"Aku sangat merindukanmu kak Leo" Kata Wanita tersebut.
Leo membalikkan tubuhnya menghadap wanita yang memeluknya.
"Loh Caramel ko gak bilang sama kakak kalau kamu datang?"Tanya Leo mengusap puncak kepala Caramel adik dari Migo.
Caramel menatap kesal. "Barusan, Ara langsung kesini. Ara rindu banget tau sama kak leo"
Leo tersenyum manis menarik tangan mungil itu untuk duduk di sofa ruangan. "Kakak juga rindu sama Ara, kenapa adik kakak yang ini tidak memberi tahu dulu kalau mau ke sini hem?"
Kapan kak Leo menganggap ku lebih dari sekedar adik?
"Hey"Leo mengibaskan tangannya tepat di depan wajah Caramel.
Lamunan Caramel seketika buyar. "Eh.. hehehe kan Ara mau buat kejutan buat kak Leo"
Leo mengangguk kecil. "Gih kamu pulanglah pasti capek"
"Tidak mau, di rumah kak Kenan juga pasti bosan, mending Ara tunggu di sini saja sekalian nemenin kakak biar gak sendirian hehe"
"Kamu itu, sudah lah kamu sana gih istirahat di ruangan kamar kakak istirahat"Kata Leo menunjuk pintu ruangan di sebelah rak.
Caramel mengangguk antusias, kakinya berlari kecil memasuki kamar tersebut, hatinya bersorak gembira dirinya bisa berdekatan dengan sang pujaan.
...🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝...
Kania meregangkan ototnya, ingin rasanya dirinya mengumpat Kenan yang memberikan tumpukan berkas yang begitu banyak. Kania melihat jam di tangannya ternyata sudah jam 14.00.
"Hah akhirnya beres juga, piks gue lama lama pen nampol wajahnya yang ngeselin itu. nggak tau apa tugas kampus gue juga banyak lah ini datang datang langsung kasih banyak berkas yang harusnya dia cek lagi. ihh... sebel, sebel, sebel..."Kata Kania mencak mencak kesal.
Namun tanpa Kania ketahui dari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan tingkahnya dari dalam ruangan, pelakunya Kenan. bibirnya secara langsung tersenyum geli melihat tingkah Kania.
"Aku memang sudah gila sudah menyukai mu, semoga saja kau wanita yang tepat untuk aku singgahi yang terakhir kalinya. kau wanita pertama yang melelehkan hatiku, kau juga yang merobohkan penghalang kokoh di hatiku yang ku kunci rapat ini Kania"
"Aku menyukai mu, sangat. tetapi aku sangat gengsi untuk mengungkapkannya, aku ingin kau selalu berada di dekat ku Kania. kau milikku. tetapi mengapa bibir ini sangat kaku untuk mengungkapkan kata 'aku menyukai mu', kau tunggulah Kania pada saatnya nanti aku akan mengungkapkan perasaan ku, aku akan memastikan dulu apa perasaan ku"Kata panjang Kenan sambil tersenyum menatap wajah Kania sepertinya kelelahan yang terhalang kaca ruangannya.
Bunyi cacing di perut Kenan menggagalkan suasana hatinya.
Shitt!
Cacing sialan! aish kenapa saya harus lupa belum makan siang. ini semua karena kau Kania, saya melupakan makan siang ku akibat wajah kau terus berada di pikiranku
Tangganya meraih ponselnya yang berada di atas meja, tangan kekarnya mengetik pesan ke nomor Leo.
'Tolong kau pesankan ku makanan untuk dua porsi. aku tunggu sekarang juga'
Beberapa menit kemudian ponselnya bergetar.
'Baik tuan, secepatnya saya akan mengantarkan nya'
'Eh iya satu lagi, jika makanan nya sudah ada berikan ke Kania, biar dia yang mengantar nya saya tau pekerjaan kau masih banyak'
Kenan meletakkan ponselnya kembali, tangannya menopang dagunya di meja sambil membayangkan Kania yang akan menyuapi nya makan sambil tersenyum manis.
Membayangkan nya saja Kenan sudah sangat bahagia, dan saat ada nasi yang menempel di bibirnya tangan lembut Kania mengusapnya bahkan setelah itu langsung mengecup bibir kenyalnya.
Shitt!
Membayangkan nya saja membuat adiknya yang di bawah sana menegang apalagi mencobanya langsung.
"Bahkan adik kecilku sudah bangun hanya dengan membayangkan benda kenyal itu menempel, apalagi yang lebih dari itu. ck Kania kau membuat ku gila!"
"Hah gue buat Lo gila?"Seru Kania yang muncul dari pintu sambil menentang paper bag di tangannya.
"Heh gak salah Lo, Lo yang buat gue gila secara perlahan. dasar kenebo kering ga tau apa tugas di kampus juga tadi banyak terus tadi Lo kasih gue banyak banget kerjaan Lo, Lo pasti tadi enak enakan kan duduk di atas penderita gue. kan gue kesel jadinya pen cium lo"Cerocos Kania tanpa sadar meluapkan uneg-unegnya namun pada akhirnya dirinya membekap mulut lemesnya.
Huaa bibir seksoy gue minta di sekolahin kayaknya lemes banget. kan jadi maluu huaaa!!
Kenan tersenyum menyeringai sambil berjalan mendekati Kania yang diam mematung. wajah Kania sekarang jadi was was melihat Kenan yang terus melangkah mendekati nya.
"Jadi kau ingin mencium ku hem?"Tanya Kenan menyeringai.
"Eh.. i..ituu tuan pasti salah denger. yaa.. itu saya tadi mau bilang pen.. pen kasih ini pesenan nya. ya mau kasih itu"Kata Kania ngelantur.
Namun telat tubuh tegap Kenan sudah berada di depannya sekarang sambil tersenyum tipis. jantung Kania langsung berdisko melihat senyum itu, itu bukan pertama kalinya Kenan tersenyum ke arahnya tetapi kenapa jantungnya selalu bereaksi sama.
Astaga jantung saya kenapa jadi berdetak lebih cepat. apakah saya punya riwayat jantung?
Kania menelan salipannya susah payah kenapa jantungnya tidak berhenti berdetak. tolong kalau ada kamera tersembunyi disini Kania ingin melambaikan tangganya menyerah melihat ketampanan Kenan yang sangat menggoda iman nya yang sebesar upil.
"Kenapa diam saja hem"Tanya Kenan dengan suara serak serak basahnya.
"Apa mau saya yang duluan mencium mu?"Goda Kenan membuat semburat merah di pipi Kania.
Sungguh sekarang perasaan bercampur aduk antara gugup dan malu. namun tidak untuk Kenan dirinya jadi ingin terus menggoda gadis di depannya menurutnya ekspresi Kania saat ini sangat menggemaskan.
Ingin rasanya Kenan mengarungi Kania terus di buang deh ke sungai. ehh salah, ingin rasanya mengarungi Kania membawanya ke kamar mengiringi nya agar Kania hanya untuk miliknya.
Kenan menatap wajah Kania yang hanya sebatas dadanya, manik keduanya bertemu Kenan mendekatkan wajahnya, terus mendekat sampai Kania refleks memejamkan matanya.
Namun hingga beberapa detik Kania tidak merasakan apapun. tidak usah ditanya lagi wajah Kenan, Kenan sedang menahan senyumnya melihat Kania memejamkan matanya.
Sungguh Kania sekarang sangat malu, ingin rasanya menceburkan wajahnya yang sangat merah itu ke sumur.
Huaa malu banget gue, siapapun tolong tenggelamin gue ke sumur atau ke sungai Amazon sekarang juga!
"Ternyata benar ya kau ingin merasakan bibir saya ini"Bisik Kenan membuat wajah Kania semakin merah saja.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Bhebz
aku mampir lagi nih Thor, semangat
2022-05-29
0
uyhull01
L+K hti-hti caramel jd saingan kmu lhoo,
haha K+K kalian lucu kali,,
apakar kucing sama tikus M+K ??
2022-05-11
1
Denisa
ohh ternyata Keysa bakal ada saingan nihh,
2022-05-11
0