Diam diam ada seseorang yang memperhatikan Iren dan Ririn...
"Iren, kenapa mesti elo yang jadi primadona para dosen, sampe papi gue pun bangga sama elo ketimbang gue anaknya.. Lihat aja apa yang akan gue lakuin." senyum smirk Cindy...
Flashback on.
"Pi...." rengek Cindy menghampiri sang papi ke kantor.
"Iya sayang" jawab papi Cindy yang sedang mengecek beberapa berkas di meja kantornya..
Selain memiliki sebuah falkutas, orang tua Cindy juga pengusaha yang cukup sukses di bidang properti. Terlebih saat ini perusahaannya sedang maju dengan pesat..
"Pi... Bilangin dong si bu Laura.. Jangan bikin malu di depan temen temen Cindy" sungut sang anak.
"Cindy... Papi sudah tau duduk permasalahnnya... Dan lagi, kamu itu anak pemilik falkutas bersikaplah yang baik jangan arogant dan sombong... Papi ga suka Cindy..." kata lembut papi Cindy.
"Papi ihhhh, Cindy ngadu ke papi tu pengen di belain bukan malah di ceramahin!!" ketus Cindy..
"Cindy, ini demi kebaikan kamu sayang.. Dan papi juga berharap kamu itu bisa berprestasi, skali kali bikin lah papi bangga Cindy.."
"Pi... Kenapa si, papi slalu saja kaya gini.. Ga kaya mami... Mami itu selalu bisa nyenengin Cindy" Cindy semakin jengkel.
"Cindy!! Papi itu cuma pengen kamu mandiri, jangan selalu mengandalkan papi mu... Kamu itu harusnya bisa nunjukin kalau kamu pantas menjadi mahasiswa di sana tanpa embel embel nama papi, ini juga untuk masa depanmu..... Papi malu Cindy, papi gagal mendidik kamu.. Kamu hanya bisa berfoya foya ngabisin uang ga jelas... Lihat tu teman sekelas kamu yang namanya Iren.. Papi sudah mendapat info dari hampir semua dosen, dia sangat berprestasi dan sangat mandiri meski orang tuanya mampu, tidak kaya kamu yang kamu andalin cuma nama papi!! papi kecewa sama kamu Cindy dan satu lagi Cindy perlu kamu inget, papi bisa seperti sekarang butuh proses panjang dan semua yang papi dapetin ini juga bisa sewaktu waktu berubah, papi hanya berharap kamu bisa berubah lebih mandiri dan cobalah untuk tunjukin ke papi, kamu bisa jadi kebanggaan papi hanya dengan prestasimu" kata papi Cindy mulai mengeluarkan unek uneknya untuk sang putri.
Flasback off
Melihat Iren dan Ririn berjalan mendekat, Cindy pun berjalan mendekati Iren..
"Upsssss maaf Iren, gue ga lihat ada elo" Cindy santai sengaja menyenggol lengan Iren yang sedang memegang jus jambu hingga tumpah di bajunya...
"Ehhhh, elo kalo jalan pake mata napa!!" kata Ririn sewot.
"Ehh siapa elo, yang di senggol aja diem kok elo yang ngegas, pengin lo gue aduin ke bokap gue" tantang Cindy.
"Idihhhh beraninya bawa orang tua, gue jam...." kata kata Ririn di potong oleh Iren.
"Jangan diladenin orang gila kaya dia, nanti sama aja elo gila" bisik Iren.
Ririn melirik Cindy dengan gaya akan menyikutnya, begitupun Cindy dengan gaya tangan mengepal se akan akan ingin menonjok dan berlalu pergi..
Mereka berdua berpisah, Iren memasuki perpustakaan sedangkan Cindy ke kelasnya...
Sebelumnya Iren melipir dulu ke kamar mandi untuk membersihkan bajunya menggunakan tisu yang selalu dia bawa..
Iren memasuki perpustakaan, dan mencari cari buku yang dia butuhkan..
"Kenapa tiba tiba aku merasa damai ya, perasaan dari tadi tidak seperti ini" batin Nathan..
Nathan duduk mojok di ujung perpustakaan dia malas duduk di bangku yang ada di sana, karena bukannya fokus pada yang dia baca tapi malah konsentrasinya malah membaca isi hati orang orang yang ada di sana...
Iren terus asik mencari cari buku yang dia mau, hingga tidak memperhatikan sekitarnya...
Saat di berjalan bergeser hendak pindah ke sisi rak, tanpa sengaja dia menginjak sesuatu..
"Awwww" teriak Nathan..
"Eehh eehh, maaf maaf gue ga sengaja... Lohhh Nathan elo di sini... Kirain dah pulang" kata Iren terkejut..
"Nihhh," Nathan hanya menunjukan buku milik Iren.
Iren hanya mengangguk dia paham apa maksudnya.
Iren pun terus nyoba mencari bukunya, namun buku yang dia mau berada jauh di atas, dia mencoba menggapainya sampai loncat loncat tetap saja tidak bisa..
Hingga sebuah tangan mengambilkannya..
"Nathan... Terima kasih ya" kata Iren.
"Sama sama" jawab Nathan dan kembali duduk di tempat semula..
"Ga duduk di sana aja Than?" tanya Iren.
"Di sini aja" jawab Nathan singkat dan kembali fokus ke buku dan laptopnya..
Begitu jiga Iren menuju ke bangku kosong dan mengeluarkan laptopnya untuk mengerjakan tugas yang lainnya..
Hampir 3jam Iren berada di perpustakaan, dan dia sudah merasa pinggangnya pegal...
Dia merenggangkan badannya lalu membereskan barang barangnya dan pergi keluar..
Diam diam Nathan memperhatikan Iren, meski dia terlihat cuek namun entah apa sepertinya ada sesuatu yang menarik dirinya terhadap Iren..
Iren terus melangkah, sambil tangan memainkan ponselnya hingga dia tidak memperhatikan jalan sama sekali.
Tanpa di sadari Iren akan melangkahi sebuah got dan saat itu Nathan melihatnya..
Hanya dengan tatapannya Nathan, Iren seakan melayang di atas tepat lubangannya got seolah olah ada pijakan di sana..
Iren merasa ada yang aneh saat dia melangkah, dia menghentikan aktifitasnya dan menoleh kebelakang lalu menggarukkan kepalanya yang tidak gatal, lalu menggedikan bahunya..
Melihat Iren akan menoleh, Nathan langsung bersembunyi..
Iren melanjutkan jalannya menuju ke parkiran dan duduk di sebuah bangku yang berseberangan dari mobil yang dia parkir untuk menunggu Ririn keluar dari kelas..
Tiba tiba datang sebuah mobil dengan kecepatan tinggi mengarah ke Iren.
"Awaaaaassss!!!!" teriakan dari orang orang yang berada di sana..
Sedangkan Iren yang kaget hanya menutupi kepalanya daannn
Braaaakkkkk...
Suaranya begitu kencang, semua orang menghampiri Iren yang ternyata tidak apa apa..
"Elo tidak apa apa?, tidak ada yang luka kan?" salah satu mahasiswa yang mendekatinya..
"Ti..tidak apa apa" jawab Iren syok..
"Cepat cepat keluarkan dia dari mobil, kepalanya berdarah" seseorang lagi yang melihat si pengendara pingsan...
Iren sangat terkejut, sekaligus heran kenapa dia bisa selamat se akan akan ada yang menghalangi dan tanpa sengaja dia melihat bagian dari mobil seperti habis menabrak sesuatu, namun tidak dia hiraukan karena dia masih merasa syok..
Badannya terasa lemas semua seperti tulang di tubuhnya sudah berlari meninggalkan dirinya saat kejadian..
Dan di waktu yang bersamaan saat kejadian ketika Nathan sedang memperhatikan Iren, dia merasa Iren akan mengalami sesuatu, dia perlahan bersiap siap merubah dirinya...
Dan firasatnya tepat, datang sebuah mobil ke arah Iren dengan kecepatan tinggi..
Dengan sigap Nathan merubah dirinya menjadi harimau putih dan meloncat bak bayangan menghalau mobil tersebut dan dia langsung pergi meninggalkan tempat itu sebelum ada yang mengetahui keberadaannya..
"Iren, loe tidak apa apa... Gue mendengar ada acident dan nama loe disebut gue langsung kesini, apa perlu kita kerumah sakit???" tanya Ririn khawatir..
"Tidak apa apa Rin, gue cuma kaget aja.. Kejadiannya begitu cepat.. Badan gue lemes semua" jelas Iren sambil menerawang mengingat ingat kejadian itu..
Ini terasa mustahil, seperti ada yang menolongnya tapi entah apa...
Jika tidak sudah di pastikan dia akan mati di tempat karena di depannya tidak ada penghalang sama sekali..
Dan mobil dengan kecepatan tinggi itu tidak mungkin mengerem dengan begitu sempurna terlebih ada bekas penyok di bagian depan mobil..
Iren tidak berani bercerita, dia takut di anggap berhalusinasi yang terpenting saat ini dia selamat...
Setelah kejadian, Nathan hanya mengamati Iren dari jarak jauh...
Dia mengamati setiap pegerakan orang orang di sana..
Dia bisa membaca semua pikiran orang orang itu, dan dia lihat tidak ada yang macam macam..
Namun cukup ada kejanggalan, kenapa ada mobil yang bekecepatan tinggi di area parkir sekitaran kampus pula...
Nathan merubah kembali jadi manusia biasa, dan dia berjalan ke TKP...
Dia mengamati dengan seksama sekitaran mobil dengan berpura pura terkejut.
"Loe ga apa apa?" tanya Nathan ke Iren.
"Ga apa apa kok, cuma kaget aja" jawab Iren.
"Sukurlah" kata Nathan sembari memegang mobil yang akan menabrak Iren itu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi..
Nanthan tahu, ini memang di sengaja oleh seseorang dan Nathan tahu siapa orang tersebut..
Namun untuk saat ini dia tidak berani bertindak karena tidak ada cukup bukti bahkan cctv area parkir mati..
Entah kenapa Nathan semakin peduli terhadap Iren, padahal ini baru kali pertama dia bertemu..
Ini yang masih Nathan pikirkan dan akan cari tau, namun dia tetap harus waspada...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Iin Karmini
jadi keinget film vampire twiligh nya robert pattinson..
2022-12-12
0