insiden maling

Malam harinya, seperti malam malam yang lain diam diam Nathan datang ke kostan Iren hanya untuk melihat Iren saat tidur..

Tidak untuk malam ini, Iren sedang duduk mengerjakan tugasnya menghadap ke arah jendela.

Tahu Iren belum tidur, Nathan hanya melihatnya dari balik pohon.

Tiba tiba, datang seorang pria yang mengendap ngendap, Nathan tahu apa yang akan di lakukan pria tersebut..

"Hehhh, ngapain loe? Mau maling ya!" kata Nathan yang tiba tiba berada di belakang pria itu.

"Ehhhh siap loe?" pria itu kaget tiba tiba ada orang di belakangnya.

"Harusnya gue yang nanya loe ngapain di sini malem malem.. Mau maling?" tanya Nathan.

"Diam loe" tiba tiba orang itu menyerang Nathan dengan sebuah pisau.

Nathan sigap menghindari serangan dadakan dari pria itu. Tidak butuh waktu lama, Nathan bisa melumpuhkan orang itu.

Disaat waktu yang bersamaan, beberapa penghuni kost keluar mendengar keributan di tempat parkir mereka termasuk Iren..

Setelah pria itu sudah di amankan dengan barang bukti yang ada, semua kembali bubar masuk kedalam kamar masing masing.

"Nathan" panggil Iren mendekati Nathan

Nathan hanya menatap Iren yang sedang berjalan ke arahnya..

"Kamu tidak apa apa kan?, tidak ada yang luka?" tanya Iren khawatir mengamati Nathan mencari cari apa ada yang terluka..

"Tidak apa apa kok. Aman" jawab Nathan tersenyum senang Iren yang tampak khawatir.

"Ohhh iyaaa, kamu malam malam kenapa bisa sampai di sini??" kata Iren heran.

"Ahhh cuma ga sengaja lewat aja" Nathan beralasan.

"Kamu naik apa??" Iren clingak clinguk mencari kendaraan Nathan.

"Hmmmm tadi aku sama temen" jawab Nathan.

"Temen??" Iren mencari cari keberadaan temennya itu namun tidak ada.

"Ahhhh dia tadi yang langsung pergi saat aku mengehentikan pencuri itu" semakin tak masuk akal alasan Nathan.

"Anehhh, bukannya bantuin malah pergi temen kamu. Ehhh tapi makasihhh ya, kalo ga ada kamu mungkin motor ini dah melayang di bawa kabur. Kasihan sang pemiliknya nanti" kata Iren.

"Iya sama sama" Nathan tersenyu.

"Manis sekali saat dia tersenyum" batin Iren terpesona melihat senyuman Nathan yang sangat jarang terlihat.

"Ehhh emmm, mau ngopi dulu?" tawar Iren setelah sadar dari rasa kagumnya.

"Dahh malam Ren" jawab Nathan.

"Cuma sebentar aja rasa ga masalah, anggep aja ucapan terimakasih kamu dah nolong penghuni kost di sini" rayu Iren.

"Hmmm baiklah" jawab Nathan.

"Tapi di teras aja ya, ga enak kalo kita berdua di dalem" kata Iren sambil berjalan menuju ke kamarnya.

"Ga masalah, terimakasih dah ditawarin ngopi" Nathan mengikuti Iren.

Tidak lama, pintu kost sebelah kamar Iren terbuka.

"Eehhhh Iren... Ini masnya yang tadi nangkep malingnya kan Ren??, Pacar lho Ren, bening juga.." kata temen satu kost Iren.

"Ahhh bisa ae loe" jawab Iren becanda.

"Mau kemana malem malem?" tanya Iren basa basi.

"Cari makan, laper gue jadinya ga bisa tidur lagi.. Mau nitip?" kata Cici.

"Ahh ga thanks" jawab Iren kembali masuk ke kost.

"Sebentar ya Than gue bikinin dulu" kata Iren sebelum masuk ke kamarnya.

"Wisttt Nathan disini." kata Ririn tiba tiba Nathan hanya tersenyum tipis melihat Ririn sekilas lalu kembali memainkan ponselnya.

"Renn, gue masuk yaa" panggil Ririn.

"Elaahh kaya ga biasa slonang slonong aja loe.." jawab Iren..

"Hehehehe, ehh gue abis beli martabak nih.. Mumpung ada Nathan skalian gue bikinin teh ya hehehe" kata Ririn.

"Hissss dasar loe.. Ehh tapi kebetulan juga.. Ya udah loe tunggu di luar sama Nathan" jawab Iren yang sibuk menyiapakan minuman.

"Ogahh tunggu bareng loe aja, gue deket deket Nathan berasa horor hahaha" Ririn mengambil piring untuk tempat makanannya.

"Ehhh Ren tumben tu manusia es ada di sini" tanya Ririn yang emang belum tau kejadian tadi.

"Lahhhh loe dari mana aja ga tau?" jawab Iren heran.

"Gue abis beli ini, di perempatan sono ngantri.." jawab Ririn.

"Tadi tuhh ada yang mau jadi maling ngambil motor anak kost atas, ehhh ada si Nathan yang nangkep basah tu maling" jawab Iren dan berjalan keluar sambil membawa baki minuman.

"Oohhhh begituu, berani juga tuhh anak.." Ririn memanggut manggutkan kepalanya.

"Nihh Than diminum mumpung masih hangat.. Maaf ya lama, ini ada burung beo ngoceh mulu dari tadi tapi lumayan dapet sumbangan martabak" kata Iren.

"Sialan, gue di katain brung beo" Ririn pura pura ngambek dan Iren hanya tersenyum.

"Nie anak satu auranya bahagia bener yak, biasanya mah banyak diemnya dan cuek sekarang jadi bisa becanda.. Bener kata orang, cinta bisa merubah orang yang pendiem jadi gacor kaya burung hihihihihi" batin Ririn tersenyum sendiri.

"Ehhh senyam senyum sendiri, bayangin apaan lo?" Iren menyenggol lengan Ririn.

"Hehehehe enggak Ren" Ririn hanya menggarukkan kepalanya.

Mereka bertiga mengobrol lumayan lama hingga makanan dan minuman mereka tandas habis meski lebih banyak Iren dan Ririn yang bercanda sedangkan Nathan hanya diam memperhatikan Iren.

"Ren, dah malem. Aku pamit ya.. Ga enak sama anak kost yang lain" pamit Nathan.

"Naik apa kamu Than? Apa mau minjem mobil ku, tapi besok jemput"tanya Iren

"Ga usah terima kasih, udah di tunggu sama temen di depan sana" jawab Nathan menaruh ponselnya di atas meja.

"Ohhh baiklah hati hati" kata Iren mengantar Nathan ke pintu gerbang.

Iren membereskan sisa gelas dan piringnya lalu masuk ke dalam kamar.

"Ren, ini ponsel loe? baru ya?" kata Ririn menyerahkan ponsel ke Iren.

"Ponsel?? Di mana kamu nemuin" tanya Iren menerima ponsel.

"Di meja depan" jawab Ririn.

"Jangan jangan ini punya Nathan" Iren langsung berlari keluar.

Iren mencari cari Nathan, harusnya belum jauh dari sini namun Iren sudah mencarinya sampe pertigaan tapi tidak bertemu Nathan..

"Cepet banget jalannya, apa mungkin dah ketemu sama temennya ya.. Ya udah besok aja deh" batin Iren dan kembali ke kostan.

Sesampainya di kamar, di letakkannya ponsel Nathan di meja belajar dekat tempat tidurnya dan Iren bersiap untuk pergi tidur.

Episodes
1 perubahan Nathan
2 penolakan Nathan
3 tragedi di parkiran
4 ada yang janggal
5 kejadian di acara kampus
6 kegagalan Cindy
7 sebuah perasaan
8 insiden maling
9 gara gara Cindy
10 Cindy curi curi kesempatan
11 saling ancam
12 Iren di ajak pergi Nathan
13 masa lalu Iren
14 kedekatan Iren dengan bunda
15 tamu tak di undang
16 harmonisnya keluarga Nathan
17 klan musuh mulai terlihat
18 Putri
19 pernyataan dan kewaspadaan
20 ratu drama
21 Iren emosi
22 pulang ke rumah Iren.
23 sebuah petunjuk
24 jadi melow
25 bakar bakaran
26 menunjukkan dirinya.
27 hari terakhir
28 kembali ke kota
29 kedatangan Putri
30 ada yang kepanasan.
31 ada yang ngambek
32 bekerja sama
33 terpancing
34 kembaran
35 penculikan Iren
36 misi penyelamatan
37 selamat
38 siuman
39 rencana Iren
40 dihina
41 Putri terus berusaha
42 Arya dan Nathan.
43 jebakan
44 benar benar di jebak
45 Iren kembali pulang
46 meluapkan emosi.
47 pemutusan kerja sama
48 memikirkan Iren.
49 kepindahan Iren
50 pilihan tersulit
51 menyusup
52 hampir saja.
53 menginap
54 Arya
55 mulai curiga
56 ketahuan
57 memaafkan
58 di perusahaan.
59 bau bau pengganggu
60 di tembak Nathan.
61 menyelamatkan Iren lagi.
62 khawatir
63 sama sama khawatir.
64 berpisah.
65 pemecatan
66 insiden.
67 cctv
68 musuh dalam selimut
69 siuman
70 beneran di lamar.
71 pulang
72 permintamaafan.
73 dipaksa
74 keluarga berkumpul
75 hari yang ditunggu
76 pencarian
77 usaha
78 sebuah misi
79 kagum dengan Iren
80 dipercepat
81 misi penyelamatan.
82 berkorban
83 usaha untuk kakek
84 kembali
85 tidak ada penundaan lagi
86 lamaran.
87 pancingan
88 rencana dijalankan
89 Santi
90 terus dipantau
91 kedatangan Rangga
92 Nathan dan Rangga
93 kerjasama Rangga dan Santi
94 menyusun rencana.
95 jalan jalan
96 Curiga
97 Dwi
98 di culik lagi
99 emosi
100 tewas
101 first kiss
102 siapa?
103 menyelamatkan
104 kritis
105 selalu bersama
106 kembali ke kampus
107 Cindy lagi
108 Ari dan Nathan
109 gaun
110 jebakan makan tuan
111 menjelang hari H.
112 sah
113 insiden tempat tidur
114 malam pengantin
115 Fitri, Iren dan Ririn
116 balasan untuk Cindy
117 rencana Arya
118 berkumpul dirumah kakek
119 tanda tanda
120 Dan ternyata
121 akhirnya
122 promosi
123 bonus part. Iren dan spesialnya
124 Ririn mulai curiga
125 akhir yang bahagia.. Ending
Episodes

Updated 125 Episodes

1
perubahan Nathan
2
penolakan Nathan
3
tragedi di parkiran
4
ada yang janggal
5
kejadian di acara kampus
6
kegagalan Cindy
7
sebuah perasaan
8
insiden maling
9
gara gara Cindy
10
Cindy curi curi kesempatan
11
saling ancam
12
Iren di ajak pergi Nathan
13
masa lalu Iren
14
kedekatan Iren dengan bunda
15
tamu tak di undang
16
harmonisnya keluarga Nathan
17
klan musuh mulai terlihat
18
Putri
19
pernyataan dan kewaspadaan
20
ratu drama
21
Iren emosi
22
pulang ke rumah Iren.
23
sebuah petunjuk
24
jadi melow
25
bakar bakaran
26
menunjukkan dirinya.
27
hari terakhir
28
kembali ke kota
29
kedatangan Putri
30
ada yang kepanasan.
31
ada yang ngambek
32
bekerja sama
33
terpancing
34
kembaran
35
penculikan Iren
36
misi penyelamatan
37
selamat
38
siuman
39
rencana Iren
40
dihina
41
Putri terus berusaha
42
Arya dan Nathan.
43
jebakan
44
benar benar di jebak
45
Iren kembali pulang
46
meluapkan emosi.
47
pemutusan kerja sama
48
memikirkan Iren.
49
kepindahan Iren
50
pilihan tersulit
51
menyusup
52
hampir saja.
53
menginap
54
Arya
55
mulai curiga
56
ketahuan
57
memaafkan
58
di perusahaan.
59
bau bau pengganggu
60
di tembak Nathan.
61
menyelamatkan Iren lagi.
62
khawatir
63
sama sama khawatir.
64
berpisah.
65
pemecatan
66
insiden.
67
cctv
68
musuh dalam selimut
69
siuman
70
beneran di lamar.
71
pulang
72
permintamaafan.
73
dipaksa
74
keluarga berkumpul
75
hari yang ditunggu
76
pencarian
77
usaha
78
sebuah misi
79
kagum dengan Iren
80
dipercepat
81
misi penyelamatan.
82
berkorban
83
usaha untuk kakek
84
kembali
85
tidak ada penundaan lagi
86
lamaran.
87
pancingan
88
rencana dijalankan
89
Santi
90
terus dipantau
91
kedatangan Rangga
92
Nathan dan Rangga
93
kerjasama Rangga dan Santi
94
menyusun rencana.
95
jalan jalan
96
Curiga
97
Dwi
98
di culik lagi
99
emosi
100
tewas
101
first kiss
102
siapa?
103
menyelamatkan
104
kritis
105
selalu bersama
106
kembali ke kampus
107
Cindy lagi
108
Ari dan Nathan
109
gaun
110
jebakan makan tuan
111
menjelang hari H.
112
sah
113
insiden tempat tidur
114
malam pengantin
115
Fitri, Iren dan Ririn
116
balasan untuk Cindy
117
rencana Arya
118
berkumpul dirumah kakek
119
tanda tanda
120
Dan ternyata
121
akhirnya
122
promosi
123
bonus part. Iren dan spesialnya
124
Ririn mulai curiga
125
akhir yang bahagia.. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!