Di dalam perjalanan, mereka bertiga saling diam. Dan Ririn merasa ada keanehan di dalam mobil itu.
30 menit waktu yang mereka butuhkan agar sampai di mall tersebut. Nathan memilih memarkirkan mobilnya.
"Loe mau ikut masuk Than!" tanya Ririn heran.
"Enggak, tadi lihat sendiri kan di depan pintu masuk rame banget," alasan Nathan.
"Ya udah yuk Ren turun" ajak Iren.
#####
Putri baru saja memarkirkan mobilnya, dia berjalan menuju ke arah pintu masuk. Dan tanpa sengaja dia melihat Nathan bersama dua orang gadis, dan salah satu gadis itu dia mengenalinya.
Menyadari dua gadis itu berjalan ke arahnya, Putri segera berbalik badan dan bersembunyi di dekat mobil orang. Dilihat merasa aman dan Nathan masih ada di sana, dia menghampiri Nathan.
Ciiiitttttt...
Nathan mengerem mendadak saat dia hendak keluar dari parkirnya tiba tiba Putri muncuk dan hampir saja dia akan menabrak Putri.
"Nathan?" panggil Putri yang sebelumnya berputar dulu agar seolah olah lewat depan Nathan.
"Cckkkk kenapa harus ketemu orang ini si" gerutu Nathan mengalah keluar dari mobil.
"Loe gapapa" kata Nathan basa basi.
"Ohhh gapapa kok?, loe sendirian?" kata Putri basa basi.
"Ga usah basa basi Putri, maaf ya gue sedang terburu buru." kata Nathan to the point dan berbalik masuk ke dalam mobil.
Putri yang melihat perlakuan Nathan kecewa dan sakit hati, tanpa terasa air matanya melesat keluar dari ujung matanya.
"Awas loe Than, gue bakal bikin loe bertekuk lutut mengejar cinta dari gue" gerutu Putri yang semakin emosi.
Di waktu yang bersamaan, Cindy melihat kejadian itu dan mendengar perkataan Nathan terhadap Putri. Cindy pun tersenyum sinis, dia mendapatkan ide.
Cindy berjalan mendekati Putri.
"Loe suka ya sama Nathan?" kata Cindy tiba tiba.
"Siapa loe? Kok kenal Nathan?" tanya Putri sinis campur terkejut.
"Hahahaha.. Siapa si di kampus yang ga kenal sama Nathan" Cindy tertawa sedikit memanas mana si.
"Loe temen satu kampusnya?" tanya Putri mulai terpancing.
"Yupz... Loe suka ya sama Nathan?" tanya ulang Cindy.
"Kalo loe temen Nathan, berarti loe kenal dua cewek tadi?" tanya Putri tanpa menggubris.
"Kita ke food court aja yuk, ga enak ngobrol di sini" bisik Cindy.
Akhirnya mereka memutuskan untuk ke lantai satu di mana food court di mall itu.
#####
Ririn dan Iren mulai menjelajahi mall.
"Ehhh Rin, sebelum belanja kita ngegame dulu yuk atau nonton gitu. Puyeng nih" bujuk Iren.
"Tumben loe, ada apa?" tanya Ririn sedikit curiga.
"Pengin menghibur diri aja, secara kemaren kita liburan malah banyak kegiatan kan?" Iren memberi alasan.
"Hmmm iya sihh, kita lihat film dulu.. Bagus ga, kalo ga kita ngegame aja" saran Ririn..
"Naahhhh ide yang bagus.. Tumben loe pinter" goda Iren.
"Sialan, dari dulu gue pinter tau.. Loenya aja yang ga nyadar" kata Ririn nyengir.
Ririn dan Iren pun menuju di mana letak bioskop di mall itu. Setelah mengecek daftar film yang akan diputar. Mereka berdua pun memilih film yang ber genre komedi romantis.
#####
Cindy, Putri dan yang lain kini sudah berada di food court. Mereka memilih menu menu yang ringan karena tujuan mereka hanya untuk mengobrol.
"Loe kenal dua cewek yang sama Nathan tadi?" tanya Putri tidak sabaran.
"Siapa? Ririn sama Iren?" Cindy berbalik tanya seolah olah belum tau siapa yang dimaksud Putri.
"Iya kali, gue mana tau.. Kalo tau dah ga nanya lagi sama elo" jawab ketus Putri sambil mengaduk ngaduk jus pesanannya.
"Salah satunya yang ini bukan?" Cindy menunjukkan sebuah foto dari ponselnya.
"Naahhh iya dia" kata Putri.
"Dia Iren, pacarnya Nathan" kata Cindy mulai memanasi Putri.
"Haahh apa? Jadi benar mereka berdua pacaran?" Putri kembali meyakinkan.
"Iya bener. Dan sayangnya nih cewek cuma manfaatin Nathan doang" Cindy mulai memprovokasi.
"Maksudnya?" Putri belum jelas.
"Tau sendiri kan, Nathan itu dah tinggi, hidung mancung, putih, ganteng lagi.. Ditambah dia pinter. Siapa juga yang ga tergila gila sama dia. Nahh itu yang di manfaatin Iren, cuma buat main main gitu.. Lihat sendiri kan tadi, Nathan cuma buat jadi sopir Iren" kata Cindy lagi memancing emosi Putri.
"Iya bener, gue pernah lihat Nathan belanja bareng sama tuh cewek. Nurut banget lagi sama dia. Kaya pembokat.. Isss sialan!!" gerutu Putri dan Cindy hanya senyum senyum sinis merasa pancingannya berhasil.
"Ehhh ngomong ngomong loe kenal Nathan dari mana?" tanya Cindy penasaran.
"Gue temen dia waktu masih di Jakarta.. Gue dah lama banget ngejar Nathan, tapi selalu menghindar. Gue heran sama nih cewek bisa gampang banget ngambil hatinya Nathan?" wajah Putri tampak berfikir.
"Iyalah dia nolak loe, secara loe kaya boneka hidup gini.. Bukannya bucin malah serem" gumam lirih Cindy.
"Apa loe bilang?" Putri mendengar Cindy sedang bergumam namun tidak jelas apa yang digumamkan.
"Ehhhh egak, gue tadi bilang. Mungkin nih cewek pake pelet jadi Nathan bisa di butakan gitu" kata Cindy berkilah.
"Naaahhh bisa jadi tuhh" kata Putri.
"Loe kalo ga pengen Nathan bener bener pergi dari loe, pepet terus Nathan... Jangan kasih kesempatan nih cewek terus terusan manfaatin Nathan" kata Cindy memulai rencananya.
"Gimana caranya?, tiap gue kirim chat dia ga pernah bales. Malah sekarang dah ganti nomornya" kata Putri putus asa.
"Kenapa loe ga pindah kuliah aja?" kata Cindy.
"Hmmm gimana ya?" Putri tampak berfikir.
"Gue bantu ntar, bokap gue pemilik kampus gue.. Itu kalo loe mau si" bujuk Cindy.
"Gue ijin ortu dulu ya.. Minta nomor loe sini.. Ntar gue hubungi" jawab Putri yang mulai tertarik.
"Sini ponsel loe" Cindy mengulurkan tangannya meminta ponsel Putri.
Setelah menulis nomor ponselnya, Cindy menyerahkan kembali ponsel Putri.
"Ya udah gue cabut dulu ya, dah mulai sore nih" pamit Cindy.
"Ok.. Buat makannya gue yang traktir.. Thanks ya infonya" kata Putri.
"Waahh makasihh ya.. Bay..." Cindy meninggalkan tempat itu.
Putri pun meninggalkan tempat itu setelah membayar billnya. Dia mulai berkeliling untuk kembali ketujuannya.
Sedangkan Cindy kembali keparkiran.
"Hahahahha g***ok banget ga si... Bisa bisanya dia langsung percaya sama gue hahahaha secara baru kebal gitu" Cindy tertawa terbahak bahak di dalam mobilnya diikuti teman temannya.
"Hahaha bener Cin.. Ternyata gampang banget dia di kadalin.. Gue pikir tadinya dia ga mau lohh di ajak ngobrol.. Keren loe Cin" puji salah satu temannya.
"Iyaalaahhh, siapa dulu ratu dramanya.. Gue gitu lohh" kata Cindy membanggakan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments