"Gue tunggu 20 menit Lo harus udah siap"Kata Migo sambil berlalu ke dapur meninggalkan Keysa yang sedang menggerutu tidak jelas.
Kini Kirana duduk anteng di kursi sebelah pengemudi, sepanjang perjalanan hanya ada keheningan. bahkan Kirana sudah jengkel dengan situasi ini.
"Anjirr ni mobil kek kuburan sepi amat"Ucap Kirana tiba tiba membuat Migo melirik sekilas.
"Kaya hati Lo kali"Kata Migo mengejek.
"Sekate Kate ye, orang ati gue sekarang lagi dangdutan"Kesal Kirana tidak terima.
"Dasar sinting lo"Ketus Migo.
Kirana tidak terima, matanya menatap tajam "Kalo gue sinting? Lo berarti lebih parah dari gue"
"Huh dasar bule goblok, edan"Lanjutnya lagi.
Migo mendengus kesal mendengar ejekan Kirana, dirinya lebih baik diam karena kalau di ladenin akan lebih runyam perdebatan tidak akan pernah selesai.
"Ishh, perasaan kita dari tadi jalan terus, kita mau pergi ke mana sih dari tadi gak sampai sampai"Kesal Kirana sambil menyilangkan tangannya di dada.
"Kita mau ke bandara..."Kata Migo langsung di potong oleh Kirana
"Hah ke bandara? mau ngapain ajirr! huaa Kania, Keysa. tolong gue mau di culik sama orang sinting"Teriak Kirana histeris membuat Migo menutup telinganya yang sakit.
"Heh!"
"Apa? eh kalo Lo mau culik Eneng gapapa ko, Eneng ikhlas lahir batin bang. apa Abang mao nikah hin Eneng? ayo bang kita ke KUA biar bisa cepet grape grape"Kata Kirana ngelantur.
"Sinting lo, jadi cewek ga usah ke ge'er! kata siapa gue mau nikahin Lo dan ngulik Lo. ga Sudi ya gue miara cewek sinting ke Lo yang minim akhlak"Ketus Migo.
"Lah siapa juga yang mau sama Lo jijik banget"Jawab Kirana tak kalah ketus.
Migo mengelus dadanya sabar, dirinya berdehem pelan, "Kembali ke topik awal. jadi gue ajak Lo ke bandara karena mommy sama adik gue datang ke sini, dia udah nunggu di bandara"
Otak minim Kirana masih ngeleg, hingga dalam menit ke dua dirinya langsung membulatkan matanya sambil memekik kaget, "Whatt!!"
"Astaghfirullah"
"Hehehe repleks"Cengengesan Kirana.
"Serah lah serah. gue mau Lo nanti harus acting sebagus mungkin agar mommy gue percaya"
"Itu mah gampang"Kata Kirana mengacungkan jempolnya.
Kini mobil yang dikendarai Migo memasuki area parkiran bandara xxx, Kirana mengikuti langkah Migo sambil bergandengan tangan mencari keberadaan Mommy dan Adiknya Migo.
Manik mata Migo berhenti ke arah kursi tak jauh dari parkiran. Kirana masih terus mengikuti langkah Migo hingga berhenti di depan wanita paruh baya dengan wanita cantik di sebelah nya.
"Mom, dek apa sudah lama?"Tanya Migo sambil memeluk secara bergantian mom dan juga adiknya melepas rindu.
"Iya lah bang pantat gue berasa tepos"Ketus Caramel adik Leo.
"Ye kan emang pantat Lo tepos, itu KENYATAAN!"Tekan Migo
"Mom, liat tuh Abang nyebelin masa ngatain aku"Adu Caramel memasang wajah sedihnya.
"Sudah sudah... kalian tuh ya kalo ketemu pasti saja ribut, pusing mommy. ehh?"Kata Friska Mommy nya Migo. ucapannya terhenti saat matanya melirik ke arah samping anaknya.
Migo mengerti tatapan mata Mommy, tangan besarnya menggenggam lembut tangan mungil Kirana yang sedari tadi diam.
"Eh iya, ini Kirana pacarnya Migo mom"
"Oh, berapa usiamu? apa pekerjaan mu? kau anak dari kelurga mana?"Kata Friska ketus menatap tak suka Kirana.
"Saya masih kuliah Tante, usia saya 22 tahun, saya tidak berkerja, dan maaf saya dari panti asuhan dan saya tinggal di kontrakan bersama ketiga teman saya. tetapi sekarang saya tinggal di kediaman tuan Kenan"Ucap Kirana se sopan mungkin.
"Cih orang miskin ternyata, kenapa kau mau bersama putra saya? kau mau hartanya hah!"Ketus Friska.
'Anjirr siapa juga yang mau sama anak Lo, huh gemes gue kalo gue gak lagi acting udah gue smac down ni mak lampir' Batin Kirana
"Rumah saja menumpang, huh dasar orang miskin. hey nak kau kenapa mau sama anak miskin ini? apa kau di guna guna? lebih baik kau sama pilihan mom saja. Belle dia itu udah cantik, seorang model dan yang jelas asal usul keluarganya jelas dan sedrajat dengan kita"Tekan Friska sambil melirik sinis Kirana.
"Dan aku tidak mau sama dia mom"Kata Migo.
Caramel menyadari suasana semakin panas dirinya membuka suara, "Udah mom, kita sebaiknya ke mobil, matahari semakin terik"
Friska mendelik menggandeng tangan sang anak berjalan duluan. "Kau bawa koper mommy sama Caramel"
Migo menghela nafas kasarnya menyeret koper keduanya dengan Kirana yang masih setia di sebehnya dengan wajah kesalnya.
"Kau maklumilah ucapan mommy ku, tugas kita sekarang merebut hatinya agar tidak menjodohkan ku, namun sebatas pura pura"Bisik Migo tepat di telinga Kirana.
...🧞🧞🧞🧞🧞🧞🧞...
Kini Kenan sedang duduk di meja kerjanya dengan kedua matanya terus pokus ke berkas berkas di tangganya.
Kenan melirik sekilas ke arah sofa, yang dimana Leo sedang duduk dengan sebuah laptop di atas pangkuannya.
"Le tolong kau kosongkan jadwal Minggu ini. saya mau berlibur ke London"
Leo mengalihkan tatapan matanya dari layar laptop, "Baiklah, tapi tuan nanti hari Sabtunya kita ada pertemuan dengan perusahaan Adhitama"
Kenan bangkit dari duduknya berjalan mendekat ke arah sofa, "Akan saya usahakan pulang nanti, tetapi kalau tidak kau saja yang gantikan saya"
Leo menatap Kenan yang sedang mendudukkan bokongnya di sofa tepat di depannya, "Kau akan berangkat kapan?"
"Mungkin hari Selasa besok, aku titipkan kantor padamu Le"Jawab Kenan dengan mata yang terpejam sambil menyandar di sofa.
Leo menghela nafas kasar, "Jadi, kapan kau akan membawa dia pulang ke sini? kau tidak khawatir dengan kesehatan mommy yang semakin tua?"
Kenan membuka matanya dengan kembali menegakan badannya lagi, "Entahlah aku bingung, aku khawatir jiga membawanya kembali akan mengancam keberadaan nya, kau tau bukan aku sangat menyayanginya melebihi nyawaku"
"Aku percaya padamu, kau pasti bisa mengatasinya secepat mungkin"Kata Leo sambil menepuk pelan pundak Kenan.
Kini tidak jauh dari tempat Kenan, tepatnya di depan kantor 'AB CROP' di sebuah restoran tepatnya di bangku pojok, terdapat kedua wanita sedang berbincang serius.
"Buruan bege, gimana ceritanya tuh si Kenan bisa tau Lo amnesia bohongan"
"Gue juga gak tau sih. intinya tadi dia bilang kalo dia udah tau dari dulu kalo gue amnesia bohongan, dia katanya cuman ikutin permainan gue"Gengus Kania kesal.
"Oh"Jawab Keysa entengnya.
"Cuman oh respon lo?"Tanya Kania tidak percaya.
"Ya Lo mau respon gue guling guling gituh? jungkir balik?"
"Serah Lo dahh, serahh"Jawab Kania pasrah.
Keysa menghela nafas kasarnya, "Gue juga lagi kesel tuh sama si Leo. Lo bayangin ya, gue tadi naik ke lantai atas terus nyeimbangin langkah besar dia, ngomel ngomel lagi, kan gue kesel"
"Ya kita harus gimana lagi? lah mereka bos kita, ya sebelas dua belas lah mereka berdua. tapi ya, kayaknya Kirana disini yang paling enak, Lo tau kan si Migo mah rada waras dari mereka"
"Hooh... huaa gue udah capek hadapin sikap tuh bos!"Teriak Keysa membuat beberapa pengunjung di sana menatap ke meja mereka.
"Malu maluin Lo, huuh gimana lagi kita terikat dengan kontrak sialan itu, ya masa kita harus bayar denda 200 milyar buat bisa terbebas dari mereka, gue mah mending cari aman, sayang gue sama uang sebanyak itu"Kata Kania sambil menopang dagunya menggunakan tanggan.
"Banyak gaya Lo, sayang... sayang... kaya punya aja duit segitu"Julid Keysa.
"Neng ratu tidak perduli ye, pokoknya kita harus cari surat kontrak itu, setelah itu kita bakar kalo perlu. kita bebas deh dari kontrak sialan itu, hidup kita tentram damai deh"Ide Kania.
"Ide bagus tuh, ntar malem deh kita coba, eh kontek Kirana juga coba"
"Ko lo nyuruh gue sih. ya Lo lah yang telpon males gue"Ketus Kania.
Keduanya adu cek cok gara gara cuman soal telpon Kirana, bahkan keduanya tidak ada yang mau mengalah.
...🧞🧞🧞🧞🧞🧞🧞...
Di kawasan perumahan elit, rumah yang sangat megah bak istana di negri dongeng. seorang wanita paruh baya namun terlihat masih cantik dengan wajah terawat nya sedang menatap sendu ke arah batita yang baru saja terlelap.
'Cemoga Ela bica ke'emu mommhy ya aloh' Gumam kecil dari batita yang terlelap
Hati wanita paruh baya itu seperti terhimpit batu besar, hati nya terasa sesak mendengar tuntunan kata Batita di hadapannya sedang terlelap menampakan ketenangan.
"Semoga kamu di beri kebahagiaan selalu nak"Kata wanita paruh baya itu sambil mengecup sekilas kening batita itu.
Cklekkk...
Lamunan wanita paruh baya itu seketika buyar, manik matanya mengarah ke arah suara. nampak dari arah pintu seorang pria berpakaian kantor dengan wajah letihnya.
Dia adalah suami dari seorang wanita yang duduk di tepi ranjang itu.
"Apa dia sudah tidur?"Kata pria itu duduk di sebelahnya.
"Sudah mas, baru saja. eh kenapa kamu pulang cepat?"
Pria tersebut mencebikkan bibirnya, walaupun keduanya sudah umuran, tetapi kecantikan dan ketampanan keduanya tidak mempengaruhinya.
"Aku merindukan mu sayang"Rengek Pria tersebut ke sang istri.
"Ih mas udah tua juga, ga malu apa? ingen udah punya anak cucu, udah kakek kakek"Canda sang istri melepaskan tangan sang suami yang membelit tangganya.
"Nggak tuh. sayang, mas udah tua gini masih perkasa ya di ranjang. siapa yang tiap malam menjerit ke enakan hah!"
Mendengar tuntunan kata Suaminya sang istri langsung mencubit perut sixpack suaminya kesal, "Ngga ada jatah malam ini dan seterusnya!"
"Eh sayang kok gitu!"Teriak Suaminya sambil mengejar langkah istrinya yang keluar dari kamar.
"Kalo Ele bangun burung kamu aku tebas!"Teriak Sang istri dari lantai bawah.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
👑Queen👑
perasaan baca dr atas,nulis tangan sll double G. 🤦🙏🙏
2022-12-28
0
Inchess qopsie
gk didunia halu..didunia nyata..harta masih aja jd ukuran😊
hedehhh..
2022-06-04
0
uyhull01
pda dasar nya harta dan tahta sllu d permasalahkan oleh orang tua dri kedua belah pihak, ntah itu ortu si cwe Tau ortu si cwo, yang nyatanya ikatan jodoh yng bakalan meluluhkan hati mreka,,
smngt kak💪
2022-01-19
1