07. Jatuh Cinta

♥♥♥

Masih dengan tersenyum sumbringah, Luna berdiri didepan cermin yang mengenakan kemeja panjang warna peach yang dilipat sampai sikut tangannya dan dipadukan dengan rok span sampai lutut berwarna abu-abu muda. Terlihat menawan ditubuhnya yang ramping. Pintu kamar terbuka ia melihat Rara memasuki kamarnya dan duduk diujung ranjang dan memandangi Luna seksama.

"Bagaimana penampilanku?" tanya Luna ketika Rara sembari tadi memandangnya.

Rara memandang dari ujung kepala ke ujung kaki dan tersenyum jahil. "Cantik cocok sama kamu, tapi kok tumben kamu dandan segala jadi curiga?" sahutnya.

"Salah begitu kalau aku dandan, ini juga buat menunjang pekerjaan selama magang disana. Harus bisa membawa diri agar_" belum sempat melanjutkan perkataannya yang terhenti tiba-tiba, Rara menyahut cepat yang sudah ada disampingnya berdiri.

"Aku tahu agar kamu dapet penilaian bagus, dan bisa_dapetin hati duren itu kan?" Goda Rara.

Mendengar perkataan temannya ini, dengan wajah Luna semakin merona saat dia mengingat kembali kejadian kemarin. "Tau ah aku berangkat, yang ada nanti telat kekantor. Dari pada mendengarkan ocehan kamu yang tidak-tidak". Kesalnya tidak ingin menjawab pertanyaan Rara yang terus-terus mengodanya. Dan bergegas meninggalkan kamarnya.

"Luna, tunggu jangan marah dong", sahut Rara sambil mengejar Luna dengan langkah pelan.

Selesai sarapan pagi, Luna berpamita berangkat pada temannya yang sedang asyik menonton acara cartoon yang dia sukai. Luna terdiam sesaat diambang pintu lift dan menunggu pintu lift terbuka. Setelah suara 'ting' terdengar Luna memandangkan arah matanya kedepan, dan melihat sosok pria berjas abu-abu didalamnya dan tersenyum manis.

"Mas Reza". Ucap Luna pelan, pria itu hanya melambaikan tangan kanannya menyapa.

"Kamu mau berangkat kekantor?", tanya Reza dengan hatinya yang merasa panas dingin melihat wanita dihadapannya terlihat lebih cantik dengan balutan baju yang senada dengan dirinya.

Luna tersenyum kikuk dan menjawab, "Iya, Mas juga mau berangkat kekantor?", Luna bertanya balik, Reza hanya mengangguk kecil sebagai jawaban.

Suasana menjadi canggung saat didalam lift, lontaran pertanyanan dan jawaban mereka yang terbilang berbelit-belit saking ketenganggan diantara mereka rasakan. Keheningan pun terpecahkan saat Reza dengan tiba-tiba mengajaknya untuk berangkat bersama. Agak kaget, tidak bisa langsung menjawab. Butuh beberapa detik dia pun membuka suara dan menjawab, "Iya", singkat dengan satu kata. Pria disampingnya pun tersenyum lebar, senang dengan jawan perempuan disampingnya itu.

'ting'

Pintu pun terbuka, tepat dilantai dasar tempat parkiran mobil apartemen disini. Keduanya berdiri sampai sebuah mobil mewah berhenti didepan mereka dan dengan sigap Reza membuka pintu mobil dan berseru, "Ladies First". Dipandangnya Luna yang terlihat merona merah menghiasi wajah cantiknya dan mulai memasuki mobil, tak lama berselang Reza pun masuk dan duduk disamping Luna yang terlihat gugup.

Luna hanya diam dan memikirkan kembali sikap Reza yang menurutnya sangat kelewat romantis.

Apa aku bermimpi? batinnya yang masih memikirkan sikap pria yang ada disampingnya.

Sama hal nya dengan perasaan Luna. Reza dengan hati yang masih berasa jantungnya mulai bergemuruh, panas dingin dan merasa konyol mengingat sikapnya tadi secara spontan membuat perempuan disampingnya bersemu-semu.

Apa yang sudah aku lakukan, dasar bodoh. Gunamnya dalam hati.

Sepanjang perjalanan keduanya tidak berbicara satu sama lain, mereka pun memandang kearah jendela untuk menggalihkan kecanggunan diantara mereka. Suara Luna pun memecakan keheningan dan sembari berkata, "Aku turun diperepatan kantor saja, Mas". Katanya yang memang perjalanan sudah hampir sampai.

"Kenapa tidak didepan gedung saja". Jawabnya santai.

"Aku tidak mau orang kantor berpikir yang tidak-tidak, tentang aku sama Mas saat turun bersamaan dimobil", Jelasnya membuat pria itu berpikir lagi agar tidak menurunkannya didepan kantor, karena tidak ingin karyawan dikantor berpikir anak magang seperti dirinya dicap menggoda atasannya.

"Baiklah, kalau itu mau kamu". Reza mengerti kekhawatirnya.

Mobil berhenti tepat diperempatan kantor, sebelum dia bergegas turun dan menutup kembali pintu mobil. Luna terhenti dan berseru senyum, "Terima kasih atas tumpangannya".

Dan tidak lama pria itu memberikan respon cepat sebelum sopir tersebut menjalankan mobilnya. "Hati-hati" sahutnya cepat. Luna pun tersenyum saat mendengar ucapan Reza yang mengkhawatirkannya.

Sementara Luna terus memandangi mobil yang ditumpangi Reza, dan berjalan cepat agar dia tidak telat masuk ruangan, karena dipastikan bila hari ini dia akan sangat banyak perkerjaan yang menunggu disana.

•••

"Kok dari tadi Mbak lihat kamu senyum-senyum aja, Lun?". Tanya Rani melihat ada yang tidak beres dengan anak bimbingannya itu.

"Siapa yang senyum-senyum?", belanya saat Mbak Rani menatapnya dengan tatapan curiga. Memang semejak kejadian kemarin dan hari ini hati maupun pikirannya dipenuhi oleh Reza.

Ia terus menimbang-imbang sudah lama dia tidak seperti ini, terakhir perasaan ini muncul saat dia dengan pria dimasa lalunya. Yang tidak ingin ia bahas dan pikirkan lagi. Suara Mbak Rani pun membuyarkan lamunan dirinya.

"Tadi senyum-senyum, sekarang malah melamun. Biasanya kalau gejala-gelaja begini kamu lagi jatuh cinta sama seseorang ya?", ucapan Rani sontak membuat Luna kaget dan malu mendengar ucapan perempuan disamping menggodanya.

"Jatuh cinta? Mbak Rani sok tahu deh? siapa juga yang lagi jatuh cinta", katanya masih dengan rona merah diwajah.

"Kelihatan kali, perbedaannya", Rani tersenyum sambil mengangkat alis sebelah kananya.

"Masa sih", jawab Luna mengakui bahwa dia memang sedang kasmaran.

Ia pun menceritakan semuanya dan mengakui bahwa dia sedang jatuh cinta dengan seseorang pada Mbak Rani, tanpa memberi tahu siapa namanya. Waktu istirahat terasa panjang masih ada waktu dua puluh menit untuk mereka masuk.

Luna mengangkat alis sebelum dia sempat akan berkata, tetapi seorang pria itu cepat menghampirinya dan Mbak Rani sedang duduk disamping jendela.

"Luna_Rani", kata pria itu sontak membuat Rani dan Luna menatap kaget, bersahutan secara bersamaan "Mas Yuda", keduanya pun saling menoleh.

Pria yang terlihat gagah dan maskulin dengan balutan kemeja hitam yang digulung sampai sikutnya membuat keduanya sontak melebarkan padangan yang kearah Yuda suami dari Alm. Anggi Kakaknya.

"Sudah lama banget tidak bertemu Mas", kata Luna sambil mencium punggung tangan kekar pria itu.

"Kamu udah besar sekarang", Yuda mengelus adik iparnya yang sudah beberapa tahun tidak bertemu, semenjak ditinggal Kak Anggi hidup Yuda menjadi kacau, sehingga dia memutuskan untuk tinggal diluar negri tepatnya negara Ratu Elisabeth Inggris Raya.

"Mas Yuda, apa kabar?", tanya Rani.

"Baik, kamu sendiri apa kabar? sudah punya anak berapa?", sahut Yuda tanpa menyaring ucapannya membuat Rani seketika memukul bahu pria itu keras.

"Meledek kamu, Married saja belum, dapat anak dari mana, hah?", Rani kesal.

"Sorry", sesalnya dan mengalihkan pandang Luna yang duduk dihadapanya, "Kamu kok bisa sama Rani, kerja di SJC Juga?", tanyanya pada Luna.

"Masih magang Mas", Jawab Luna.

"Oh begitu, yang baik kerjanya biar selesai magang dan lulus, kamu bisa dipanggil kerja lagi disini". Jelasnya memberikan semangat untuk adik iparnya ini.

"Itu pasti Mas".

Waktu jam makan siang pun akan habis Luna dan Rani asyik mengobrol dengan Yuda. Keduanya bergegas merapihkan pakaian mereka yang sedikit kusut karena lama berduduk ria. Dan berpamitan dengan pria itu, dan tak lupa mereka bertukar kontak nomor telpon bila mana mereka akan bertemu kembali.

•••

Drrt, Drrt tanda chat masuk 'Mas Reza'

Reza : Kamu sudah selesai kerja?

Luna masih memandang ponselnya.

Aku harus balas apa dong. Katanya dalam hati. Sambil menbalas chatnya.

Luna : Belum, masih ada kerjaan. Memangnya kenapa?

Luna berbohong

Reza : Aku mau ajak kamu pulang bareng? Mas Abdul, Mbak Sarah sama Abel minta kamu datang buat makan malam bersama.

Reza membuat Alasan agar bisa pulang bareng Luna. Untuk makan malam memang benar adanya.

Luna : Maaf aku masih mengerjakan beberapa laporan, tapi Luna janji datang untuk makan malam.

Balas Luna sesali dengan sikapnya, menolak pulang bareng Reza. Dia takut dengan perasaanya yang semakin tidak karuan saat berduan dengan pria itu.

Reza : Baiklah kami menunggu nanti makan malam, selamat bekerja.

Reza merasa kecewa karena ajakannya ditolak secara lembut.

Luna : Iya, terima kasih

Dia pun menghela napas panjang, merasa lega namun pikirannya menjadi tak karuan. Perasaanya bertolak belakang dengan balasan chat yang dia sent pada Reza. Sebenarnya Luna amat kegirangan mengetahui bahwa dia mengajak pulang bareng dengan dirinya. Tapi dia berpikir kembali dengan statusnya yang seorang anak magang. Dan tidak ingin orang bermacam-macam mengosipi dirinya dengan atasanya. Terlebih dia tidak ingin Reza mendapatkan masalah karena ulahnya.

Jangan terlalu berharap Luna. batinnya.

♥♥♥

Terpopuler

Comments

Lasmanah Ramdani

Lasmanah Ramdani

yuuuhuuu udah ada mas Yudha nih buat calon saingan 🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭

2022-02-19

0

diky hermawanrieo

diky hermawanrieo

kirain bakal jaim reza nya,ternyata gercep dy.aku suka

2021-05-21

0

Li Can

Li Can

orang jatuh cinta emg aneh,,,,

2021-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pertemuan
2 02. Karyawan Magang
3 03. Perempuan Dimasa Lalu
4 04. Kejutan
5 05. Perasaan
6 06. Kebersamaan
7 07. Jatuh Cinta
8 08. Makan Malam
9 09. Pria Dimasa Lalu
10 10. Curahan Hati
11 11. Tukar Pikiran
12 12. Bimbang
13 13. Menghidar
14 14. Kesabaran
15 15. Berbaikan
16 16. Kencan Pertama
17 17. Kekacauan
18 18. Kerinduan
19 19. Kegusaran
20 20. Kenalan Lama
21 21. Restu
22 22. Berlibur
23 23. Kecemasan
24 24. Kejujuran
25 25. Permintaan Maaf
26 26. Penentuan
27 27. Kepulangan
28 28. Sidang
29 29. Lamaran
30 30. Kesalah pahaman
31 31. Pernikahan
32 32. Kehidupan Baru
33 33. Rencana
34 34. To Japan
35 35. Keluarga Kecil
36 36. Marah
37 37. Bertingkah Aneh
38 38. Hamil
39 39. Rumah Baru
40 40. Keputusan
41 41. Peringatan
42 42. Kejadian Masa Lalu
43 43. Syukuran
44 44. Penasaran
45 45. Ide Gila
46 46. Kepercayaan
47 47. Reuni
48 48. Kegilaan
49 49. Penangkapan
50 50. Kantor Polisi
51 51. Maaf
52 52. Rencan dan Kejutan
53 53. Rapat dan Rencana
54 54. Penangkapan dan kesepakatan
55 55. Barberque
56 56. Manja
57 57. Posesif
58 58. Thank You, Mom
59 59. Perhatian...
60 60. Say Yes
61 61. Cemburu Buta
62 62. Si Kembar
63 63. Pertingkaian
64 64. Pengasuh
65 65. Pesta Ulangtahun
66 66. Teguran
67 67. Bohong
68 68. Berubah
69 69. Kabur
70 70. Penjelasan
71 71. Dede Bayi
72 72. Lupa
73 73. Kejutan Untuk Reza
74 74. I'm Home
75 75. Happy Ending
76 76. Ext. Part 1
77 77. Ext. Part 2
78 78. EXTRA PART SPECIAL (1)
79 79. EXTRA PART SPECIAL (2)
80 80. EXTRA PART SPECIAL (3)
81 81. EXTRA PART SPECIAL (4)
82 82. EXTRA PART SPECIAL (5)
83 83. EXTRA PART SPECIAL (6)
84 Say Hi (Bukan Update) Read Please
85 84. EXTRA PART SPECIAL (7)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
01. Pertemuan
2
02. Karyawan Magang
3
03. Perempuan Dimasa Lalu
4
04. Kejutan
5
05. Perasaan
6
06. Kebersamaan
7
07. Jatuh Cinta
8
08. Makan Malam
9
09. Pria Dimasa Lalu
10
10. Curahan Hati
11
11. Tukar Pikiran
12
12. Bimbang
13
13. Menghidar
14
14. Kesabaran
15
15. Berbaikan
16
16. Kencan Pertama
17
17. Kekacauan
18
18. Kerinduan
19
19. Kegusaran
20
20. Kenalan Lama
21
21. Restu
22
22. Berlibur
23
23. Kecemasan
24
24. Kejujuran
25
25. Permintaan Maaf
26
26. Penentuan
27
27. Kepulangan
28
28. Sidang
29
29. Lamaran
30
30. Kesalah pahaman
31
31. Pernikahan
32
32. Kehidupan Baru
33
33. Rencana
34
34. To Japan
35
35. Keluarga Kecil
36
36. Marah
37
37. Bertingkah Aneh
38
38. Hamil
39
39. Rumah Baru
40
40. Keputusan
41
41. Peringatan
42
42. Kejadian Masa Lalu
43
43. Syukuran
44
44. Penasaran
45
45. Ide Gila
46
46. Kepercayaan
47
47. Reuni
48
48. Kegilaan
49
49. Penangkapan
50
50. Kantor Polisi
51
51. Maaf
52
52. Rencan dan Kejutan
53
53. Rapat dan Rencana
54
54. Penangkapan dan kesepakatan
55
55. Barberque
56
56. Manja
57
57. Posesif
58
58. Thank You, Mom
59
59. Perhatian...
60
60. Say Yes
61
61. Cemburu Buta
62
62. Si Kembar
63
63. Pertingkaian
64
64. Pengasuh
65
65. Pesta Ulangtahun
66
66. Teguran
67
67. Bohong
68
68. Berubah
69
69. Kabur
70
70. Penjelasan
71
71. Dede Bayi
72
72. Lupa
73
73. Kejutan Untuk Reza
74
74. I'm Home
75
75. Happy Ending
76
76. Ext. Part 1
77
77. Ext. Part 2
78
78. EXTRA PART SPECIAL (1)
79
79. EXTRA PART SPECIAL (2)
80
80. EXTRA PART SPECIAL (3)
81
81. EXTRA PART SPECIAL (4)
82
82. EXTRA PART SPECIAL (5)
83
83. EXTRA PART SPECIAL (6)
84
Say Hi (Bukan Update) Read Please
85
84. EXTRA PART SPECIAL (7)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!