Sebuah Rencana

Bela sudah di perbolehkan untuk pergi kuliah, Akhirnya setelah 3 hari hanya di rumah saja, Bela merasakan kembali suasana kampusnya.

"Hai Bel, udah baikan?" Tanya maya saat bertemu di dalam kelas.

"Iya, seperti yang loe lihat!" Ucap Bela, memeluk Maya.

"Ada kabar dari Agam?" Tanyanya kembali. Maya belum mendengar tentang Agam lagi, setelah malam itu Maya mengeluarkan isi hatinya kepada Agam.

"Ternyata Agam adalah sahabat papa." Maya kaget mendengar berita itu.

"Serius Bel?" Maya berharap ini adalah jalan tuhan untuk menjauhkan Bela dan Agam. Dia tidak ingin sahabtnya menjadi perusak rumah tangga orang.

"Iya. Tapi may, gw gak mau kehilangan Agam!" Ucap Bela dengan sepenuh hatinya.

"Bel, dia sudah punya istri." Maya mengingatkan Bela, bahwa agam adalah suami orang.

"Istrinya bukan wanita baik-baik may." Ucap Bela yang membuat Maya lebih kaget lagi.

"Biarkan saja, yang terpenting adalah loe bukan perusak rumah tangganya." Tapi Maya tidak peduli dengan Orang lain, yang terpenting adalah sahabatnya.

"Rumah tangganya sudah rusak May. Agam seharusnya bisa mendapatkan lebih baik." Bela benar-benar merasa simpati kepada Agam.

"Lalu, apa yang akan loe lakukan." Tanya Maya yang sudah mulai paham dengan keinginan Bela.

"Gw akan memberitahukan wajah asli Reyna kepada Agam." Jawab Bela dengan yakin.

"Gak bisa hanya dengan omongan Bel, loe butuh bukti." Maya mengingatkan sahabatnya

"Gw pasti akan bawa buktinya langsung." Bela sangat bersemangat untuk segera mencari bukti.

"Jika itu keptusan loe, gw sebagai sahabat akan membantu semampu gw." Maya memutuskan untuk mendukung sahabatnya.

"Makasih ya May." Bela memeluk Maya, Dia sangat bersyukur mempunyai teman seperti Maya.

...※※※※...

Bela di antar supirnya menuju rumah Agam. David menitipkan Bela menginap di rumah sahabatnya, selama David di gorontalo. Pekerjaannya disana masih sangat Banyak, Bahkan yang semula hanya 3 hari berubah menjadi 1 minggu.

Awalnya David memberitahukan kepada Bela untuk menjaga kesehatannya selama dia tidak ada di rumah. Tapi Bela mengeluh bahwa kepalanya sering sakit di tengah malam, sedangkan di rumah tidak ada siapapun kecuali para ART yang tidak tahu tentang sakitnya Bela.

Akhirnya David menyarankan untuk Bela mnginap di rumah Agam sampai dirinya kembali. Dan ternyata saran David langsung di setujui Bela. Dan sesuai dengan apa yang Bela harapkan.

Bela mengetuk pintu rumah Agam, dengan membawa satu koper yang berisi pakaiannya.

ceklek... suara pintu terbuka, ternyata disana sudah ada Reyna yang menunggunya. Dan memang Bela meminta kepada David untuk meminta izin tinggal di rumah Agam kepada Reyna.

"Silahkan masuk..." Reyna membawa Bela masuk dan menunjukan kamarnya, menyuruhnya lekas beristirahat.

"Ini kamar kamu, di sebelah sana kamar tente" Unjuk Reyna kepda Bela.

"Kalau itu tante?" Tanya Bela, menujuk ruangan yang ada persis di depan kamarnya.

"Itu ruang kerja om Agam, tante harap kamu jamgan masuk, karena Agam sangat sensitif." Ucap Reyna memperingati.

"Oh... ini adalah tempatnya." Ucap Bela dalam hati. Seperi halnya di rumahnya ada tempat yang harus sangat hati-hati memasukinya. Yaitu ruang kerja David. Begitupun di rumah ini, ruangan ini adalah tempat teraman untuk dirinya jika bersama Agam.

"Kamu istirahat dulu, nanti tante akan panggil untuk makan malam."

Setelah melihat Bela masuk kedalam kamarnya, Reyna pun pergi.

Bela berbaring di kasur, menatap langit-langit kamar asing, yang akan menjadi kamarnya untuk beberapa hari kedepan.

"Akhirnya aku berada di dekatmu Agam"

Tak terasa kantuknya datang, Mata Bela terpejam saat membayangkan wajah Agam.

Tok...tok...tok...

"Non, makan malam sudah siap." Panggil Art, yang membuat Bela terbangun dari tidurnya.

Bela melirik jam yang ada di tangannya. rupanya dia sudah cukup lama tertidur.

"Iya, aku segera turun!" Teriak Bela dari kamarnya.

Tanpa mandi dan ganti baju, Bela turun. Karena dia tidak ingin membuat Reyn kesal menunggu. Bisa - Bisa dirinya langsung di usir dari rumah ini.

"Kita tidak tunggu om Agam datang?" Tanya Bela yang melihat Reyna sudah memulai makan malamnya.

"Om Agam tidak usah ditunggu, dia selalu pulang malam, Hhmm... Maksud tante, malam ini om Agam sedang banyak kerjaan." Hampir saja Reyna membongkar kebiasan buruk keluarganya. Sebab

Reyna pernah bercerita tentang rumah tangganya yang tentram dan bahagia kepada Bela.

"Rupanya cerita itu palsu." ucap bela dalam hatinya

Bela hanya tersenyum mendengar Reyna yang salah bicara. Bela dan Reyna meneruskan makan malam mereka dengan tenang.

Bela telah selesai dengan makanannya, dia izin untuk membersihkan diri.Reyna pun mengatakan bahwa dirinya akan keluar karena ada acara malam bersama teman-temannya.

Bela keluar kamar mandi dengan masih menggunakan handuk kimononya, kemudian dia mendengar suara mobil berhenti di depan rumah. Bela mengintip di balik gorden kamarnya, dia melihat Agam keluar dari mobilnya dengan pakaian yang berantakan, Bela menebak Agam pasti habis minum-minum.

Bela segera memakai baju tidurnya, dan menemui Agam. dia berlari keluar kamar menuju dapur mencari Agam. Tapi Bela tidak melihat keberadaan Agam di dapur.

"Mungkin Agam ada di kamarnya." tebaknya lagi

Lalu bela membuka pintu kamar Agam pelan, dia mencari di setiap sudut kamarnya tapi Agam tidak ada disana.

"Hhuuhh...kamu dimana Agam?" Teriaknya dalam hati. Kemudian Bela memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Tapi saat membuka pintu, Bela menengok sekilas ke arah pintu yang berhadapan langsung dengan pintu kamarnya.

"Jangan-jangan Agam ada di ruangan itu, kenapa aku baru terfikir sekarang?"

Bela membuka pintu perlahan, benar saja dugaannya. Ada Agam sedang memandang kearah luar jendela dengan memegang gelas minumannya.

Bela masuk dan segera menutup pintu kembali.

"Sudah aku bilang ketuk dulu sebelum masuk keruangan ini!" Ucapnya dengan Nada marah, tanpa menoleh untuk melihat siapa yang baru saja masuk. Rupanya Benar apa yang di ucapkan Reyna Agam sangat sensitif mengenai ruangan ini.

Bela terdiam mendengar ucapan Agam, karena dia baru pertama kali mendengar Agam marah, rupanya hubungannya dengan Reyna tak seindah yang Reyna ucapkan.

Agam membalikan badannya, karena tak mendengar apapun jawaban dari Reyna. padahal Agam sudah membentaknya. Agan mengira yang masuk kedalam ruang kerjanya Adalah istrinya.

"Bela...." Agam terkejut, lalu dia maletakan minumannya dan menghampiri Bela.

Bela hanya tersenyum melihat Agam seperti kebingungan dengan kehadiran Bela di ruang kerjanya.

"Hai, AGAM." Ucap Bela penuh penekanan.

"Bagaimana kamu bisa berada disini?" Agam langsung menanyai Bela.

"Aku merindukanmu!" Jawabnya sambil mengelilingi ruang kerja Agam, melihat lebih detail setaip barang yang Ada di sana.

"Bela, Om serius. Bagaimana kamu bisa ada disini?" Tanyanya lagi. dengan tatapan yang mengikuti kemana bela melangkah.

Lalu langkahnya terhenti di samping kursi kerja Agam. Lalu Bela mendudukinya, menyilangkan kakinya, juga menopang dagu dengan tangannya.

"Selama seminggu kamu akan terus melihatku dirumah ini." Ucapnya dengan masih berbelit.

Agam belum mengerti dengan maksud dari ucapan Bela. Dia mengerutkan dahinya merasa kebingungan.

Bela hanya tertawa melihat kebingungan Agam, Lalu Bela menghampiri Agam dan berbisik.

"Selamat malam, AGAM. Aku ada tepat di sebrang ruangan ini." Bela keluar meninggalkan Agam yang masih kebingungan.

Agam bergegas mengambil handphonnya dan menelphon David untuk menanyakan mengapa Bela bisa Ada di rumahnya.

...※※※※...

"Mas kamu sudah bertemu Bela?" tanya Reyna saat Agam baru bangun dari tidurnya.

"Sudah semalam." Jawab Agam singkat

"David ingin kamu menjaganya selama dia tidak ada. David memang berlebihan. Bela sudah dewasa, tapi dia masih memperlakukannya seperti anak kecil." Keluh Reyna atas sikap David kepada Bela.

"Kita juga akan seperti itu jika mempunyai anak." Ucap Agam menanggapi Reyna.

"Mas, jangan bahas tentang anak lagi!" Reyna sangat tidak nyaman dengan Agam jika membahas tentang masalah anak.

"Rey sampai kapan? kita sudah mencobanya beberapa bulan ini, tapi kamu belum juga hamil. Bukankah kita harus konsultasikan ini ke dokter kandungan?" Agam sudah bersabar menghadapi Reyna yang sampai saat ini tidak ingin pergi ke dokter kandungan.

"Tidak Gam, aku sudah berkali-kali bilang, kalau aku tidak ingin menemui dokter!" Reyna mulai kesal dengan Agam.

"Tapi harus sampai kapan?" Agampun merasa kesal denga sikap Reyna, yang seolah tidak peduli dengan komitmen mereka untuk mempunyai anak.

"Gam, saat ini ada Bela. Setidaknya selama ada dia disini, kita jangan bertengkar dulu." Pinta Reyna. Dia tidak ingin Bela mendengar pertengkarannya dengan Agam. Karena itu tidak sesuai dengan apa yang pernah Reyna ceritakan.

"Kamu mau kemana?" Tanya Agam saat Reyna memegang kunci mobil.

"Aku mau pergi dengan Naya. kamu bisa sarapan dengan Bela, jangan lupa antar Bela ke kampusnya!" Pesan Reyna sebelum keluar dari kamarnya meninggalkan Agam yang masih berada di atas kasur.

Terpopuler

Comments

Yulisma H Nuna

Yulisma H Nuna

😂

2022-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Siapakah Dia?
2 Just call me, Agam.
3 Sebuah Kisah
4 Setitik Ragu
5 Tanggung Jawab
6 Pagi Bersamamu
7 Pesta
8 Supir Idaman
9 Berdua Denganmu
10 Tak Bisa Mencintai
11 Kecelakaan
12 Makan Malam
13 Agam = OM
14 Sebuah Rencana
15 Bimbang
16 Mencoba Menjauh
17 Rencana Jahat
18 Malam Ini
19 Gudang Kosong
20 Peringatan
21 Bisikan
22 Malaikat Penolong
23 Kesempatan lagi
24 Terusik
25 Cemburu
26 Tertidur di sampingmu
27 Cinta Kita Nyata
28 Aku Kangen Kamu
29 Singapura
30 Dunia Sangat Sempit
31 Sebatas Teman
32 Double Date
33 AMARAH
34 Sebuah Kata Maaf
35 Siasat Reyna
36 Konflik Berkepanjangan
37 Hamil?
38 Harus Berakhir
39 Tubuh Tak Berjiwa
40 Laki-Laki Pemarah
41 Move On
42 Bertemu
43 Malam Yang Panjang
44 Bersama Rangga
45 EGOIS
46 SARAN
47 Melepaskanmu
48 Rencana perjodohan
49 Bela vs Reyna
50 Tuduhan yang Menyakitkan
51 Keputusan Bela
52 Pertemuan Dua Keluarga
53 Menjenguk Sang Bayi
54 Kecurigaan Agam
55 Perasaan Ini Lagi
56 Menjelang Hari Pertunangan
57 Engagement Day
58 Rumah Sakit
59 Siapa Wanita Itu
60 Status Baru
61 Butik
62 Teka Teki
63 Wajah Di Balik Topeng
64 Kebenaran
65 Terbongkar
66 Menghilang
67 Menikah denganku
68 Wawancara Kerja
69 Masa Depan
70 Masa Depan
71 Meminta Restu
72 Wisuda
73 Mendonorkan Darah
74 Keluarga Wijaya
75 Bertemu Kembali
76 Hak Arka
77 Menanti Kabar
78 Diambang Batas
79 Waktu Yang Berlalu
80 Berusha Menemukanmu
81 Ingatan Jery
82 Mencoba Menghindar
83 Aku Merindukamu
84 Kesedihan Bela
85 Uluran Tangan
86 Wanita Lainnya
87 Pesta Maya
88 Saran Harun
89 Aku Mencintaimu
90 Langit Paris
91 Manja
92 Berjuang Bersama
93 Rahasia Kelahiran Agam
94 Keras Kepala
95 Nyamuk Dalam Hubungan
96 Kesadaran Diri
97 Syarat David
98 Mulai Bersemi
99 Selamanya Cinta
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Siapakah Dia?
2
Just call me, Agam.
3
Sebuah Kisah
4
Setitik Ragu
5
Tanggung Jawab
6
Pagi Bersamamu
7
Pesta
8
Supir Idaman
9
Berdua Denganmu
10
Tak Bisa Mencintai
11
Kecelakaan
12
Makan Malam
13
Agam = OM
14
Sebuah Rencana
15
Bimbang
16
Mencoba Menjauh
17
Rencana Jahat
18
Malam Ini
19
Gudang Kosong
20
Peringatan
21
Bisikan
22
Malaikat Penolong
23
Kesempatan lagi
24
Terusik
25
Cemburu
26
Tertidur di sampingmu
27
Cinta Kita Nyata
28
Aku Kangen Kamu
29
Singapura
30
Dunia Sangat Sempit
31
Sebatas Teman
32
Double Date
33
AMARAH
34
Sebuah Kata Maaf
35
Siasat Reyna
36
Konflik Berkepanjangan
37
Hamil?
38
Harus Berakhir
39
Tubuh Tak Berjiwa
40
Laki-Laki Pemarah
41
Move On
42
Bertemu
43
Malam Yang Panjang
44
Bersama Rangga
45
EGOIS
46
SARAN
47
Melepaskanmu
48
Rencana perjodohan
49
Bela vs Reyna
50
Tuduhan yang Menyakitkan
51
Keputusan Bela
52
Pertemuan Dua Keluarga
53
Menjenguk Sang Bayi
54
Kecurigaan Agam
55
Perasaan Ini Lagi
56
Menjelang Hari Pertunangan
57
Engagement Day
58
Rumah Sakit
59
Siapa Wanita Itu
60
Status Baru
61
Butik
62
Teka Teki
63
Wajah Di Balik Topeng
64
Kebenaran
65
Terbongkar
66
Menghilang
67
Menikah denganku
68
Wawancara Kerja
69
Masa Depan
70
Masa Depan
71
Meminta Restu
72
Wisuda
73
Mendonorkan Darah
74
Keluarga Wijaya
75
Bertemu Kembali
76
Hak Arka
77
Menanti Kabar
78
Diambang Batas
79
Waktu Yang Berlalu
80
Berusha Menemukanmu
81
Ingatan Jery
82
Mencoba Menghindar
83
Aku Merindukamu
84
Kesedihan Bela
85
Uluran Tangan
86
Wanita Lainnya
87
Pesta Maya
88
Saran Harun
89
Aku Mencintaimu
90
Langit Paris
91
Manja
92
Berjuang Bersama
93
Rahasia Kelahiran Agam
94
Keras Kepala
95
Nyamuk Dalam Hubungan
96
Kesadaran Diri
97
Syarat David
98
Mulai Bersemi
99
Selamanya Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!