POV HAKU
Aku selalu menyukainya dari dulu sampai sekarang. Rasa itu sedikitpun tak pernah berubah dari dulu sampai sekarang. Malah perasaan itu semakin tumbuh dengan kuat dari waktu ke waktu. Dadaku selalu berdegup sangat kencang saat aku sedang bersama dia.
Bagiku dia adalah Tuan Putri Kecilku semasa aku kecil. Dia sangat manis dan menggemaskan saat kecil. Aku sangat merasa kebingungan jika dia sedang menangis. Dulu aku pernah mengajaknya naik kuda putar saat di Taman Bermain. Dan dia sangat ketakutan saat itu. Terlihat sangat lucu sekali dia.♡♡
Dia bernama Yuko.
Setiap aku melakukan sesuatu,
tanpa disadari aku selalu memikirkanmu.
Dengan hanya satu kata darimu saja,
aku merasa melayang-layang dan terhempas ke bumi.
Aku ingin mengenal dan dekat denganmu selalu.
Mengenalmu lebih dari apa pun.
Dan lebih dari siapa pun.
Aku selalu tergila-gila kepadamu.
Aku hanya ingin melihatmu.
Bahkan sampai sekarang aku sering mendengarkan lagu favoritmu semasa kau kecil dan mengenakan pakaian yang kau suka.
Ya.. Saat itu kau pernah mengatakan padaku kalau kau menyukai gaya pakaian seorang pria yang sering kukenakan seperti sekarang ini. Meskipun kau mengatakannya saat kau kita masih kecil, tapi aku selalu mengingatnya.
Aku ingin menjadi orang yang spesial bagimu.
Aku juga pernah menjanjikan padanya, bahwa aku akan menikahinya saat kita sudah dewasa nanti. Entah apa dia masih mengingat janji itu atau tidak?
Tapi takdir berkata lain. Saat aku berusia 5 tahun, Ayahku dipindahkan tugas ke kantor cabang di Shinjuku Prefektur Tokyo. Sehingga aku dan keluargaku harus pindah ke Tokyo.
Aku dan Yuko terpisah sejak saat aku berumur 5 tahun. Walaupun berjauhan dan tak pernah berkomunikasi dengannya. Tapi aku selalu mencari tau tentang dia.
Yah.. walaupun aku tak pernah sekalipun menghubunginya. Kenapa? Karena aku tumbuh menjadi seorang pria yang sangat pemalu dan sedikit pendiam.
Terkadang aku merasa kesal kepada diriku sendiri sih. Bukan cuma aku sih, sahabatku Kiro juga sangat kesal melihatku yang seperti itu. Berulang kali dia selalu memintaku untuk menghubungi Yuko. Berulang kali dia selalu menceramahiku.
Tapi suatu ketika, terjadi sebuah kecelakaan yang membuatku pergi untuk selamanya.
Yahh, waktu itu 14 Februari 2020. Aku sedang melakukan wisata di Edo Museum bersama teman-teman sekolahku.
Saat sudah memasuki Edo Museum aku memutuskan untuk kembali ke bus untuk mengambil ponselku yang tertinggal.
Saat perjalanan kembali ke Edo Museum tak sengaja aku bertemu Ayumi sepupu jauhku yang sudah lama tak bertemu. Tak kusangka aku bisa bertemu disini dengannya. Karena keasyikan ngobrol, kita tak tau jika ada sebuah mobil yang sedang melaju kencang.
Aku dan Ayumi tertabrak oleh mobil itu. Ayumi menderita patah tulang di bagian tangannya, sementara aku meninggal saat perjalanan ke rumah sakit.
Sebelum aku meninggal, aku memberi pesan kepada Kiro, sahabatku untuk selalu menjaga Yuko. Dan Kiro menyetujui itu. Aku tau, sebenarnya Kiro diam-diam menyukai Yuko saat kecil. Yah, dari dulu Kiro sudah menyukai Yuko. Tetapi dia lebih memilih mengalah padaku.
...***...
Meskipun sudah meninggal. Tapi rasanya aku masih seperti hidup. Aku masih beraktifitas layaknya manusia lain. Terkadang aku masih pergi ke sekolahan ikut duduk di bangkuku saat pelajaran. Dan terkadang aku juga pulang ke rumah dan menempati kamarku.
Rasanya seperti aku ini masih hidup. Hanya saja mereka tak bisa melihatku. Mereka tak bisa mendengarku.
Aku melihat ibu, ayah, dan Mirae adikku yang sangat terpukul dengan kematianku. Aku berusaha menghibur mereka, tapi tak bisa. Mereka tak bisa melihatku.
Aku juga melihat Kiro dan teman-temanku sering bersedih karena kepergianku. Dan tentunya aku juga berusaha menghibur mereka. Tapi mereka juga tak bisa melihatku. Sekuat apapun aku berusaha menunjukkan keberadaanku kepada mereka. Tapi semua sia-sia saja.
Suatu ketika aku mengetahui bahwa sekolah Yuko akan mengadakan study tour ke Tokyo . Hari itu aku menemuinya saat di Edo Museum. Dan yang membuatku sangat kaget adalah Yuko bisa melihatku. Bahkan aku bisa berbicara dengannya.
Aku melihat Yuko sedang mencari-cari sesuatu disana. Dan aku menghampirinya.
"Kau tak apa-apa? Kau terlihat sedang mencari-cari sesuatu?" tanyaku padanya.
"Ah, Iya! Aku tertinggal rombonganku." katanya pelan. "Seharusnya aku sudah di Tokyo Imperial Palace sekarang!" katanya cemberut.
"Kau bukan orang sini?" tanyaku berpura-pura.
"Bukan. Aku dari Sapporo. Dan sekolahku sedang melakukan touring ke Tokyo. Dan kini aku malah tersesat." jelasnya padaku.
Tentu aku tau dong kamu dari Sapporo.😄 Kamu kan Yuko kecilku. Tapi kenapa dia sama sekali tidak mengenaliku ya?
"Aku bisa menjadi tour guidemu hari ini kalau kau mau. Akan kubawa kau ke tempat menarik di Tokyo."
"Benarkah? Tapi kau bukan seorang penculik kan?!" tanyanya waspada. Dia melihatku dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Aku tertawa renyah. Kenapa Yuko begitu lucu dan menggemaskan sih?
"Ya sudah kalau tidak mau. Aku akan bersenang-senang sendiri." aku tersenyum lalu berbalik berpura-pura hendak pergi dan melambaikan tanganku padanya.
"Chotto matte kudasai, Senpai!" kini dia berlari mengejarku.
"Kau berubah pikiran?" tanyaku.
"Tak ada yang kukenal disini. Jadi mohon bantuannya." dia membungkukkan badannya.
Aku kembali tertawa. "Nggak usah terlalu formal..! Aku ini seusiamu kok." kataku.
Tetapi dia malah diam saja seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Yuko Matsuo. Kau baik-baik saja?" tanyaku lagi karena dia masih terdiam mematung.
Yuko masih diam dan dia langsung melotot saat kupanggil namanya.
"Hello! Kau baik-baik saja, Nona?" aku melambaikan tanganku didepan wajahnya karena dia terdiam daritadi.
"Kau mau touring atau mau menghabiskan waktumu dengan melamun disini saja?" tanyaku lagi.
"Ah, Iya..!! Nggak mungkin aku jauh-jauh dari Sapporo hanya untuk melamun disini!" kata Yuko cepat-cepat.
"Right.." kulirik dia sambil tersenyum.
"Tapi, darimana kau tau namaku? Kita bahkan belum berkenalan." selidiknya lagi sedikit waspada.
Aku menahan tawa saat itu. Bagaimana aku bisa melupakan namanya? Kau adalah orang yang paling kusukai, Yuko...
Dari dulu sampai sekarang aku bahkan tak bisa melupakanmu.
Aku berhenti berjalan dan dia ikut berhenti. Lalu aku mendekatinya. Dia mundur beberapa langkah saat aku berjalan mendekatinya. Terlihat dengan jelas, wajahnya yang sedikit ketakutan.
Aku menunjuk nametag di bajunya yang tercantol di bagian dada kanannya. Spontan dia langsung menutupinya dengan kedua tangannya. Dan dia melotot ke arahku.
"Nona, kau tadi tanya darimana aku mengetahui namamu kan?" kataku santai.
"Ah, Ma.. Maaf..." katanya malu. Dia sedikit menunduk dan mukanya sedikit memerah.
Sungguh. Yuko sangat menggemaskan. Tapi kenapa dia tidak mengingatku sama sekali ya?
Atau jangan-jangan dia sudah melupakanku begitu saja? Jahat sekali kau, Yuko.😭
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
cintanya manis sekali. apakah nyatanya semanis itu?
2023-10-04
1
Jennie
berarti selama tour itu yang dilihat oleh orang-orang bahwa Yuko itu sendirian ya
2022-12-02
1
🎯™SuhaedahE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸
seandainya Yuko tau jika dia begitu sangat dicintai sama Haku, mungkin dia akan bahagia juga😘😘
2022-08-24
1