10. Curahan Hati

♥♥♥

kejadian itu sudah beberapa hari setelah kejadian Luna bertemu kembali dengan Aldo. Dia ingin sekali menceritakannya pada Abel dan Rara yang sekarang sedang menginap diapartemennya. Namun takut mereka berpikir bahwa dirinya masih belum bisa melupakan Aldo orang yang menyakiti dan mengkhianati cintanya. Masalahnya adalah, bagaimana cara untuk bisa memaafkannya sampai sekarang saja dirinya tidak ingin bicara ataupun menatapnya, saat kami bertemu kembali setelah beberapa tahun lamanya. Egois memang bila Luna tidak memaafkanya toh dia sudah tidak memiliki rasa cinta untuk pria itu sama sekali.

Saat Luna duduk terdiam ditengah Abel dan Rara, dia terkejut saat mendengar ucapan Abel yang tiba-tiba disaat dia baru sadar dalam lamunannya.

"Luna jujur ya, kamu suka nggak sama Kak Reza?", tanya Abel

Hah!

Masih belum merespon

Luna!

"Kamu suka nggak sama Kak Reza", serunya kembali setelah Luna belum menjawab pertanyaannya.

"Kenapa tiba-tiba".

"Aku butuh jawaban kamu", protesnya

"Kenapa aku harus jawab pertanyaan kamu, Harusnya dia sendiri yang bertanya seperti itu". Balas Luna sedikit tersentak tanpa sadar, membuat Abel dan Rara terkejut dengan ucapan Luna.

Suara gelak tawa temannya disamping membuat dia binggung apa yang salah dengan jawabnya.

"Kok malah ketawa sih", seru Luna merasa bodoh dengan sikapnya.

Masih tertawa Rara berujar, "Dasar Luna polos, aku baru tahu Luna  ngarepin ditembak sama duren", masih tertawa.

"Rara", protesnya. Lalu menekukan wajahnya karena malu.

"Kasian banget teman aku belum juga ditembak-tembak", goda Abel pada Luna yang sudah merah padam diwajahnya.

"Udah jangan meledek", Luna menutup wajah dengan kedua lapak tanganya, karena terus digoda oleh kedua temannya.

Saat sedang asyik berbicang suara bel pun berbunyi, Lunapun mengerutkan alisnya dan bertanya-tanya siapa yang datang. Setahu dirinya tidak ada yang tahu apartemenya selain teman-temanya.

"Aku buka pintu dulu", kata Luna meninggalkan kedua temannya. Dan melangkahkan kakinya kearah pintu.

Mas Reza, Biboy

"Apa aku ganggu kamu", kata Reza yang sedang mengendong anaknya.

"Nggak, silahkan masuk", balas Luna mempersilahkan keduanya masuk.

Kedatangan Reza dan Biboy membuat dirinya senang tak karuan. namun Luna baru sadar bahwa diapartemen bukan hanya ada dirinya tapi bersama dengan Abel dan Rara.

"Kak Reza", seru Abel.

"Abel, kamu ngapain disini_", Reza kaget karena dirinya merasa malu kedatangannya dipergoki adiknya. Dia pun menoleh ke Luna yang tersenyum kikuk.

"Mas, mereka berdua menginap disini", seru Luna.

Sebelum Reza berbicara adiknya dengan cepat bergumam,

"Wait, Kak Reza ngapain kesini. Jangan bilang ini karena Biboy".

Deg!

Dada Reza pun mati rasa saat adiknya tahu Biboy menjadi alasan dirinya untuk bertemu Luna.

Abel malu-maluin aku aja. batin Reza

"Kok diam aja", tanya Abel mengoda.

Reza belum menjawab, Luna dengan cepat membuka suara untuk mengalihkan pertanyaan agar Abel tidak banyak bertanya. "Aku yang suruh Mas Reza kesini, soalnya aku kangen sama Biboy", Luna berbohong dan mempersilahkan Reza untuk duduk.

Karena mendengar penjelasan dari Luna tentang maksud kedatangan Reza. Temannya sekaligus adik dari atasanya itu, Abelpun berhenti bertanya-tanya. Dalam apartemen yang biasanya hanya ada Luna sendiri, tapi sekarang dia ditemani oleh Reza, Abel, Rara dan Biboy membuat suasana apartemen terasa hangat dengan suara tawa mereka.

Tak terasa sudah jam makan malam, Luna bergegas kedapur untuk memasak untuk mereka, ia pun memeriksa bahan makanan dikulkas. Untuk bahan pertimbangan apa yang bisa dimasak. Saat Luna sedang sibuk memasak seseorang datang menghampirinya. "Apa ada yang bisa aku bantu?".

Luna pun menoleh dan menjawab, "Nggak usah mas duduk aja", ia sambil mencicipi masakannya.

"Aku nggak bisa berdiam diri, kalau kamu sibuk didapur", protes Reza.

"Baiklah", Luna menyerah.

Berkat bantuan Reza acara masak pun lebih cepat selesai, keduanya meletakkan pasta yang sudah jadi dimeja. Abel dan Rara datang Menghampiri, sementara Biboy tidur dikamar Luna.

"Wah! Pasta", seru Abel.

"Udah lama nggak cobain pasta buatan Luna", Rara menghirup bau pasta yang begitu mengoda mulutnya.

"Silahkan dimakan", ajak Luna.

Mereka pun menikmati hidangan pasta yang menggugah selera dan disela-sela makan Reza memecahkan keheningan.

"Pasta kamu mirip buatan Unclenya Biboy ". Ketika itu Abel sedikit tersedak, dan cepat mengambil minum tanpa mengganggu sekitarnya.

"Masa sih", singkat Luna.

"Nanti aku ajak kesana. Dia punya restoran Italy. Namanya A_", ucapanya terhenti saat Abel pura-pura merasa kesakitan.

"Aw, sakit", mereka pun menoleh pada sumber suara.

"Kenapa kamu?", gerutu Reza.

"Bibir aku kegigit", Abel pura-pura agar kakaknya tidak melanjutkan kembali ucapanya. Karena tidak ingin Luna tahu tentang pria yang sudah menyakiti temannya.

"Makanya hati-hati kalau makan", Reza kesal dengan tingkah adiknya yang terlalu kekanak-kanakan. Sementara Luna, Rara hanya tersenyum melihat Abel dan melupakan ucapan Reza sampai mereka selesai makan.

Berselang satu jam Reza mengambil Biboy dikamar Luna, kamar yang rapih, dan terpampang lukisan suasana persawahan yang didominasi warna putih terlihan simple dan calm seperti kepribadian perempuan disampingnya.

"Aku pulang dulu ya", Reza mengendong Biboy yang sedang tidur dipelukannya. Berjalan mengarah pintu keluar yang ditemani Luna dan mengantar Reza sampai Lift.

"Hati-hati, Mas". Seru Luna memandang kearah Reza yang sudah berada dalam lift.

"Iya, terima kasih juga buat makan malamnya", balas Reza tersenyum.

Pintu lift pun tertutup, dan setelah melepas kepulangan pria itu Luna kembali keapartemen yang sudah ditunggu temannya diruang tamu.

"Luna, tumben kamu buatin kita pasta", ujar Rara. Ia tahu bahwa Luna sejak kejadian dulu tidak ingin mengingat tentang hal-hal pria itu. Mungkin orang akan berpikir aneh, ingin melupakan seseorang apa hubungannya dengan pasta? Tapi itu benar-benar berhubungan erat dengan hubungan keduanya saat itu.

Luna mengerutkan kedua halisnya merasa ada yang aneh dengan Rara maupun Abel, apalagi dengan pertanyaan itu. Ia pun semakin gusar saat ditatap tajam yang sedang menunggu jawabanya. Luna menjadi tak karuan dan sesak didadanya pun terasa menyakitkan saat dia akan menjawab. Menghela napas panjang membantunya lebih tenang. Seperti yang mereka tahu Luna sangat benci dengan makanan itu, tapi tidak dengan makanan khas Italy lainnya. Karena hanya makanan itu yang mengingat masa lalunya.

"Didalam kulkas hanya ada itu", berhenti sejenak, "Lalu aku buat pasta. Memangnya kenpa? Hah?", suara Luna sedikit bergetar. Rara dan Abel begitu mengintrograsinya karean ia membuatkan pasta. Memang salah membuat makanan itu, toh sekarang ia sudah melupakan masa lalunya, dan sekarang Luna hanya bisa melihat masa depannya dengan pria yang mencintai dirinya dengan tulus. Dan masa lalu menjadi pelajaran untuk dirinya berhati-hati memulai sebuah hubungan.

Rara maupun Abel terus menatapnya tajam dan dengan hati yang masih bertanya-tanya.

"Aneh aja. kamu yang bilang sendiri, sudah tidak mau hal-hal yang mengingatkan tentang dia. Apa kamu masih belum melupakannya?", kata Rara dan Abel disebelahnya hanya mengangguk setuju.

"STOP. Aku nggak mau bahas dia sekarang. Dan aku nggak mau dengar", sentak Luna sambil menutup kedua telinganya dengan tangan disisi lainya. Rara dan Abel pun terkejut bukan main melihat respon Luna yang terlalu berlebihan. Merekapun beranggapan bahwa Luna masih belum bisa melupakan Aldo. Keduanya diam tanpa mengucapkan satu patahpun memberikan waktu Luna untuk bisa menenangkan pikiranya, da mengubah posisi duduk mereka kembali mengarah kelayar televisi.

Entah hanya perasaan Luna, tapi dirinya benar-benar bodoh dan sudah kelewatan dengan ucapanya hingga dirinya menyentak kedua temannya yang begitu perhatian dan peduli dengannya.

"Maaf, sekali lagi maaf", Luna menundukan wajahnya merasa bersalah dengan mata yang sedikit basah karena menangis dalam diam.

Rara dan Abel menoleh melihat Luna sudah menangis, dan merekapun memeluk erat perempuan yang sedang tertuduk dan menenangkannya dengan elusan rambut maupun punggungnya lembut dalam keheningan.

Sampai Luna mau berbicara pada mereka kembali dan mencurahkan hati, pikiran dan emosinya.

Tebakan mereka benar, Luna bersuara dan masih serak efek menangis, "Aku ketemu sama dia".

Mendengar ucapa Luna keduanya benar-benar tidak percaya, terutama Abel saat ini begitu sangat terkejut.

"APA", masih dengan ekspresi terkejutnya yang telalu over. Ia tidak menyangka keduanya akan bertemu dengan cepat. Mungkin egois, bila Abel berharap mereka tidak bertemu kembali. Bukanya ia punya perasaan pada pria itu, sebaliknya ia juga tidak begitu suka dengannya karena sudah menyakiti teman baiknya. Yang ia takutkan bila ia tahu kalau pria itu memiliki hubungan dengan anaknya Reza kakaknya. Apa dia akan menjauhi Biboy ataupun kakaknya yang sangat ia cintai? itu pikiran yang terus berputar dibenaknya. Semenjak ia tahu bahwa Aldo ternyata adalah adik dari Alm. Lisa kekasih Reza.

"Ketemu dimana?", tanya Rara penasaran.

"Direstoran Italy, saat aku sama Mbak Rani makan disana. Dan yang aku nggak percaya, ternyata dia Chef dan pemilik restoran itu." balas Luna dengan hatinya yang mulai tenang.

"Maksud kamu di 'Losso' ?", Abel keceplosan.

"Kok kamu tahu? Jangan-jangan kamu udah ketemu sama dia", ujar Luna menatap Abel curiga.

"Mampus_", gumam Abel.

Luna masih dengan tatapan tajam kearah Abel yang terlihat gugup, "Jadi kamu sudah tahu sejak kapan?", dilihatnya Abel masih bungkam, "Jawab Abel".

"Maaf, seminggu yang lalu. Aku lakukan demi kamu. Aku nggak mau lihat kamu sedih apalagi mengingatkan dia yang sudah buat kamu patah hati". Abel menjelaskan namun tidak semua yang ia ketahui. Beruntung karena Luna tidak melanjutkan pertanyaanya atau marah, karena Luna langsung memeluk dirinya dan berbisik ditelinga Abel, "Maaf, aku memang bodoh. Terima kasih karena kamu dan Rara selalu ada buat aku", kata Luna tidak ingin membuat suasana kembali tegang karena masalahnya. Dan mereka bertiga tanpa sadar berpelukan dan menangis bersama, karena untuk hari ini emosi mereka benar-bener keluar dan membuat Luna maupun keduanya ini merasa lega sudah meluapkan semua curahan hati mereka masing-masing.

♥♥♥

Terpopuler

Comments

Rika Istiana

Rika Istiana

Owalaaahh adeknya Lisa too, kirain sodara dr pihak Reza...

2021-03-09

0

HANABI

HANABI

lope lope

2021-02-28

0

Aqnez Bihgoliq

Aqnez Bihgoliq

Abel suka sm Aldo??🤔🤔🤔

2020-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pertemuan
2 02. Karyawan Magang
3 03. Perempuan Dimasa Lalu
4 04. Kejutan
5 05. Perasaan
6 06. Kebersamaan
7 07. Jatuh Cinta
8 08. Makan Malam
9 09. Pria Dimasa Lalu
10 10. Curahan Hati
11 11. Tukar Pikiran
12 12. Bimbang
13 13. Menghidar
14 14. Kesabaran
15 15. Berbaikan
16 16. Kencan Pertama
17 17. Kekacauan
18 18. Kerinduan
19 19. Kegusaran
20 20. Kenalan Lama
21 21. Restu
22 22. Berlibur
23 23. Kecemasan
24 24. Kejujuran
25 25. Permintaan Maaf
26 26. Penentuan
27 27. Kepulangan
28 28. Sidang
29 29. Lamaran
30 30. Kesalah pahaman
31 31. Pernikahan
32 32. Kehidupan Baru
33 33. Rencana
34 34. To Japan
35 35. Keluarga Kecil
36 36. Marah
37 37. Bertingkah Aneh
38 38. Hamil
39 39. Rumah Baru
40 40. Keputusan
41 41. Peringatan
42 42. Kejadian Masa Lalu
43 43. Syukuran
44 44. Penasaran
45 45. Ide Gila
46 46. Kepercayaan
47 47. Reuni
48 48. Kegilaan
49 49. Penangkapan
50 50. Kantor Polisi
51 51. Maaf
52 52. Rencan dan Kejutan
53 53. Rapat dan Rencana
54 54. Penangkapan dan kesepakatan
55 55. Barberque
56 56. Manja
57 57. Posesif
58 58. Thank You, Mom
59 59. Perhatian...
60 60. Say Yes
61 61. Cemburu Buta
62 62. Si Kembar
63 63. Pertingkaian
64 64. Pengasuh
65 65. Pesta Ulangtahun
66 66. Teguran
67 67. Bohong
68 68. Berubah
69 69. Kabur
70 70. Penjelasan
71 71. Dede Bayi
72 72. Lupa
73 73. Kejutan Untuk Reza
74 74. I'm Home
75 75. Happy Ending
76 76. Ext. Part 1
77 77. Ext. Part 2
78 78. EXTRA PART SPECIAL (1)
79 79. EXTRA PART SPECIAL (2)
80 80. EXTRA PART SPECIAL (3)
81 81. EXTRA PART SPECIAL (4)
82 82. EXTRA PART SPECIAL (5)
83 83. EXTRA PART SPECIAL (6)
84 Say Hi (Bukan Update) Read Please
85 84. EXTRA PART SPECIAL (7)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
01. Pertemuan
2
02. Karyawan Magang
3
03. Perempuan Dimasa Lalu
4
04. Kejutan
5
05. Perasaan
6
06. Kebersamaan
7
07. Jatuh Cinta
8
08. Makan Malam
9
09. Pria Dimasa Lalu
10
10. Curahan Hati
11
11. Tukar Pikiran
12
12. Bimbang
13
13. Menghidar
14
14. Kesabaran
15
15. Berbaikan
16
16. Kencan Pertama
17
17. Kekacauan
18
18. Kerinduan
19
19. Kegusaran
20
20. Kenalan Lama
21
21. Restu
22
22. Berlibur
23
23. Kecemasan
24
24. Kejujuran
25
25. Permintaan Maaf
26
26. Penentuan
27
27. Kepulangan
28
28. Sidang
29
29. Lamaran
30
30. Kesalah pahaman
31
31. Pernikahan
32
32. Kehidupan Baru
33
33. Rencana
34
34. To Japan
35
35. Keluarga Kecil
36
36. Marah
37
37. Bertingkah Aneh
38
38. Hamil
39
39. Rumah Baru
40
40. Keputusan
41
41. Peringatan
42
42. Kejadian Masa Lalu
43
43. Syukuran
44
44. Penasaran
45
45. Ide Gila
46
46. Kepercayaan
47
47. Reuni
48
48. Kegilaan
49
49. Penangkapan
50
50. Kantor Polisi
51
51. Maaf
52
52. Rencan dan Kejutan
53
53. Rapat dan Rencana
54
54. Penangkapan dan kesepakatan
55
55. Barberque
56
56. Manja
57
57. Posesif
58
58. Thank You, Mom
59
59. Perhatian...
60
60. Say Yes
61
61. Cemburu Buta
62
62. Si Kembar
63
63. Pertingkaian
64
64. Pengasuh
65
65. Pesta Ulangtahun
66
66. Teguran
67
67. Bohong
68
68. Berubah
69
69. Kabur
70
70. Penjelasan
71
71. Dede Bayi
72
72. Lupa
73
73. Kejutan Untuk Reza
74
74. I'm Home
75
75. Happy Ending
76
76. Ext. Part 1
77
77. Ext. Part 2
78
78. EXTRA PART SPECIAL (1)
79
79. EXTRA PART SPECIAL (2)
80
80. EXTRA PART SPECIAL (3)
81
81. EXTRA PART SPECIAL (4)
82
82. EXTRA PART SPECIAL (5)
83
83. EXTRA PART SPECIAL (6)
84
Say Hi (Bukan Update) Read Please
85
84. EXTRA PART SPECIAL (7)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!