Aku membuka mataku perlahan. Dan masih tiduran miring. Di depanku sudah ada Haku yang sedang tersenyum manis padaku. Aku mengamatinya lekat-lekat. Kita saling berbaring berhadapan. Sepertinya aku sedang bermimpi. Karena terakhir kuingat dan kurasakan adalah saat aku terbentur karena menyelamatkan Haku.
Aku meraba hidungnya. Dan terasa nyata. Lalu kusentuh bibirnya yang tipis kemerahan itu dan dia malah menggenggam tanganku dan meletakkan di pipinya. Kemudian kucubit pipinya dengan santai. Dia meringis kesakitan.
Aku tersenyum menatapnya. Aku berharap mimpi ini tak pernah berakhir.
"Kenapa kau tiba-tiba pergi ke Tokyo dan kerumahku? Kau tau, aku langsung menyusulmu kemarin tau..!!"
"Rumahmu? " tanyaku masih santai.
"Yeap, bahkan kau sedang tidur di kamarku."
Apa? Bukanya aku masih berada di masa lalu? Aku langsung bangun dan duduk. Aku memperhatikan sekitar. Dan benar saja, ini kamar Haku di Tokyo.
Aku cepat-cepat melihat ponselku. Melihat tanggal berapa sekarang.
15 April 2022? Aku melotot tak percaya. Jadi ini bukan masa lalu?
"Haku benarkah ini tanggal 15 April 2022?" tanyaku memastikan lagi.
"Yeap. Kenapa kau tampak sangat kaget?" tanyanya bingung.
"Haku! Ini beneran kamu?" aku masih tak percaya. Aku meraih dan mengelus kedua pipinya. "Kau masih hidup? Ini beneran kamu kan?"
"Tentu saja. Segar bugar begini juga." dia tertawa kecil.
Aku langsung memeluknya saking bahagianya. Benarkah aku sudah kembali ke masaku yang sekarang?
"Yuko, Ada apa denganmu?" dia terlihat sangat kebingungan.
"Ceritanya lain kali saja deh. Sekarang aku hanya ingin memelukmu." aku mempererat pelukanku.
Aku masih tak pecaya dengan semua yang telah terjadi ini. Rasanya semua seperti mimpi saja. Mimpi indah dan buruk yang bercampur menjadi satu.
Tiba-tiba aku teringat dengan gadis yang digandeng Haku saat di depan Edo Museum. Aku menjadi sedikit kesal lalu mendorong tubuh Haku dengan muka kesal.
"Ada apa, Yuko? Tadi kamu sangat senang melihatku. Tapi kenapa tiba-tiba jadi begini?"
"Siapa gadis yang bersamamu saat kita bertemu di Edo Museum?"
Haku terdiam berusaha mengingatnya kembali.
"Yang mana ya?"
"Jangan pura-pura lupa deh!" sahutku manyun.
"Aku sungguh tak ingat. Karena bagiku kaulah yang selalu aku ingat dan selalu dihatiku. Bahkan daridulu tak ada gadis lain yang bisa memikatku selain kamu."
"Bohong..!! Aku lihat kau sangat bahagia saat itu bersamanya."
"Yuko, Bagiku kaulah satu-satunya untukku." dia mengelus kedua pipiku dengan lembut. "Dia itu Ayumi, sepupuku." katanya lembut membuatku luluh lagi.
Aku langsung mengecup bibirnya yang lembut dengan pelan. "Kau tau Haku, betapa rindunya aku padamu."
"Aku juga sangat merindukanmu." bisiknya.
"Terima kasih Yuko, kau telah menyelamatkanku saat itu. Dan, aku juga minta maaf.. Gara-gara itu kamu koma selama 6 bulan."
"Koma 6 bulan?" tanyaku tak percaya. Seingatku ibuku pernah bilang padaku dulu. Saat aku kelas 3 SMP aku pernah koma 6 bulan gara-gara terserempet mobil. Tapi ibuku tak pernah bilang aku terserempetnya di Tokyo. Dan ibuku tak pernah bilang soal Haku. Kenapa ibuku tidak memberitahukan semua itu padaku?
"Hhm.. Maaf ya.." katanya menyesal dan menggenggam kedua tanganku.
"Yang terpenting kau selamat, Haku. Itu sudah membuatku sangat bahagia dan lega sekali." aku tersenyum tulus padanya.
Karena kehilanganmu seperti saat itu rasanya lebih-lebih menyakitkan. Dan aku sungguh tak sanggup tanpamu.
"Terima kasih, Sayang." perlahan dia mengecup kembali bibirku, menyibak rambutku lalu membaringkanku diranjang.
"Emhh, Haku. Tapi ini dirumahmu. Ada orang tuamu, Kiro, Kanna, dan Mayu disini." aku sedikit mendorong tubuhnya.
"Aku tak peduli." dia kembali mengecup bibirku kembali. Dan berusaha melakukan yang lainnya lagi.
Tok.. Tok.. Tok..
Haku dan aku kelabakan dan merapikan baju dan rambut masing-masing.
"Haku! Yuko! Ayo keluar, sarapan dulu!" terdengar suara Kiro memanggil dari luar kamar.
...Kita saling melirik satu sama lain dan salah tingkah....
...***...
Aku dan Haku keluar dari kamar dan segera ke ruang makan. Ternyata disana sudah ada orang tua Haku, Mirae, Kiro, Kanna, dan Mayu.
Aku duduk di sebelah Mirae, dan Haku duduk disebelahku.
"Okaa-san. Maaf aku tidak membantu menyiapkan sarapan hari ini." kataku menyesal. "Karena kemarin aku ketiduran di kamar Haku dan aku baru saja terbangun."
"Kalian adalah tamu disini. Jadi jangan repot-repot." kata Ibu Haku ramah.
"Kak Haku kapan pulang dari Sapporo? Perasaan semalam nggak ada deh." kata Mirae sambil memakan nasi kepalnya.
"Dini hari tadi kakak baru sampai." sahut Haku lalu mengambil piringnya.
"Kak Yuko. Kakak tau nggak. Kak Haku itu rela sendirian selama 12 tahun demi nungguin kakak lho." kata Mirae padaku.
Aku yang sedang minum langsung tersedak mendengar ucapan Mirae.
"Yuko, Pelan-pelan..!" kata Haku sedikit panik sambil memberikanku segelas air putih.
Mereka semua yang melihat langsung menertawakan kita.
"Jadi kakak beneran mau menikah sama kak Haku suatu saat nanti? Dia itu sebenernya nyebelin lo kak. Dia sukanya jahilin aku. Dan dia nggak pernah mau bantuin aku ngerjain PR." keluh Mirae.
"Apaan sih, Mirae! Bu, suruh dia diem donk! Berisik banget deh anak satu itu..!!"
Ibu Haku tersenyum menatap mereka.
"Mirae, berhenti menggoda kakakmu. Dan cepat habiskan sarapannya..!" kata Ibu Haku lembut.
Dengan cemberut Mirae langsung diam dan segera menghabiskan sarapannya.
Terakhir bertemu dengan Mirae adalah saat dia berumur 2 tahun. Saat itu dia sangat lucu dan menggemaskan seperti boneka. Dan dia sangat mirip sekali dengan Haku. Apalagi saat tersenyum. Mereka benar-benar sangat mirip. Bisa dibilang Haku versi cewek.😄
"Jadi kau akan tetap sekolah di Sapporo, Haku?" tanya ayah Haku.
"Iya, Yah. Aku akan sekolah disana. Aku janji akan belajar dengan rajin. Dan aku akan berusaha untuk melanjutkan study ke Universitas Tokyo."
Wah.. Jadi Haku berniat untuk masuk ke Universitas Tokyo ya? Hhm.. Dia memang cerdas sih, dan aku kalah jauh. 😭 Kira-kira apa aku juga bisa masuk Universitas Tokyo ya?
"Baik kalau itu memang keinginanmu, Haku." sahut Ayah Haku. "Oya Yuko tolong sampaikan salam kami untuk orang tuamu ya. Maaf kami belum bisa berkunjung ke Sapporo."
"Ehm, Iya, Om. Nanti akan kusampaikan." sahutku sambil tersenyum.
Setelah sarapan, Haku mengajak kita pergi ke Hitachi Seaside Park.
Mumpung sedang berada di Tokyo, jadi kita akan sekalian jalan-jalan. Dan akan berencana kembali ke Sapporo nanti malam.
Hitachi Seaside Park terletak hanya dua jam dari Tokyo, Hitachi Seaside Park adalah salah satu lokasi dengan pemandangan yang indah di Jepang. Taman ini akan bertransformasi setiap musim dan menampilkan warna menakjubkan tergantung pada bunga musiman yang mekar di taman ini. Pada musim semi, warna musiman taman ini adalah biru muda.
Bunga khas musim semi di taman ini adalah bunga nemophila biru yang menghiasi bukit Miharashi. Selain pemandangan menakjubkan dari hamparan bunga nemophila, beragam bunga seperti bunga bakung, tulip dan semak kokia (berwarna merah terang pada musim gugur) juga dapat ditemukan di sini.
Kita berjalan mengelilingi taman ini sambil menjelajahi bukit, bersepeda menyusuri jalur yang indah dan bahkan bermain sepuas hati di taman hiburan dalam area Hitachi Seaside Park.
Aku dan Haku duduk di bawah sebuah pohon berdua. Sementara Kiro, Kanna, Mayu, dan Mirae asyik bersepeda dan foto-foto.
"Kau selalu membawaku pergi ke tempat yang indah. Sama seperti saat itu." kataku sambil menerawang jauh. Aku teringat saat aku dan Haku bertemu di Edo Museum saat aku study tour dan nyasar. Dia membawaku keliling Tokyo saat itu. Dia membawaku ke tempat yang sangat indah dan tak terlupakan.
"Kau masih mengingatnya?"
"Hhm.. Bagaimana bisa aku melupakannya?" aku tersenyum memandang wajahnya. Wajah yang bersinar dan selalu membuatku nyaman. "Apalagi aku mendapatkan special Tour Guide saat itu." candaku.
"Boleh aku menciummu sekarang?" tanya Haku setengah berbisik.
"Bukankah aku sudah pernah bilang. Aku akan selalu memberimu ijin." kataku pelan.
Kita saling tersenyum, dan dia mulai mendekatkan wajahnya padaku. Sinar mentari yang begitu menyilaukan hari ini terasa sangat hangat. Mentari itu seperti kau, Haku. Yang selalu menyinariku dan memberikan kehangatan untukku.
"Dorr..!! Ketahuan mau ciuman..!!" tiba-tiba terdengar suara seseorang saat wajah kita tinggal beberapa centi saja. Spontan kita berhenti dan menoleh kearah pemilik suara.
..."Mirae..!!" kata Haku agak kesal....
...Aku tertawa kecil. Antara malu dan gemas rasanya....
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apakah memory yang terhubung itu dalam mimpi menjadi nyata?
2023-10-04
1
Jennie
Mirae si pengganggu orang lagi ber2an malah ikut gabung
2022-12-02
1
Jennie
loh ini udah balik ke masa depan dan ternyata Haku masih hidup ko bisa
2022-12-02
1