sabar Batinnya.

Sampai dilobby, Lina menghampiri Karin penjaga resepsionis menanyakan siapa yang mencarinya, tapi anehnya Karin tidak pernah merasa ataupun menghubungi Luna untuk datang kemari.

Ia pun merasa ada sesuatu yang membuatnya terasa ganjil. Pantas saja saat seseorang telpon memberitahunya itu jelas bukan suara Karin yang dia kenal.

Tidak lama seseorang datang dan menariknya paksa membawanya ketoilet lobby yang masih sepi. Siapa lagi kalau bukan Novi and Genk yang selalu saja mengusik dirinya. Luna pun meronta minta dilepaskan namun cengkraman Novi begitu susah untuk dilepaskan.

Merasakan ada yang tidak beres diam-diam Karin mengikuti dan mengintip apa yang mereka lakukan terhadap Luna. Dan sangat terkejut ia menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan suara melihat Luna ditampar keras oleh Novi.

Plak!!

Suara tamparan keras mendarat dipipi sebelah kiri Luna.

"DASAR JALANG". teriaknya, "Aku sudah bilang jangan dekat-dekat dengan Boss Reza. Kamu tidak merasa takut sama ancaman aku, huh?". sentak Novi murka.

"Kalian jangan menuduh saya sembarangan ya, saya nggak pernah godain Pak Reza, saya__", ucapannya sembari memegang pipinya yang terasa sakit.

"Kamu berani sama kita". Eria menjambak rambut Luna kebelakang sehingga Luna merasa kesakitan.

"Ahhh, sakit Mbak", rintih Luna.

"Hukuman buat kamu karena nggak dengar ucapan kita". kata Shella mendorong Luna sampai terjatuh kelantai.

Shella dan Eria memegang kedua tangan Luna agar tidak bisa bergerak atau meronta.

"Lepaskan saya, kalian mau main keroyokan?". ronta Luna dan badannya terasa remuk tak berdaya.

"DIAM JALANG". sentaknya dan menamparkan wajah Luna yang kedua kali membuat bibirnya terluka, dan menidih badan Luna oleh Novi dan mencengkram pipi Luna kencang. "Kita acak-acak mukanya biar nggak berbentuk".

Disisi lain Karin menekan nomor telpon ruangan Rani.

"Rani_Luna dikeroyok Novi ditoilet lobby. Cepat". kata Karin sedikit terbata-bata karena hati tak karuan sekarang.

"APA_".

Tanpa berpikir panjang membanting keras telpon ditangannya dan bergegas keluar dari ruangan dengan hati yang begitu cemas mencengram hatinya, mendengar bahwa Luna yang sudah dianggap adiknya dikeroyok oleh Novi and Genk.

Rani terus saja menekan tombol agar lift terbuka namun belum juga terbuka dan membuat gusar dirinya, dan tak sengaja melihat Reza yang baru keluar dari lift eksekutif dan mengahampirinya.

"Pak Reza tolongin Luna__". Rani semakin kacau.

"Kenapa Luna?". kata Reza merasa tak tenang sambil memegang bahu Rani yang terlihat kaku dan khawatir.

"Luna dikeroyok ditoilet lobby".

"Apa?".

Merekapun memasuki lift eksekutif agar lebih cepat dan sesampainya dilobby bawah mereka mengarah ketoilet dan kemudian melihat Karin yang sudah siap ketempat Luna sudah bersama dengan security dan berjalan cepat kearah toilet.

Saat mereka memasuki toilet Rani menghampiri Luna sudah terlihat kacau dan luka diwajahnya terlihat jelas, spontan Rani mendorong Novi yang berada diatas Luna pun terjatuh kebelakang dan sementara dua orang lainnya menjauhi Luna saat merasakan ketakutan dengan kedatangan Reza dihadapannya.

"APA YANG SUDAH KALIAN LAKUKAN". teriak Reza membuat semua orang terkejut karena mendengar teriakan Reza yang terlihat marah.

Ketiga wanita itupun terdiam dan syok.

"KALIAN TULI JAWAB SAYA". teriaknya lagi.

"Jalang ini sudah berani goda bapak makanya kami mau kasih pelajaran". Jawab Novi tanpa ingin melihat wajah Reza yang sudah pasti marah dengan sikapnya.

"Apa Jalang kata kalian? Kalian tahu sikap kalian sudah sangat kelewatan, kalian juga menuduh Luna menggoada saya. Kalian pikir saya akan diam gitu saja melihat tindakan kekerasan yang kalian lakukan dikantor ini". tegas Reza menoleh pada Luna terlihat kacau dan merasa amat sakit melihat apa yang sudah mereka lakukan pada kekeasihnya itu.

"Soni kamu urus surat pemecatan mereka hari ini". lanjut Reza mengarahkan tatapan tajam pada ketiga wanita yang sekarang ada dihadapannya dan ditemani dua security agar bisa melalarkan bisa ada sesuatu terjadi.

"Bapak tidak bisa pecat kami begitu saja". Eria membela karena merasa apa yang dilakukan pantas didapatkan oleh Luna.

"Kenapa tidak bisa. Ini perusahaan adalah milik saya dan berhak memecat kalian. karena saya tidak ingin punya karyawan yang tidak punya rasa etika seperti kalian". Reza marah menunjuk wanita-wanita itu geram.

"Ini tidak adil. Bapak dengan gamblang membela Luna yang hanya anak magang. Sementara kami sudah lama bekerja diperusahaan ini". Kata Shella.

"Apa kalian mau saya laporkan kepolisian atas tindakan kekerasan yang telah kalian lakukan, hah?". kesal Reza menompangkan tangan kirinya dan tangan kanannya menjukan kearah mereka.

"Saya tidak terima, Jalang ini yang buat masalah". ucap Novi merasa habis emosinya terkuras.

"STOP! Kalian menyebutkan Luna seperti itu". Sentak Reza benar-benar sudah dibuat pusing oleh mereka dengan pembela-belaannya.

Sementara orang yang berada didalam seperti Luna, Rani, Karin, Soni dan Security hanya bisa diam dan menonton saja, karena tidak dapat melakukan apa-apa karena masih dalam situasi emosi diantara mereka dalam percecokannya.

"Memang Luna siapanya Bapak? Jangan-jangan Bapak sudah tergoda sama Jalang itu". sontak Novi.

"JAGA MULUT KAMU YA. LUNA ITU CALON ISTRI SAYA". ucapan Reza keras sehingga membuat telinga mereka bergeming mendengarkan suara keras Reza dan semua orang didalam terkejut.

Dengan sadar Reza mengucapkan kata itu dan membuat ketiga wanita dihadapannya tertunduk malu dan menangis kesal atas semua perbuatan mereka.

"Soni segera urus mereka".

Merasa malu dengan apa yang dilakukan Reza dengan membopong tubuhnya dan melewati karyawan yang berlalu lintang dilobby dengan wajah penasaran lihat Reza membawa gendong seorang wanita.

Untungnya Luna menutup wajah dengan kedua tangannya agar tidak terlihat oleh beberapa karyawan disana. Dan memasuki mobil yang sudah terparkir didepan kantor dan menuju rumah sakit terdekat.

"Mas aku nggak apa-apa. Kita langsung pulang aja". ucap Luna menoleh pada Reza yang masih belum mau buka suara dengan rahangnya yang begitu keras terlihat.

Reza pun memeluk erat wanita dihadapannya dan merasa bersalah karena semuanya karena dirinya Luna bisa terluka seperti ini.

"Maafkan aku. Aku benar-benar khawatir banget sama kamu. Apalagi lihat kamu terluka begini karena aku". Jelas Reza dan mencium kening Luna singkat.

•••

Rumah Sakit♥

"LUNA". Panggil Abel melihat Luna terbaring diranjang rumah sakit dan menghampiri sambil memeluk Luna yang terlihat pucat dihadapanya.

Melihat keadaan temannya seperti ini membuat Abel maupun Rara geram ingin membelas perbuatan yang telah mereka lakukan pada Luna. Tapi Reza melarang karna ketiganya sudah dihukum atas perbuatannya.

"Pengen aku pites itu orang bertiga, sudah buat kamu kayak begini". Sewot Abel mengempalkan tangannya.

"Udah Abel, aku nggak apa-apa kok". balas Luna masih sedikit lemah.

"Lihat muka kamu memar dan bibir kamu terluka". sahut Rara melihat Luna yang terlalu tidak peduli.

Luna hanya tersenyum tidak banyak bicara karena bibirnya masih terasa sakit dan belum bisa banyak bicara, Rezapun datang menghampiri Luna, Abel dan Rara yang berada disisi ranjang mengobrol.

Terlihat Reza baru selesai menelpon seseorang diponselnya dengan raut wajah yang terbilang sangat emosi dan dingin.

"Bagaimana kak, kelanjutan mereka bertiga?". tanya Abel begitu sangat penasaran karena Reza tidak ingin dirinya ikut dalam masalah ini.

"Aku sudah pecat mereka dan mencabut laporan dari kepolisian". balas Reza.

Sebenarnya dia ingin melanjutkan kasus ini tapi Luna menolak karena dia merasa sangat kasian pada mereka meskipun dirinya sudah disakiti oleh ketiganya.

"Kenapa dicabut sih Mas, mereka itu sudah buat Luna terluka?". Abel kesal.

"Aku yang minta mencabut laporan itu". Sahut Luna cepat dan menjawab karena itu adalah keinginannya bukan Reza yang ingin mencabut.

"Kenapa Luna? Kamu berhenti jadi orang baik deh. Aku sebel sama sikap kamu lebih peduli sama orang dari pada diri kamu sendiri. Aku tuh cemas sama kamu dan nggak mau kalau kamu kenapa-kenapa. Dan mereka itu pantas dimasukin penjara biar mereka berpikir bahwa apa yang telah mereka perbuat itu salah". Jelas Abel memandang Luna dihadapanya.

"Abel sok bijak". Luna hanya tersenyum melihat Abel begitu peduli dan memperhatikan dirinya.

"Susah kalau diajak serius. Luna nyebelin". kata Abel cemberut pada temannya yang susah diajak serius, karena ia terlalu baik dan sangat baik.

Secara tiba-tiba Reza menggeser Abel agar menjauhi Luna dari sisi ranjang dan membawa makan untuk kekasih hatinyabitu. "Udah sana kamu minggir, aku mau suapin Luna makan?".

"Biasa aja kali, kak". Abel jengkel melihatnya.

Karena tidak ingin mengganggu dua pasangan ini, Abel dan Rara bergegas kebangku menonton acara tv. Jangan ditanya lagi kamar rawat Luna adalah kamar kelas atas.

Diruangan ini benar-benar lengkap seperti kulkas, televisi, bangku tamu dan kamar untuk menginap juga ada disini. Betapa besar dan mahal kamar rawat ini hanya Reza yang tahu.

"Mas Reza nggak kembali kekantor, aku sudah baikan kok. Disini juga ada Abel sama Rara yang bisa urusin aku". kata Luna akan mengambil sendok dari tangan Reza.

"Nggak. Urusan kantor ada Soni, dia bakal kasih tahu aku kalau emang ada hal penting. Sekarang kamu itu yang paling penting. Terus jangan banyak bicara dan kamu makan yang banyak biar lekas sembuh". Reza pun menatap perhatian dan menyodorkan makan kemulut Luna.

Reza senang sudah menyuapi kekasihnya makan dan melahap habis makanannya, memberikan minum dan obat yang sudah diberikan dokter.

Luna menatap diam Reza yang sedang duduk disampingnya yang sedang sibuk dengan berkas dan laptopnya, karena ia tahu bahwa dia sangat sibuk karena pekerjaanya dan malah menunggu Luna dirumah sakit ia merasa tidak enak hati.

Reza menoleh pada Luna yang diam menatap dirinya.

"Kenapa? Apa aku terlihat ganteng?", goda Reza.

Luna tertunduk malu diam menutup wajahnya dengan selimut.

"Hey, malu kenapa?". goda lagi, menghampirinya dan duduk disisi ranjang dan menatap lekat kekasihnya dan mencium lama kening Luna.

"Mas_", ucap Luna. "Kata kamu bilang aku calon istri kamu, menurutku itu berlebihan?". kata Luna menegakkan lagi posisi badannya, sekarang ia sudah berhadapan dekat dengan Reza.

"Kenapa? Kamu tidak suka kalau aku bilang begitu?". Reza memainkan rambut Luna dan mengusapnya dengan lembut.

"Bukan begitu aku merasa__". Belum sempat ia bicara tiba-tiba Reza sudah mengecup bibir Luna singkat.

"Kamu merasa tidak enak dengan karyawan mungkin karena ucapanku dan membopongmu keluar, kamu takut mereka mengosipi kita, dan aku tidak peduli karena ucapanku itu serius Luna". Jelas kata Reza dan melihat kekasihnya terkejut dengan matanya sedikit melebar tidak percaya.

Hening.

Reza senyum, "Listen, Will you marry me?".

Luna masih terdiam dan matanya berkaca-kaca mendengarkan Reza sedang melamarnya.

"Ini terlalu cepat, kita belum lama kenal?". ucap Luna dan menatap Reza.

"Aku nggak butuh waktu lama buat kenal sama kamu, karena aku yakin kamu adalah wanita yang pantas menjadi ibu dari anak-anakku kelak. Aku tahu kamu masih terkejut, tapi aku serius sama kamu". kata Reza menatap penuh kasih sayang pada wanita dihadapanya.

"Aku__", Luna tidak tahu harus menjawab apa karena ia masih belum bisa mencerna semua dalam pikiranya karena secara tiba-tiba Reza mengajaknya menikah.

terdiam menunggu jawaban.

"Aku tahu kamu butuh waktu, aku akan siap menunggu kamu". Reza mengecup punggung tangan Luna lembut. "Kamu bisa menjawabnya kalau memang sudah tahu apa jawabanya. Aku tidak akan memaksa untuk jawab sekarang". ucapnya lagi.

"Terima kasih Mas, sudah mengerti perasaan aku". balas Luna dan memeluk erat Reza dan mendekapkan wajahnya berada didada bidang kekasihnya yang terdengar detakan jantung yang begitu terdengar indah.

Luna belum bisa menjawab karena bukan tidak siap atau tidak punya jawabannya.

Malah dia sudah siap dan jawabannya adalah 'Yes' tapi ada satu hal yang masih menganjal dihatinya yaitu hubungan mereka terlalu singkat ia takut kalau hubungan mereka hanya luapan cinta sesaat. Karena pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan seumur hidup.

pernikahan yang sangat diidamkan semua orang adalh pernikahan yang bahagia dan bisa menjaga keutuhan keluarganya, saling percaya terhadap pasangan dan menerima apa adanya pasangan kita.

♥♥♥

Terpopuler

Comments

crush onyou

crush onyou

🦋

2022-02-18

0

Wanda Meilani

Wanda Meilani

jsgsushsbksjagsysh

2022-01-23

0

Wanda Meilani

Wanda Meilani

dih siapa lo ngatur ngatur

2022-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pertemuan
2 02. Karyawan Magang
3 03. Perempuan Dimasa Lalu
4 04. Kejutan
5 05. Perasaan
6 06. Kebersamaan
7 07. Jatuh Cinta
8 08. Makan Malam
9 09. Pria Dimasa Lalu
10 10. Curahan Hati
11 11. Tukar Pikiran
12 12. Bimbang
13 13. Menghidar
14 14. Kesabaran
15 15. Berbaikan
16 16. Kencan Pertama
17 17. Kekacauan
18 18. Kerinduan
19 19. Kegusaran
20 20. Kenalan Lama
21 21. Restu
22 22. Berlibur
23 23. Kecemasan
24 24. Kejujuran
25 25. Permintaan Maaf
26 26. Penentuan
27 27. Kepulangan
28 28. Sidang
29 29. Lamaran
30 30. Kesalah pahaman
31 31. Pernikahan
32 32. Kehidupan Baru
33 33. Rencana
34 34. To Japan
35 35. Keluarga Kecil
36 36. Marah
37 37. Bertingkah Aneh
38 38. Hamil
39 39. Rumah Baru
40 40. Keputusan
41 41. Peringatan
42 42. Kejadian Masa Lalu
43 43. Syukuran
44 44. Penasaran
45 45. Ide Gila
46 46. Kepercayaan
47 47. Reuni
48 48. Kegilaan
49 49. Penangkapan
50 50. Kantor Polisi
51 51. Maaf
52 52. Rencan dan Kejutan
53 53. Rapat dan Rencana
54 54. Penangkapan dan kesepakatan
55 55. Barberque
56 56. Manja
57 57. Posesif
58 58. Thank You, Mom
59 59. Perhatian...
60 60. Say Yes
61 61. Cemburu Buta
62 62. Si Kembar
63 63. Pertingkaian
64 64. Pengasuh
65 65. Pesta Ulangtahun
66 66. Teguran
67 67. Bohong
68 68. Berubah
69 69. Kabur
70 70. Penjelasan
71 71. Dede Bayi
72 72. Lupa
73 73. Kejutan Untuk Reza
74 74. I'm Home
75 75. Happy Ending
76 76. Ext. Part 1
77 77. Ext. Part 2
78 78. EXTRA PART SPECIAL (1)
79 79. EXTRA PART SPECIAL (2)
80 80. EXTRA PART SPECIAL (3)
81 81. EXTRA PART SPECIAL (4)
82 82. EXTRA PART SPECIAL (5)
83 83. EXTRA PART SPECIAL (6)
84 Say Hi (Bukan Update) Read Please
85 84. EXTRA PART SPECIAL (7)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
01. Pertemuan
2
02. Karyawan Magang
3
03. Perempuan Dimasa Lalu
4
04. Kejutan
5
05. Perasaan
6
06. Kebersamaan
7
07. Jatuh Cinta
8
08. Makan Malam
9
09. Pria Dimasa Lalu
10
10. Curahan Hati
11
11. Tukar Pikiran
12
12. Bimbang
13
13. Menghidar
14
14. Kesabaran
15
15. Berbaikan
16
16. Kencan Pertama
17
17. Kekacauan
18
18. Kerinduan
19
19. Kegusaran
20
20. Kenalan Lama
21
21. Restu
22
22. Berlibur
23
23. Kecemasan
24
24. Kejujuran
25
25. Permintaan Maaf
26
26. Penentuan
27
27. Kepulangan
28
28. Sidang
29
29. Lamaran
30
30. Kesalah pahaman
31
31. Pernikahan
32
32. Kehidupan Baru
33
33. Rencana
34
34. To Japan
35
35. Keluarga Kecil
36
36. Marah
37
37. Bertingkah Aneh
38
38. Hamil
39
39. Rumah Baru
40
40. Keputusan
41
41. Peringatan
42
42. Kejadian Masa Lalu
43
43. Syukuran
44
44. Penasaran
45
45. Ide Gila
46
46. Kepercayaan
47
47. Reuni
48
48. Kegilaan
49
49. Penangkapan
50
50. Kantor Polisi
51
51. Maaf
52
52. Rencan dan Kejutan
53
53. Rapat dan Rencana
54
54. Penangkapan dan kesepakatan
55
55. Barberque
56
56. Manja
57
57. Posesif
58
58. Thank You, Mom
59
59. Perhatian...
60
60. Say Yes
61
61. Cemburu Buta
62
62. Si Kembar
63
63. Pertingkaian
64
64. Pengasuh
65
65. Pesta Ulangtahun
66
66. Teguran
67
67. Bohong
68
68. Berubah
69
69. Kabur
70
70. Penjelasan
71
71. Dede Bayi
72
72. Lupa
73
73. Kejutan Untuk Reza
74
74. I'm Home
75
75. Happy Ending
76
76. Ext. Part 1
77
77. Ext. Part 2
78
78. EXTRA PART SPECIAL (1)
79
79. EXTRA PART SPECIAL (2)
80
80. EXTRA PART SPECIAL (3)
81
81. EXTRA PART SPECIAL (4)
82
82. EXTRA PART SPECIAL (5)
83
83. EXTRA PART SPECIAL (6)
84
Say Hi (Bukan Update) Read Please
85
84. EXTRA PART SPECIAL (7)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!