Supir Idaman

Hari minggu adalah waktu bersantai untuk David, Dia sedang menikmati kopinya sambil membaca koran. Sudah beberapa minggu ini David perhatikan Bela selalu menghabiskan hari minggunya di rumah. Biasanya dia akan pergi bersama pacarnya, Digta. Tapi David sudah lama tidak bertemu Digta.

"Sayang, hubungan kamu dengan Digta baik-baik saja kan?" Tanya David, kepada bela yang sedang lari pagi di atas treadmil.

Hampir saja Bela terjatuh mendengar pertanyaan dari papanya.

"Jangan bahas-bahas dia lagi pah. Kami sudah putus" Bela tidak mengatakan penyebab putusnya, dia yakin kalau papanya tahu, pasti papa akan nekad bertemu digta.

"Syukurlah, papa juga kurang suka dengan Digta. Lain kali, cari pacar yang satu visi, yang nanti akan membantu kamu menjalankan bisnis papa!"

"Aaahh... papa pasti ujung-ujungnya Bisnis." Bela sedikit kesal dengan papanya.

"Iya. kamu harus cari setidaknya yang satu visi dengan kita."

Bela mendekat dan duduk di samping David.

"Pah, kemarin papa bilang, kalau tante Reyna adalah istri sahabat papa?" Bela mengalihkan pembicaraannya, karena dia jengah dengan obrolan yang selalu tentang bisnis.

"Iya betul, memangnya ada apa?" Tanya David masih sibuk dengan korannya.

"Apa teman papa masih muda?" Tanya Bela, mulai serius.

"Beda tiga tahun, lebih tua papa!" Ucapnya santai. David tidak tahu bahwa saat ini kening Bela sedang berkerut, mencoba mengingat suatu hal.

"Masa sih pah, soalnya aku pernah bertabrakan dengan tante Reyna di hotel, sepertinya dia sudah menginap di hotel tersebut dengan suaminya.Tapi, usianya lebih muda dari tante Reyna. Mungkin 25 tahunan lah." Jelas Bela, menunggu reaksi papanya.

"Ngaco kamu. Mungkin kamu salah lihat sayang" David melipat koran, mengalihkan pandangannya ke arah Bela.

"Gak pah, sangat jelas, kami berhadapn cukup lama, bahkan aku ikut memunguti Pil Kb yang berceceran." Ucapnya lagi, myakinkan David agar percaya dengan ucapannya.

"Apa? Pil Kb?, setahu papa mereka akan merancanakan memiliki anak, tidak mungkin Reyna masih meminum pil Kb, itu jelas kamu salah orang." David bukan tidak percaya kepada Bela, hanya saja dia tidak ingin mempercayai yang belum jelas kebenarannya.

"Terserah papa deh. aku gak rugi kok." Bela mulai kesal, karena David tidak langsung mempercayainya.

"Ngomong-ngomong, kamu sedang apa di hotel?" Tanya David mengalihkan pembicaraan.David lebih kahwatir anaknya dari pada Reyna yang sedang di bicarakannya

"Aku habis treatment Spa pah di hotel itu. Apa yang papa fikirkan? Ah sebal deh!"

Bela pergi meninggalkan papanya, dengan berjalan menghentakan kakinya, meluapkan kekesalannya.

Setelah Bela pergi, David menyimpan korannya. fikirannya terganggu dengan omongan Bela tadi. Kerena kalau Bela bersikukuh dengan ucapannya, itu artinya dia memang benar-benar melihatnya.

Jika yang Bela katakan benar, Berarti Reyna tidak pernah berubah, dia masih berhubungan dengan laki-laki simpanannya. Reyna hanya membuat alasan, solah-olah setuju ingin memiliki anak.Tapi yang dia inginkan adalah bisa terus menghabiskan uang Agam.

"Aku harus mencari tahu kebenaran dari perkataan Bela."

......※※※※......

Saat ini Reyna sedang merengek kepada suaminya untuk di belikan tas branded keluar tebaru. Sebenarnya tidak sulit bagi Agam untuk membelikannya, hanya saja kemarin istrinya juga sudah menghabiskan uang banyak. Entah untuk membeli apa? karena dia pulang dengan tangan kosong.

"Mas, sekali ini saja." Pintanya, menyandarakan kepalanya di bahu Agam.

"Ayo, kita beli. tapi, aku mau kita pergi kedokter kandungan!"

"Dokter kandungan? Untuk apa?"

"Kita harus memeriksakan diri, dan bertanya agar kamu cepat hamil!"

"Mas, aku sudah setuju untuk kita memiliki anak, bukan berarti kamu bisa nyuruh aku seenaknya untuk pergi ke dokter kandungan. Aku sehat mas."

Ucapnya dengan marah, Reyna langsung pergi meninggalkan Agam.

Agam hanya menghela nafasnya kasar. Setiap memulai percakaapn dengan Reyna, pasti di akhiri dengan pertengkaran. Agam bukan tipe orang yang mendebat omongan perempuan, dia lebih mendengarkan sampai selesai.

Agam mengira Reyna setuju memekliki anak, dan akan mengupayakan semua hal agar secepatnya di berikan anak, tetapi selama ini Agam salah mengartikannya.

Agam segera membawa mobilnya mencari udara segar. Dia tidak tahan jika berada di satu rumah dengan Reyna yang sedang marah.

tiiitt...tiit...tiit...

Suara klakson mobil Agam,yang sengaja dia bunyikan. Mobil itu berhenti tepat di samping Bela yang sedang berjalan di kawasan rumah mewah.

Niat hati ingin megunjungi sahabtnya ia urungkan, karena bertemu Bela di jalan.

"Agam, sedang apa disini?" Tanya Bela yang tidak menyangka bisa bertemu Agam di sekitar rumahnya.

"Kebetulan lewat, jalan sebelah sana di tutup karena perbaikan, jadi aku lewat sini!"

"Ayo naik, sepertinya kamu akan berangakt ke kampus!"

Agam membukakan pintu untuk Bela, Dia akan mengantarkan Bela kekampusnya.

"Terimkasih Gam"

"Tidak bawa mobil?"

"Mobilku disita papa, karena tempo hari aku tidak pulang ke rumah."

"Apa pada saat aku membawa kamu ke hotel?"

"Iya. Tapi papa tahunya aku menginap di rumah Maya. dan memang itu konsekuensi karena aku tidak pulang dan juga susah di hubungi."

"Maaf, seharusnya aku bangunkan saja kamu waktu itu."

"Tidak masalah, justru aku sangat berterima kasih."

"Mulai dari sekarang, aku yang akan antar jemput kamu, sampai mobil kamu kembali."

"Gak usah, itu sangat merepotkan"

"Jangan menolak. Setiap pagi aku tunggu di tempat tadi. dan nanti jika kamu pulang atau kemanapun ingin pergi, beritahu aku. Aku akan mengantar kemanapun kamu pergi."

"Terimakasih." Cup... Bela mengecup pipi Agam Lalu turun, meninggalkan Agam dengan segala keterpakuannya.

Agam tersenyum setelah sadar dirinya dikecup Bela. Segala yang Bela lakukan mampu membuat Agam bersemangat, ini merupakan imun booster bagi Agam.

Agam sadar yang dirasakannya adalah sebuah kesalah. Membiarkan Bela terus bersikap agresif kepadanya akan melukai hati Bela pada akhirnya.

...※※※※...

Ada untungnya bagi Bela mobilnya di sita David, Dia mempunyai alasan untuk jalan bedua dengan Agam. Bela sebenarnya sudah sangat menyukai Agam, tapi dia tidak berani terlalu menujukan rasa sukanya sebab dia mengira mungkin saja Agam bukan laki-laki single, tapi sampai sekarang Bela selalu menghindar jika Agam akan mengatakan hal serius, sebab dia masih ingin berada di samping Agam. Jika memang Agam sudah memiliki istri, bahkan anak, Bela dengan sadar diri akan melpaskan Agam, untuk saat ini dia hanya ingin menghabiskan banyak waktu berdua dengan Agam.

Bela langsung masuk kedalam mobil Agam, sudah hampir 30 menit Bela menunggu Agam di depan kampusnya.

"Mau aku antar kemana?" Agam menanyakan tujuan Bela.

"Toko buku. tapi, sepertinya akan lama. kamu boleh langsung pulang!"

"Aku tunggu, lagi pula aku tidak memiliki kegiatan penting." Agam ingin sekali menmani Bela memilih buku.

"Bagaimana kalau setelah ini kita nonton?" Usul Bela, rasanya sudah lama Bela tidak menonton film.

"Oke, ide bagus." Ucao Agam setuju.

Bela masuk ketoko buku mencari buku yang akan dia Beli, Dia mengira Agam akan menunggunya di mobil, tapi ternyata Agam menemaninya, bahkan Agam juga merekomendasikan buku yang Bela butuhkan.

Setelah mendapatkan buku yang Bela butuhkan, sesuai rencana, Bela dan Agam akan menonton film di bioskop. Baru kali ini Agam kembali ke bioskop, Terakhir kali saat dirinya masih seorang mahasiswa. Dengan Reyna pun dia tidak pernah ke bioskop.

Agam menyadari, bahwa selama ini dia hanya sibuk bekerja, bekerja dan bekerja. Setelah lulus kuliah agam langsung mendirikan perusahaannya sendiri, sampai pada satu waktu perusahaannya sedang krisis, orangtuanya menjadikan krisis Agam sebagai peluang untuk menikahkannya dengan perempuan pilihannya.

Flashback:

"Ayah akan bantu menghadapi permasalahan perusahaanmu. Tapi, dengan satu syarat. Menikahlah dengan wanita pilihan Ayah."

"Aku tidak mau yah, Aku tidak mencintai Reyna!" Tolak Agam langsung di depan ayahnya.

"Keputusan Ada di tangan kamu, jika kamu ingin menyelamatkan perusahaan, Menikahlah segera mungkin!" Ayahnya sudah berjanji sebelum kedua orang tua Reyna meninggl. Yaitu akan menikahkan anak mereka jika sudah dewasa nanti.

Flasback end:

Terpakas Agam menikah dengan Reyna, Bahakn Agam tahu pada saat itu Reyna masih berhubungan dengan kekasihnya.

Tapi hari ini Agam seperti hidup kembali, Hari-harinya yang dulu penuh tekanan, kini terbayar dengan hadirnya sosok Bela.

Semenjak pertemuannya dengan Bela, Agam selalu semangat menjalani hari-harinya, Melewati hari hanya untuk bisa bertemu Bela.

Rasa yang harus segera Agam singkirkan, namun sangat sulit. Dirinya menyadari bahwa yang di lakukannya adalah salah.

"Agam, Ayo masuk!" Bela melingkarkan tangannya di lengan Agam. Yang membuat Agam tersadar dari lamunan masalalunya.

"Tunggu sebentar Bel, sebelumnya aku harus memberi tahu kamu sesuatu!" Agam menghentikan langkahnya.

"Aduh.... Agam, Nanti ya... film nya akan dimulai." Ucap Bela menunjuk kearah pintu bioskop yang sudah di buka.

"Tapi Bel...." Ucap Agam yang terhenti karena Bela terus menarik lengannya untuk masuk kedalam bioskop.

Agam kembali menunda pengakuannya, entah akan sampai kapan. Yang jelas Agam akan selalu berusaha.

Episodes
1 Siapakah Dia?
2 Just call me, Agam.
3 Sebuah Kisah
4 Setitik Ragu
5 Tanggung Jawab
6 Pagi Bersamamu
7 Pesta
8 Supir Idaman
9 Berdua Denganmu
10 Tak Bisa Mencintai
11 Kecelakaan
12 Makan Malam
13 Agam = OM
14 Sebuah Rencana
15 Bimbang
16 Mencoba Menjauh
17 Rencana Jahat
18 Malam Ini
19 Gudang Kosong
20 Peringatan
21 Bisikan
22 Malaikat Penolong
23 Kesempatan lagi
24 Terusik
25 Cemburu
26 Tertidur di sampingmu
27 Cinta Kita Nyata
28 Aku Kangen Kamu
29 Singapura
30 Dunia Sangat Sempit
31 Sebatas Teman
32 Double Date
33 AMARAH
34 Sebuah Kata Maaf
35 Siasat Reyna
36 Konflik Berkepanjangan
37 Hamil?
38 Harus Berakhir
39 Tubuh Tak Berjiwa
40 Laki-Laki Pemarah
41 Move On
42 Bertemu
43 Malam Yang Panjang
44 Bersama Rangga
45 EGOIS
46 SARAN
47 Melepaskanmu
48 Rencana perjodohan
49 Bela vs Reyna
50 Tuduhan yang Menyakitkan
51 Keputusan Bela
52 Pertemuan Dua Keluarga
53 Menjenguk Sang Bayi
54 Kecurigaan Agam
55 Perasaan Ini Lagi
56 Menjelang Hari Pertunangan
57 Engagement Day
58 Rumah Sakit
59 Siapa Wanita Itu
60 Status Baru
61 Butik
62 Teka Teki
63 Wajah Di Balik Topeng
64 Kebenaran
65 Terbongkar
66 Menghilang
67 Menikah denganku
68 Wawancara Kerja
69 Masa Depan
70 Masa Depan
71 Meminta Restu
72 Wisuda
73 Mendonorkan Darah
74 Keluarga Wijaya
75 Bertemu Kembali
76 Hak Arka
77 Menanti Kabar
78 Diambang Batas
79 Waktu Yang Berlalu
80 Berusha Menemukanmu
81 Ingatan Jery
82 Mencoba Menghindar
83 Aku Merindukamu
84 Kesedihan Bela
85 Uluran Tangan
86 Wanita Lainnya
87 Pesta Maya
88 Saran Harun
89 Aku Mencintaimu
90 Langit Paris
91 Manja
92 Berjuang Bersama
93 Rahasia Kelahiran Agam
94 Keras Kepala
95 Nyamuk Dalam Hubungan
96 Kesadaran Diri
97 Syarat David
98 Mulai Bersemi
99 Selamanya Cinta
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Siapakah Dia?
2
Just call me, Agam.
3
Sebuah Kisah
4
Setitik Ragu
5
Tanggung Jawab
6
Pagi Bersamamu
7
Pesta
8
Supir Idaman
9
Berdua Denganmu
10
Tak Bisa Mencintai
11
Kecelakaan
12
Makan Malam
13
Agam = OM
14
Sebuah Rencana
15
Bimbang
16
Mencoba Menjauh
17
Rencana Jahat
18
Malam Ini
19
Gudang Kosong
20
Peringatan
21
Bisikan
22
Malaikat Penolong
23
Kesempatan lagi
24
Terusik
25
Cemburu
26
Tertidur di sampingmu
27
Cinta Kita Nyata
28
Aku Kangen Kamu
29
Singapura
30
Dunia Sangat Sempit
31
Sebatas Teman
32
Double Date
33
AMARAH
34
Sebuah Kata Maaf
35
Siasat Reyna
36
Konflik Berkepanjangan
37
Hamil?
38
Harus Berakhir
39
Tubuh Tak Berjiwa
40
Laki-Laki Pemarah
41
Move On
42
Bertemu
43
Malam Yang Panjang
44
Bersama Rangga
45
EGOIS
46
SARAN
47
Melepaskanmu
48
Rencana perjodohan
49
Bela vs Reyna
50
Tuduhan yang Menyakitkan
51
Keputusan Bela
52
Pertemuan Dua Keluarga
53
Menjenguk Sang Bayi
54
Kecurigaan Agam
55
Perasaan Ini Lagi
56
Menjelang Hari Pertunangan
57
Engagement Day
58
Rumah Sakit
59
Siapa Wanita Itu
60
Status Baru
61
Butik
62
Teka Teki
63
Wajah Di Balik Topeng
64
Kebenaran
65
Terbongkar
66
Menghilang
67
Menikah denganku
68
Wawancara Kerja
69
Masa Depan
70
Masa Depan
71
Meminta Restu
72
Wisuda
73
Mendonorkan Darah
74
Keluarga Wijaya
75
Bertemu Kembali
76
Hak Arka
77
Menanti Kabar
78
Diambang Batas
79
Waktu Yang Berlalu
80
Berusha Menemukanmu
81
Ingatan Jery
82
Mencoba Menghindar
83
Aku Merindukamu
84
Kesedihan Bela
85
Uluran Tangan
86
Wanita Lainnya
87
Pesta Maya
88
Saran Harun
89
Aku Mencintaimu
90
Langit Paris
91
Manja
92
Berjuang Bersama
93
Rahasia Kelahiran Agam
94
Keras Kepala
95
Nyamuk Dalam Hubungan
96
Kesadaran Diri
97
Syarat David
98
Mulai Bersemi
99
Selamanya Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!