♥♥♥
Pagi sinar matahari yang masuk melalui celah jendela kaca membangunkan Luna dari tidur nyamannya. Dan lalu melihat kedua temannya masih tidur nyenyak, karena semalaman ketiganya bersenang-senang sampai larut. Abel maupun Rara memutuskan untuk menginap diapartemennya. Luna pun bergegas kekamar mandi dan membersihkan tubuhnya agar terasa lebih segar.
Dan memang sekarang adalah hari libur sehingga dirinya tidak harus bangun pagi, tapi karena sebuah kebiasaan ia pun melakukan kegiatannya seperti mengepel, mencuci pakaian dan mencuci piring bekas makan mereka semalam.
Setelah beres dengan kegiatannya, Luna duduk diruangan sambil menonton acara cartoon sebagai hiburannya agar pikiran fresh dan menyantap sereal sebagai sarapan untuk mengisi perutnya yang begitu keroncongan. Ia menoleh kearah jam dinding yang tergantung disisi pintu kamarnya menujukan pukul 08:00 pagi, seseorang menghampirinya dan mengambil mangkuk sereal ditangannya.
"Abel, sikat gigi dulu jorok banget sih". sahut Luna menepuk lengan Abel yang tiba-tiba mengambil sarapannya.
"Ah bawel, mulut aku nggak bau". balas Abel sambil maemajukan wajahnya ke Luna sembari membuka mulutnya.
"Dasar Abel jorok". ucap Luna menahan sedikit napasnya. Saat sibuk dengan acara menonton tv dengan Abel.
Ponsel Luna pun bergetar ada chat masuk.
Reza
Sore aku jemput kita nonton sambil makan malem. Dan satu lagi jangan ajak Abel maupun Rara mereka pengganggu. Sampai jumpa nanti sore ♥
Luna tersenyum melihat chat kekasihnya membuat Abel disisinya mengerut alis penasaran mendapatkan temannya tersenyum sumbringah sendiri.
"Kamu sehat kan Lun?". Abel meletakkan tangannya dikening Luna.
"Apaan sih, aku sehat kok". sewot Luna.
"Abisnya kamu dari tadi senyum-senyum sendiri aku jadi merinding". kata Abel menggeliat sok ketakutan.
"Ini karena kakak kamu, yang buat aku senyum-senyum?".
"Kak Reza kenapa, dia chat apa?".
"Dia ajakin aku nonton sore ini berdua aja".
"Semenjak kalian pacaran tingkah konyol kak Reza keluar tahu nggak, kayak anak SMP yang lagi Puber. tingkahnya lebih-lebih dari Biboy".
"Ah, aku jadi kangen Biboy, kapan dia pulang dari Bali? udah satu minggu nggak ketemu".
"Minggu depan juga pulang, dia kalau sudah sama kakek sama neneknya gak bisa kabur atau diganggu".
"Oh begitu. Nanti dandanin aku ya buat kencan pertama sama Mas Reza".
"Siap kakak ipar". Goda Abel sembari memberikan hormat.
"Jadi malu dipanggil gitu, coba panggil lagi kayak tadi?". seru Luna malu dan meminta Abel untuk mengulang lagi ucapannya tadi.
"KAKAK IPAR". teriak Abel agar Luna lebih jelas mendengar ucapanya. Keduanya pun tertawa lepas membangunkan Rara yang tadi tidur dikamarnya dan menghampiri Luna dan Abel diruang tamu yang masih sedikit belum sadarkan diri dari tidurnya.
Dua jam sebelum dijemput Reza, Luna sudah terlebih dahulu mempersiapkan pakaian, sepatu, dan tas yang akan dipakai untuk mereka kencan nanti sore.
Abel dan Rara memilihkan pakaian yang cocok untuk Luna, setelah satu jam memilih akhirnya mereka menemukan pakaian yang cocok agar kencan pertama temannya ini berjalan dengan lancar.
Sebelum memakaikan pakaian Luna ia dimake over terlebih dahulu wajahnya oleh Rara yang jago meriaskan wajah dan sementara Abel menyiapkan aksesoris yang pas.
Setelah tiga puluh menit Rara mengerjakan make up Luna terlihat natural dan bercahaya, Luna pun berganti pakaian menunggunakan dress tweet warna gading one piece dipadukan dengan kitten heel agar lebih leluasa bergerak yang berwarna senada dengan dress, tas sling bag dan setuhan manisnya jam tangan terlihat simple dan feminim membuat penampilan Luna terlihat cantik dan menawan.
"Kamu cantik banget kakak ipar?", kata Abel goda, melihat penampilan Luna dari ujung kepala sampai kaki. Sementara Rara mengerutkan alisnya tak percaya dengan ucapan Abel.
"Ehm, jadi sekarang udah merubah panggilan jadi kakak ipar?", sahut Rara mengoda.
"Bukan aku yang suruh ya". Luna pura-pura tak peduli karena merasa malu.
"Iya, kakak ipar", goda Abel kembali.
Setelah selesai lima belas menit sebelum Reza menjemput, Luna terus mondar-mandir diarea dapur karena merasa gugup dan meninum air yang sudah hampir empat gelas telah dihabiskan.
Tak lama suara bel pun berbunyi, dengan langkah sigap Abel yang membuka pintu ingin melihat wajah kakaknya yang sedang kasmaran.
Abel berdeham, "Ehm, maaf Mas ini cari siapa ya?", goda adiknya.
"Abel! Mana Luna?", Reza malu-malu dan melihat kearah dalam apartemen tapi tidak masuk karena adiknya telah menghalanginya.
"Mas ini tidak sabaran sekali yah untuk bertemu dengan Luna. Memangnya mau kemana sih?". Goda Abel lagi.
"Kamu nyebelin banget ya nanti acara nonton keburu mulai kalau begini". Reza kesal melihat adiknya yang terus-terus mengoda dirinya, dan memperhambat acara nontonnya dengan kekasihnya.
"Sabar!! Rara bawa kakak ipar aku kemari, ada yang udah nggak sabar disini", panggil Rara menoleh arah belakang. Mendengar Abel memanggil Luna dengan sebutan kakak ipar sontak membuat Reza senang.
Rara dan Luna melangkah kearah pintu dengan langkah tegap karena gugup Luna memegang tangan kanan Rara untuk membantunya jalan karena merasa bergetar dan sama halnya dengan dadanya berdebar.
Kedatang keduanya terlihat oleh Abel dan Reza yang sejak tadi berada didepan pintu menunggu Luna.
Reza benar-benar terkejut melihat kekasihnya begitu cantik.
"Kamu cantik banget hari ini, Taylor Swift aja kalah sama kecantikan kamu?", ucap Reza melihat Luna kekasihnya dari ujung kepala sampai kaki terpesona dengan penampilan kekasihnya.
sementara Rara dan Abel melihat Reza yang sedang menggombal membuat keduanya sedikit risih dengan ucapan Reza yang terlalu gombal diumurnya yang sudah 29 tahun.
Luna tersenyum malu, "Terima kasih, Mas Reza juga ganteng banget hari ini". ucap Luna membalas pujian kekasih hatinya.
Rara berdeham membuat sepasang kekasih ini menoleh, "Jadi mau saling puji memuji nih, kapan berangkatnya". Godanya.
"Iya, tadi minta buru-buru", sahut Abel.
"Bawel kalian berdua. Ayo Luna kita pergi para Jomblo kayaknya sirik sama kita". Reza menarik lembut tangan Luna keluar apartemen setelah meledek kedua wanita dihadapanya dengan tatapan puas dan masuk kedalam lift.
"DASAR BUCIN, AKU JUGA MAU CARI PACAR LIAT AJA NANTI". teriak Abel saat keduanya sudah memasuki lift.
"Sabar!! Kita memang kenyataannya Jomblo". kata Rara tersenyum.
"Kita juga harus punya pacar Rara jangan kalah sama mereka, sebel deh liat mereka berdua". sahut Abel kesal.
•••
"Untung kita nggak telat, masih ada waktu lima belas menit kita beli Popcorn and Soda Drink nya dulu sebelum masuk kedalam". Kata Reza.
"Iya". Singkat Luna.
Keduanya membeli *Popcorn and Soda Drink dengan Ukuran Large cukup untuk mereka berdua, dan bergegas masuk kedalam Theater* yang sudah dalam keadaan sudah redup dan mencari bangku yang tertera ditiket yang sudah ia pesan dan duduk berdamping.
"Kamu tahu kan film ini sedikit seram. Dan kalau kamu takut, kamu bisa berlindung dibahuku?". Reza berbisik ketelinga Luna sambil menunggu film yang mereka tonton diputar.
Luna mencubit pelan tangan Reza, "Dasar modus".
"Nggak apa-apa dong sama pacar sendiri". goda Reza terlihat santai dengan ucapannya.
"Gombal", balas Luna bisik.
Film pun diputar dan keadaan menjadi menyeramkan dan menegangkan saat cahaya lampu sudah benar gelap hanya ada cahaya layar bioskop yang bantu pencahayaan mereka didalam, untuk Luna Film Horror sudah biasa ditontonnya jadi tidak begitu kaget atau terkejut.
Dan berbeda dengan Reza yang sok berani meminta Luna untuk berlindung dibahunya, ternyata seorang penakut dan malah dia yang terus berteriak ketakutan dan berlindung menunduk dibahu Luna dan mencengkram tangannya erat.
Karena terkejut saat ada sebuah adegan dimana seorang biarawati tiba-tiba saja muncul didalam air dengan wajah yang menyeramkan. Luna melihat Reza merasa ketakutan membuat dirinya senyum geli melihat tak percaya ternyata kekasihnya itu seorang yang penakut tidak sesuai dengan penampilan dan sikapnya yang dingin.
"Kok jadi kamu yang jadi ketakutan begitu sih". bisik Luna melihat tingkat konyol Reza yang terlihat takut.
"Siapa yang takut, cuma kaget aja". Balas Reza dan membenarkan kembali posisinya tegap kearah depan.
Belum beberapa detik suara pria itu terdengar lagi, "Aaaaaaaghhhhh". teriaknya terkejut.
Luna hanya tertawa geli melihat Reza yang tidak bisa melihat film horror.
"Lain kali kita nonton Comedy atau tidak Romance aja deh jangan Horror". kata Reza pelan Disela-sela tontonannya.
"Kamu sendiri yang pilih film ini, kamu lupa ya? ".
"Iya aku kira flmnya nggak terlalu memegang begini, Dan seramnya biasa aja, tapi_ternyata bikin aku kaget tapi nggak takut ya". belanya sendiri.
"Iya aku tahu. Mas nggak takut. Cuma terkejut karena saking takutnya, iya kan?". Luna tertawa pelan.
"Udah deh tonton aja filmya".
"Iya, dasar penakut".
Setelah film selesai, Luna dan Reza keluar dari Theater dan berjalan keluar gedung menuju tempat makan agar mereka bisa mengisi perut mereka yang sudah kelapar, dan menuju restoran yang sudah dia pesan didaerah Kuningan.
Hanya butuh waktu lima belas menit untuk sampa tempat tujuan mereka yaitu Cloud Lounge & Dining.
Keduanya disambut oleh seorang pelayan pria, menuntun mereka ketempat yang sudah disiapkan.
Tempatnya bagus dan suasananya juga luar biasa. Secara keseluruhan, Cloud Lounge & Dining menawarkan atmosfer yang begitu keren dan menakjubkan. Lebih saat berbicara tentang City View yang istimewa. Dan dari atap Menara Plaza Office, mereka bisa menikmati dan melihat segala penjuru Jakarta dari ketinggian.
Tidak lama beberapa pelayan membawakan makanan dan menyajikan dimeja, disamping keistimewaan City View nya yang keren dan menu masakan ala Eropa, Mediternia dan Wetern menjanjikan letupan rasa dilidah. Mereka sekarang disuguhi dengan menu makanan daging sapi Australia panggang Tataki dengan Chimchurri Sauce dan Seabass Confit Gaya Spanyol disajikan dengan Buncis dan Hummus, dan ini adalah makan malam yang benar-benar sangat romantis. Selesai menikmati makan malam keduanya saling berbicang-bincang dan menikmati Wine yang disediakan untuk keduanya.
"Apa kamu sering ajak seperti ini saat berkencan dengan seorang wanita?", ucap Luna sangat mengagumi tempat dan yang paling terkesan ada sikap Reza yang membuat dirinya seperti wanita yang sangat beruntung.
"Not this is the first and you are the first woman". ucap Reza sambil memandang pria dihadapannya dengan menebarkan senyuman manis.
"Really?", ucapnya tidak begitu yakin.
"Tentu saja, kamu tidak percaya?". balasnya mengerutkan alis.
"Aku percaya". Balasnya dan kembali melanjutkan lagi ucapnya.
"Apa aku boleh bertanya sesuatu mungkin ini sedikit pribadi dan mungkin kamu tidak suka, tapi aku sangat penasaran dengan sesuatu hal tentang ibu Biboy wanita yang pernah kamu cintai, Mas?". tanya Luna sedikit gugup karena telah mendapat reaksi Reza terlihat dingin saat membicarakan ibunya Biboy.
"Aku tidak akan marah karena memang kamu harus tahu juga, dan saat aku menceritakan semuanya kamu tak akan berubah pikiran untuk berhubunganku lagi kan?". balas Reza dengan tatapan meyakinkan pada Luna.
"Tentu saja tidak, ini keputusan aku dan aku akan terima kamu apa adanya begitu juga dengan Biboy yang sangat aku sayangi".
"Aku dan Lisa tidak pernah menikahdan aku seorang pria yang brengsek yang tega meninggalkan Lisa saat dia sedang hamil, apa kamu terkejut?".
"Aku sedikit terkejut dan aku juga sangat yakin Mas Reza melakukan itu karena ada alasannya kan? Karena mana mungkin orang brengsek mau mengurus dan menyanyagi anaknya, yang aku lihat ada pria yang rela berkorban untuk orang yang dicintainya".
"Bagaimana sama kamu, kamu pernah pacaran berapa kali?".
"Aku cuma satu kali pacaran itu juga waktu SMA".
"Semenjak itu, kamu belum pacaran lagi, apa pria itu masih terbayang dihati dan pikiran kamu, sehingga kamu tidak melakukan hubungan dengan pria lain setelah itu?".
"Tentu aja nggak. Mungkin gara-gara dia yang udah buat aku patah hati, makanya aku jadi susah buat berhubungan sama pria lain. tapi setelah kenal Mas Reza aku nggak takut untuk memulai kembali sebuah hubungan".
"Kamu dibuat patah hati? Berarti pria itu bodah. Tapi aku bersyukur berkat kebodohan dia aku bisa bertemu kamu".
"Terima kasih karena kamu sudah menemukan aku, Mas".
"Baiklah nanti kita bisa sama-sama berterima kasih pada pria yang udah buat kamu patah hati".
keduannya pun tertawa.
setelah mengobrol dan mendengarkan respon Luna yang bersikap seperti orang dewasa meski dirinya masih muda. Membuat ia sangat bersyukur karena bisa mendapatkan wanita yang begitu pengertian dan percaya padanya.
Reza memegang erat tangan wanita didepan dan memberi kecupan singkat dipunggung tangan Luna lembut.
"Aku sangat beruntung karena bisa memiliki kamu dihatiku, aku janji tidak akan menyakitimu maupun meninggalkan kamu. Karena aku sangat mencintaimu Luna Anatasya Gerraldy".
"Aku juga sangat mencintaimu Reza Aditya Winjaya".
Keduanya pun hanyut dalam kehangatan malam dengan suasana romantis yang membuat mereka tidak akan bisa melupakan makan malam mereka hari ini.
Segela sesuatu membuat Luna dan Reza saling bertukar menceritakan semua tentang kehidupan mereka dimasa lalu yang sangat ia benci bila harus diceritakan kembali tapi ia pun merasa lega sudah memberi tahu pada Reza tentang pria yang telah menyakitinya tanpa memberi tahukan siapa namanya. Dan Luna berpikir Reza tidak akan kenal dengan Aldo mantannya.
Setelah melewati malam kencan pertama mereka, kedua pasangan memutuskan untuk kembali pulang karena tidak ingin aktifitas esok harinya kelelahan. Mereka Menikmati perjalanan keapartemen mereka dengan pemandangan jakarta bila malam terlihat indah dan ramai.
Sebelum kembali memasuki apartemen, Luna dan Reza menetap dalam mobil yang sudah terparkir dilantai dasar apartemen dan bicara ringan sebelum kembali ketempat mereka masing-masing.
"Hari ini aku senang banget, terima kasih Mas". Kata Luna mengarahkan pandangan pada Reza disamping tempat duduk.
"Harusnya aku yang bilang begitu, aku sangat sangat senang sekali bisa bersama kamu malam ini". Balas Reza menatap mata Luna dan mengelus lembut wajah lembut, memejamkan kedua mata dengan mendekati bibir Luna dan mencium lembut.
Semakin lama ciuman itu berubah menjadi lamutan cepat dan dalam begitu bergairah berbaur dengan lidah mereka yang saling menari didalamnya membuat napas keduanya semakin berat. Dan tanpa disadari tubuhnya Luna sudah terangkat berada didalam pangkuan Reza dan semakin membalas ciuman dengan rakus.
Saat Reza semakin tegang sementara Luna yang terlihat bergetar kemudian ia melepas ciuman dan menopangkan kedua dahi keduanya saling bertemu menenangkan kembali napas mereka. "Sepertinya kita harus berhenti, sebelum semuanya terjadi. Kamu tahu maksudku kan?". ucap Reza lembut dan Luna hanya mengangguk setuju karena malam ini begitu membuat kedua benar-benar gila akan cinta dan setuhan-setuhan keduanya.
Luna pun kembali pada bangku disamping dan merapihkan pakaianya yang terlihat kusut dan Reza pun sama seperti yang Luna lakukan, keduanya turun dari mobil bergegas memasuki lift dan Reza terus memegang tangan Luna erat tersimpu malu karena mengingat kejadian dimobil yang sudah membuat kedua hampir lupa diri.
'ting'
Pintu pun terbuka lantai apartemen Luna sampai, dan Luna melepas genggam erat Reza namun dia tidak melepaskan tangannya dan mengecup lama kening Luna.
"I love you, and good night".
"Love you too and night".
Lunapun membalas dengan mengecup pipi Reza singkat dan membuat Reza merasa malu dan senang.
Luna melambaikan tangannya sebelum pintu lift tertutup. Dan memasuki apartemennya yang sudah gelap dan melihat Abel dan Rara sudah tertidur pulas diranjang, dan kemudian membagunkan keduanya melihat keberadaan Luna sudah pulang dari acara kencannya itu.
"Yang baru pulang kencan nggak tahu waktu?". Goda Rara yang masih berbaring diranjang.
"Ah! Inikan baru jam setengah dua belas, belum pagi kan". balasnya Luna. Ia pun bergegas kekamar mandi, mencuci muka dan sikat gigi sambil mengganti pakaiannya tanpa ingin mandi karena kelelahan.
"Bagaimana acara kencannya?". tanya Abel penasaran.
"Mas Reza benar-benar buat kencan pertama berkesan banget. Kita nonton film Horror, terus kita makan malam romantis di CL&D, Aku nggak tahu harus cerita apa lagi sama kalian, karena apa yang dilakukan Mas Reza terhadap aku susah untuk diucapkan dengan kata-kata, dan semua itu benar-benar Perfect". ucap Luna dengan hati senang tiada tara.
"Aku jadi pengen punya pacar, kayak dinovel-novel gitu. Pria tampan, kaya, muda, dan Bad boy". Sahat Rara.
"Aku juga, tapi pengennya kayak Christian Grey". Seru Abel.
"Jangan terlalu berkhayal, ini dunia nyata bukan Webtoon ataupun Novel. Lanjutinnya didunia mimpi aja, dan sekarang aku mau tidur capek banget sumpah". Kata Luna.
Ia membaringkan tubuhnya disisi ranjang dekat Abel yang tidur ditengah mereka.
"Ish gitu banget, kita kan penasaran kelanjutannya". kata Abel.
"Luna".
"Luna".
Terlelap tidur.
Abel maupun Rara menggoyangkan badan Luna yang sudah tidur karena lelah. Karena Luna tidak bangun saat diganggu Abel maupun Rara, keduanya pun kembali melanjutkan tidur mereka. mungkin keduanya benar-benar melanjutkan khayalan mereka didunia mimpi. dan sehingga ketiganya tidur dengan lelap.
♥♥♥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Anonymous
Visulnya siapa thor?
2022-01-23
0
Rama Dani
cpt halalin
2021-06-03
0
Li Can
hmmmm tiap kali berakhir dg ciumaann, jd bayangin. 😁😁😁😁
2021-05-02
0