Triple 'K' sedang berbaring sambil memainkan ponselnya masing-masing di sebuah ranjang size. yang tepatnya di sebuah kamar ruang tamu di kediaman rumah Kenan.
Tubuh Kania dan juga Keysa terasa lelah saat dirinya harus membereskan barang barang yang di kosan terlebih dahulu, bahkan dirinya sampai ke kediaman Kenan sore harinya.
Namun beda lagi dengan Kirana. dirinya dan juga Migo baru sampai kerumah Kenan setelah membereskan barang miliknya sebelum magrib.
Kefokusan ketiganya teralihkan saat dengar suara teriakan Migo yang melengking memanggil ketiganya.
"Oy cewek cewek ajaib bin aneh cepetan keluar, kita makan malam dulu"Teriak Migo dari luar sana.
Seolah tak terima Migo memanggil mereka dengan sebutan itu, dengan wajah kesalnya mereka membuka pintu kamar sambil berjalan menuju meja makan yang disana sudah ada Kenan, Leo dan Migo.
"Huh ga usah teriak teriak juga kali, Lo kira ini di hutan"Ketus Kania kesal sambil menarik kursi yang berhadapan dengan Kenan.
"Iya betul itu, malahan sambil ngejelek jelekin kita lagi"Tambah Keysa yang sedang duduk di hadapan Leo.
"Lo pada ga tau aja, kan dia itu orang utan jadi jadian menyerupai manusia makanya teriak teriak kaya orang utan"Ketus Kirana sambil mendelik ke arah Migo yang di depannya.
"Kalean itu berdosa banget, mendzolimi orang ganteng ini"Kata Migo dengan nada so dramatis nya.
"Pede banget jadi orang, muka kaya keset lecek aja bangga"Sindir Kirana setajam silet.
Sementara Leo hanya menyimak pembicaraan yang ada di depannya tanpa ada ketertarikan nimbrung, namun beda lagi dengan Kenan dirinya sudah menatap jengah mendengar ocehan yang tidak bermutu baginya.
"Sialan lo! Gue sumpahin Lo..."Kata Migo langsung di sela oleh Kenan.
"Ekhem. kalau kalian terus mengoceh?, jadi kapan kita mulai makan?"Tanya Kenan dengan datar.
Ucapan Kenan membuat mereka menelan selivannya susah payah di tambah lagi wajah Kenan super dingin tidak bersahabat.
Kenan mengambil nasi dan beberapa lauk pauk ke piringnya dengan masih memasang wajah datarnya, mereka pun yang tidak mau membuat masalah lagi secara bergiliran mengambil nasi beserta lauk pauk ke piring masing masing.
Acara makan berjalan dengan Hidmat, Kenan kembali ke ruangan kerjanya untuk melanjutkan beberapa lagi berkas yang harus dirinya tanda tangani.
Sementara ketiga gadis itu kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang size, baru saja beberapa detik Kania terlentang Kenan sudah menghubunginya menyuruhnya ke ruangan kerjanya.
Kania dengan wajah malasnya mengetuk pintu ruangan kerja Kenan, setelah mendapat ijin masuk dari si tuan yang menyebalkan, Kania perlahan menarik gagang pintu.
"Selamat malam tuan Kenan yang terhormat, ada yang bisa saya bantu membuat tuan yang terhormat ini memanggil saya"Kata Kania dengan senyum terpaksa nya.
"Heem. ya saya ingin kau membuat kopi buat saya"Kata Kenan datar tanpa mengalihkan matanya dari berkas berkas.
"Baik lah, akan saya siapkan. kalo begitu saya permisi dulu"Kata Kania sambil pamit keluar
Sepanjang perjalanan menuju dapur Kania terus mengumpat Kenan habis habisan. saat sudah berada di dapur untuk mencari gula, pikiran jail nya mulai meronta ronta.
Dengan senyum liciknya, Kania bukan mengambil sebuah gula melainkan garam yang berada di sebelahnya.
Setelah satu cangkir kopi sapisial nya sudah jadi, dengan senyum merekahnya Kania masuk kedalam ruangan kerja Kenan sambil menyimpan kopi buatannya di meja kerja Kenan.
"Silahkan di nikmati tuan kopi spesial buatan saya dengan memakai perasaan dan hati saya yang semakin dalam"Cerocos Kania.
'Aye ayee... kena kan Lo, selamat menikmati kopi super sapisiall buatan Kania si cantek dan cetar membahana ini"Guman Kania sambil menahan tawanya
Kenan merespon ucapan Kania dengan deheman cuek, dengan matanya yang masih pokus ke kertas kertas di depannya, tangan Kenan mengambil secangkir kopi buatan Kania.
Baru saja Kenan menyeruput kopi itu, Kenan dengan cepat langsung menyembur kopinya yang terasa ajaib itu, Kania dengan cepat lari ke arah pintu sambil menahan tawanya.
Tapi naas keberuntungan tidak berpihak kepada, pintu yang mempunyai kunci otomatis itu tidak bisa di buka saat Kenan menekan tombol kecil yang berada pada remot kecil di mejanya.
'Ahhhhh.... kenapa ni pintu ga bisa di buka sehh, aduhh tamat deh riwayat gue. huaa.... siapapun tolong gue' jerit Kania di dalam hati
"Kaniaa!"Sentak Kenan dengan nada beratnya menahan amarahnya.
*********
Tenggorokan Keysa terasa kering, kakinya dengan perlahan turun dari ranjang menuju pintu kamar.
"Lo mau kemana key?"Tanya Kirana dengan mata terpejam nya sambil terlentang di ranjang.
"Gue ke dapur sebentar, tenggorokan gue kering"Jawab Keysa sambil keluar dari kamar.
Keysa dengan pelan berjalan ke arah dapur, tetapi saat melewati ruang tamu Keysa merinding saat melihat lampu ruang tamu yang sudah padam. dengan cepat dirinya berlari menuju dapur.
Keysa bernafas lega saat tenggorokannya sudah tak kering lagi, namun baru saja dirinya akan berjalan meninggalkan dapur, kuping Keysa menangkap suara barang pecah dari arah belakang tepatnya kolam renang.
Keysa memberanikan diri berjalan ke arah kolam, dengan mengendap ngendap Keysa menajamkan pendengarannya untuk mendengarkan dari arah mana suara itu.
Kaki Keysa berhenti tidak jauh dari arah suara tersebut, matanya menyipit saat melihat seseorang lagi berdiri di sebuah tangga dekat tembok belakang membelakanginya.
Keysa kembali melanjutkan langkahnya mengendap ngendap, matanya melihat sapu di dekat kursi duduk dengan cepat dirinya menggambil sapu tersebut, Keysa dengan pelan mendekati orang tersebut. dan....
Bugh...
Bugh....
Bugh....
"Kyakkk maling ya lo? nih rasain nihh, dasar maling biadabbb"Kata Keysa samb terus memukuli tubuh seorang pria itu.
"Apakah kau bisa diam!"Sentak Pria tersebut dengan wajah memerahnya menahan amarah.
Keysa yang mendengar suara pria yang tidak asing di telinganya dengan perlahan Keysa berhenti memukuli badan pria itu.
Mata Keysa membelalak kaget saat melihat kedua pasang mata biru sedang menatapnya dengan wajah memerah ditambah nafasnya yang naik turun.
"E...ehehehe... ternyata tuan Leo ternyata... viss gue ga tau... ahhh kaborr"Teriak Keysa sambil lari terbirit birit meninggalkan Leo yang sedang marah besar.
"Keysaaa!!"Teriak Leo menatap kesal punggung Keysa yang semakin menjauh.
*********
Kania semakin dibuat ketakutan saat Kenan terus berjalan mendekat ke arahnya dengan matanya menatap tajam.
Saat Kenan sudah berada di depannya sambil terus menatapnya tajam, Kania hanya bisa menundukkan kepalanya gugup dengan tangan kiri Kenan susah berada di sebelah kepalnya menekan pintu.
"Kau sangat berani sekali nona mengerjai saya"Bisik Kenan sangat dekat dengan hembusan nafasnya mengenai kulit Kania.
"Kau akan ku beri hukuman agar kapok"Kata Kenan enteng sambil menaikkan dagu Kania yang menunduk membuat mata coklat Kania menatap manik mata Kenan yang sangat dekat.
Kania semakin gugup saja saat merasakan tubuhnya menempel di tubuh Kenan. Kania mengerutuki dirinya sendiri yang saat ini tidak bisa melawan Kenan, bahkan sekarang seketika tubuhnya tidak bisa di gerakkan.
'Lihatlah wajah gugupnya, sangat mengemas kan sekali' Guman Kenan dengan senyum tipisnya.
Kenan terus mendekatkan wajahnya ke arah Kania, Kania dengan refleks menutup matanya. entah dari kapan bibir kenyal Kenan sudah menempel di bibir mungil Kania.
Kenan terus menciumi bibir kecil Kania namun tidak mendapat balasan sedikitpun, bahkan Kania terus memberontak memukul dada Kenan saat mendapati kecupan kasar dari Kenan.
Dengan kesal Kenan menggigit agak keras bibir bawah Kania agar membuka mulutnya, dan benar saja lidah Kenan langsung masuk kedalam mulut Kania dengan **********.
Kania masih tidak membalas ciuman Kenan, karena ini adalah ciuman pertama Kania membuat dirinya sedikit kaku. nafas Kania mulai kehabisan pasokan oksigen, tangannya terus memukuli dada bidang Kenan sambil berusaha mendorong tubuh Kenan.
Kenan perlahan melepaskan tautan bibirnya dengan nafas yang keduanya yang terengah engah.
Tangan kekar Kenan dengan perlahan mengusap bibir Kania yang terlihat agak bengkak akibat ulahnya membuat Kenan terkekeh geli.
"Itu hukumannya jika kau berani menjahili ku lagi"Kata Kenan dengan kekehan kecilnya membuat Kania yang masih menjadi patung.
"Ekhem. apa kau mau menjadi patung di situ?"Tanya Kenan kembali datar sambil duduk di kursinya kembali.
Kania langsung tersadar dari lamunannya, tangannya dengan perlahan meraba bibirnya yang belum lagi seorang pria mencumbunya.
"Ahhhh.... tuan jahadd sudah mengambil ciuman pertama gue..... Hua..... tuan harus tanggung jawab bibir gue udah gak perawan lagii!"Pekik Kania heboh membuat telinga Kenan berdengung saking kencangnya teriakan Kania.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
uyhull01
ahemmmmm kenan ko ngsih hukuman nya sama cumbuan sii 😄😄😄
2021-10-17
0
Maura
Hua😭bang Kenan tanggung jawab loh itu udah ga perawan lagi bibir Kania🤣
2021-10-17
0
Zihan putri
Acieee... Kenan udah mulai kesemsem niehh🤣
2021-10-17
0