Keesokan harinya, pagi-pagi sekali kita semua sudah sampai di Tokyo Station. Kita semua masih menunggu kereta datang.
Tiba-tiba perasaanku menjadi gelisah. Aku menebarkan pandangan celingukan mencari seseorang. Entah kenapa aku sangat mengharap kehadirannya.
Aku ingin sekali melihatnya lagi.
Aku ingin sekali tau tentang kamu.
Siapa namamu?
Dimana kamu tinggal?
"Yuko, kau menunggu seseorang?" tanya Kanna yang sedari tadi memperhatikan tingkahku.
"Kau menunggunya? Cowok yang kau ceritakan semalam?" tanya Mayu.
"Entahlah. Sepertinya aku tak akan pernah bertemu dengannya lagi." kataku sedikit putus asa.
"Cie.. Si Ratu Jomblo sepertinya akan segera melepas gelarnya nihh." goda Kanna. Mayu dan Kanna tertawa menggodaku.
"Apaan sih?! Aku cuma mau mengucap terima kasih, karena kemarin belum sempat." kataku.
"Terima kasih apa terima kasih?" goda Mayu yang masih tertawa.
"Serius deh! Aku nggak enak sama dia, kemarin belum berterima kasih dengan benar." kataku sedikit menyesal. Bahkan aku sempat menuduhnya sebagai seorang penculik.
Duh... Aku juga belum sempat meminta maaf padanya. Aku ini ngeselin banget deh kayaknya..!!
Tiba-tiba terdengar suara pemberitahuan dari interkom bahwa kereta jurusan Shin Hakodate Hokuto Station telah tiba. Penumpang diharap segera memasuki kereta. Satu persatu temanku sudah mulai masuk kereta.
Aku berjalan hendak masuk juga, tapi masih celingukan sana sini. Aku masih berharap dia akan datang.
"Yuko, kau mau kena semprot bu Imada lagi?? Ayo cepat naik!" ajak Mayu lalu menarikku memasuki kereta.
Dengan berat hati aku masuk ke dalam kereta mengikuti mereka. Lalu duduk di sebelah Kanna. Aku memilih duduk di dekat jendela. Aku menebarkan pandangan keluar jendela.
Yaa.. Aku masih mengharap kehadirannya. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi seperti ini. Aku sendiri juga tidak tau dengan diriku sendiri. Biasanya aku sama sekali tidak terlalu menghiraukan cowok. Biasanya aku tak mau ambil pusing tentang mereka. Tapi kali ini aku benar-benar penasaran dengannya.
Kereta sudah mulai berjalan pelan. Hatiku semakin gundah tak karuan.. Dan tiba-tiba saja dari kejauhan aku melihat seseorang berlari ke arah kereta. Dia berlari mendekat kearah jendela samping dimana aku duduk. Seseorang yang sangat familiar untukku, walau aku baru mengenalnya. Aku langsung membuka jendela kereta disampingku.
"Yuko..!!" teriaknya. Dia semakin dekat di jendela kereta yang kududuki.
"Senpai! Terima kasih untuk yang kemarin." teriakku. Tanganku melambai keluar.
Dia mengangguk dan tersenyum. Dia mengulurkan tangannya dan memberikan sesuatu untukku. Lalu aku menerimanya.
"Siapa namamu..?" teriakku.
"HA-KU !!!" teriaknya mengeja karena suara kereta yang keras.
"Haku ??" nama itu seperti sangat familiar untukku.
Dimana aku pernah mendengar nama itu sebelumnya? Ah.. Aku lupa! Aku tidak tau!
Kereta semakin melaju dengan kencang. Dia hanya melambaikan tangan padaku sambil tersenyum.
Aku juga melambaikan tanganku padanya. Hingga saat sudah jauh aku kembali duduk ditempat dudukku. Aku tersenyum menatap bingkisan dari Haku.
"Cie.. Akhirnya pangeran yang ditunggu-tunggu datang juga." goda Mayu.
Kanna tersenyum menggodaku sambil menyikut lenganku. Sedangkan aku senyum-senyum sendiri.
...***...
Setelah sampai di rumah, aku langsung mandi untuk membersihkan diri. Lalu aku dipaksa ibuku untuk makan malam dulu. Padahal aku sudah tak sabar untuk membuka bungkisan itu.
"Kau mau magh kamu kambuh lagi? Cepat habiskan makan malammu..!!" ibuku ngomel-ngomel soalnya aku tadi sempat menolak untuk makan malam dengan alasan masih kenyang.
"Iya.. Iya deh..." kataku pasrah.
"Barusan ibu dapat kabar dari Wali kelasmu. Katanya kemarin seharian kamu menghilang. Bahkan ponselmu tidak aktif!! Sebenarnya kau kemana, Yuko?!!" todong ibuku dengan wajahnya yang sangat serius.
Aduh! Aku harus bilang apa ke ibu ya? Masa iya aku bilang kalau lupa ngecharge Hp dan aku nyasar sih?? Akan tambah diomeli pasti nanti. Gimana dong?
"Yuko!! Kau kemana saja kemarin? Kau ini selalu buat masalah ya!! Betapa khawatirnya mereka saat itu. Dan kau tau betapa khawatirnya ibu saat mendengar semua itu?!" ibuku masih ngomel-ngomel.
"Ibu.. Aku kemarin nyasar. Dan ponselku mati." kataku memelas.
"Kenapa kau bisa begitu ceroboh, Yuko! Bagaimana kalau saat itu kau bertemu dengan orang jahat! Bagaimana kalau ibu sampai kehilangan anak ibu satu-satunya?!"
Aku langsung bangkit dan memeluk ibuku.
"Maaf, Ibu! Aku tak akan mengulanginya lagi. Dan yang terpenting sekarang kan aku baik-baik saja." rayuku agar ibuku tidak marah lagi.
"Lalu bagaimana kamu menemukan mereka lagi?"
"Kemarin ada pria baik hati yang menolongku, Ibu. Bahkan dia mengajakku keliling Tokyo."
Tapi tib,a-tiba saja Ibuku malah menjewer telingaku.
"Kau baru bertemu dan mengenal pria itu tapi kau malah mau diajak dia keliling Tokyo bersama dia?! Bagaimana kalau dia pria jahat?! Bagaimana kalau sampai terjadi sesuatu padamu?!"
"Aduh Ibu.. Sakit..." kataku kesakitan.
"Kau mau membuat ibumu ini jantungan?!"
"Tidak Ibu!! Maaf Ibu..!! Tapi ini sakit bu!" rengekku. Lalu ibuku melepaskan jewerannya.
"Kamu harus lebih berhati-hati lain kali, Yuko!"
"I.. Iya, bu."
Beginilah ibuku. Dia selalu mengkhawatirkan aku secara berlebihan. Itu karena aku adalah anak satu-satunya.
"Ayah belum pulang, Bu ?" tanyaku sambil memakan nasi kepalku.
"Belum. Mungkin sebentar lagi dia pulang." sahut Ibu. "Setelah makan segera beristirahatlah!"
"Baik, Bu."
Setelah menghabiskan makan malamku aku langsung pergi ke kamarku. Aku membaringkan tubuhku di ranjang. Haduh! Lelah sekali hari ini!
Tiba-tiba tanganku menyentuh sesuatu. Ah, Bingkisan dari Haku tadi. Aku sempat lupa.
Aku membuka sebuah bingkisan kecil pemberian Haku tadi. Didalamnya ada sebuah gelang silver berliontin seperti menara Tokyo. Ada sebuah memo juga.
...🗼Hubungi aku jika kau sudah membuka bingkisan ini....
...+81 (03) 0627xxxxxxxx...
^^^^^^Haku^^^^^^
Dengan semangat aku langsung memencet nomor teleponnya.
Tut.. Tut.. Tut..
Tak lama aku menunggu, dia sudah mengangkatnya.
"Hallo. Kaukah ini, Yuko?" katanya dari seberang.
"Bagaimana kau tau?" aku tertawa renyah.
..."Tentu saja aku tau. Kau sudah sampai di rumah?"...
"Yeap. Baru 2 jam yang lalu sih."
"Kau pasti lelah, istirahatlah dulu.."
"Tentu! Eh tunggu!!" kataku cepat-cepat.
"Ya, Kenapa, Yuko?"
"Ah.. Ehm.. Aku.. Terima kasih kemarin telah menemaniku di Tokyo. Aku belum berterima kasih dengan benar padamu."
Kudengar Haku tertawa kecil.
"Ada yang lucu? Kenapa tertawa?"
"Kau ingin berterima kasih dengan benar?"
"Tentu.."
"Traktir aku saat kita bertemu lagi. Bagaimana?"
"Yata! Aku tak sabar ingin mentraktirmu."
Terdengar Haku tertawa kecil.
"Kenapa kau menertawakanku terus sih? "
"Kau sangat lucu, Yuko.."
"Ehm.. Untuk gelangnya, Terima kasih ya." aku menimang-nimang gelang pemberian Haku tadi. "Cantikk sekali! Aku suka..."
"Do-itashimashite, Yuko-chan."
"Uhm, Haku..."
"Yeap.."
"Kenapa aku merasa seperti sudah lama mengenalmu ya?"
"Ehm.. Serius? Kita baru bertemu kemarin lho."
"Hmm.. Benar juga.."
"Kau beristirahatlah! Besok akan kutelpon lagi deh."
"Hmm, Oke."
"Oyasuminasai.. Bye..!"
"Bye.."
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
yoko, jangan ngilang2 gitu. semua orang khawatirlah
2023-09-14
1
Jennie
pantaslah ibumu sangat khawatir Yuko kamu anak satu2nya
2022-11-04
1
Jennie
ibu sangat khawatir ya sama Yuko sehingga selalu berpikiran buruk
2022-11-04
1