06. Kebersamaan

♥♥♥

"Apa? Mbak gak bohongkan?", teriak Abel kaget dengan cerita Sarah. "Tapi kok bisa sih?". Katanya lagi masih dengan kata yang sedikit keras.

"Benaran Abel, Mbak nggak bohong, tanya Mas kamu kalau tak percaya, Bi memanggil Luna dengan sebutan Mommy". Lanjutnya sejenak, saat Abel belum merespon perkataannya. "Terus menurut kamu Luna cocok nggak sama Reza?".

"Aku sih cocok-cocok aja, tapi gimana Luna sama kak Reza?". Balik bertanya pada Sarah.

"Itu dia kayaknya Reza masih malu-malu kucing, Kalo Luna Mbak nggak tahu, kamu kan temanan sama Luna coba kamu cari tahu dia punya pacar apa tidak?". Tegas Sarah.

Abel pun mengangguk mengerti maksud Mbak Sarah. Seketika Obrolan keduanya memudar saat Reza dan Bi datang keruang tamu dengan pakaian rapi tapi santai.

"Kak Reza mau kemana?". Tanya Abel.

"Mau jalan-jalan. Kenapa memang?". Seru Reza bertanya balik.

"Nggak Apa-apa". Abel tersenyum.

Abel pun mengambil Bi dari gendongan Reza, tapi bocah kecil itu malah menolak tidak mau digendong oleh Abel.

"Biboy, why? C'mon with My Aunty?". Kesal Abel yang masih mengangkat tanganya pada Bi agar dia mau digendong olehnya.

"No". Ucap Bi sambil menjulurkan lidahnya pada Abel.

"Jadi nggak mau Aunty gendong. Kalau gitu nggak akan Aunty ajak ketemu Mommy Luna". Ancam Abel sambil meletakkan kedua tangannya diatas pinggangnya.

"Mommy? Bi mau Mommy". Kata Biboy dan menjulukan badannya pada Abel minta untuk digendong.

Dan ternyata dengan menyebut nama temannya Bi langsung beraksi begitu cepatnya, pengaruh Luna memang sangat besar untuk keponakannya ini.

Reza hanya mengelengkan kepala pelan dengan tingkah adiknya, bisa-bisanya dia memanfaatkan Luna sebagai acaman.

•••

Siang ini Luna berpakaian menggunakan Lace Mini Dress bermotif dibalut dengan Leather Jacket dan Sneakers putih memberi kesan santai dan memaksimalkan penampilannya terlihat Feminim.

Calling Rara

Rara

Luna aku udah dilobby, cepat turun jangan pake lama.

Luna

Iya bawel, sabar kenapa aku lagi pake sepatu. Bentar juga turun.

Rara

Ok. Aku tunggu, Abel juga bentar lagi turun.

Luna

Oke

Calling End

Luna pun bergegas keluar dari Apartemennya, dan menekan tombol menunggu pintu lift terbuka, tidak lama pintu pun terbuka dan dilihatnya Reza, Bi, Abel, Pak Abdul dan Bu Sarah ada didalamnya. Luna pun tersenyum menyapa mereka, dan masuk dengan canggung. Bocah kecil itu pun langsung memanggil Luna dengan spontan.

"Mommy", serunya. Luna pun sedikit kaget, ternyata masih memanggilnya Mommy. Ia pun menyentuh kedua pipi tembem Bi yang masih dalam pelukan Reza disampingnya.

"Biboy, panggil tante bukan Mommy". Ujar Reza cepat.

"Tidak apa-apa Mas, kalau buat Bi senang". Jawabnya yang masih gemas menyentuh pipi tembemnya Bi lalu mengerutkan alisnya memukul pelan bibirnya dengan tangan.

Kenapa aku manggil Pak Reza, dengan sebutan Mas. Dasar Luna bodoh. Batinnya.

Suara dehamam Abel membuyarkan, kegiatan Luna. Dan kembali megubah posisinya kedepan pintu lift, merasa malu dan membuat wajah Luna merona merah.

"Luna, kamu cantik banget. Mau kemana". Tanya Bu Sarah.

"Mau nonton bareng Abel sama Rara". Jawabnya.

"Kita mau have fun hari ini, kira aja ada cowok ganteng nempelin kita bertiga, benar nggak Lun". Canda Abel lalu menyikut tangannya pada tangan Luna agar memberi respon. dan memandang kearah kakaknya, ingin melihat raut wajahnya, tenyata masih tetap datar tanpa ekspresi.

Luna tersenyum terpaksa dan berkata, "Iya". Singkatnya.

"Inget, jangan pulang malam-malam kalian". Mbak Sarah sambil mengacungkan jari telunjuk pada Abel dan Luna memginggatkan. mereka pun hanya tersenyum.

Pintu lift pun terbuka, mereka pun keluar secara bersamaan dan dilihat Rara sudah menunggu dilobby berdiri tak jauh dari Luna dan Abel.

Ketiganya pun berpamitan pada Pak Abdul, Bu Sarah dan Reza yang mengendong Bi dan berjalan meninggalkan mereka yang masih melihat kepergian mereka. Namun terdengar suara teriakan Bi memanggil Luna dan menggeliat turun dari gendongan Reza berlari mengejar Luna.

"Mommy.....Mommy". Teriak Bocah itu berlarian kearah Luna.

Luna pun menoleh dan berseru, "Bi".

Dan lari kearah suara, mendekap badan Bi yang sudah ada dipelukannya. Disaat itu pun Reza mengejar kearah Anaknya.

Mereka yang melihat hanya terdiam menyaksikan kejadian yang sedang terjadi seperti sebuah drama televisi benar-benar membuat terharu.

"Biboy kamu nggak boleh ganggu tante Luna". Cetus Reza mengelus kepala anaknya.

"No, mau sama Mommy",  gerutu Bi masih dalam pelukan Luna yang setengah jongkok.

"Hey, Bi kamu mau ikut sama Mommy". Kata Luna. Lalu memandangkan kedua temannya ini. Rara dan Abel hanya mengangkat kedua bahunya tanda setuju namun masih ragu.

Namun tiba-tiba Abel tersenyum menyunging, dan membuat rencan untuk mendekatkan mereka berdua.

Dan dengan terpaksa mereka berangkat dengan membawa bocah kecil itu bersama dengan Daddy nya.

Reza pun menyetir mobil, Luna duduk disampingnya bersama anaknya dan sementara Abel, Rara duduk dibelakang. Dan Pak Abdul dan Sarah pulang kerumah mereka ditebet menggunakan kendaraanya.

Sesampainya di Mall, mereka tidak jadi menonton tapi mereka menjelajahi semua toko di Mall. Tak lupa mereka mengisi perut mereka untuk makan.

Dan membeli sesuatu yang mereka butuhkan. Dan belanjaan mereka pun dibayarkan oleh Reza semua tanpa terkecuali.  Sebuah keberuntungan mereka mengajak Reza ikut, kapan lagi shopping gratisan.

Abel dan Rara sengaja memisahkan diri agar dua insan ini bisa berdua meski ada Bi diantara mereka. Sementara Luna dan Reza mengajak bocah ini pergi ke tempat bermain khusus balita. Reza pun membiarkan Reza berguling-guling dikolam yang dipenuhi bola berwarna-warni bersama anak lainnya.

Semetara Luna duduk dekat tempat bermain bocah kecil itu, sambil memegang dua coffee ditanganya dan diberikannya pada Reza yang baru kembali bermain bersama anaknya, dan duduk menemani Luna.

"Bi kelihatan senang banget?". Kata Luna masih mengawasi bocah itu yang sedang bermain riang.

"Iya, ini pertama kali Bi main disini dan berbaur sama anak lainnya". Jawabnya sekilah melihat kearah Luna yang masih mengarahkan pandanganya pada anaknya.

Luna pun menoleh pada Reza, mereka pun saling berpandangan sejenak dan memalingkan kembali pandangan mereka dan secara bersamaan meminum pelan coffee ditangan keduanya, untuk mengusir kecanggungan mereka.

"Kenapa nggak pernah ajak anak mas ketempat begini, anak seusianya dia itu masih harus mengembangkan motoriknya, dan berinterasi dengan teman seusianya juga". Jelas Luna memandang lembut kearah Reza disampingnya.

"Mungkin karena aku terlalu sibuk kerja, tidak ada waktu buat Bi. Aku memang Daddy yang buruk". Ucapnya sambil menundukkan sedikit kepala yang masih memegang gelas coffee ditangannya. Mendengar ucapan Reza merasa bersalah dengan sikapnya, Luna pun mengelus pundak Reza lembut. Tanpa berkata-kata, membiarkan pria disampingnya meluapkan sedikit emosi saat ini. Suara panggilan bocah kecil itu pun memecahkan keheningan Luna dan Reza. Keduanya pun menghampiri Bi dan mengendongnya dipelukan Reza.

Reza, Luna dan Bi bergegas menemui Rara dan Abel yang sudah menunggu keduanya dilobby mall untuk langsung pulang karena langit sudah mulai gelap tanpa mereka sadari.

Sesampainya didepan apartemennya, merekapun beranjak masuk dan mengarah ke lift, langsung memasuki lift. Karena mereka semua kelelahan dan Bi yang sudah tidur digendongan Reza terlihat kecapean. Lift terbuka menujukan lantai lima, tempat Apartemen Luna berada. Luna dan Rara pun berpamitan pada Reza dan Abel dan melambaikan tangan mereka satu sama lain sebelum pintu lift tertutup.

Luna membuka pintu Apartemenya dan menyalakan saklar lampu untuk menerangkan ruangan, tiba-tiba Rara langsung menerobos masuk dan membaringkan badannya disofa karena kelelahan. Luna bergegas untuk kekamar mandi untuk membersihkan dirinya dan setelah selesai dengan ritual mandinya, dia pun keluar kamar dan melihat Rara sudah tidur lelap disofa, tak ingin menganggu dia pun menyelimuti temannya.

Drrrt, Drrrt

Getaran ponsel menujukan chat masuk

(087xxxxxxxxx) : Apa kamu sudah tidur

Luna : Belum, ini siapa?

(087xxxxxxxxx) : Ini aku Reza. Tadi aku meminta nomormu pada Abel, kamu nggak marahkan?

Demi apa Mas Reza chat aku. Batinnya saking senang.

Luna : Oh Mas Reza, tenang aja aku nggak marah kok.

(087xxxxxxxxx) : Terima kasih buat hari ini aku sama Biboy senang banget

Luna: Iya sama-sama, saya juga ikut senang

(087xxxxxxxxx) : Cepat tidur jangan bergandang. Good night.

Luna: Night 🤗

Diranjang tidur Luna berguling dengan senyum-senyum karena mendapat chat dari Reza, saking terkejutnya Sampai-sampai dia tidak bisa tidur. Padahal hanya sebuah chat tapi perasaanya seperti mendapatkan hadiah lotre. "Apa aku udah jatuh cinta sama Mas Reza?". Ucapnya pada dirinya sendiri.

Disisi lain Reza yang sedang berbaring diranjangnya terus memandang ponselnya dan melihat kembali chat nya, masih dengan hati berdebar-debar Reza memejamkan matanya dan terbayang wajah Luna saat tersenyum manis bersama dengan Biboy anaknya. "Apa boleh aku memilikimu, Luna". Ucapnya sambil memejamkan kembali matanya dan masih meletakan tangannya didada bidangnya.

♥♥♥

Terpopuler

Comments

Adhie Ningsih

Adhie Ningsih

banyak banget typo nya...
dikoreksi lagi ya thor

2024-09-24

0

Mutia

Mutia

koreksi + baca ulang thor

Reza => bi

2023-02-10

0

Megumiia

Megumiia

boleh to mas Reza siapa yg larang kalo bisa cepat nikahin biar kejadian di masa lalu tidak terulang kembali

2022-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pertemuan
2 02. Karyawan Magang
3 03. Perempuan Dimasa Lalu
4 04. Kejutan
5 05. Perasaan
6 06. Kebersamaan
7 07. Jatuh Cinta
8 08. Makan Malam
9 09. Pria Dimasa Lalu
10 10. Curahan Hati
11 11. Tukar Pikiran
12 12. Bimbang
13 13. Menghidar
14 14. Kesabaran
15 15. Berbaikan
16 16. Kencan Pertama
17 17. Kekacauan
18 18. Kerinduan
19 19. Kegusaran
20 20. Kenalan Lama
21 21. Restu
22 22. Berlibur
23 23. Kecemasan
24 24. Kejujuran
25 25. Permintaan Maaf
26 26. Penentuan
27 27. Kepulangan
28 28. Sidang
29 29. Lamaran
30 30. Kesalah pahaman
31 31. Pernikahan
32 32. Kehidupan Baru
33 33. Rencana
34 34. To Japan
35 35. Keluarga Kecil
36 36. Marah
37 37. Bertingkah Aneh
38 38. Hamil
39 39. Rumah Baru
40 40. Keputusan
41 41. Peringatan
42 42. Kejadian Masa Lalu
43 43. Syukuran
44 44. Penasaran
45 45. Ide Gila
46 46. Kepercayaan
47 47. Reuni
48 48. Kegilaan
49 49. Penangkapan
50 50. Kantor Polisi
51 51. Maaf
52 52. Rencan dan Kejutan
53 53. Rapat dan Rencana
54 54. Penangkapan dan kesepakatan
55 55. Barberque
56 56. Manja
57 57. Posesif
58 58. Thank You, Mom
59 59. Perhatian...
60 60. Say Yes
61 61. Cemburu Buta
62 62. Si Kembar
63 63. Pertingkaian
64 64. Pengasuh
65 65. Pesta Ulangtahun
66 66. Teguran
67 67. Bohong
68 68. Berubah
69 69. Kabur
70 70. Penjelasan
71 71. Dede Bayi
72 72. Lupa
73 73. Kejutan Untuk Reza
74 74. I'm Home
75 75. Happy Ending
76 76. Ext. Part 1
77 77. Ext. Part 2
78 78. EXTRA PART SPECIAL (1)
79 79. EXTRA PART SPECIAL (2)
80 80. EXTRA PART SPECIAL (3)
81 81. EXTRA PART SPECIAL (4)
82 82. EXTRA PART SPECIAL (5)
83 83. EXTRA PART SPECIAL (6)
84 Say Hi (Bukan Update) Read Please
85 84. EXTRA PART SPECIAL (7)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
01. Pertemuan
2
02. Karyawan Magang
3
03. Perempuan Dimasa Lalu
4
04. Kejutan
5
05. Perasaan
6
06. Kebersamaan
7
07. Jatuh Cinta
8
08. Makan Malam
9
09. Pria Dimasa Lalu
10
10. Curahan Hati
11
11. Tukar Pikiran
12
12. Bimbang
13
13. Menghidar
14
14. Kesabaran
15
15. Berbaikan
16
16. Kencan Pertama
17
17. Kekacauan
18
18. Kerinduan
19
19. Kegusaran
20
20. Kenalan Lama
21
21. Restu
22
22. Berlibur
23
23. Kecemasan
24
24. Kejujuran
25
25. Permintaan Maaf
26
26. Penentuan
27
27. Kepulangan
28
28. Sidang
29
29. Lamaran
30
30. Kesalah pahaman
31
31. Pernikahan
32
32. Kehidupan Baru
33
33. Rencana
34
34. To Japan
35
35. Keluarga Kecil
36
36. Marah
37
37. Bertingkah Aneh
38
38. Hamil
39
39. Rumah Baru
40
40. Keputusan
41
41. Peringatan
42
42. Kejadian Masa Lalu
43
43. Syukuran
44
44. Penasaran
45
45. Ide Gila
46
46. Kepercayaan
47
47. Reuni
48
48. Kegilaan
49
49. Penangkapan
50
50. Kantor Polisi
51
51. Maaf
52
52. Rencan dan Kejutan
53
53. Rapat dan Rencana
54
54. Penangkapan dan kesepakatan
55
55. Barberque
56
56. Manja
57
57. Posesif
58
58. Thank You, Mom
59
59. Perhatian...
60
60. Say Yes
61
61. Cemburu Buta
62
62. Si Kembar
63
63. Pertingkaian
64
64. Pengasuh
65
65. Pesta Ulangtahun
66
66. Teguran
67
67. Bohong
68
68. Berubah
69
69. Kabur
70
70. Penjelasan
71
71. Dede Bayi
72
72. Lupa
73
73. Kejutan Untuk Reza
74
74. I'm Home
75
75. Happy Ending
76
76. Ext. Part 1
77
77. Ext. Part 2
78
78. EXTRA PART SPECIAL (1)
79
79. EXTRA PART SPECIAL (2)
80
80. EXTRA PART SPECIAL (3)
81
81. EXTRA PART SPECIAL (4)
82
82. EXTRA PART SPECIAL (5)
83
83. EXTRA PART SPECIAL (6)
84
Say Hi (Bukan Update) Read Please
85
84. EXTRA PART SPECIAL (7)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!