pernyataan dan kewaspadaan

"Bagus juga tuh ide loe Ren, ntar deh gue nyoba ngomong sama mas Sandi mumpung ada dia" kata Ririn dengan senyum senyum.

"Eehhh cieee... Gebetan Ririn akhirnya pulang juga" goda Iren bahwa Ririn cukup lama tertarik dengan putra bungsu pemilik kost.

"Ssstttt jangan gitu donk Ren, malu gue" bisik Ririn.

"Dahhh ahh, ke kamar ku dulu ya Than.. Kita makan dulu, baru nanti kita bantu beberes" ajak Iren Nathan hanya mengangguk.

Mereka bertiga pun makan bersama setelah memesan makanan melalui aplikasi on line.

#####

Waktu terus berjalan, hari telah berganti. Nathan, Iren dan Ririn selalu ke kampus bersama.

Melihat kedekatan Iren dan Nathan semakin intens, Cindy semakin geram. Dia merasa sangat membenci Iren. Dia ingin melakukan sesuatu namun dia teringat ancaman Nathan.

"Sial... Gue ga suka banget lihat mereka berdua terus bareng gitu" gerutu Cindy.

"Udah, lo labrak aja si Iren itu" salah satu temennya ngompori Cindy.

"Ga bisa, gue ga mau Nathan semakin jauhin gue" kata Cindy.

"Eehhh loe cari aja pihak ketiga" kata temennya lagi.

"Maksud loe?" tanya Cindy bingung.

"Loe cari seseorang yang bisa loe jadiin alat.. Jadi loe yang ngasih ide, tapi orang itu yang jalanin ide loe. Otomatiskan mereka ga tau kalau loe dalangnya" temen Cindy menjelaskan.

"Gue pernah kaya gitu.. Tapi Nathan tau" kata Cindy ragu.

"Loe cari aja cewek yang kira kira suka juga sama Nathan, trus loe jadi kompor biar si cewek ini panas" tambah lagi temen Cindy memberi ide.

"Hmmmmm lihat aja deh nanti" kata Cindy.

######

"Ren, laporan kegiatan MOS kemaren dah kamu susun?" tanya Nathan saat mereka sedang di kantin.

"Udah, nie nanti mau ke BEM ngasih ke Andre" jawab Iren.

"Biar aku aja yang ngasih, mana sini" kata Nathan mengulurkan tangannya.

"Gapapa kamu yang ngasih?" tanya Iren ragu.

"Gapapa lah, cuma ngasih ini aja kan?" kata Nathan sambil meraih laporan kegiatan.

"Hmmm ya udah deh" jawab Iren.

"Ren.. Ren.. Pulang kita jalan dulu yuk.. Mumpung makul masih sedikit santai nih ajak Ririn kemudian.

"Hmmm ayok.. Mau ikut ga Than?" tanya Iren.

"Ga deh, aku pulang dulu aja. Masih ada yang harus aku beresin nih" jawab Nathan.

"Ya udah, ntar loe anter kita aja ke mall. Lalu loe balik." saran Ririn.

"Iya Than, kita pulangnya gampang ntar bisa pesen on line" Iren menyetujui ide Ririn.

"Gapapa nih kalian?" tanya Nathan.

"Gampang mah kalo masalah pulang" jawab Ririn.

"Kalo ga nanti kalo sekiranya aku dah kelar, aku usahain jemput deh" jawab Nathan lagi.

"Ok deh.. Gue masuk dulu ya.. Ketemu di parkiran aja" pamit Ririn.

Iren dan Nathan hanya mengangguk bersamaan. Beberapa pasang mata terus mengamati mereka berdua, dan Nathan menyadari itu. Nathan mulai merasa tidak nyaman berada di sana.

"Ren, balik kelas yuk.." ajak Nathan.

"Ayok.. Aku mau bayar dulu" jawab Iren.

"Biar aku aja" Nathan mencegah.

Iren dan Nathan berjalan menuju ke kelas. Tapi sebelum ke kelas, Nathan berpisah dengan Iren. Dia menuju ke ruang BEM dahulu untuk memberikan laporan kegiatan ke ketua BEM.

"Dre, nih laporan kegiatan kemaren" kata Nathan menaruh di meja depan Andrea.

"Kenapa loe yang bawa? Mana Iren, kan ini tugas dia" ucap Andrea kecewa ternyata bukan Iren yang memberikan laporan itu.

"Dia lagi sibuk.." jawab Nathan langsung meninggalkan Andrea.

Nathan sudah menyadari bahwa Andrea suka sama Iren. Dan itu alasan kenapa laporan itu dia sendiri yang memberikannya, karena dia tidak mau Iren diganggu oleh Andrea.

Jam pulang kuliah sudah tiba. Iren dan Nathan setia menunggu Ririn yang belum juga menampakkan hidungnya. Saat sedang asik menunggu, Nathan melihat 3 mahasiswa sedang mengawasinya. Nathan jadi teringat dengan kata kata ayahnya.

"Hmmm Ren.." panggil Nathan.

"Yaa.." jawab Iren.

"Jika nanti ada orang yang nanyain tentang aku atau intinya mencari tau tentang aku bahkan hubungan kita jangan di jawab ya. Hindari aja mereka, usahakan jangan sampai mereka curiga" kata Nathan.

"Memangnya kenapa si Than?" tanya Nathan.

"Gapapa ikuti aja kata kata aku ya... " kata Nathan lembut.

"Hmmm baiklah, tapi kamu hutang penjelasan sama aku" kata Iren lagi.

"Soal?" Nathan mengerutkan keningnya.

"Putri" jawab Iren.

"Ooohhhh, dia itu temen aku waktu di Jakarta. Dia sempet bilang suka sama aku. Tapi akunya ga suka sama dia. Dia terlalu gimana ya, gitulah mirip mirip Cindy gitu. Trus akhirnya ayah pindah kerja ke sini, aku lega. Eehh malah ketemu lagi kemaren" jawab Nathan.

"Kenapa kamu ga suka sama dia, cantik lohh dia. Imut lagi" jawab Iren memancing.

"Aku dah suka sama seseorang sekarang. Dan ga bakalan ku lepasin sampai kapan pun" jawab Nathan sambil menatap lekat manik mata Iren.

"Wuiddiiiihhh siapa tuhh" jawab Iren mencoba menutupi rasa cemburunya.

"Jangan pura pura ga tau Ren, kamu dah tau siapa dia" jawab Nathan.

"Mmmm.. E..emang si..siapa?" Iren mendadak gugup.

"Kamu lah, siapa lagi" kata Nathan tersenyum melihat Iren gugup.

Iren hanya terdiam, ada rasa senang bercampur ragu yang dia rasakan.

"Kenapa diam?" tanya Nathan.

"Ga tau Than.. Bingung" jawab Iren jujur.

"Ehhhh sory lama" kata Ririn tiba tiba.

"Ya udah yuk langsung aja" kata Iren mencoba menutupi kegugupannya di depan Ririn.

Episodes
1 perubahan Nathan
2 penolakan Nathan
3 tragedi di parkiran
4 ada yang janggal
5 kejadian di acara kampus
6 kegagalan Cindy
7 sebuah perasaan
8 insiden maling
9 gara gara Cindy
10 Cindy curi curi kesempatan
11 saling ancam
12 Iren di ajak pergi Nathan
13 masa lalu Iren
14 kedekatan Iren dengan bunda
15 tamu tak di undang
16 harmonisnya keluarga Nathan
17 klan musuh mulai terlihat
18 Putri
19 pernyataan dan kewaspadaan
20 ratu drama
21 Iren emosi
22 pulang ke rumah Iren.
23 sebuah petunjuk
24 jadi melow
25 bakar bakaran
26 menunjukkan dirinya.
27 hari terakhir
28 kembali ke kota
29 kedatangan Putri
30 ada yang kepanasan.
31 ada yang ngambek
32 bekerja sama
33 terpancing
34 kembaran
35 penculikan Iren
36 misi penyelamatan
37 selamat
38 siuman
39 rencana Iren
40 dihina
41 Putri terus berusaha
42 Arya dan Nathan.
43 jebakan
44 benar benar di jebak
45 Iren kembali pulang
46 meluapkan emosi.
47 pemutusan kerja sama
48 memikirkan Iren.
49 kepindahan Iren
50 pilihan tersulit
51 menyusup
52 hampir saja.
53 menginap
54 Arya
55 mulai curiga
56 ketahuan
57 memaafkan
58 di perusahaan.
59 bau bau pengganggu
60 di tembak Nathan.
61 menyelamatkan Iren lagi.
62 khawatir
63 sama sama khawatir.
64 berpisah.
65 pemecatan
66 insiden.
67 cctv
68 musuh dalam selimut
69 siuman
70 beneran di lamar.
71 pulang
72 permintamaafan.
73 dipaksa
74 keluarga berkumpul
75 hari yang ditunggu
76 pencarian
77 usaha
78 sebuah misi
79 kagum dengan Iren
80 dipercepat
81 misi penyelamatan.
82 berkorban
83 usaha untuk kakek
84 kembali
85 tidak ada penundaan lagi
86 lamaran.
87 pancingan
88 rencana dijalankan
89 Santi
90 terus dipantau
91 kedatangan Rangga
92 Nathan dan Rangga
93 kerjasama Rangga dan Santi
94 menyusun rencana.
95 jalan jalan
96 Curiga
97 Dwi
98 di culik lagi
99 emosi
100 tewas
101 first kiss
102 siapa?
103 menyelamatkan
104 kritis
105 selalu bersama
106 kembali ke kampus
107 Cindy lagi
108 Ari dan Nathan
109 gaun
110 jebakan makan tuan
111 menjelang hari H.
112 sah
113 insiden tempat tidur
114 malam pengantin
115 Fitri, Iren dan Ririn
116 balasan untuk Cindy
117 rencana Arya
118 berkumpul dirumah kakek
119 tanda tanda
120 Dan ternyata
121 akhirnya
122 promosi
123 bonus part. Iren dan spesialnya
124 Ririn mulai curiga
125 akhir yang bahagia.. Ending
Episodes

Updated 125 Episodes

1
perubahan Nathan
2
penolakan Nathan
3
tragedi di parkiran
4
ada yang janggal
5
kejadian di acara kampus
6
kegagalan Cindy
7
sebuah perasaan
8
insiden maling
9
gara gara Cindy
10
Cindy curi curi kesempatan
11
saling ancam
12
Iren di ajak pergi Nathan
13
masa lalu Iren
14
kedekatan Iren dengan bunda
15
tamu tak di undang
16
harmonisnya keluarga Nathan
17
klan musuh mulai terlihat
18
Putri
19
pernyataan dan kewaspadaan
20
ratu drama
21
Iren emosi
22
pulang ke rumah Iren.
23
sebuah petunjuk
24
jadi melow
25
bakar bakaran
26
menunjukkan dirinya.
27
hari terakhir
28
kembali ke kota
29
kedatangan Putri
30
ada yang kepanasan.
31
ada yang ngambek
32
bekerja sama
33
terpancing
34
kembaran
35
penculikan Iren
36
misi penyelamatan
37
selamat
38
siuman
39
rencana Iren
40
dihina
41
Putri terus berusaha
42
Arya dan Nathan.
43
jebakan
44
benar benar di jebak
45
Iren kembali pulang
46
meluapkan emosi.
47
pemutusan kerja sama
48
memikirkan Iren.
49
kepindahan Iren
50
pilihan tersulit
51
menyusup
52
hampir saja.
53
menginap
54
Arya
55
mulai curiga
56
ketahuan
57
memaafkan
58
di perusahaan.
59
bau bau pengganggu
60
di tembak Nathan.
61
menyelamatkan Iren lagi.
62
khawatir
63
sama sama khawatir.
64
berpisah.
65
pemecatan
66
insiden.
67
cctv
68
musuh dalam selimut
69
siuman
70
beneran di lamar.
71
pulang
72
permintamaafan.
73
dipaksa
74
keluarga berkumpul
75
hari yang ditunggu
76
pencarian
77
usaha
78
sebuah misi
79
kagum dengan Iren
80
dipercepat
81
misi penyelamatan.
82
berkorban
83
usaha untuk kakek
84
kembali
85
tidak ada penundaan lagi
86
lamaran.
87
pancingan
88
rencana dijalankan
89
Santi
90
terus dipantau
91
kedatangan Rangga
92
Nathan dan Rangga
93
kerjasama Rangga dan Santi
94
menyusun rencana.
95
jalan jalan
96
Curiga
97
Dwi
98
di culik lagi
99
emosi
100
tewas
101
first kiss
102
siapa?
103
menyelamatkan
104
kritis
105
selalu bersama
106
kembali ke kampus
107
Cindy lagi
108
Ari dan Nathan
109
gaun
110
jebakan makan tuan
111
menjelang hari H.
112
sah
113
insiden tempat tidur
114
malam pengantin
115
Fitri, Iren dan Ririn
116
balasan untuk Cindy
117
rencana Arya
118
berkumpul dirumah kakek
119
tanda tanda
120
Dan ternyata
121
akhirnya
122
promosi
123
bonus part. Iren dan spesialnya
124
Ririn mulai curiga
125
akhir yang bahagia.. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!