Maya mengajak Bela untuk menghabiskan weekendnya di Bandung, Dia akan bersama Adit kekasihnya. Menghabiskan sisa Liburan Adit.
Sebenarnya Bela ingin ikut, Tapi dia tidak punya pasangan, jika pergi sendiri pasti akan BT. Bela memiliki ide, Dia akan mencoba mengajak Agam, mungkin saja Agam mau menemaninya ke Bandung.
Sebelum menghubungi Agam, Bela dan Maya terlebih dahulu meminta izin David.
"Pah, Bela mau menemani Maya, mengujungi neneknya di bandung, Boleh?"
"Kenapa dengan nenek kamu Maya?"
"Baik-baik saja om, hanya kunjungan rutin!"
"Silahkan, sampaikan salam om kepada nenek kamu!"
"Iya om, saya akan sampaikan."
"Terimakasih papa....! Bela memeluk papanya.
Urusan dengan papanya selesai, tinggal Bela membereskan sisanya.
Bela diantar Maya mengunjungi kantor Agam. Sebelumnya Bela sudah mengirim whatsapp kepada Agam agar menemuinya di restoran depan kantornya.
Agam yang menerima pesan tersebut langsung berlari meninggalkan kantornya.
"Sudah pesan makanan?" Tanya Agam begitu sampai di meja Bela.
"Sudah, aku pesan dua, tapi aku tidak tahu apakah kamu akan suka?" Sambil tersenyum Bela memberikan makanan untuk Agam.
"Apapun, jika kamu yang pilih aku suka!" Jawab Agam menerima makanan dari Bela.
"Aku mau meminta waktu weekend kamu!" Pinta Bela menatap Agam serius.
"Maksudnya?" Tanya Agam, pura-pura tidak mengerti, Sebenarnya Agam paham bahwa Bela ingin menghabiskan weekend bersama dengannya.
"Temani aku keBandung. Maya akan mengadakan Acar bersama pacarnya, tapi, kamu tahu sendiri kalau aku jomblo."Tatap Bela penuh harap.
Agam sebenarnya ingin menemani Bela, tapi jika Agam ingin mulai menjaga jarak dengan Bela mulailah dari hal-hal seperti ini."
"Maaf Bel, aku tidak bisa!" Berat Agam menolak Bela.
"Tidak bisa? Gam kamu kan janji akan mengantarkan aku kemana saja, Ingat?" Bela sedikit kesal, karena tidak sesuai harapannya.
"Iya aku memang sudah berjanji, tapi aku banyak pekerjaan Bel!" Agam beralasan, Dia menguatkan hatinya menolak ajakan Bela.
"Ya sudah lah, aku akan ajak orang lain saja." Ucap Bela lemas. Bela berdiri, Berniat pergi, karena sudah mendaptkan jawaban dari Agam
"Mau keman?" Tanya Agam memegang tangan Bela.
"Pulang!" Jawab Bela singkat. Bela sangat kecewa, karena dia usdah berharap dan yakin Agam akan menemaninya.
"Aku antar" Agam pun Berdiri siap mengantar Bela.
"Tidak usah, kamu pasti banyak pekerjaan." Ucap Bela berlalau meninggalkan Agam.
Bukan seperti ini yang Agan mau, Agam tidak ingin mengecewakan Bela. Jelas terlihat wajah kecewa Bela. Agam sangat Menyesalinya.
Sampai ke ruangan kerjanya. Agam masih menyesali perbutannya, mengapa tidak dia ikuti saja keinginan Bela.
Telephonnya selalu di abaikan Bela, sudah kali ke 10 Agam mencoba menelphon, tapi Bela tidak mengangkatnya.
"Bela dimana kamu?" ucapnya fustasi, dia tidak tahu harus mencari Bela kemana.
Ini terakhir kali Agam akan menelphon Bela jika tidak diangkat juga, berarti penolakannya sudah benar, dan hubungan dengan Bela sampai disini.
"Hallo." Suara Bela terdengar dari sebrang sana,
Senyum Agam mengembang, ternyata Agam masih ditakdirkan untuk bersama Bela.
"Bela, Ayo kita keBandung. Tapi sebelum itu ada yang ingin aku sampaikan.
Agam sudah memutuskan untuk menemani Bela dan akan berkata jujur sebelum keberangkatannya ke Bandung.
...^^^※※※※^^^...
"Mas, inikan sudah malam,kamu mau kemana?"Tanya Reyna, yang melihat Agam mengepak bajunya.
"Besok aku harus menemui klien di luar kota!" Agam harus berbohong kepada istrinya.
"Aku janji ini yang terakhir kalinya, mungkin perbuatanku ini jadi penghalang kehamilanmu."
"Aku pergi dulu." Agam mengecup kening Reyna. Baru kali ini dirinya merasa bersalah kepada Reyna.
Walaupun sering bertengkar dengan Reyna Dia tetap istri yang menemani Agam disetiap harinya.
Kepergian Agam merupakan hadiah bagi Reyna, dia bisa bebas melakukan apa saja di rumahnya.
Dia menelphon Naya, untuk memberitahukan keprgian Agam, Naya adalah teman Reyna, Nayalah yang mengenalkan Reyna kepada Laki-laki muda.
Reyna membutuhkan Laki-laki muda sebagai pelariannya dari Agam, rumah tangga yang tidak bahagia, tuntutan memeiliki anak, semua itu dia salurkan dengan bermain-main dengan lelaki muda. sebagai imbalannya dia akan memeberikan apa yang di butuhkan lelaki tersebut. Bisa diantaranya memberikan uang untuk biaya kuliah, atau membri barang-barang yang di butuhkan.
"Naya..., aku kangen banget, sudah hampir satu bulan ini kita tidak party."
"Iya, Rey, aku juga kangen sekali," Naya memeluk Reyna.
"Berodong baru ni?" Bisik Reyna, di telinga Naya.
"No. dia kekasihku." Jawab Naya menggelngkan kepala.
"Hallo, Reyna." Reyna mengulurkan tangannya.
"Aku, Digta." Ucap Digta tersenyum menggoda, kemudian mencium punggung tangan Reyna.
Reyna mengelus dada Digta "Kamu pintar memilih Nay!" Naya dan Reyna tertawa.
...※※※※...
Agam Menjemput Bela di rumah Maya, mereka akan melakukan perjalanan malam memggunakan mobil Agam, sedangkan Maya akan bersama Adit. maya sudah mempersiapkan semuanya bahakan villa untuk menginappun telah Maya siapkan.
Maya sudah sangat hapal seluk-beluk kota Bandung, sebab ia memang di besarkan disana.
Bela menghampiri Agam saat melihat mobil Agam sampai di depan rumah Maya.
"Ayo masuk!" Ajak Bela dengan menggengam tangan Agam.
Agam melangkag mengikuti kemana Bela membawanya. Bela akan memperkenalkan Agam kepada Maya dan juga Adit.
"Hai May, kenalin dia Agam!"
"Maya, aku sudah sering mendengar tentang kamu. Bela selalu berecrita tentang kamu!.
"Maya... apaan sih!" Wajah Bela memerah mendengar rahasianya di bongkar maya.
Maya juga mengenalkan Adit sebagai kekasihnya.
dibandingkan dengan Adit, tetap, usia Agam jauh di atas Adit.
"Apa kamu pacarnya Bela?" Tanya Adit, yang membuat semua orang kaget, Maya sudah memberitahu Adit untuk tidak bertanya apapun kepada Agam. Tapi memang dasar sifat Adit yang selalu ingin tahu, Maya tidak bisa mencegahnya.
"Kita tidak ada hubungan apa-apa dit. just friend." Ucap Bela cepat. dia tidak ingin Agam yang menjawabnya. Bela hanya tidak siap dengan jawaban yang akan Agam berikan, dia takut itu akan menyakitinya.
Agam hanya tersenyum membenarkan jawaban
yang diberikan Bela.
Agam sendiri bingun akan menjawab apa, sebab memang dia dan Bela tidak dalam hubungan apapun, jauh di hatinya ingin menganggap Bela kekasihnya. Cukup hanya dalam hati.
"Ayo, sudah waktunya kita berangkat." Ajak Adit kepada semua yang ada di rumah Maya.
Mereka masuk kedalam mobil masing-masing. Maya bersama Adit dan Bela bersama Agam.
Agam menahan pintu mobil ketika bela akan masuk.
"Kamu ingat, bahwa aku akan megatakn sesuatu hal, sebelum kita pergi ke Bandung?"
"Iya aku ingat, tapi lebih baik nanti saja begitu kita sampai di sana!" ucap Bela sambil masuk kedalam mobil
Bela mengajukan diri untuk menyetir duluan, dan nanti akan di lanjutkan oleh Agam. Agam sempat menolak, tapi Bela tidak mau mengalah.
"Kamu sangat mahir mengemudi!" Ucap Agam memuji Bela.
"Aku sangat menyukainya." jawab Bela sambil memutar sebuah lagu.
Bela menyalakan musik yang disukainya di Mobil Agam. Agam tidak keberatan dengan hal itu, Melihat Bela sangat bersemangat menyanyikan setiap lagunya, membuat dirinyapun ikut bernyayi bersama.
Mereka menghentikan mobilnya di rest area, mengisi bensin juga mengisi perutnya.
Agam membeli beberapa makanan untuk Bela. dia khawatir karena sepanjang perjalanan Bela tidak makan apapun bahkan minumpun tidak.
"Kalian sudah mengisi perut?" Tanya Adit kepada Bela dan Agam.
"Sudah, apa kita berangkat sekarang?" Tanya Bela, Bela sangat iri melihat Maya dan Adit yang begitu romantis, saling rangkul, saling suap. walaupun Ada Agam di sampingnya, dia tidak bisa melakukan itu kepada Agam.
"Andai saja Agam adalah kekasihku"
"Bela, kok melamun, ayo kita berangkat!" Ajak Agam menyadarkan Bela.
Agam membukakan pintu mobil untuk Bela. sekarang giliran Agam yang menyetir meneruskan perjalanan.
"Apa yang kamu fikirkan?" Agam menanyakan mengapa Bela melamun.
"Aku iri saat melihat Maya dan Adit. Mereka beruntung memiliki satu sama lain, huhungan mereka sudah sangat lama, tapi mereka masih tetap setia!"
"Kamu juga pasti menemukan pria yang kamu inginkan."
"Aku sudah menemukannya, tapi aku tidak tahu apakah dia merasakan hal yang sama!"Agam langsung terdiam mendengar perkataan Bela, dia merasa itu untuk dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Yulisma H Nuna
kasihan bela
2022-03-20
0